Danang Wahyu Pranowo - Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Melalui Kewirausahaan
Danang Wahyu Pranowo - Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Melalui Kewirausahaan
Melalui Kewirausahaan
Danang Wahyu Pranowo 23080940003
Pemberdayaan Menurut Ahli
Pemberdayaan dikutip dari bahasa Inggris yaitu empowerment, menurut
Stewart (2008:18) dalam Suwatno (2011:182) yang secara etimologis
pemberdayaan berasal dari kata power yang berarti kekuasaan, yaitu
kemampuan untuk mengusahakan agar sesuatu itu terjadi ataupun tidak
sama sekali.
Ekonomi Kerakyatan Menurut Ahli
mengacu pada Pasal 33 UUD 1945, yaitu sebuah sistem perekonomian
yang memiliki tujuan untuk mewujudkan ekonomi kedaulatan rakyat.
Konsep kebersamaan dan gotong royong yang dijadikan sebagai landasan
dalam penerapa ekonomi kerakyatan. Masyarakat mempunyai peran aktif
dalam penerapan ekonomi.
Kewirausahaan Menurut Ahli
Menurut Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil
Nomor 961/KEP/M/XI/1995, kewirausahaan adalah semangat, sikap,
perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau
kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, serta
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau
memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Implementasi
Pemberdayaan ekonomi kerakyatan
PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT
MELALUI KEWIRAUSAHAAN SOSIAL DI DESA
KUTAMANDIRI KECAMATAN TANJUNGSARI
KABUPATEN SUMEDANG
Ratnia Solihah1, Mustabsyirotul Ummah Mustofa 2, Siti Witianti3
123
Departemen Ilmu Politik, FISIP, Universitas Padjadjaran
Hasil 3
Bumdes kurang Hasil 6
berjalan
Angka stunting
40,08%
01 Sosialisasi Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat melalui Kewirausahaan Sosial
Dilakukan 04
Kegiatan Pelatihan Pengolahan Ubi
Cilembu dan Manajemen Usaha
Hasil 1
Alat-alat yang digunakan untuk produksi belum
dimiliki oleh kelompok Usaha masyarakat, sehingga
masih memggunakan alat-alat dengan teknologi
yang seadanya dan sederhana
Hasil 2
Adanya kekahawatiran dari Masyarakat tentang
pemasaran produk ini. Hal ini disebabkan
kurangnya pengetahuan pemasaran dari produk
BuBiBu yang ada masih kurang luas di kalangan
masyarakat