Anda di halaman 1dari 10

Amar ma’ruf nahi mungkar

Pengertian amar ma’ruf nahi mungkar


Perintah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
Karakter Masyarakat Dalam Menyikapi Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
Manfaat Melaksanakan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
Akibat Mengabaikan Perintah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
Pengertian amar ma’ruf nahi munkar

 Maksud dari “amar ma’ruf” adalah ‘seluruh ketaatan; dan yang paling utama adalah ibadah kepada Allah
semata, tiada sekutu bagi-Nya, mengikhlaskan ibadah bagi-Nya semata, serta meninggalkan ibadah kepada
selain-Nya.Kemudian, (tingkatan) di bawahnya adalah segenap ketaatan, berupa perkara-perkara yang
wajib dan mustahab’.
 Sementara itu, “mungkar” adalah ‘setiap perkara yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya’. Dengan begitu,
seluruh kemaksiatan dan kebid’ahaan adalah perkara mungkar dan kemungkaran yang paling besar adalah
menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Perintah Amar Ma`ruf Nahi Mungkar

Agama Islam adalah agama yang sangat memperhatikan penegakan Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar. Amar
Ma’ruf merupakan pilar dasar dari pilar-pilar akhlak yang mulia lagi agung. Kewajiban menegakkan kedua hal
itu adalah merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa ditawar bagi siapa saja yang mempunyai
kekuatan dan kemampuan melakukannya. Bahkan Allah swt beserta RasulNya mengancam dengan sangat
keras bagi siapa yang tidak melaksanakannya
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang artinya) :

“Dan hendaklah ada, di antara kamu, segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada
perbuatan yang ma’ruf, dan mencegah dari kemungkaran.Merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali
Imron : 104).

Kemudian, orang yang memerintahkan perkara yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran, biasanya,
disakiti.Oleh karena itulah, wajib baginya untuk bersabar dan santun. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman
(yang artinya) :

“Dan suruhlah (manusia) mengerjakan perbuatan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan
kemungkaran, serta bersabarlah terhadap segala sesuatu yang menimpamu.Sesungguhnya, yang demikian itu
termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).”(QS. Luqman : 17)
Karakter masyarakat dalam menyikapi amar ma’ruf
nahi munkar
Ada 3 karakter masyarakat dalam menyikapi amar ma’ruf nahi munkar:
1) Memerintahkan yang ma’ruf dan melarang yang munkar, atau dinamakan karakter orang mukmin.
2) Memerintahkan yang munkar dan melarang yang ma’ruf, atau dinamakan karakter orang munafik.
3) Memerintahkan sebagian yang ma’ruf dan munkar, dan melarang sebagian yang ma’ruf dan munkar. Ini
adalah karakter orang yang suka berbuat dosa dan maksiat.
Karakteristik orang yang ber-Amar Ma’ruf dan
Nahi Mungkar
Sekalipun amar ma’ruf dan nahi mungkar merupakan kewajiban setiap orang yang mempunyai kemampuan
untuk itu sesuai dengan maratib (tingkatan-tingkatan) di atas, akan tetapi orang yang melakukan hal itu harus
memiliki kriteria berikut ini:
1. Berilmu.
2. Lemah lembut dan penyantun.
3. Sabar
Manfaat Melaksanakan Amar Ma’ruf Nahi
Munkar.
a) Kita akan menjadi bagian dari orang-orang mukmin
b) Segala kebaikan akan diberikan siapa saja yang melakukan aksi amar ma’ruf nahi munkar, yaitu, orang-orang yang lahir
dari umat terbaik (umat muslim)
c) Kita akan menjadi orang-orang yang shaleh
d) Kita akan mendapatkan keselamatan apabila kita mencegah perbuatan buruk (munkar).
e) Kita akan menjadi orang-orang yang meraih kemenangan.
f) Allah akan memberikan rahmat dan karunianya kepada kaum tersebut, sehingga tercipta kerukunan, kedamaian dan
ketentraman.
g) Akan dijauhkan dari Azab Allah.
h) Ilmu yang dibawa oleh para ulama (sebagai pewaris para nabi) akan terjaga dengan baik, sehingga dijauhkan dari
kesesatan dalam menuntut ilmu, yaitu niat/motivasi yang salah dan belajar pada orang yang salah.
Akibat Mengabaikan Perintah Amar Ma’ruf Dan
Nahi Munkar
1. Azab yang menyeluruh
Apabila kemaksiatan telah merajalela di tengah-tengah masyarakat , sedangkan orang-orang yang shalih tidak
berusaaha mengingkari dan membendung kerusakan tersebut, maka Allah SWT akan menimpakan azab
kepada mereka secara menyeluruh baik orang-orang yang jahat maupun orang-orang yang shalih.
2. Tidak dikabulkannya do’a orang-orang yang shalih
Apabila suatu masyarakat mengabaikan amar ma’ruf dan nahy munkar serta tidak mencegah orang yang
berbuat zalim dari kezalimannya, maka Allah akan menimpakan siksa kepada mereka dengan tidak
mengabulkan do’a mereka.
3. Berhak mendapatkan laknat
Di antara hukuman orang yang mengabaikan amar ma’ruf dan nahy munkar adalah berhak mendapatkan
laknat, yakni terusir dari rahmat Allah sebagaimana yang telah menimpa Bani Israil ketika mengabaikan amar
ma’ruf dan nahy munkar.
4. Timbulnya perpecahan
Sudah merupakan aksiomatis bahwa kemungkaran yang paling berat dan dan paling keji dapat menjauhkan
syari’at Allah dari realitas kehidupan dan ditinggalkannya hukum-hukumNya dalam kehidupan manusia.
Apabila hal ini terjadi dan orang-orang diam, tidak mengingkari dan tidak mencegahnya, maka Allah akan
menanamkan perpecahan dan permusuhan di kalangan mereka sehingga mereka saling melakukan
pembunuhan dan menumpahkan darah
5. Pemusnahan mental
Sebagai kehormatan kepada Nabi Muhammad saw, Allah tidak memusnahkan umat beliau secara fisik
sebagaimana yang telah menimpa umat-umat terdahulu seperti kaum Nabi Hud, Shalih, Nuh, Luth dan
Syu’aib yang telah mendustakan para Nabi dan mendurhakai perintah Allah. Tetapi bisa saja Allah
membinasakan umat Muhammad secara mental

Anda mungkin juga menyukai