Anda di halaman 1dari 82

ILMU PELAYARAN ASTRONOMI

Spica
Virgo
Libra
Regulus

Scorpius Arcturus Leo Cancer


Antares Canis Major
Pollux Procyon Sirius
Boötes

ISPS CODE
Ursa Major Castor Gemini
Hercules Capella Orion
Ophiuchus Polaris
Vega Auriga Rigel
Deneb Aldebaren
Cassiopeia Taurus

International Ship and Port Facility Security Code


Cygnus Andromeda
Altair
Aries
Sagittarius Pegasus

and SOLAS Amendments 2002


Capricorn
Pisces

Aquarius

Oleh
SITI FATIMAH
POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

Celestial Navigation 2006


TUJUAN UMUM :
 Taruna / Taruni dapat menetukan posisi kapal baik
dengan benda-benda bumiawi maupun dengan
benda-benda angkasa.
 TUJUAN KHUSUS :
• Mampu melayarkan kapal dari suatu tempat ke tempat lain
dengan aman
• Mampu menggunakan sarana-sarana navigasi
• Mampu menentukan posisi kapal dengan bantuan benda-
benda angkasa.
ILMU PELAYARAN /
NAVIGASI ASTRONOMI
Suatu ilmu yang mempelajari tentang
cara menentukan posisi kapal di laut
dengan bantuan benda-benda angkasa,
alat bantu sextant , daftar ilmu
pelayaran dan almanak nautika.
ILMU PELAYARAN /
NAVIGASI
 NAV. DATAR
 NAV. ASTRONOMI

 NAV. ELEKTRONIK

 NAV. DUGA
ILMU PELAYARAN /
NAVIGASI
 Mistar
 Jangka

 Busur

 Kalkulator

 Almanak Nautika

 Daftar Ilmu Pelayaran


Definisi- definisi
Bulatan Angkasa :
adalah sebuah bulatan dimana planet bumi
sebagai pusat, dengan radius tertentu dan
semua benda-benda angkasa diproyeksikan
padanya.
Bulatan Angkasa
CELESTIAL BODIES / Benda
Angkasa
STARS
MOON

PLANETS
SUN

Celestial bodies are located throughout the celestial sphere.


We are interested in the relative positions and motions of
these bodies on this imaginary sphere.
CELESTIAL POLES
North Celestial Pole

South Celestial Pole


Zenith - Point on the
celestial sphere directly
above the observers
head

Nadir - Point on the


celestial sphere directly
below the observers feet
Katulistiwa Angkasa :

adalah sebuah lingkaran besar diangkasa


yang tegak lurus terhadap poros kutub
utara dan kutub selatan angkasa.
Khatulistiwa Angkasa
Meridian Angkasa :

adalah lingkaran tegak yang


melalui titik utara dan titik
selatan.
CELESTIAL MERIDIAN

A great circle of the celestial sphere, through the


celestial poles and the zenith.
lingkaran Deklinasi :

adalah sebuah busur yang


menghubungkan kutub utara
dan kutub selatan angkasa
melalui benda angkasa tersebut.
Lingkaran deklinasi
Parallel of
Declination
Deklinasi ( zawal ) benda
angkasa :
adalah sebagian busur
lingkaran deklinasi, dihitung
dari katulistiwa angkasa kearah
utara tau selatan hingga ke
benda angkasa tersebut.
DECLINATION

Celestial
Equator

Angular distance of a point on the celestial sphere


north or south of the celestial equator
Declination
Azimuth benda angkasa

adalah sebagian busur


cakrawala, dihitung dari titik
utara atau selatan sesuai lintang
penilik, kearah barat atau timur
sampai kelingkaran tegak yang
melalui benda angkasa, diukur
dari 0o sampai 180o
CEL. BODY

ALTITUDE -N-

TRUE AZIMUTH
Rambat lurus/Ascensiorecta

adalah sebagian busur


khatulistiwa angkasa dihitung
dari titik aries kearah
berlawanan dengan gerakan
harian maya, sampai ketitik kaki
benda angkasa.
TitikAries

adalah sebuah titik tetap


dikatulistiwa angkasa, dimana
matahari berada pada tanggal
21 maret.
Aries
Ecliptic
Lingkaran vertical pertama

adalah lngkaran yang


menghubungkan Zenith dan
Nadir melalui titik timur dan titik
barat.
Lintang Astronomis

adalah sebagian busur


lingkaran lintang astronomis
benda angkasa, dihitung dari
Ekliptika hingga sampai ke
benda angkasa.
Bujur Astronomis
adalah sebagian busur
lingkaran Ekliptika, dihitung dari
titik aries dengan arah yang
sama terhadap peredaran
tahunan matahari, sampai
padatitik proyeksi benda
angkasa di Ekliptika.
Greenwich Hour Angle (GHA)
atau Sudut Jam Barat Greenwich
adalah sebagian busur
katulistiwa angkasa diukur dari
meridian angkasa greenwich
kearah barat sampai meredian
angkasa yang melalui benda
angkasa, dihitung dari 0 o
sampai 360 o .
GREENWICH HOUR ANGLE

GHA SUN

GHA

GHA
First meridian
GREENWICH HOUR ANGLE

GHA STAR

GHA = GHA + SHA

OF
ARIES

SHA
Local Hour Angle (LHA) atau
sudut jam barat setempat
adalah sebagian busur
katulistiwa angkasa diukur dari
meridian angkasa penilik kearah
barat, sampai meridian yang
melalui benda angkasa, dihitung
dari 0 o sampai 360 o .
Local Hour Angles

LHA

LHA
LOCAL HOUR ANGLE

LHA

LHA

SHA
LHA = LHA + SHA
Siderial Hour Angle (SHA) atau
sudut jam barat benda angkasa
adalah sebagian busur
khatulistiwa angkasa diukur dari
titik Aries kearah barat, sampai
meridian yan melalui benda
angkasa, dihitung dari 0 o
sampai 360 o .
Sidereal Hour Angle

SHA

SHA
SHA of A Star

SHA

SHA
BULATAN ANGKASA
The End
TATA KOORDINAT
CAKRAWALA
TIGA MACAM CARA UNTUK MENENTUKAN POSISI
BINTANG BINTANG DI BULATAN ANGKASA

1. TATA KOORDINAT HORIZON


2. TATA KOORDINAT EQUATOR
3. TATA KOORDINAT EKLIPTIKA
TATA KOORDINAT HORIZON
UNSUR-UNSUR TATA
KOORDINAT HORIZON :
1.TINGGI BINTANG

2.AZIMUTH BINTANG
Tinggi Bintang P = busur R – P
Tinggi daripada sebuah bintang mengikuti lingkaran
vertikal daripada bintang yang bersangkutan mulai
dari horizon sampai pada bintang tersebut.

Azimuth Bintang P = Busur SBUTR


Azimuth daripada sebuah bintangmengikuti lingkaran
horizon mulai dari titik selatan, dalam arah clockwise,
sampai pada proyeksi di horizon daripada bintang
tersebut
TATA KOORDINAT HORIZON
SBUTS : lingkaran Horizon
Garis Z-N : vertikal
Busur ZPRN : Lingkaran
deklinasi
Z : titik Zenith
N : titik Nadir
S : titik selatan
B : titik barat
U : titik Utara
T : titik timur
P : sebuah Bintang
R : titik proyeksi di horizon
dari bintang
TATA KOORDINAT EQUATOR
UNSUR-UNSUR TATA
KOORDINAT
EQUATOR
1.DECLINASI BINTANG

2.ASCENSIORECTA
BINTANG
 DEKLINASI daripada sebuah bintang dihitung
mengikuti lingkaran Deklinasi daripada bintang yang
bersangkutan, mulai dari Equator sampai pada
bintang tersebut.
 ASCENSIO-RECTA daripada sebuah bintang dihitung
mengikuti lingkaran Equator, mulai dari titik Aries,
dalam arah yang berlawanan dengan gerakan harian
matahari, sampai pada titik proyeksi di Equator dari
pada bintang yang bersangkutan.
TATA KOORDINAT EQUATOR
KLU : kutub langit utara
KLS : kutub langit selatan
Garis KLU – KLS : sumbu
langit
Lingk. EQ WE : Equator
langit
Titik : titik aries
V : sebuah bintang
Busur KLU – V – W –
KLS : lingkaran deklinasi
dari sebuah bintang
TATA KOORDINAT EKLIPTIKA
UNSUR-UNSUR TATA
KOORDINAT
EKLIPTIKA
1.LINTANG
ASTRONOMI
2.BUJUR ASTRONOMIS
TATA KOORDINAT EKLIPTIKA
 KLU = Kutub Langit Utara
 KLS = Kutub Langit Selatan
 E Q E = Equator Langit
 ( ARIES – CAPRICONUS – LIBRA –
CANCER ) = Lingkaran Ekliptika
 KES = Kutub Ekliptika Selatan
 Garis KEU-KES = Sumbu Ekliptika
 Garis KLU-KLS = Sumbu Langit
 V = sebuah bintang tetap
 W = titik proyeksi di Ekliptika daripada
bintang V
 Busur KEU-V-W-KES lingkaran lintang
Astronomi daripada bintang V.
 Titik = titik Aries
 Titik = titik libra,
 titik = titik Cancer,
 titik = Capricornus
 Garis ( ARIES – LIBRA )- garis potong antara
Equator langit dengan Ekliptika.
Lintang Astronomis

adalah sebagian busur


lingkaran lintang astronomis
benda angkasa, dihitung dari
Ekliptika hingga sampai ke
benda angkasa.
Bujur Astronomis
adalah sebagian busur
lingkaran Ekliptika, dihitung dari
titik aries dengan arah yang
sama terhadap peredaran
tahunan matahari, sampai
padatitik proyeksi benda
angkasa di Ekliptika.
HOUR ANGLE / SUDUT
JAM

GHA, LHA &


SHA
G : GREENWICH
M : PENILIK
. : MATAHARI
: ARIES
: BULAN
Waktu Menengah Greenwich (GMT
 Waktu menengah Greenwich atau Greenwich mean time
(GMT) ialah waktu menengah yang berlaku untuk bujur 0o
atau bujur Greenwich.
 Karena asal mulanya penilikan-penilikan benda angkasa
dilaksanakan dari pengamatan bintang di Greenwich, maka
semua ukuran-ukuran benda angkasa dihitung dengan jam
GMT ini. Sampai sekarangpun, waktu-waktu yang
digunakan di dalam almanac nautika masih tetap
didasarkan atas waktu GMT.
 Jadi jikalau orang hendak menghitung dengan
menggunakan almanac nautika, haruslah menghitungnya
dengan waktu GMT.
 didalam perhitungan-perhitungan benda angkasa, terlebih
dahulu jam yang ada harus dijabarkan menjadi jam GMT.
Zone Time / Waktu Mintakad
Waktu mintakad yang digunakan di kapal selama dalam
pelayaran. Bila batas zone telah dilalui maka jam
dikapal diubah menjadi waktu zone yang baru

Penjabaran dari waktu zone ke GMT dinamakan GMT


Duga.

Example :
Jam dikapal Menunjukkan Pukul 18h-04m-30s, ZT =
GMT + 7.
ZT = 18h-04m-30s
Z = 07h-00m-00s –
GMT DUGA = 11h-04m-30s
Menentukan waktu mintakad/zone
time
Waktu mintakad yang digunakan hanya
tergantung dari bujur tempat tersebut. lintang
tempat tidak memainkan peranan apa-apa.

Cara mencari waktu mintakad untuk suatu tempat


ada dua yaitu :

1.Dengan menggambar zone-zone atau daerah-


daerah waktu.
2.Dengan perhitungan.
Contoh soal

Carilah waktu mintakad /zone time untuk


sebuah tempat yang posisinya 06o12’
S / 112o50’E.

Cara 1 dengan menggambar Zone-zone


Cara 2 dengan perhitungan

Bujur dibagi 15 , jika hasil melebihi / =


0,5 maka dibulatkan keatas.
112o50’E : 15o = 7,52 dibulatkan = 8
Jadi waktu mintakad/ zone time waktu
tersebut = GMT + 8
MENGUBAH WAKTU MINTAKAD /
ZONE TIME MENJADI GMT
Example 1 :
Pada tanggal 8 desember 1998, posisi kapal = 08o12’ N /
128o43’E. Waktu mintakad/ zone time = 05h-04m-30s .
ditanya waktu GMT.
Jawab :
128o43’E : 15o = 8,581 dibulatkan = 9.
Z = GMT + 9.
Jadi
ZT = 05h-04m-30s 8 des 1998
Z = 09h-00m-00s –
GMT DUGA = 20h-04m-30s 7 des 1998
MENGUBAH WAKTU MINTAKAD /
ZONE TIME MENJADI GMT
Example 2
Pada tanggal 2 januari 1999, posisi kapal = 02o36’ N /
118o36’E. waktu yang digunakan adalah Waktu
mintakad/ zone time yang menunjukkan pukul 18h-36m-
41s . ditanya waktu GMT.
Jawab :
118o36’E : 15o = 7,9 dibulatkan = 8.
Z = GMT + 8.
Jadi
ZT = 18h-36m-41s 2 jan 1999
Z = 08h-00m-00s –
GMT DUGA = 10h36m-41s 2 jan 1999
STANDART TIME /WAKTU TOLOK

Adalah waktu menengah yang berlaku bagi suatu


wilayah negara dan tidak selalu sama dengan waku
mintakad ( zone time ).

Di dalam almanak nautika dapat diperoleh waktu tolok /


standart time serta selisih terhadap GMT.

Example :
WIB = GMT + 7 jam
WITA = GMT + 8 jam
WIT = GMT + 9 jam
STANDART TIME /WAKTU TOLOK

 Jika kapal berada dilaut, waktu yang


digunakan adalah waktu mintakad, sedangkan
pada saat ia berada dipelabuhan, waktu yang
digunakan ialah waktu tolok, agar supaya jam
kerja dikapal dapat disesuaikan dengan jam
kerja didarat.

 Menghitung GMT duga, tidak dibutuhkan hasil


yang sangat teliti. Untuk mudahnya waktu
dikapal dikoreksi dengan bujur dalam waktu.
Artinya bujur kapal diubah menjadi jam.
BUJUR DALAM WAKTU
SELISIH WAKTU = SELISIH BUJUR
1 JAM WAKTU = 15o SELISIH BUJUR
1 MENIT WAKTU = 15’ SELISIH BUJUR
1 DETIK = 15” SELISIH BUJUR
360 o BUJUR = 24 JAM WAKTU
60o BUJUR = 4 JAM WAKTU
1 BUJUR = 4 MENIT
1’ BUJUR = 4 DETIK
BUJUR DALAM WAKTU
Cara mencari bujur dalam waktu (BDW) ada 2 cara
1. Dengan perhitungan manual

2. Dengan alat bantu kalkulator

3. Dengan alamanak nautika di daftar conversion from


arc to time
Ubahlah bujur 129o 31’ menjadi waktu

Cara 1 :
129 : 15 = 8 , sisa 9 x 4 = 36 ; 8 jam 36 menit
31’ : 15 = 2 menit, sisa 1 x 4 ; 02 menit 04 detik
jadi bujur 129o 31’ ; 8 jam 38 menit 4 detik
CONTOH SOAL
CARILAH BUJUR DALAM WAKTU ( BDW ) JIKA
DIKETAHUI :
1.096o 27, 5’ E

2.101o 09’ W

3.100o 20’ E

4.178o 00’ W

5.150o 24’ E

6.132o 22’ E

7.111o 00’ W

8.090o 15’ E

9.085o 10’ W

10.070o 05,5’ E
International Date Line
GARIS BATAS TANGGAL INTERNATIONAL

Berada pada bujur 180o E/W


Selisih waktu terhadap GMT = + 12 jam

Setiap kapal atau kapal udara melewati garis ini harus


merubah tanggalnya 1 hari
 jika berlayar dari bujur timur ke bujur barat maka

harinya mundur 1 hari


 Jika berlayar dari bujur barat ke bujur timur harinya

maju 1 hari
180 E 180 W

B
 Waktu yang digunakan dalam pengukur
waktu ini ialah waktu GMT dan angka-angka
jam yang ada ialah dari 0 sampai 12. Jadi jam
14.00 GMT ditunjukkan dengan jam 02.00
pada pengukur waktu. Untuk mengetahui
GMT lebih besar atau lebih kecil dari jam
12.00, pembacaannya dibandingkan dengan
GMT duga hasil perhitungan.
 Walau bagaimananapun tepat jalannya
sebuah pengukur waktu, dengan adanya
pengaruh-pengaruh getaran-getaran,
olengan kapal, perubahan-perubahan
temperatur udara dan lain sebagainya, ia
tidak akan selamanya menunjukkan waktu
yang tepat.
 Jadi pengukur waktu ini tiap-tiap saat harus
diperiksa penunjukkannya. Memeriksa
penunjukan pengukur waktu ini dilakukan
dengan mendengarkan semboyan waktu atau
time signal melalui radio kapal dari salah satu
stasiun radio pantai yang menyiarkan time
signal.
 Jika ternyata ternyata pengukur waktu ini
tidak menunjukkan waktu yang tepat, jam
tersebut tidak dimaju atau mundurkan untuk
mencocokkannya kembali, melainkan selisih
atau beda waktunya saja yang dicatat didalam
buku harian pengukur waktu atau
chronometer log book.
 Selisih atau beda waktu antara penunjukkan
pengukur waktu (ppw) dengan GMT pada saat
penerimaan semboyan waktu dari stasiun
radio pantai disebut duduk pengukur waktu
disingkat dengan duduk. Jadi duduk hanya
berlaku pada saat time signal diambil.
 Duduk bernilai positif, bila kedudukan
pengukur waktu lebih lambat dari GMT yang
benar dan duduk bernilai negatife, bila
kedudukan pengukur waktu lebih cepat dari
GMT yang benar.
Rumus :
ppw + duduk = GMT

duduk = GMT - ppw


Contoh :
Pada tanggal 8 Desember 2012 jam 01.00 GMT
didengarkan semboyan waktu dan pengukur
waktu dibaca : 01h – 02m – 10s.

Duduk tanggal 8 Desember 2012 jam 01.00 GMT


ialah :
GMT - ppw = ddk
01h-00m-00s - 01h-02m-10s = -02m-10s.
Pada tanggal 2 Januari 2013 jam 01.00 GMT
didengar semboyan waktu dan pengukur
waktu dibaca = 00j-56m-10d.

Duduk tanggal 2 Januari 2013 jam 01.00


GMT ialah :

GMT - ppw = ddk

01j-00m-00d-00j-56m-10d = +3m-50d.
 Langkah harian pengukur waktu, disingkat
dengan langkah ialah cepat atau lambatnya
jalan pengukur waktu setiap 24 jam.
Langkah disebut positif jika pengukur waktu
berjalan terlalu lambat dan negative bila
berjalan terlalu cepat.
Nilai langkah ditentukan dengan beberapa
penilikan semboyan waktu, sebab itu
pengambilan time signal diadakan tiap-tiap
hari pada jam GMT yang sama
 Lalu ialah cepat atau lambatnya jalan
pengukur waktu untuk suatu waktu tertentu.
Lalu untuk jangka waktu 24 jam disebut
langkah. Jadi lalu dan langkah sebenarnya
sama saja, di mana langkah sama dengan lalu
untuk jangka waktu 24 jam.
 Bila pengukur waktu berjalan terlalu lambat,

lalunya positip sedangkan bila pengukur


waktu berjalan terlalu cepat, lalu akan
menjadi negatip.

Rumus :

a/24 x langkah = lalu

ddk lama + lalu = ddk baru

ppw + ddk baru = GMT

Anda mungkin juga menyukai