File PPT Kelompok 2 Demokrasi Orde Baru (Selesai)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 23

SMA NEGERI 3 KOTA PALOPO

TAHUN PELAJARAN

2023/2024
DEMOKRASI MASA ORDE BARU
TAHUN 1966-1998
Guru Mata Pelajaran :

DIAN PRATIWI HAERUDDIN S.Pd.,M.Pd.


Ketua : Anggota :
Muh.Wahyu Ramadhan.A
- Naila Nur Ramadhani

- Nafizah Andarini
Penyusun : Wakil Ketua : - Andi Muhammad Dani

Jumail Alam Syaila - Muh.Fadil Faturrahman


BAB I
PENDAHULUAN
Demokrasi merupakan suatu sistem
negara yang dimana kewenangan
berada ditangan rakyat, sehingga suatu
pemerintahan tidak mempunyai
kewenangan penuh terhadap keputusan
pemerintahan. Demokrasi terbentuk
menjadi suatu sistem pemerintahan
sebagai respon kepada masyarakat
A. LATAR BELAKANG umum yang ingin menyuarakan
aspirasi mereka. Dengan adanya sistem
demokrasi, kekuasaaan absolut satu
pihak melalui tirani, kediktatoran dan
pemerintahan otoriter lainnya dapat
dihindari.
Demokrasi memberikan kebebasan
berpendapat bagi rakyat. Di Indonesia,
para masyarakat mencita-citakan
pembentukan negara demokrasi yang
berwatak anti feodalisme dan anti
imperialisme, dengan tujuan membentuk
masyarakat sosialisasi. Landasan
demokrasi adalah keadilan , dalam arti
terbukanya peluang kepada semua orang,
dan berarti juga otonomi atau kemandirian
dari orang yang bersangkutan untuk
mengatur hidupnya, sesuai dengan apa
yang diinginkan. Masalah keadilan menjadi
penting dalam arti setiap orang mempunyai
hak untuk menentukan sendiri jalan
hidupnya.
Sebagai bentuk dari landasan tersebut
suatu negara kesatuan
berkewenangan penuh atas sistem
pemerintahan yang hendak
dijalankan dalam bernegara, seperti
di Indonesia dalam mejalankan sistem
kenegaraannya sering terjadi masalah
yang harus dihadapi. Dari latar
belakang diatas, makalah ini akan
menguraikan tentang bagaimana
konsep dan sistem demokrasi yang
diterapkan dan gerakan
demokratisasi di Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah istilah dan sejarah demokrasi?

2. Bagaimana pelaksanaan demokrasi pada masa


Orde Baru?
C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari pembuatan file ini selain untuk


memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Sejarah
Peminatan tetapi juga untuk memberikan informasi
dan pengetahuan kepada pendengar mengenai
pelaksanaan demokrasi di Indonesia pada masa Orde
Baru.
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah “demokrasi” berasal dari
Yunani Kuno yang diutarakan di
Athena Kuno pada abad ke-5 SM.
Kata demokrasi berasal dari dua
kata, yaitu demos yang berarti rakyat
PENGERTIAN dan kratos/cratein yang berarti
pemerintahan, sehingga Demokrasi
DEMOKRASI dapat diartikan sebagai
pemerintahan rakyat. Istilah
demokrasi diperkenalkan pertama
kali oleh Aristoteles sebagai suatu
bentuk pemerintahan, yaitu
pemerintahan yang menggariskan
bahwa kekuasaan berada di tangan
orang banyak (rakyat).
Abraham Lincoln dalam pidato
Gettysburgnya mendefinisikan demokrasi
sebagai “pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat”. Hal ini berarti
kekuasaan tertinggi dalam sistem
demokrasi ada di tangan rakyat dan rakyat
mempunyai hak, kesempatan, dan suara
yang sama di dalam mengatur kebijakan
pemerintahan. Melalui demokrasi,
keputusan yang diambil berdasarkan suara
terbanyak. Demokrasi menempati posisi
vital dalam kaitannya pembagian
kekuasaan dalam suatu negara (umumnya
berdasarkan konsep dan prinsip trias
politica) dengan kekuasaan negara yang
diperoleh dari rakyat juga harus
digunakan untuk kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat.
Prinsip semacam trias politica ini menjadi
sangat penting untuk diperhitungkan ketika
fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan
pemerintah (eksekutif) yang begitu besar
ternyata tidak mampu untuk membentuk
masyarakat yang adil dan beradab, bahkan
kekuasaan absolut pemerintah seringkali
menimbulkan pelanggaran terhadap hak-
hak asasi manusia. Secara umum terdapat
dua bentuk demokrasi yaitu demokrasi
langsung dan demokrasi perwakilan.
Demokrasi langsung merupakan suatu
bentuk demokrasi dimana setiap rakyat
mewakili dirinya sendiri dalam memilih
suatu kebijakan sehingga mereka memiliki
pengaruh langsung terhadap keadaan politik
yang terjadi.
Perkembangan demokrasi di mulai dari
demokrasi langsung, demokrasi kuno, yang
mulai timbul dan berkembang sejak jaman
yunani kuno sampai pada perkembangannya
mencapai demokrasi tidak langsung,
demokrasi perwakilan atau demokrtasi
modern. Ini terjadi sekitar abad ke XVII dan
abad XVIII, maka dalam hal ini akan erat
hubungannya dengan ajaran-ajaran para
sarjana hukum alam. Terutama ajaran
Montesquieu, yaitu ajaran tentang
pemisahan kekuasaan yang kemudian
terkenal dengan nama Trias Politica.Ajaran
inilah yang menentukan tipe dari demokrasi
modern. Dan ajaran Rosseau yaitu ajaran
kedaulatan rakyat yang justru tidak dapat
dipisahkan dengan demokrasi.
Masa Orde Baru berlangsung pada tahun 1966-1998.
Pemerintahan Orde Lama berakhir setelah keluar Surat
Perintah Sebelas Maret 1966 yang dikuatkan dengan
Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966. Pelaksanaan
demokrasi Masa Orde Baru dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Adanya penataan kehidupan dan pembangunan
kenegaraan dalam berbagai bidang.
2. Penerapan demokrasi berdasarkan Pancasila (Demokrasi
Pancasila).
3. Pemilu dilaksanakan pada tahun 1971, 1977, 1982, 1987,
1992, dan 1997.
4. Pembagian kekuasaan (MPR, DPR, DPA, BPK, MA, dan
Presiden).
5. Ditetapkannya GBHN sebagai asas pembangunan
nasional.
Namun, dalam perkembangan selanjutnya
pemerintahan Orde Baru mengarah pada
pemerintahan yang sentralistis. Demokrasi
masa Orde Baru bercirikan pada kuatnya
kekuasaan Presiden dalam menopang dan
mengatur seluruh proses politik yang
terjadi. Lembaga kepresidenan telah menjadi pusat
dari seluruh proses politik dan menjadi pembentuk dan
penentu agenda nasional, mengontrol kegitan politik
dan pemberi legacies bagi seluruh lembaga
pemerintah dan negara. Akibatnya, secara subtantif
tidak ada perkembangan demokrasi justru penurunan
derajat demokrasi.
Sejumlah indikator
yang menyebabkan
demokrasi tidak terjadi
pada masa Orde Baru
yaitu:
1.Rotasi kekuasan
eksekutif hampir dapat
dikatakan tidak ada.
2.Rekrutmen politik
yang tertutup.
3.Pemilu yang jauh dari
semangat Demokrasi.
4.Pengakuan terhadap
hak-hak dasar yang
terbatas.
Orde Baru sesungguhnya telah mampu membangun stabilitas
pemerintahan dan kemajuan ekonomi. Namun, makin
lama jauh dari semangat demokrasi dan kontrol rakyat.
Akibatnya, pemerintahan menjadi korup, sewenang-wenang,
dan akhirnya jatuh. Sebab-sebab kejatuhan Orde Baru adalah:
1. Hancurnya ekonomi nasional (krisis ekonomi).
2. Terjadinya krisis politik.
3. Tidak bersatunya lagi pilar-pilar pendukung Orde Baru
(Menteri dan TNI).
4. Gelombang demonstrasi yang menghebat menuntut .
5. Presiden Soeharto untuk mundur dari
jabatannya.
BAB III
PENUTUP
Demokrasi secara umum merupakan sistem pemerintahan
yang segenap rakyat turut serta dengan perantara wakil-
wakilnya. Namun ada juga yang menyatakan suatu sistem
politik yang dimana kebijakan umum ditentukan atas
dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara
efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala
yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan
A. KESIMPULAN diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan
politik. Dalam demokrasi kebijakan rakyat menjadi
prioritas suatu sistem, di Indonesia sistem demokrasi yang
digunakan adalah demokrasi pancasila dengan
mengedepankan adanya prinsip musyawarah. Dengan
bermusyawarah diharapkan dapat memuaskan semua
pihak yang berbeda pendapat, suatu harapan yang
sebenarnya sangat sulit dapat diwujudkan dalam praktek
berbangsa dan bernegara.
Demokrasi adalah sebuah proses
yang terus menerus merupakan
gagasan dinamis yang terkait erat
dengan perubahan. Oleh karena itu,
kita sebagai warga negara Indonesia
B. SARAN yang menganut sistem pemerintahan
demokrasi kita sudah sepatutnya
untuk terus menjaga, memperbaiki,
dan melengkapi kualitas-kualitas
demokrasi yang sudah ada. Demi
terbentuknya suatu sistem
demokrasi yang utuh di dalam
wadah pemerintahan bangsa
Indonesia.
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA

@_01santrination
@MailLis_27
@nainurr_
@nfzandrni
@fdilftrhmn
@danii_ramdhn

Anda mungkin juga menyukai