pertemuan 5
pertemuan 5
TUJUAN PEMBELAJARAN
Perusahaan BINA INSAN memiliki persediaan barang dengan estimasi nilai jual barang
dagangan tersebut sebesar Rp.10.000.000, estimasi biaya penyelesaian dan biaya
penjualan sebesar Rp.300.000, dengan demikian nilai realisasi bersih/neto dapat
dihitung sebagai berikut :
300.000)
Nilai realisasi bersih/neto = Rp.
9.700.000
SISTEM PENCATATAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN
FIFO / MPKP
BERDASARKAN
LIFO / MTKP
BIAYA
RATA-RATA TERTIMBANG
HISTORIS
IDENTIFIKASI KHUSUS
Contoh :
Data persediaan pembeliaan dan penjualan PT. DINASTI untuk bulan April 2015,
sebagai berikut :
April 01 : Persediaan 50 unit @
Rp.100 = Rp. 5.000 05 :
Pembelian 100 unit @ Rp.150 = Rp.15.000
15 : Penjualan 70 unit @ Rp.250 =
Rp.17.500
20 : Pembelian 40 unit @ Rp.175 = Rp.
7.000
30 : Penjualan 30 unit @ Rp.250 = Rp.
7.500
Berdasarkan data tersebut maka perhitungan nilai persediaan akhir dengan
Peyelesaian : FIFO – FISIK/PERPETUAL
1. Perhitungan unit persediaan
akhir : Persediaan awal 01 April = 50 unit @ Rp.100
Pembelian 05 April = 100 unit @ Rp.150
Pembelian 20 April = 40 unit @ Rp.175
Jumlah unit tersedia dijual := 190 unit
Penjualan 15 April = 70 unit
Penjualan 30 April = 30 unit
Jumlah unit penjualan = ( 100 unit)
Jumlah unit persediaan akhir = 90 unit
2. Perhitungan nilai persediaan
40 unit
akhir
x Rp.175
: = Rp. 7.000
50 unit x Rp.150 = Rp. 7.500
Nilai persediaan akhir = Rp.14.500
Keterangan :
Harga perunit Rp.175 diambil dari harga pembelian tanggal 20
April, dan harga perunit Rp.150 dari pembelian tangggal 05 April
Setelah diketahui nilai persediaan akhir maka selanjutnya dapat dihitung harga
pokok penjualan dan laba kotor
1. Perhitungan harga pokok penjualan ;
Persediaan awal = Rp. 5.000
Pembelian : Rp.15.000 + Rp.7.000 = Rp.22.000
Barang yang tersedia untuk dijual = Rp.27.000
Persediaan akhir = (Rp.14.500)
Harga pokok penjualan = Rp.12.500
2. Perhitungan laba kotor
Penjualan ; Rp.17.500 + Rp.7.500 = Rp.25.000
Harga pokok penjualan = ( Rp.12.500)
Laba kotor = Rp.12.500
FIFO - PERPETUAL
PT. DINASTI
KARTU PERSEDIAAN
PEMBELIAN PENJUALAN SALDO
Hp
Hp per Hp per
TANGGAL per Jml Jml Jml
Unit unit Unit unit Unit unit
(Rp) (Rp) (Rp)
(Rp)) (Rp)
(Rp)
2015
April 01 - - - - - - 50 100 5.000
April 05 100 150 15.00 - - - 100 150 15.000
0
150 20.000
April 15 - - - 50 100 5.000
20 150 3.000 80 150 12.000
April 20 40 175 7.000 - - - 40 175 7.000
120 19.000
April 30 30 150 4.500 50 150 7.500
40 175 7.000
Persediaan akhir 90 14.500
Harga Pokok Penjualan 12.500
Keterangan :
Unit persedian akhir ; 50 unit + 40 unit = 90
unit
Nilai persediaan akhir ; 50 unit x Rp.150 = Rp.
7.500
40 unit x Rp.175 = Rp. 7.000
Rp.14.500
Contoh.
Data persediaan pembeliaan dan penjualan PT. DINASTI untuk bulan April 2015, sebagai
berikut :
April 1 : Persediaan 50 unit @ Rp.100 = Rp.
5.000
05 : Pembelian 100 unit @ Rp.150 =
Rp.15.000
16 : Penjualan 70 unit @ Rp.250 =
Rp.17.500
20 : Pembelian
Berdasarkan 40maka
data tersebut unit perhitungan
@ Rp.175 nilai
= Rp.persediaan akhir dengan menggunakan
7.000Rata-Rata Tertimbang Periodik/Fisik dan Perpetual adalah
metode penilaian persediaan
30 : Penjualan 30 unit @ Rp.250 = Rp. 7.500
METODE RATA-RATA TERTIMBANG - FISIK
2015
April 01 - - - - - - 50 100 5.000
April 05 100 150 15.00 - - - 100 150 15.000
0
150 133,33 20.000
April 15 70 133,33 9.333 80 133,33 10.666
April 20 40 175 7.000 40 175 7.000
120 147,21 17.666
April 30 30 147,21 4.416 90 147,21 13.249
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa penerapan metode FIFO akan menghasilkan
laba kotor lebih tinggi dibanding dengan metode rata-rata tertimbang. Dengan demikian
penerapan metode penilaian FIFO akan berimplikasi terhadap beban pajak yang lebih tinggi
sedangkan dengan metode penilaian rata-rata tertimbang berimplikasi terhadap beban
pajak yang lebih rendah.
METODE PENILAIAN IDENTIFIKASI KHUSUS
Contoh
Perusahaan dealer mobil CV. INSAN CITA ,memiliki empat jenis mobil Toyota yang tersedia di
ruangan pameran atau showroom. Jenis mobil yang tersedia dalam tahun 2015 sebagai berikut :
Penjualan Rp.5.975.000.000
Harga pokok penjulan :
Barang yang tersedia dijual Rp.7.300.000.000
Persediaan akhir (Rp.1.850.000.000)
Harga pokok penjualan (Rp.5.450.000.000)
Laba kotor Rp.
525.000.000
LATIHAN DI KELAS
Kasus -1
Berikut ini adalah transaksi yang terjadi pada UD. MACHO selama bulan Juni 2015
2 Juni : Dibeli barang dagangan dari UD. MANIS sebesar Rp.2.000.000 dengan termin 2/10 n/30
5 Juni : Dijual barang dagangan kepada TOKO ASYIK seharga Rp.3.000.000 dengan termin 2/10, n/60
8 Juni : Dibeli barang dagangan secara tunai dari TOKO BINTANG seharga Rp.2.500.000
10 Juni : Dijual barang dagangan secara tunai kepada PT. MADU seharga Rp.3.000.000
12 Juni : Dibayar utang dagang kepada UD. MANIS atas pembelian barang dagangan pada tanggal 2 Juni 2015
13 Juni : Diterima pelunasan dari TOKO ASYIK atas penjualan barang dagangan pada tanggal 5 Juni 2015
17 Juni : Dikembalikan sebagian barang dagangan yang dibeli dari TOKO BINTANG pada tanggal 8 Juni 2015 senilai
Rp.500.000
25 Juni : Diterima kembali sebagian barang dagangan yang dijual pada tanggal 10 Juni 2015
seharga Rp.750.000 dari TOKO MADU.
Diminta :
Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi tersebut di atas, apabila perusahaan menggunakan sistem pencatatan
persediaan : (a) Sistem pencatatan periodik/fisik. (b) Sistem pencatatan perpetual