Anda di halaman 1dari 6

HUTANG PIUTANG

(Al-QARDH)
Pengertian Hutang Piutang
Di dalam fiqih Islam, hutang piutang atau pinjam meminjam telah dikenal
dengan istilah Al-Qardh. Makna Al-Qardh secara etimologi (bahasa) ialah
Al- Qath'u yang berarti memotong. Diartikan demikian karena orang yang
memberikan utang memotong sebagian dari hartanya untuk diberikan
kepada yang menerima utang. Sedangkan secara terminologis (istilah syar'i),
makna Al-Qardh ialah menyerahkan harta (uang) sebagai bentuk kasih
sayang kepada siapa saja yang akan memanfaatkannya dan akan
dikembalikan berdasarkan kesepakatan yang telah disepakati. Atau dengan
kata lain, Hutang Piutang adalah memberikan sesuatu yang menjadi hak
milik pemberi pinjaman kepada peminjam dengan pengembalian di
kemudian hari sesuai perjanjian dengan jumlah yang sama.
Landasan Hukum Hutang Piutang
Hukum Hutang piutang pada asalnya diperbolehkan dalam syariat Islam.
Adapun dalil-dalil disyari'atkannya Qardh adalah sebagai berikut:

● Surah Al-Baqarah ayat 280 ● Surah Al-Hadid ayat 11:


“Jika dia (orang yang berutang itu) “Siapakah yang mau
dalam kesulitan, berilah tenggang meminjamkan kepada Allah
waktu sampai dia memperoleh pinjaman yang baik, Maka Allah
kelapangan. Kamu bersedekah akan melipat-gandakan (balasan)
(membebaskan utang) itu lebih baik pinjaman itu untuknya, dan Dia
bagimu apabila kamu mengetahui(- akan memperoleh pahala yang
Nya).” (QS. Al-Baqarah: 280) banyak.” (QS. Al-Hadid: 11)
● Surah Al-Baqarah ayat 245:
“Siapakah yang mau memberi ● Surah Al-Taghabun ayat 17:
pinjaman kepada Allah, pinjaman “Jika kamu meminjamkan
yang baik (menafkahkan hartanya di kepada Allah pinjaman yang
jalan Allah), maka Allah akan
meperlipat gandakan pembayaran
baik, niscaya Allah melipat
kepadanya dengan lipat ganda yang gandakan balasannya kepadamu
banyak. Dan Allah menyempitkan dan dan mengampuni kamu. Dan
melapangkan (rezki) dan kepada-Nya- Allah Maha Pembalas Jasa lagi
lah kamu dikembalikan.” (QS. Al- Maha Penyantun.” (QS. Al-
Baqarah: 245)
Taghabun: 17)
Rukun dan Syarat Hutang Piutang

Adapun yang menjadi rukun qardh syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam
adalah: akad qardh adalah:

● Muqridh (yang ● Orang yang melakukan akad


memberikan pinjaman). harus baligh, dan berakal.
● Qardh harus berupa harta
● Muqtaridh (peminjam).
yang menurut syara' boleh
● Qardh (barang yang
digunakan/dikonsumsi.
dipinjamkan) ● Ijab qabul harus dilakukan
● Ijab qabul dengan jelas.
Adab – adab dalam Hutang Piutang
1.Jika terjadi keterlambatan karena kesulitan keuangan, 2. Melunasi hutang dengan cara yang baik Hal ini sebagaimana
hendaklah orang yang berhutang memberitahukan hadis Nabi SAW: Dari Abu Hurairah R.A, ia berkata: "Nabi SAW
kepada orang yang memberikan pinjaman. Karena hal mempunyai hutang kepada seseorang, (yaitu) seekor unta dengan
ini termasuk bagian dari menunaikan hak yang usia tertentu. Orang itupun datang menagihnya. (Maka) beliaupun
menghutangkan. Janganlah berdiam diri atau lari dari berkata, "Berikan kepadanya" kemudian mereka mencari yang
si pemberi pinjaman, karena akan memperparah seusia dengan untanya, akan tetapi mereka tidak menemukan
keadaan, dan merubah hutang, 2. Berupaya untuk kecuali yang lebih berumur dari untanya. Nabi (pun) berkata:
berhutang dari orang sholih yang memiliki profesi dan "Berikan kepadanya", Dia pun menjawab, "Engkau telah
penghasilan yang halal. Sehingga dengan meminjam menunaikannya dengan lebih. Semoga Allah SWT membalas
harta atau uang dari orang sholih dapat menenangkan dengan setimpal". Maka Nabi SAW bersabda, "Sebaik-baik
jiwa dan menjauhkannnya dari hal-hal yang kotor dan kalian adalah orang yang paling baik dalam pengembalian
haram. Sehingga harta pinjaman tersebut ketika kita (hutang)". (HR. Bukhari, II/843, bab Husnul Qadha' no. 2263.)
gunakan untuk suatu hajat menjadi berkah dan Termasuk cara yang baik dalam melunasi hutang adalah
mendatangkan ridho Allah. Sedangkan orang yang melunasinya tepat pada waktu pelunasan yang telah ditentukan
jahat atau buruk tidak dapat menjamin penghasilannya dan disepakati oleh kedua belah pihak (pemberi dan penerima
bersih dan bebas dari hal-hal yang haram. hutang), melunasi hutang di rumah atau tempat tinggal pemberi
hutang, dan semisalnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai