Anda di halaman 1dari 15

INDUSTRI PARIWISATA

KELOMPOK 4
1. MUHAMMAD ISRA ALFAYET <3
2. NUR AThIRAH
3. LILIS tambunan
4. NABILA syahrani
5. Nur AZIZAH
1. PARIWISATA SEBAGAI INDUSTRI

Industri pariwisata menurut Undang Undang


Pariwisata No. 10 tahun 2009 adalah kumpulan
usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka
menghasilkan barang/jasa bagi pemenuhan
kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan
pariwisata.
Ada beberapa perbedaan di industri
pariwisata yang terpenting adalah
1. Produk tidak dapat dibawa ke kediaman wisatawan
2. Wujud produk wisata akhirnya ditentukan oleh
konsumen sendiri
3. Apa yang diperoleh Wisatawan adalah sebuah pengalaman
PERUSAHAAN-PERUSAHAN YANG TERGOLONG
1. Perusahaan akomodasi ( Hotel losmen tempat berlibur asrama
DALAM OBJEK SENTRA
bungalow homestay dan lain-lain )
2. Tempat istirahat khusus orang sakit
( klinik spa steambath dan lain-lain)
3. Perusahaan angkutan publik ( pengangkutan udara, laut,
darat,kereta api, bis, mobil atau taksi )

4. Perusahaan pengrajin
5. toko-toko souvenir
6. Usaha khusus menyediakan tempat rekreasi
7. Organisasi atau usaha yang
menyediakan pramuwisata ( guide ) penerjemah jurutik dan lain lain

8. Klub atau lembaga khusus untuk mempromosikan pariwisata


dengan mengelola jalan, perbaikan, dan kebersihan
2. CIRI-CIRI INDUSTRI PARIWISATA

a). Service industry


Faktor-factor produksinya
1. Kekayaan alam (Natural Resources ).
2. Modal ( Capital ).
3. Tenaga kerja ( Manpower )
4. Keterampilan.
b). Labor intensive
c). Capital intensive
d). Sensitive
e). Seasional
f). Quick yielding industry
3. KARAKTERISTIK PRODUK
PARIWISATA a. Intanibility
b. Perishability

c. Insperaribility

d. Complementary of tourist serive

e. Pemasaran memerlukan dukungan organisasi resmi

f. Memerlukan after sales service


Produk pariwisata merupakan produk kompulsif yang tidak bisa di
pisahkan satu sama lainnya, hal ini menunjukan totalitas produk yang terdiri
dari :

1. Core produk

2. Faciliting produk

3. Supporting produk

4. Augumented produk

5. People

6. Packing

7. Programming

8. Kemasan atraksi
4. SIKLUS HIDUP PRODUK PARIWISATA
a. Pengembangan produk

b. Tahap introduksi

c. Tahap pertumbuhan

d. Tahap kedewasaan

e. Tahap penurunan
5. MENCIPTAKAN DAYA SAING PRODUK
a. Atraksi wisata

b. Akomodasi wisata

c. Aksebilitas wisata

d. USP ( Uique Selling Point )


Dalam konteks green tourism
menciptakan daya saing produk wisata
adalah berikut :

a. Mengidentifikasi peluang produk wisata baru

b. Menambah nilai sustainabilitas

c. Pengembangan kemitraan
6. MENGEMAS PRODUK WISATA

Langkah awal dalam mengemas produk wisata adalah membagi pasar


menjadi kelompok-kelompok pembeli khas yang mungkin membutuhkan
produk. Langkah selanjutnya adalah membidik pasar dengan cara
mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dan memilih satu atau
beberapa segmen pasar.
7.MENGEMAS PELAYANAN
Mengemas pelayanan yang unggul bukanlah hal yang
mudah. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu didukung
komponen pariwisata yang terlibat, seperti pemerintah
daerah, masyarakat, industri jasa.
SUMBER

- bukudiktapariwisata

- https://www.infoteknikindustri.com/2020/11/pengertian-industri-pariwisata.html?m=1

- https://kagama.co/2020/03/17/daya-saing-pariwisata-bukan-hanya-soal-harga/
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai