Spica
Virgo
Libra
Regulus
ISPS CODE
Ursa Major Castor Gemini
Hercules Capella Orion
Ophiuchus Polaris
Vega Auriga Rigel
Deneb Aldebaren
Cassiopeia Taurus
Aquarius
Oleh
SITI FATIMAH
POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA
NAV. ELEKTRONIK
NAV. DUGA
ILMU PELAYARAN /
NAVIGASI
Mistar
Jangka
Busur
Kalkulator
Almanak Nautika
PLANETS
SUN
Celestial
Equator
ALTITUDE -N-
TRUE AZIMUTH
Rambat lurus/Ascensiorecta
GHA SUN
GHA
GHA
First meridian
GREENWICH HOUR ANGLE
GHA STAR
OF
ARIES
SHA
Local Hour Angle (LHA) atau
sudut jam barat setempat
adalah sebagian busur
katulistiwa angkasa diukur dari
meridian angkasa penilik kearah
barat, sampai meridian yang
melalui benda angkasa, dihitung
dari 0 o sampai 360 o .
Local Hour Angles
LHA
LHA
LOCAL HOUR ANGLE
LHA
LHA
SHA
LHA = LHA + SHA
Siderial Hour Angle (SHA) atau
sudut jam barat benda angkasa
adalah sebagian busur
khatulistiwa angkasa diukur dari
titik Aries kearah barat, sampai
meridian yan melalui benda
angkasa, dihitung dari 0 o
sampai 360 o .
Sidereal Hour Angle
SHA
SHA
SHA of A Star
SHA
SHA
BULATAN ANGKASA
The End
TATA KOORDINAT
CAKRAWALA
TIGA MACAM CARA UNTUK MENENTUKAN POSISI
BINTANG BINTANG DI BULATAN ANGKASA
2.AZIMUTH BINTANG
Tinggi Bintang P = busur R – P
Tinggi daripada sebuah bintang mengikuti lingkaran
vertikal daripada bintang yang bersangkutan mulai
dari horizon sampai pada bintang tersebut.
2.ASCENSIORECTA
BINTANG
DEKLINASI daripada sebuah bintang dihitung
mengikuti lingkaran Deklinasi daripada bintang yang
bersangkutan, mulai dari Equator sampai pada
bintang tersebut.
ASCENSIO-RECTA daripada sebuah bintang dihitung
mengikuti lingkaran Equator, mulai dari titik Aries,
dalam arah yang berlawanan dengan gerakan harian
matahari, sampai pada titik proyeksi di Equator dari
pada bintang yang bersangkutan.
TATA KOORDINAT EQUATOR
KLU : kutub langit utara
KLS : kutub langit selatan
Garis KLU – KLS : sumbu
langit
Lingk. EQ WE : Equator
langit
Titik : titik aries
V : sebuah bintang
Busur KLU – V – W –
KLS : lingkaran deklinasi
dari sebuah bintang
TATA KOORDINAT EKLIPTIKA
UNSUR-UNSUR TATA
KOORDINAT
EKLIPTIKA
1.LINTANG
ASTRONOMI
2.BUJUR ASTRONOMIS
TATA KOORDINAT EKLIPTIKA
KLU = Kutub Langit Utara
KLS = Kutub Langit Selatan
E Q E = Equator Langit
( ARIES – CAPRICONUS – LIBRA –
CANCER ) = Lingkaran Ekliptika
KES = Kutub Ekliptika Selatan
Garis KEU-KES = Sumbu Ekliptika
Garis KLU-KLS = Sumbu Langit
V = sebuah bintang tetap
W = titik proyeksi di Ekliptika daripada
bintang V
Busur KEU-V-W-KES lingkaran lintang
Astronomi daripada bintang V.
Titik = titik Aries
Titik = titik libra,
titik = titik Cancer,
titik = Capricornus
Garis ( ARIES – LIBRA )- garis potong antara
Equator langit dengan Ekliptika.
Lintang Astronomis
Example :
Jam dikapal Menunjukkan Pukul 18h-04m-30s, ZT =
GMT + 7.
ZT = 18h-04m-30s
Z = 07h-00m-00s –
GMT DUGA = 11h-04m-30s
Menentukan waktu mintakad/zone
time
Waktu mintakad yang digunakan hanya
tergantung dari bujur tempat tersebut. lintang
tempat tidak memainkan peranan apa-apa.
Example :
WIB = GMT + 7 jam
WITA = GMT + 8 jam
WIT = GMT + 9 jam
STANDART TIME /WAKTU TOLOK
Cara 1 :
129 : 15 = 8 , sisa 9 x 4 = 36 ; 8 jam 36 menit
31’ : 15 = 2 menit, sisa 1 x 4 ; 02 menit 04 detik
jadi bujur 129o 31’ ; 8 jam 38 menit 4 detik
CONTOH SOAL
CARILAH BUJUR DALAM WAKTU ( BDW ) JIKA
DIKETAHUI :
1.096o 27, 5’ E
2.101o 09’ W
3.100o 20’ E
4.178o 00’ W
5.150o 24’ E
6.132o 22’ E
7.111o 00’ W
8.090o 15’ E
9.085o 10’ W
10.070o 05,5’ E
International Date Line
GARIS BATAS TANGGAL INTERNATIONAL
maju 1 hari
180 E 180 W
B
Waktu yang digunakan dalam pengukur
waktu ini ialah waktu GMT dan angka-angka
jam yang ada ialah dari 0 sampai 12. Jadi jam
14.00 GMT ditunjukkan dengan jam 02.00
pada pengukur waktu. Untuk mengetahui
GMT lebih besar atau lebih kecil dari jam
12.00, pembacaannya dibandingkan dengan
GMT duga hasil perhitungan.
Walau bagaimananapun tepat jalannya
sebuah pengukur waktu, dengan adanya
pengaruh-pengaruh getaran-getaran,
olengan kapal, perubahan-perubahan
temperatur udara dan lain sebagainya, ia
tidak akan selamanya menunjukkan waktu
yang tepat.
Jadi pengukur waktu ini tiap-tiap saat harus
diperiksa penunjukkannya. Memeriksa
penunjukan pengukur waktu ini dilakukan
dengan mendengarkan semboyan waktu atau
time signal melalui radio kapal dari salah satu
stasiun radio pantai yang menyiarkan time
signal.
Jika ternyata ternyata pengukur waktu ini
tidak menunjukkan waktu yang tepat, jam
tersebut tidak dimaju atau mundurkan untuk
mencocokkannya kembali, melainkan selisih
atau beda waktunya saja yang dicatat didalam
buku harian pengukur waktu atau
chronometer log book.
Selisih atau beda waktu antara penunjukkan
pengukur waktu (ppw) dengan GMT pada saat
penerimaan semboyan waktu dari stasiun
radio pantai disebut duduk pengukur waktu
disingkat dengan duduk. Jadi duduk hanya
berlaku pada saat time signal diambil.
Duduk bernilai positif, bila kedudukan
pengukur waktu lebih lambat dari GMT yang
benar dan duduk bernilai negatife, bila
kedudukan pengukur waktu lebih cepat dari
GMT yang benar.
Rumus :
ppw + duduk = GMT
01j-00m-00d-00j-56m-10d = +3m-50d.
Langkah harian pengukur waktu, disingkat
dengan langkah ialah cepat atau lambatnya
jalan pengukur waktu setiap 24 jam.
Langkah disebut positif jika pengukur waktu
berjalan terlalu lambat dan negative bila
berjalan terlalu cepat.
Nilai langkah ditentukan dengan beberapa
penilikan semboyan waktu, sebab itu
pengambilan time signal diadakan tiap-tiap
hari pada jam GMT yang sama
Lalu ialah cepat atau lambatnya jalan
pengukur waktu untuk suatu waktu tertentu.
Lalu untuk jangka waktu 24 jam disebut
langkah. Jadi lalu dan langkah sebenarnya
sama saja, di mana langkah sama dengan lalu
untuk jangka waktu 24 jam.
Bila pengukur waktu berjalan terlalu lambat,
Rumus :