Rente Ekonomi Perikanan s2
Rente Ekonomi Perikanan s2
Q**<Q*
Rente konteks Perikanan
• SDI bersifat mobile, sehingga property right tidak terdefinisikan
dnegna jelas (public goods)
• Rente terdistribusikan pada pelaku (nelayan dan pemilik modal), dan
pemerintah.
• Disagregasi rente sdi: rendi SDI (resource rent) dan rente
intramarginal rent= Ricardian rent. Rente dalam perikanan
digambarkan dalam variable input (jumlah kapal, Tk, GT, trip) yang
lebih udah dikendalikan
Rente Ekonomi Sumber Daya Perikanan
Rp
• Tanpa intervensikebijakan
MC
• Surplus pelaku tanpa kebijakan=
b
a AC abef=intra marginal rent di atas
e
normal profit
f
xo X* Input
(a)
Rp
MC
• Dengan Intervensi Kebijakan
a
b
P=AR2=MR2
Pemerintah Mengendali kan
AC input Shg penerimaan rata-rata
d c P=AR1=MR1 meningkat dari AR2>AR1
f e P=ARo=MRo • Peningkatan ini menghasilkan 2
surplus yaitu surplus sumber
daya (government rent)= abcd
X**
dan intra marginal rent =dcef)
Input
(b)
Perikanan dengan rente sumberdaya negatif
Rp
MC • Penerimaan marginal=
AC
penerimaan rata-rata
pada pasar kompetitif,
a berada di di bawah titik
Pmin minimum biaya rata-
Rente negatif rata
b
P1 AR=MR • Anelayan yang
mengalami kerugian
disebut extra marginal
• Kerugian disebut extra
marginal rent
x input
Quasi Rent (Rente Semu)
• Terjadia pada perikanan yang kekurangan investasi (under investment) atau
yang over investment
• Pada kondisi investasi masih sedikit< maka rasio produksi per input >>
nelayan memperoeh surplus>>> kondisi ini menarik investment
(penambahan input) dalam jangka panjang dan menengah, dan surplus
tidak bersifat permanen dan bisa hilang dalam jangka panjang
• Sebaliknya terjadi pada Over investment, too many boat chasing to few fish,
sementara capital bersifat non malleable (opportunity cost armada rendah
bahkan nihil), pendapatan rendah, pendapatan ini adalah quasi rent
• Kedua rente ekonomi ini adalah kondisi rente jangka pendek akibat
fenomena temporer.
Pendekatan Perhitungan Rente Ekonomi 1
1. Pendekatan surplus.
Pendekatan ini digunakan pada kasus dimana pemerintah
tidak melakukan intervensi kebijakan sehingga rente
sumber daya langsung oleh pelaku ekonomi sebagai surplus
produsen (producer’s surplus). Dalam konteks formal,
resource rent (RR) adalah luas daerah yang dibatasi oleh
kurva biaya dan harga atau:
x0
RR PS P0 x0 MC ( x )dx
0
Pendekatan Perhitungan Rente Ekonomi 2
2. rente sumber daya dapat pula dihitung dengan
menggunakan pendekatan harga bersih (net price method)
dimana rente sumber daya dihitung dengan formula
sebagai berikut:
RR TR ( IC CE CFC NP )
NP rK
TR = penerimaan total
IC = konsumsi intermediate (intermediate consumption)
CE = pembayaran terhadap tenaga kerja (compensation of employee)
CFC = pembayaran modal tetap (compensation of fixed capital)
NP = keuntungan normal (normal profit) yang dihitung dari perkalian nilai capital yang diinvestasikan
dengan suku bunga( r ) atau sering juga dikenal sebagai biaya korbanan dari modal (opportunity cost of
capital)
Pendekatan Perhitungan Rente Ekonomi 3
3. Ketiga adalah dengan pendekatan bioekonomi dimana rente sumber
daya dihitung berdasarkan selisih antara nilai dari ikan dengan seluruh
biaya yang dikeluarkan untuk mengekstraksi. (sudah dibahas pada
metode bio-ekonomi)
Contoh Perhitungan Rent Ekonomi (Keragaan Ekonomi dan
Finansial) (Pascoe et al., 1996
Keragaan Finansial per kapal per tahun dalam Pondsterlng) Nilai Keragaan Ekonomi per kapal (Pondsterling) Nilai
Keuntungan 6249
Keragaan Finansial dan Rente Ekonomi Kapal
Pukat Ikan Indonesia nilai tahun 2007
Keragaan Finansial per kapal per tahun dalam 1000 Rp/th Nilai Keragaan Ekonomi per kapal Nilai
Biaya tetap:
Perbaikan dan pemeliharaan 247250 Total Biaya Tetap 247325.64
Lain-lain 75.643 (+)Depresiasi 41645.93
Total biaya tetap 247325.64 Total biaya ekonomi tetap 288971.57