PROSEDUR

PENYELESAIAN
SENGKETA INFORMASI
Ir. Ahmad Alwi Siregar
Kepala Divisi Penyelesaian Sengketa Informasi Komisi
Informasi Provinsi Lampung
Disampaikan Pada Rapat Koordinasi PPID Se-Provinsi Lampung, 22 Agustus 2023
 KOMISI INFORMASI
(Pasal 1 UU KIP)

Komisi Informasi adalah lembaga mandiri yang berfungsi menjalankan Undang-undang ini

dan peraturan pelaksanaannya, menetapkan petunjuk teknis standar layanan informasi

publik dan menyelesaikan sengketa informasi publik melalui mediasi dan/atau ajudikasi

Nonlitigasi.
 TUGAS DAN FUNGSI KOMISI INFORMASI

Fungsi Komisi Informasi Tugas Komisi Informasi

Pasal 23 UU KIP (Pasal 26 UU KIP)
1. Menetapkan UU KIP dan
1. Menerima, memeriksa dan
peraturan pelaksanaannya; memutus permohonan
2. Menetapkan petunjuk penyelesaian sengketa informasi
teknis standar layanan publik melalui mediasi dan/atau
informasi; dan Ajudikasi nonlitigasi.
3. Menyelesaikan sengketa 2. Menetapkan kebijakan umum
informasi melalui Mediasi
pelayanan Informasi Publik; dan
dan Adjudikasi
3. Menetapkan petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis.
 WEWENANG KOMISI INFORMASI
(Pasal 27 UU KIP)

1. Memanggil dan/atau mempertemukan para pihak yang bersengketa;

2. Meminta catatan atau bahan yang relevan yang dimiliki oleh Badan
Publik terkait untuk mengambil keputusan dalam upaya menyelesaikan
Sengketa Informasi Publik;
3. Meminta keterangan atau menghadirkan pejabat Badan Publik
ataupun pihak yang terkait sebagai saksi dalam penyelesaian
Sengketa Informasi Publik;
4. Mengambil sumpah setiap saksi yang didengar keterangannya dalam
Ajudikasi nonlitigasi penyelesaian Sengketa Informasi Publik; dan
5. Membuat kode etik yang diumumkan kepada publik sehingga
masyarakat dapat menilai kinerja Komisi Informasi
 ASAS PENANGANAN
SENGKETA INFORMASI

Pasal 2 UU KIP
Proses penyelesaian sengketa informasi publik
dilakukan berdasarkan asas CEPAT, TEPAT
WAKTU, BIAYA RINGAN dan CARA SEDERHANA
 ALUR PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI

Permohonan
Informasi PPID 10 hari
kerja

Memberikan Menolak Tidak menanggapi

Sesuai
Selesai Permintaan Tidak
sesuai
permintaan

Atasan
PPID Mengajukan keberatan

Tidak
Menanggapi
menanggapi
KOMISI
Mengajukan Permohonan
30 hari Tidak Puas INFORMASI
kerja Penyelesaian Sengketa
14 hari kerja
 SYARAT PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI PUBLIK

Pemohon berhak mengajukan

Pemohon berhak mengajukan keberatan
permohonan penyelesaian
berdasarkan alasan :
sengketa informasi publik a. Penolakan atas permintaan informasi
apabila Pemohon tidak puas berdasarkan alasan pengecualian
sebagaiamana dimaksud dalam pasal 17 UU
terhadap respon Badan Publik
KIP
atas keberatan b. Tidak disediakannya informasi berkala
c. Tidak ditanggapinya permintaan informasi
d. Permintaan informasi ditanggapi tidak
sebagaimana yang diminta
e. Tidak dipenuhinya permintaan informasi
f. Pengenaan biaya yang tidak wajar
Sengketa g. Penyampaian informasi yang melebihi waktu
Informasi Publik yang diatur di dalam UU ini
 Alur Ajudikasi Penyelesaian Sengketa Informasi
Perki 1 Tahun 2013
PERSIDANGAN DI KOMISI INFORMASI
REGISTRASI (7HK)
PEMERIKSAAN AWAL MEDIASI (14 HK) PEMBUKTIAN & PUTUSAN
Permohonan
PEMANGGILAN PEMBERITAHUAN PEMANGGILAN
PSI
VERIFIKASI PERTEMUAN SIDANG
DOKUMEN
PEMERIKSAAN
• Legal Standing
MEDIASI PEMBUKTIAN
Para Pihak
T LENGKAP Y • Jangka Waktu
PENYAMPAIAN
? • Kompetensi T Y KESIMPULAN
(Absolut & Relatif) Sepakat
KIRIM SURAT ? MUSYAWARAH
PEMBERITAHUAN TERPENUHI
?
MAJELIS
7 HK
T Y
DILENGKAPI Y PENYERAHAN PEMBACAAN
? KE KETUA MK PUTUSAN
T TOLAK 3 HK
Ada Alasan T
LS Selain LS Pengecualian? SIDANG
DITUTUP
TOLAK Registrasi Y
AKTA PUTUSAN PERNYATAAN KESEPAKATAN
PUTUSAN
PENOLAKAN SELA GAGAL DAMAI
 Legal Stading Pemohon Pemohon
Bukti
Dasar
Informasi Hukum
Informasi Publik Orang KTP/SIM/Pasport Pasal 11 angka 1
• Pasal 1 angka 12 UU KIP: Dll Perki No.
1Tahun 2013
Pemohon Informasi Publik adalah PPSIP
warga negara dan/atau badan hukum Indonesia yang
mengajukan permintaan informasi publik sebagaimana Kelompok PERWAKILAN: Pasal 11 angka 1
Orang surat kuasa dan Perki No.
diatur dalam Undang-Undang ini.
KTP pemberi kuasa 1Tahun 2013
PPSIP
• Bagian Kesatu, Hak Pemohon: Informasi, Pasal 4, ayat (1)
UU KIP: PERKUMPULAN: staatsblad th.
Setiap Orang berhak memperoleh Informasi Publik sesuai akta Pendirian 1870 no. 64
dengan ketentuan Undang-Undang ini telah didaftarkan ke
PN Setempat

• Pasal 1 angka 10 UU KIP: Badan Hukum KOPERASI, PT, Pasal 11 angka 1

yang terdaftar YAYASAN: Perki No.
Orang adalah orang perseorangan, kelompok orang, di anggaran dasar 1Tahun 2013
badan hukum, atau badan publik sebagaimana dimaksud Kemenkumha organisasi PPSIP
dalam Undang-Undang ini. (Pasal 1 angka 10 UU KIP) m dan tercatat
di berita
negara RI
 • Fotokopi Kartu Tanda Penduduk, Paspor atau identitas lain sebagai warga negara
Indonesia; atau
• Anggaran dasar yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Fotokopi identitas tercatat di Berita Negara Republik Indonesia.
Pemohon • Surat Kuasa dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk pemberi kuasa

• Dokumen wajib;
• tanda terima ataupun bukti pengiriman surat permohonan tersebut;
Surat Permohonan • jawaban atas surat permohonan disertakan dalam mengajukan permohonan
Informasi serta penyelesaian sengketa informasi;
pendukungnya “tidak disediakannya informasi berkala, maka Pemohon tidak perlu menyertakan surat
permohonan informasi sebagaimana diatur dalam Pasal 11 ayat (3) Perki PPSIP”

Pernyataan • Dokumen wajib;

Keberatan serta • tanda terima ataupun bukti pengiriman pernyataan keberatan tersebut;
pendukungnya • Tanggapan atas pernyataan keberatan disertakan dalam mengajukan permohonan
penyelesaian sengketa informasi.

Surat/Formulir • Memuat sekurang-kurangnya:

Permohonan • Identitas Pemohon;
Penyelesaian • Uraian mengenai alasan pengajuan permohonan; dan
Sengketa • Hal yang dimohon untuk diputus oleh Komisi Informasi.
Informasi
 LEGAL STANDING PEMOHON INFORMASI
Pemohon Informasi Publik adalah : “warga negara dan/atau
badan hukum indonesia yang mengajukan permintaan
informasi publik sebagaimana diatur dalam UU ini” (pasal 1
angka 12 UU KIP)

Pemohon informasi publik

syaratnya :
Bagaimana • Pribadi: Fc. KTP Paspor/dll
syarat • Badan Hukum : Anggaran
Dasar yang disahkan
perkumpulan ? Depkumham
• Kelompok Orang : surat kuasa
Syarat yang harus dipenuhi adalah :
dan FC.KTP Pemberi Kuasa
Dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dalam
perkumpulan harus membuat akta pendirian dihadapan
notaris yang mana :
Akta Pendirian telah ddaftarkan di KemenKUMHAM
(staatsblad th.1870 no.64)
 PEMERIKSAAN AWAL

Memeriksa kewenangan komisi informasi

(kompetensi absolut dan relatif)
 Pemeriksaan
awal dilakukan Memeriksa kedudukan hukum para pihak
untuk : atau kuasanya

Memeriksa jangka waktu permohonan

penyelesaian sengketa informasi

Memeriksa adanya alasan pengecualian

 PEMERIKSAAN TERHADAD ALASAN PENGECUALIAN

Pemeriksaan terhadap alasan pengecualian Informasi dilakukan pada saat Pemohon informasi
keberatan terhadap keputusan atasan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi(PPID)
atau keberatan tak direspon dalam waKtu yang diatur oleh UU KIP. Majelis Komisioner Komisi
Informasi dalam hal memeriksa alasan pengecualian informasi akan menyangkut aspek
konsekuensi yang mungkin timbul atas ditutupnya informasi yang dimohonkan tersebut,
sebagaimana Pasal 2 ayat (4) UU KIP yang menyatakan sebagai berikut:

"Informasi Publik yang dikecualikan bersifat rahasia sesuai dengan Undang-Undang. kepatutan,
dan kepentingan umum didasarkan pada pengujian tentang konsekuensi yang timbul apabila
KERAHASIAAN
suatu informasi diberikan kepada masyarakat HARUS
sertaMEMPERTIMBANGKAN
setelah dipertimbangkan dengan saksama
bahwa menutup Informasi Publik dapat melindungi kepentingan yang lebih besar daripada
Alasan Legitimite berdasarkan Undang-Undang
membukanya atau sebalikrya.”
Kepatutan untuk menentukan tekhnis pemberian informasi yang paling aman
berdasarkan aspek sosiologis
Adanya kepentingan umum yang lebih besar yang ingin dilindungi dengan menutup informasi
daripada kepentingan umum yang ingin dilindungi dengan membukanya.
Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Prosedur Penyelesaian
Sengketa Informasi Publik Pasal 34 menjelaskan:

(1) Dalam hal ajudikasi dilakukan karena penolakan permohonan berdasarkan

alasan pengecualian informasi, Majelis Komisioner melakukan penilaian
terhadap hasil uji konsekuensi atas penetapan informasi yang dikecualikan.
(2) Dalam hal penilaian terhadap hasil uji konsekuensi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terbukti bahwa informasi yang dimohon termasuk informasi yang
dikecualikan, sidang ajudikasi dilanjutkan untuk melakukan uji kepentingan
publik.
(3) Uji kepentingan publik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan untuk
menilai apakah ada kepentingan publik yang lebih besar untuk membuka
informasi daripada menutupnya sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (4)
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
 Memeriksa yurisprudensi,untuk mengetahui dan memastikan apakah informasi tersebut
sudah pernah diputus terbuka dan berkekuatan hukum tetap. Termasuk informasi yang harus
1 tersedia setiap saat pada Pasal 11 ayat(2)UU KIP adalah Informasi Publik yang telah
dinyatakan terbuka bagi masyarakat berdasarkan mekanisme keberatan dan/atau
penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48, Pasal 49, dan Pasal 50
dinyatakan sebagai Informasi Publik yang dapat diakses oleh Pengguna Informasi Publik
Memeriksa relevansi permohonan,untuk mengetahui: (1) apakah alasan permohonan
terhadap informasi yang dikecualikan mewakili kepentingan privat atau kepentingan publik, (2)
2 apakah informasi yang diminta memiliki relevansi yang kuat dengan tujuan permohonan
informasi; (3) memeriksa bahwa tidak ada cara lain yang legitimate untuk mencapai tujuan
permohonan informasi dari Pemohon selain dengan cara mengakses informasi tersebut.

Memeriksa prosedur pengecualian oleh Termohon,memeriksa apakah Badan Publik sudah

3 melakukan pengujian konsekuensi sebagai dasar pengecualian dengan cara yang
memadai,untuk memastikan apakah alasan pengecualian telah didasarkan pada Unang-
Undang, kepatutan dan mempertimbangkan kepentingan umum.

Melakukan pemeriksaan tertutup (Pasal 43 UU KIP), dalam hal majelis memerlukan

pemeriksaan terhadap dokumen dan keterangan langsung dari termohon, maka dapat
4 dilakukan pemeriksaan tertutup tanpa dihadiri pemohon. Alasan pengecualian yang dijelaskan
oleh termohon dicatat dalam berita acara sidang tertutup
PRINSIP AJUDIKASI
Sidang ajudikasi bersifat terbuka untuk umum
kecuali dalam hal Majelis komisioner melakukan
pemeriksaan yang berkaitan dengan dokumen-
dokumen yang dikecualikan.

Majelis komisioner bersifat aktif dalam proses

persidangan Pasal 26 Perki No. 1
Majelis komisioner wajib menjaga kerahasiaan
Tahun 2013
dokumen dalam hal dilakukannya pemeriksaan tentang prosedur
yang berkaitan dengan dokumen-dokumen yang penyelesaian sengketa
termasuk dalam pengecualian sebagaimana informasi publik
dimaksud dalam pasal 17 Undang-undang Nomor
14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi
publik.
Pemohon dan atau kuasanya tidak dapat melihat
atau melakukan pemeriksaan terhadap dokumen-
dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
 MEDIASI
Ketua majelis komisioner memberikan
kesempatan kepada para pihak :
Menempuh proses mediasi terlebih dahulu
Dalam hal permohonan penyelesaian
sengketa dilakukan terhadap PENOLAKAN
pemberian informasi dengan alasan :
Pasal 35 ayat (1) b s/d g UU KIP
• Tidak disediakannya informasi
berkala sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9;
• Tidak ditanggapinya permintaan
informasi ;
• Permintaan informasi ditanggapi
tidak sebagaimana yang diminta;
• Tidak dipenuhinya permintaan
informasi
• pengenaan biaya yang tidak wajar
dan atau
• Penyampaian informasi yang
melebihi waktu yang diatur dalam
Undang-Undang ini.
 PEMBUKTIAN
Jika MEDIASI gagal maka
Ajudikasi dengan
agenda pembuktian
Dilakukan dalam hal :
 Alasan penolakan berdasarkan
informasi yang dikecualikan
 Mediasi dinyatakan gagal, baik
sebagian atau keseluruhan informasi
yang dimohonkan
ALAT BUKTI
• surat
• Keterangan saksi
• Keterangan ahli
• Keterangan pemohon dan
termohon
• Petunjuk yang diperoleh dari
rangkaian data, keterangan,
perbuatan, keadaan atau
peristiwa yang bersesuaian
dengan alat bukti lain; dan/atu
• Informasi yang diucapkan,
dikirimkan, diterima atau
disimpan secara elektronik
dengan alat optik atau yang
serupa dengan itu. (pasal 51
Perki PPSIP)
PEMERIKSAAN SETEMPAT
Majelis Komisioner dapat melakukan
pemeriksaan setempat untuk
memperoleh bukti dengan didampingi
oleh Panitera dan dapat didampingi oleh
Pemohon dan/atau Termohon atas
pertimbangan Majelis Komisioner. (Pasal
56)
KESIMPULAN PARA PIHAK
Para pihak dapat menyampaikan
kesimpulan baik secara lisan
maupun tertulis.
Para pihak Dalam menyampaikan
kesimpulan secara tertulis dalam
jangka waktu yang ditentukan
Majelis Komisioner setelah tahap
pembuktian dinyatakan selesai.
(Pasal 57 Perki PPSIP)
 MEDIASI DAN AJUDIKASI
DALAM SENGKETA INFORMASI PUBLIK

PENJELASAN
ajudikasi non-litigasi

Putusan KI adalah penyelesaian

sengketa ajudikasi di luar
pengadilan yang

Mediasi Ajudikasi
putusannya memiliki
kekuatan setara dengan

Final dan Dapat pengadilan

Diajukan
Mengikat Keberatan
 PUTUSAN KOMISI INFORMASI

PUTUSAN SELA PUTUSAN AKHIR

Dalam hal permohonan penyelesaian
sengketa informasi tidak memenuhi syarat Dalam hal majelis komisioner
jangka waktu pengajuan penyelesaian mempertimbangkan tidak perlu
sengketa, legal standing para pihak, menjatuhkan putusan sela, maka seluruh
kompetensi absolut dan relatif, majelis pokok perkara akan diputus dalam putusan
komisioner dapat menjatuhkan putusan sela akhir.

PUTUSAN GUGUR
Dalam hal Pemohon dan/atau kuasannya dalam sidang
mediasi/ajudikasi tidak datang setelah dipanggil panitera
secara patut maka majelis komisioner dapat menjatuhkan
putusan gugur.
 TAHAPAN PSI DI PENGADILAN

PSI terkait Badan Publik Negara Pelaksanaan

Putusan

Pengadilan Menerima
Tata Usaha
Tidak
Negara P menerima 2 Kasasi
U
Gugatan ke T Mahkamah Putusan
14 hari (final &
Pengadilan U
S Agung mengikat)
A
N Tidak
Pengadilan menerima 14 hari
Negeri
Menerima

Pelaksanaan
PSI terkait Badan Publik non-negara
Putusan
JANGKA WAKTU PSI DI PENGADILAN

Komisi PTUN/PN Mahkamah

Informasi (60 hari kerja)
Agung
(100 hari kerja) (30 hari
kerja)
TERIMAKSIH