Anda di halaman 1dari 24

Inisiasi

8
Perencanaan, Pengendalian dan
Penentuan Tarif Kos Overhead Pabrik
Inisiasi Tuton ke-8
Mata Kuliah Akuntansi Biaya
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi

Penulis : Rianto, SE, Ak, MM, M. Ak, CA, BKP


Email : m.riantoirvan@gmail.com
Penelaah : Heriyanni Mashithoh
Email : heriyanni@ecampus.ut.ac.id
Tinjauan Mata Kuliah

Menjelaskan Kos Overhead Tingkat


Pabrik, Departementalisasi Overhead
Pabrik dan Penentuan Kos Produksi
Berdasarkan Aktivitas
Skenario Pembelajaran

1. Tutor dan mahasiswa menyepakati kegiatan tutorial ke 8;


2. Membahas secara garis besar seluruh materi matakuliah
melalui ceramah dan diskusi;
3. Membahas keterkaitan antar konsep dari seluruh
matakuliah atau konsep dari matakuliah lain yang
berkaitan melalui ceramah dan diskusi;
4. Mendiskusikan dan memecahkan masalah tentang
konsep yang belum dipahami.
Kos Overhead Tingkat Pabrik

Karakteristik Kos Overhead Pabrik

Kos overhead pabrik merupakan semua kos produksi tidak langsung. Semua kos
produksi selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung diklasifikasikan
sebagai kos overhead pabrik. Dari ketiga komponen kos produksi, kos overhead
pabrik dianggap sebagai sumber masalah. Kos overhead pabrik memiliki sifat
yang kompleks, antara lain bersifat campuran, artinya di dalam overhead pabrik
tersebut ada yang bersifat variabel dan ada yang bersifat tetap. Ada yang dapat
ditelusuri dengan jelas melalui pemicu kos ada juga yang tidak dapat ditelusuri
sama sekali.
Kos Overhead Tingkat Pabrik

Tarif Overhead Di Tentukan di Awal

Sistem kos normal membebankan kos overhead dengan menggunakan tarif. Jenis
tarif overhead tidak hanya berbeda antarperusahaan, tetapi juga bisa berbeda
antardepartemen, pusat kos, atau pol kos di dalam satu perusahaan.
Kos Overhead Tingkat Pabrik
Tarif Overhead Di Tentukan di Awal
1. Menyusun Anggaran Overhead Pabrik

Langkah pertama dalam menghitung tarif overhead pabrik adalah menyusun


anggaran. Langkah ini sebenarnya tidak bisa dipisahkan dengan langkah-langkah
lainnya seperti penentuan dasar pembebanan dan penentuan tingkat aktivitas atau
volume. Penentuan dasar pembebanan akan dibicarakan secara lebih terperinci
pada langkah berikutnya. Demikian pula langkah memilih aras aktivitas.
Kos Overhead Tingkat Pabrik
Tarif Overhead Di Tentukan di Awal
2. Menghitung Tarif Overhead
Faktor yang digunakan sebagai pembagi atau denominator dalam menghitung
tarif overhead disebut sebagai dasar tarif overhead atau dasar alokasi overhead.
Pemilihan dasar tarif ini sangat penting jika suatu sistem kos diharapkan mampu
menyediakan data kos yang lebih akurat. Tujuan utama pemilihan dasar tarif
adalah untuk memastikan bahwa pembebanan kos overhead ke produk sudah
dalam proporsi yang wajar terhadap sumber daya pabrik tidak langsung yang
digunakan oleh objek kos. Dasar tarif yang dipilih sedapat mungkin
mencerminkan ketertelusuran kos ke objek kos. Jika tidak memungkinkan
dilakukan penelusuran setidak-tidaknya dasar tersebut logis.
Kos Overhead Tingkat Pabrik
Tarif Overhead Di Tentukan di Awal
3. Pemilihan Tingkat Aktivitas

Dalam formula perhitungan tarif overhead numerator adalah anggaran overhead


yang disusun pada aras aktivitas tertentu yang diasumsikan dan denominatornya
adalah dasar pembebanan pada aras aktivitas asumsian yang sama. Semakin besar
aras aktivitas yang diasumsikan akan menyebabkan tarif overhead menjadi
semakin kecil, demikian sebaliknya.
Kos Overhead Tingkat Pabrik
Tarif Overhead Di Tentukan di Awal
4. Mengumpulkan FOH Aktual
Menyusun anggaran kos overhead, menentukan dasar aktivitas dan arasnya, serta
menghitung tarif overhead dilakukan di awal periode. Pembebanan dilakukan
hanya ketika dilakukan akumulasi kos produksi bisa setiap minggu, atau setiap
bulan, atau setiap suatu pesanan selesai dikerjakan. Sementara itu, transaksi-
transaksi yang berkaitan dengan overhead terjadi setiap saat. Pada saat terjadinya
transaksi-transaksi tersebut dilakukan pencatatan atau penjurnalan dan posting ke
akun-akun pembantu dan akun kos overhead pengendali. Akun-akun pembantu
dapat memiliki berbagai bentuk bahkan sulit dikenali, terutama jika perusahaan
menggunakan pemrosesan data secara elektronik. Akun pembantu juga dapat
memerinci kos yang dapat dibebankan ke setiap departemen atau produk,
sebagaimana akan dibicarakan pada Bab 11. Perincian kos overhead secara
departemental memungkinkan pengendalian yang lebih ketat dan efektif.
Kos Overhead Tingkat Pabrik
Tarif Overhead Di Tentukan di Awal
5. Pembebanan Kos Overhead

Setelah tarif dihitung, ketika kos sebuah produk atau pesanan akan
diakumulasikan maka kos overhead harus dibebankan dengan formula berikut.
Kos Overhead Tingkat Pabrik
Tarif Overhead Di Tentukan di Awal
6. Perlakuan terhadap Selisih
Pada akhir periode dilakukan pembandingan antara kos overhead pabrik
dibebankan dengan kos overhead pabrik pengendali untuk mengetahui apakah
kos overhead yang dibebankan ke produk tertentu terlalu tinggi atau terlalu
rendah. Dari data sebelumnya diketahui bahwa jumlah kos overhead yang
dibebankan ke produk XYZ sebesar Rp425.250 sementara kos overhead
sesungguhnya yang terjadi dalam periode bersangkutan sebesar Rp438.000.
Artinya produk XYZ dibebani kos overhead terlalu rendah. Selisih ini merupakan
selisih yang tidak menguntungkan bagi perusahaan (unfavorable variance).
Variansi ini akan mengurangi laba perusahaan. Sebaliknya, selisih lebih
dibebankan akan menambah laba perusahaan.
Kos Overhead Tingkat Pabrik
Tarif Overhead Di Tentukan di Awal
7. Analisis Selisih
Departementalisasi Overhead Pabrik

Departementalisasi

Departementalisasi overhead pabrik berarti membagi pabrik ke dalam segmen-


segmen yang disebut departemen, ke mana kos overhead dapat diakumulasikan.
Dari sudut pandang akuntansi, pembagian pabrik menjadi departemen yang
terpisah dapat meningkatkan kualitas perhitungan kos dan meningkatkan
pengendalian dan pertanggungjawaban atas kos overhead. Jika kos dari
departemen pendukung dialokasikan ke setiap departemen produksi maka kepala
departemen akan ikut bertanggung jawab dalam penggunaan sumber daya di
departemen pendukung karena akhirnya kos yang dikeluarkan oleh departemen
pendukung akan dialokasikan kembali ke departmen produksi bersangkutan.
Departementalisasi Overhead Pabrik
Departemen Produksi dan Departemen Jasa
1. Departemen Produksi

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan jenis departemen dalam


rangka menentukan tarif overhead pabrik adalah sebagai berikut.
a. Kesamaan operasi dan mesin.
b. Lokasi dari operasi dan mesin.
c. Tanggung jawab atas produksi dan kos.
d. Hubungan operasi dengan aliran produk.
e. Jumlah departemen.
Departementalisasi Overhead Pabrik
Departemen Produksi dan Departemen Jasa
2. Departemen Jasa
Departementalisasi Overhead Pabrik
Departemen Produksi dan Departemen Jasa
3. Kos Departemen Langsung

Contoh-contoh kos departemen langsung adalah sebagai berikut.


a. Kos supervisi, tenaga kerja tidak langsung, dan lembur.
b. Tunjangan-tunjangan yang diterima oleh tenaga kerja.
c. Bahan baku tidak langsung.
d. Perlengkapan pabrik.
e. Perbaikan dan pemeliharaan mesin.
f. Depresiasi peralatan pabrik.
Departementalisasi Overhead Pabrik
Departemen Produksi dan Departemen Jasa
4. Kos Departemen Tidak Langsung
Kos Departemen Tidak Langsung dan Dasar Alokasi
Departementalisasi Overhead Pabrik
Departemen Produksi dan Departemen Jasa
5. Menentukan Tarif Kos Overhead Departemental
Departementalisasi Overhead Pabrik
Departemen Produksi dan Departemen Jasa
6. Akumulasi, Alokasi, dan Distribusi Kos Overhead Aktual
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
a. Kos aktual baik langsung departemen maupun tidak langsung departemen
diakumulasi dan disajikan sama seperti ketika membuat anggaran.
b. Lakukan pengamatan kedua untuk mengetahui data aktual untuk
dibandingkan dengan hasil pengamatan di awal periode.
c. Kos tidak langsung departemen dialokasikan ke semua departemen dengan
cara yang sama ketika mengalokasikan anggaran kos tidak langsung
departemen.
d. Kos departemen jasa didistribusikan dengan cara yang sama ketika
mendistribusikan anggaran kos departemen jasa.
e. Lakukan perbandingan antara kos yang dianggarkan dengan kos aktual.
f. f. Lakukan analisis untuk menyusun perencanaan tahun berikutnya.
Kos Produksi Berdasarkan Aktivitas

Kos Overhead Pabrik : Sumber Masalah

Pandangan baru dengan pendekatan ABC memandang bahwa hampir semua kos
produksi adalah bersifat langsung karena semua kos yang timbul disebabkan oleh
adanya aktivitas, yaitu aktivitas memproduksi barang. Dengan demikian,
seharusnyalah kos-kos tersebut dapat ditelusuri. Ini berarti semua kos bersifat
langsung. Namun demikian, ternyata hubungan kausal ini tidak semudah yang
dibayangkan. Mengapa?
Kos Produksi Berdasarkan Aktivitas
Tinjauan Terhadap : Prosedur Dua Tahap Sistem Penetapan Kos
Konvensional
Kos Produksi Berdasarkan Aktivitas

Perhitungan Kos Berdasarkan Aktivitas


Kos Produksi Berdasarkan Aktivitas
Perbandingan Perhitungan Kos Berdasarkan Aktivitas Traditional
Costing vs Activity Based Costing

Penetapan kos berdasarkan cara konvensional (tradisional) hanya melibatkan dua


tahap. Pertama, kos-kos tidak langsung ditelusuri, baik yang berhubungan dengan
produksi maupun penunjang dibebankan ke pusat-pusat kos. Kedua, kos
dibebankan ke produk dengan menggunakan suatu ukuran yang seragam sebagai
dasar alokasi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai