Anda di halaman 1dari 56

OMAY

OMAY KOMARUDIN S.H.I, M. Pd.


MATERI INI DISAMPAIKAN PADA
BIMBINGAN TEKNIS KLA
Mengapa PENTING MENYIAPKAN
MASA DEPAN ANAK?
10-20 TAHUN LAGI
MEREKA ADALAH
HARI INI MEREKA PEMIMPIN INDONESIA!
MASIH ANAK2
UU 35/2014 tentang Perubahan Atas
UU 23/2002 tentang Perlindungan
Anak

“DEFINISI ANAK”
Anak adalah “Seseorang yang belum berusia 18
(delapan belas) tahun, termasuk anak yang
masih dalam kandungan”.
Perlindungan Anak
Segala kegiatan untuk
menjamin dan melindungi anak
dan hak-haknya agar dapat
hidup, tumbuh, berkembang,
dan berpartisipasi, secara
optimal sesuai dengan harkat
dan martabat kemanusiaan,
serta mendapat perlindungan
dari (tindak) kekerasan,dan
diskriminasi, (eksploitasi,
pelecehan dan tindakan salah
lainnya)
(UU 23/2002 tentang Perlindungan Anak);
HAK ANAK
HAK
Hak adalah segala sesuatu yang harus di
dapatkan oleh setiap orang yang telah ada sejak
lahir bahkan sebelum lahir.
HAK ANAK
Hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia
yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi
oleh orang tua, keluarga, masyarakat, negara,
pemerintah, dan pemerintah daerah.
(Berdasarkan UU Nomor 35 tahun 2014, pasal 1, ayat 12)
PERDA NO. 1 TAHUN 2018
TANGGAL 01 APRIL 2018
TENTANG

PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN
ANAK
8 jam 8 jam
sekolah istirahat

8 jam
lain2
Fokus Perlindungan
Anak
Anak
Korban
Kekerasan
Anak Anak
Dlm Keadaan
Jalanan ANAK YG Darurat
MEMERLUKAN
PERLINDUNGAN
KHUSUS
Anak
Pekerja Cacat
Anak Anak dgn
Kemampuan
Berbeda
Prinsip Perlindungan Anak

• Non diskriminasi
• Kepentingan terbaik
bagi anak
• Kelangsungan hidup &
tumbuh kembang anak
• Penghargaan terhadap
anak
KONSEP SRA

ORANG DEWASA
MENGUBAH
PARADIGMA DARI
1 1 2 2 MEMBERIKAN
KETELADAN DALAM
PENGAJAR MENJADI KESEHARIAN
PEMBIMBING, ORANG TUA
DAN SAHABAT ANAK
3 4
PEMENU
H AN
HAK
ANAK
MEMASTIKAN ORANG
MEMASTIKAN ORANG
4
TUA DAN ANAK

3
DEWASA DI SEKOLAH TERLIBAT AKTIF DALAM
TERLIBAT PENUH MEMENUHI 6 KOMPONEN
DALAM MELINDUNGI SRA
ANAK
31 HAK ANAK
4 CLUSTER HAK
ANAK
MODUS OPERANDI
 PENCULIKAN BAYI,ANAK DAN GADIS REMAJA
 BUJUK RAYU MENJADI PRT,TKI DAN PSK
 JERATAN UTANG DAN BALAS BUDI
 DUTA BUDAYA
 ADOPSI BAYI
 PENGANTIN PESANAN,PAKSA,KONTRAK
 MENGUNAKAN ORANG DEKAT
 PEREKRUTAN DENGAN
ONLINE,FACEBOOK,TWITTER,CHATTING
• Praktik agama/
menghindari zina
ALASAN Perkawinan Anak
(56,1%)
• Alasan ekonomi
Perkawinan (51.8%)
• Alasan keluarga
Anak (broken home)
• Takut ditinggalkan
oleh pacar
• Malas/bosan
sekolah
PERMASALAHAN ANAK
Bulliying
Kekerasan seksual

Pergaulan Bebas
NARKOBA

KDRT
DO SEKOLAH BBKBA

NIKAH MUDA TKW

TRAFFICKING
POSISI RENTAN

EKONOMI DLL
1. HAK HIDUP
• Mendapatkan kasih
sayang dari orang tua.
• Mendapatkan ASI
ekslusif
• Akta kelahiran
2. HAK TUMBUH KEMBANG
• Mendapatkan
pendidikan yang layak
• istirahat
• bermain
• Mendapat makanan
yang bergizi
• belajar
3. Perlindungan
dilindungi dari
• kekerasan dalam rumah
tangga, dari pelecehan
seksual, tindak kriminal,
dari pekerjaan layaknya
orang dewasa, dan lain
sebagainya.
4. Partisipasi
• Setiap anak berhak
untuk menyampaikan
pendapat, punya suara
dalam musyawarah
keluarga, punya hak
berkeluh kesah atau
curhat, memilih
pendidkan sesuai minat
dan bakat, dan lain-lain.
PARTISIPASI
“ Pengambilan bagian dan pengikut sertaan”

“partisipasi Hak dasar bagi setiap orang”


(DUHAM)
Secara operasional, partisipasi dibagi menjadi 4 tingkatan, yakni:

1.Berbagi informasi :
anak muda yang terinformasi akan hal partisipasi, memberikan
informasi kepada orang di lingkungannya baik secara individu
maupun grup.
2. Konsultasi :
Anak muda yang dikonsultaskan dan berinteraksi dengan si
pemegang
program kepemudaan (organisasi maupun pemerintah). Hal ini
terjadi proses timbal
balik yang dapat diperhitungkan antara anak muda dan si
pemegang program.
3. Pengambilan keputusan :
Dalam tingkatan ini, peran pengambil keputusan biasanya
didapat secara langsung maupun bergabung dengan pihak lain,
terkait dengan isu-isu spesifik dari sebuah kebijakan atau
program.
4. Menginisiasi Tindakan : Di tingkatan yang keempat, anak
muda sudah sangat proaktif sehingga dapat menginisiasi sebuah
tindakan yang disesuaikan dengan kebutuhannya sendiri.
PRINSIP HAK ANAK
• Non diskriminasi
• Penghargaan terhadap partisipasi anak
• Kepentingan terbaik bagi anak
• Hak hidup, kelangsungan hidup, dan
perkembangan
KEKERASAN TERHADAP ANAK
Segala bentuk kekerasan fisik, perlakuan yang
menyakitkan secara emosional, kekerasan dan
eksploitasi seksual, penelantaran, eksploitasi
komersial dan eksploitasi lainnya.
JENIS JENIS KEKERASAN TERHADAP ANAK
• Kekerasan fisik
Segala bentuk hukuman yang menggunakan kekuatan fisikdan
bertujuan untuk menimbulkan rasa sakit atau tidak nyaman
termasuk pula memukul, menghantam, menampar, memecut,
anak dengan tangan atau benda.
Dapat pula berbentuk tendangan, penarikan rambut atau
telinga, memaksa anak untuk diam di posisi yang tidak nyaman,
dibakar/dijemur, atau memaksa untuk menelan sesuatu.
PENYALAHGUNAAN EMOSIONAL
Suatu tindakan kekerasan emosional yang mungkin dapat
menyebabkan kerugian pada aspek fisik dan kesehatan anak,
mental, spiritual, atau perkembangan sosial.
Tindakan mencakup pembatasan gerakan, meremehkan,
merendahkan, memarahi, mengancam, menakut-nakuti,
mendiskriminasi, mengejek atau bentuk-bentuk non fisik lainnya
dari perlakuan bermusuhan atau menolak (WHO, 1999)
BULLYING
• Bullying (perundungan)
Bentuk dari kekerasan fisik, juga tindakan agresif yang
dimaksudkan dan melibatkan kekuatan atau kekuasaan yang
tidak seimbang. Hal ini terjadi lintas geografis, ras dan batasan
sosial ekonomi.
Hal ini dapat berupa intimidasi fisik dan verbal, penyerangan,
kekerasan atau pengucilan seseorang – biasanya rekan atau anak
lain yang menganggap dirinya lebih hebat/kuat daripada korban
bullying.
PENYALAHGUNAAN INTERNET
Penyalahgunaan internet/media sosial
Penyalahgunaan gambar ana-anak/orang termasuk pornografi
anak-anak yang didefinisikan sebagai tampilan apapun dimana
anak/orang muda yang terlibat dalam kegiatan seksual baik itu
tampilan yang sebenarnya atau simulasi atau tampilan bagian
seksual ank/orang muda untuk tujuan seksual.
Ini termasuk melibatkan dalam produksi, melihat, mengunduh
dan atau mendistribusikan materi tersebut (melalui internet).
KEKERASAN SEKSUAL
Segala bentuk kekerasan seksual, usaha untuk melakukan
tindakan seksual, atau komentar seksual yang tidak diinginkan
yang tidak diinginkan yang ditujukan terhadap seksualitas
seseorang dengan menggunakan pemaksaan, oleh siapapun
terlepas dari hubungannya dengan korban, dalam latar belakan
apapun
PELECEHAN

Pelecehan merupakan perilaku yang cenderung


menyinggung, merendahkan, atau
mengintimidasi.
BENTUK BENTUK PELECEHAN
• Menyinggung, bahasa yang merendahkan atau perbuatan
yang mengintimidasi atau perilaku-perilaku;
• Bahasa tubuh yang menghina atau mengancam, atau teriakan
yang tak beralasan dan terus menerus;
• Komentar yang tidak perlu;
• Gambar, poster, grafiti segala bentuk tulisan, surat elektronik
atau media digital yang mungkin ofensif vagi sebagian orang;
• Panggilan telepon atau pesan yang ditinggalkan pada pesan
suara yang mengancam, merendahkan, menghina, kasar atau
ofensif;
• Terus menerus mengikuti atau menguntit di tempat kerja,
sekolah.
PELECEHAN SEKSUAL
• Meliputi perbuatan verbal, non verbal, tertulis
atau fisik yang bersifat seksual
Penelantaran dan perlakuan lalai
Adalah kegagalan dalam menyediakan
perkembangan anak dalam segala cakupan;
kesehatan, pendidikan, perkembangan
emosional, gizi tempat tinggalperlindungan
sosial dan lainnya yang menyebabkan
membahayakan kesehatan anak/orang muda
atau perkembangan fisik,spiritual moral dan
sosial.
Praktik-praktik berbahaya
• Perkawinan anak/dini/paksa
• Mutilasi alat kelamin perempuan/pemotongan
• Amputasi, mengikat, melukai, membakar, dan
menstigma.
KEKERASAN SPIRITUAL DAN BUDAYA
• Ritual dengan kekerasan atau merendahkan;
memaksa perempuan untuk makan makanan
tertentu.
• Menggemukan, memaksa makan perempuan, dan
tes keperawanan(memaksa alat vital perempuan)
• Kejahatan atas dasar “kehormatan” ; penggantian
denda terhadap tindak kekerasan. (misalnya terjadi
perselisihan antar kelompok melibatkan anak
sebagai pihak terkait kekerasan berbasis mahar
dan kematian anak).
MELINDUNGI DIRI SENDIRI

NO – GO - TELL
NO (TIDAK)
GO
TELL
KAPAN MELAPOR?
• Mendengar
• Menduga
• Melihat sendiri
• Menerima laporan
Menerima laporan
• Action
• Fokus ke anak
• Tepat waktu
Kepada siapa harus melapor?
• Guru • Orang tua
• Teman sebaya • RT/RW
• DESA
• KPAD
• P2TP2A
• POLISI

Anda mungkin juga menyukai