P062232019
B I O ME D I K – K O N S . A N ATO MI
ABSTRAK
• Pendahuluan : Osteogenesis imperfecta (OI) terdiri dari kelompok penyakit heterogen yang
ditandai dengan kerentanan terhadap patah tulang dengan tingkat keparahan yang bervariasi,
dan dalam kebanyakan kasus terbukti terdapat cacat dalam biosintesis kolagen tipe I, dan
diperkirakan prevalensi kelahirannya 1/15.000. manifestasi klinis kasus ini antara lain :
perawakan pendek, sclera biru, dentinogenesis imperfecta, dan gangguan pendengaran.
Manajemen bersifat multidisiplin yang melibatkan beberapa divisi terutama operasi,
fisioterapi, dan rehabilitasi, namun pengobatan medis dengan bifosfonat menghasilkan
prospek yang baik.
• Kasus : : Seorang wanita muda berusia 19 tahun datang ke Poliklinik Endokrin RSUP H.
Adam Malik, dengan keluhan patah tulang pada lengan dan paha kiri selama 4 tahun karena
terpeleset. Sejak usia kecil, ada kesulitan berjalan karena tulang anggota badan yang bengkok,
dan sudah dilakukan tindakan operasi. Kesimpulan foto dari sinarX tulang paha kanan dan
kiri sesuai dengan deskripsi osteogenesis imperfecta disertai dengan gambaran fraktur dan
osteomalasia. Hasil pemindaian seluruh tubuh adalah gambaran patologis pada tulang yang
dapat disebabkan oleh osteogenesis imperfecta
• Kesimpulan : Seorang wanita muda berusia 19 tahun telah dilaporkan menderita OI tipe 1,
manajemen multidisiplin yang melibatkan multi disiplin terutama operasi, fisioterapi, dan
rehabilitasi.
PRESENTASI KASUS
• Hasil pemidaian seluruh tubuh dengan radiofarmasi Tc-99m MDP, 18 MCI : ada penangkapan radioaktifitas yang
meningkat secara patologis pada os. Frotal, os. Parietal, os. Sphenoid, os. Mandibula, V. cervical I,VII,
glenohumeral joint bilateral, 1/3 medial os. Humerus dextra, wrist joint bilateral, sternum, costae. Vertebrae
thoracal bilateral VI,VII, os. scapula sinistra, V. lumbal I,II.
• Dari pemeriksaan pencitraan panggul terjadi peningkatan radioaktifitas patologis pada : V. Lumbal IV,V, os.
Sacrum, acetabulum sinistra, os. Femur bilateral
• Gambaran patologiss pada tulang dapat disebabkan oleh osteogenesis imperfecta
DISKUSI
• Setelah diagnosis OI telah ditegakkan, individu tersebut sebaiknya harus dievaluasi oleh
multidisiplin. Penanganan multidisiplin terdiri dari bedah orthopedik, rehabilitasi, endokrinologi,
dokter anak dan terapi fisik.
• Rujukan ke ahli lain disesuaikan dengan kebutuhan individu dan untuk pengawasan rutin, seperti
control gigi.
• Penatalaksanaan terdiri dari : pengobatan farmakologi, ortopedi, terapi fisik, pengobatan gigi,
pendengaran, serta pengobatan sekunder akibat komplikasi multidisiplin.
DISKUSI
• Dalam kasus penurunan mineralisasi tulang, fraktur berulang dengan atau tanpa deformitas makan
intramedullary rods akan dipasang pada OI tipe III & IV bahkan pada OI tipe 1.
• Intramedullary rods dipasang pada sumsum tulang tujuannya untuk menstabilkan fraktur.
• Skoliosis parah biasanya terjadi pada pasien OI tipe III dan IV tidak berhubungan dengan
jumlahnya dari fraktur kompresi vertebrae.
• Skoliosis dapat menyebabkan insufisiensi paru-paru, sehingga koreksi bedah dapat dilakukan saat
kelengkungan 60°
• Pada saat anestesi, tindakan pencegahan harus dilakukan selama intubasi karena kerapuhan
v.cervical dan harus dalam pengawasan yang sangat hati-hati karena berkaitan dengan hipertermi
selama anestesi.
• Tatalaksana non bedah seperti bracing & splitting intervensi.
DISKUSI
• Perawatan rehabilitasi diperlukan terutama pada OI tipe III & IV dengan intervensi
seperti posisi duduk dan posisi kepala yang tepat, penguatan otot, serta pengondisian
aerobik.
• Prospek masa depan untuk OI adalah dengan terapi gen dengan mengganti alel yang
mengandung varian penyebab.
KESIMPULAN
• Osteogenesis imperfecta adalah penyakit keturunan yang kompleks dengan variabilitas klinis
yang kompleks, dan varian kausatif resesif atau dominan 8 gen berbeda dengan 6 dari 8 gen
yang mengkode protein terlibat dalam biosintesis kolagen tipe 1.
• Manajemen multidisiplin dan penyelidikan lebih lanjut tentang pendekatan terapeutik
bifosfonat, terapi hormone dan terapi gen.