OSTEOGENESIS IMPERFEKTA
Oleh :
Mutia Rahman
1210313057
Preseptor :
dr. Yusri Dianne Jurnalis, Sp.A (K)
PENDAHULUAN
2.2 Epidemiologi
Penurunan sifat
- Sebagian besar diturunkan secara autosomal dominan
- Sering OI diturunkan dari orang tua yang juga menderita OI
- Mutasi biasanya sama pada keluarga yang juga terkena namun ekspresi
dan keparahan penyakit bervariasi
- Mutasi spontan sering terjadi, terutama pada anak dengan orang tua dan
keluarga yang tidak memiliki riwayat OI.
- Mutasi baru bisa mengakibatkan gambaran kombinasi dari berbagai tipe
OI, tidk hanya OI tipe 1 atau 2
- Mutasi baru tidak terkait nutrisi yang buruk, paparan toksin dan bahan
berbahaya lingkungan, dan juga tidak terkait ibu yang minum alkohol
selama mengandung.1,4
2.3 Klasifikasi
Tingkat keparahan OI :
2.6 Diagnosis
Test Labor
Diperlukan untuk mengetahui tipe mutasi autosomal dominan atau
resesif
- Tes kolagen molecular- analisis DNA COL1A1 dan COL1A2 dari sampel
darah dan saliva.
- Tes biokimia kolagen-berbasis protein dengan kultur fibroblast.
- Studi lain yang menggunakan biopsi kulit dan sekuensi gen untuk
cartilage-associted protein (CRTAP) dan prolyl-3 hydroxylase
Perlu diketahui:
- Diperkirakan besar dari 90% mutasi yang menyebabkan sebagian besar
OI terdeteksi oleh analisis DNA
- Tes darah untuk menyingkirkan penyebab lain
- Tes darah dan urin bisa menyingkirkan penyebab lain selain OI
- Test kolagen atau DNA yang negative tidak menyingkirkan OI
Diferensial Diagnosis
1. Child abuse- dual photon rontgen diperlukan untuk membedakan
OI dimana densitas tulang menurun dan fraktur akibat kekerasan
pada anak
2. Penyebab lain osteopenia pada bayi dan anak diantaranya :
imobilisasi lama, lahir premature, defisiensi vitamin D, gangguan
pada darah (leukemia)
3. Setelah menyingkirkan penyebab lain dan OI, idiopathic juvenile
osteoporosis (IJO) diduga sebagai penyebab. IJO biasanya pada
usia 8 sampai 11 tahun (sebelum pubertas). Gejala utama yaitu
nyeri pada tulang belakang, panggul dan kaki dengan sulit berjalan.
Fraktur sering pada metafisis. Fraktur vertebra sering terjadi,
menyebabkan kehilangan deformitas dan kehilang tinggi truncus.
Tidak ada karakteristik abnormalitas biokimia, IJO membaik
setelah 3 sampai 5 tahun, walaupun begitu defomitas vertebra dan
gangguan fungsi dapat menetap, bila ada riwayat keluarga OI,
maka OI tipe ringan ditegakan sebagai diagnosis.
4. Hyphosphatasia
Deformitas dan fragilitas ringan hingga berat pada tulang, aktivitas
alkaline fosfatase yang rendah, diturunkan secara autosomal resesif
dan dominan.
5. Idiophatic Hyperphosphatasia
Fragilitas dan deformitas tulang yang berat. aktivitas alkaline
fosfatase meningkat, diturunkan secara autosomal resesif, defek
genetik TNFRSF11B.
6. Bruck Syndrome
Deformitas dan fragilitas tulang sedang hingga berat, kontraktur
sendi kongenital, diturunkan secara autosomal resesif, defisiensi
telopeptide lysyl hydroxylase.
7. Cole-Carpenter Syndrome
Deformitas dan fragilitas tulang yang berat, kraniosinostosis, tidak
diketahui adanya penurunan defek genetik.1,4
2.7 Penatalaksanaan
1. Merawat bayi atau anak secara seksama sehingga komplikasi fraktur yang
lebih lanjut dapat dicegah
2. Mencegah deformitas yang tidak perlu terjadi dengan menggunakan bidai
3. Mobilisasi untuk mencegah osteoporosis
4. Koreksi deformitas, jika perlu dilakukan osteotomi dan fiksasi interna.
- Cara berdiri yang baik, cara duduk dan cara mengangkat tubuh atau barang
untuk mencegah fraktur tulang belakang.
- Aktifitas yang menekan dan memutar tulang belakang seperti melompat
dihindari
- Akomodasi lingkungan rumah dan sekolah untuk menunjang perawakan
pendek, atau dan hanya memerlukan kekuatan rendah dan untuk
mendorong fungsi yang mandiri.
- Pola makan yang baik dan bergizi untuk mengoptimalkan pertumbuhan
masa tulang.
- Peran lingkungan keluarga atau rumah dapat mendukung psikologi anak
dengan OI.1
Manajemen Ortopedik
- Tindakan pemasangan plat dan screw tidak dianjurkan pada anak karena
dapat memperburuk keadaan tulang. Tindakan imobiliasasi dengan bahan
yang ringan, yang bertujuan untuk menhidari fraktur lebih lanjut Karena
bahan yang digunakan. Pada umumnya, penderita OI memiliki kecepatan
pemulihan yang sama dengan orang normal.
- Aktifitas fisik dapat meningkatkan menoptimalkan dan mempertahankan
fungsi tulang dan kekuatan otot. Latihan fisik yang diberikan lebih focus
pada postur, stamina atau pergerakan. Postur yang baik dapat mencegah
deformitas tulang, aktivitas yang dianjurkan adalah berenang.1
1. Biphosphonat
Merupakan analog sintetik dari pirofosfat yang menghambat resorbsi
tulang oleh osteoklas melalui jalur mevalonat pada biosintesis
kolesterol oleh osteoklas.
Golongan obat Biphosphonat
1. Generasi 1
Etidronate
Clodronate
2. Generasi 2
Pamidronate
Alendronate
3. Generasi 3
Zolendronate
o Bila vitamin D serum kurang dari 15 ng per milliliter
pasien diberikan loading dose vitamin D2 atau D3
(dosis 50.000-125.000 IU per oral atau intermuskular)
14 hari sebelum infus pertama.
o Semua pasien menerima suplementasi kalsium ( 1000-
1500 mg) dan vitamin D (800-1200 IU)
o Kontraindikasi
• Pasien dengan hipersensitifitas bisphosphonate
sebelumnya
• Klirens kreatinin < 30 ml per menit
• Kalsium koreksi > 11.0mg/deciliter (2.8 mmol
per liter) atau kurang 8.0 mg/deciliter (2.0 mmol
/liter)
• Kanker aktif
• Harapan hidup kurang 6 bulan
Efek samping
Risedronate 8
TINJAUAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Nurfadillah
Nomor RM : 939307
Umur : 12 th 1 bulan
Keluhan Utama :
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis :
Kesadaran : Sadar
Suhu : 37’C
Berat badan : 22 kg
Tinggi badan : 99 cm
BB/U : 50%
TB/U : 64%
BB/TB : 146 %
Status Gizi :
Thorak :
Paru :
- Jantung :
- Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
- Palpasi : ictus teraba 2 jari medial linea midklavikula
sinistra setinggi RIC V
- Perkusi : Batas Jantung atas RIC II, batas jantung kanan
linea sternalis dekstra, batas jantung kiri 1 jari
medial linea midklavikula RIC V
- Auskultasi : Irama teratur, tidak ada bising
Abdomen :
Anggota Gerak : akral hangat, perfusi baik, CRT < 2 detik. bowing
positif
segmen bawah 44 cm
dekstra / sinistra
tungkai atas 22 / 20
tungkai bawah 32 / 33
lengan atas 14 / 18
lengan bawah 17 / 17
bentang lengan 85cm
Diagnosis Kerja : Osteogenesis Imperfecta
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium :
Pemeriksaan Laboratorium Rutin
- Hb : 12.7 gr/dl
- Leukosit : 8.990/mm3
- Hitung Jenis : 0/3/2/55/36/4
- Trombosit : 478.000/mm3
- Hematokrit : 38%
- Retikulosit : 0.8 %
- Eritrosit : 5.2x 106 /mm3
Laboratorium Khusus
- Na : 144 mml/L
- K : 3.7 mml/L
- Ca : 8.7 mg/dl
- Ureum : 10mg/dl
- Kreatinin : 0.3 mg/dl
- Alkaliphosphatase : 599 u/L
- SGOT : 29 u/L
- SGPT : 27 u/L
Calcium 2 x 100 mg PO
Vitamin D 1 x 400 iu PO
Follow Up
24/1/2017
O/ Sakit : sedang
Kesadaran : Sadar
Suhu : 36.2’C
A/ Osteogenesis Imperfecta
Calcium 2 x 100 mg PO
Vitamin D 1 x 400 iu PO
25/1/2017
O/ Sakit : sedang
Kesadaran : Sadar
Suhu : 36.4’C
A/ Osteogenesis Imperfecta
Calcium 2 x 100 mg PO
Vitamin D 1 x 400 iu PO
26/1/2017
O/ Sakit : Sedang
Kesadaran : Sadar
Suhu : 35,9’C
Calcium 2 x 100 mg PO
Vitamin D 1 x 400 iu PO
27/1/2017
O/ Sakit : Sedang
Kesadaran : Sadar
Frekuensi Nadi : 86 kali permenit
Suhu : 36’C
Calcium 2 x 100 mg PO
Vitamin D 1 x 400 iu PO
BAB III
DISKUSI