Anda di halaman 1dari 14

 Pertumbuhan berlebihan, umumnya berbentuk

tumor
 Gangguan diferensiasi dari sel dan jaringan
sehingga mirip jaringan mudigah
 Bersifat infasif, yaitu mampu tumbuh di jaringan
sekitarnya (perbedaan dengan jaringan normal)
 Bersifat metastatik, yaitu menyebar ke tempat
lain dan menyebabkan pertumbuhan baru
 Memiliki heriditas bawaan, yaitu turunan sel
kanker juga dapat menimbulkan kanker
 Pergeseran metabolisme ke arah pembentukan
makromolekoul dari nukleosida dan asam amino
serta peningkatan katabolisme karbohidrat
untuk energi
 Desakan akibat pertumbuhan tumor
Penghacuran jaringan tempat tumor
bermetatasis
 Gangguan sistemik lain sebagai akibat

sekunder dari pertumbuhan sel kanker


 Pada tumor yang belum bermetastasis dilakukan
pembedahan (guna mengeluarkan sel sel secara
radikal) dan penyinaran (membakar dan merusak
sel sel)
 Setelah terjadi metastasis dibutuhkan pendekatan
sestemik dengan kemoterapi.
 Antikanker diharapkan memiliki toksisitas selektif,
yang berarti menghancurkan sel kanker tanpa
merusak sel jaringan normal.
 Pada umumnya antikanker menekan pertumbuhan
sel dan menimbulkan toksisitas karena
menghambat pembelahan sel normal yang
proliferasinya cepat, misal sumsum tulang, epitel
germinativum, mukosa sel cerna, folikel rambut
dan jaringan limfosit.
 Golongan alkilator, yaitu pengikat alkil dengan nukleoprotein
Contoh : klorambusil, siklofosfamid, busulfan, karmustin, dll.
 Golongan antimetabolit, yang mengganggu kebutuhan nutrisi
untuk kehidupan sel
Contoh : fluorourasil, sitarabin, metotreksat, dll.
 Golongan hormon, yang mengurangi kemungkinan
perkembangan sel. Hormon ini umumnya digunakan sebagai
terapi penunjang.
Contoh : dietilestradiol,testosteron propionat, dll.
 Antibiotik, berikatan dengan DNA sehingga fungsi DNA
terganggu
Contoh : antrasiklin, bleomisin, daktinomisin, dll.
 Alkaloid vinka, berikatan secara spesifik dengan tubulin,
komponen protein mikrotubulus, spindle mitotik, dan memblok
polimerisasinya, sehingga sel terhenti dalam metatase.
Contoh : vinblastin, vinkristin.
 Antikanker merupakan obat yang indeks
terapinya sempit.
 Semuanya dapat menyebabkan efek toksik

berat sampai menyebabkan kematian.


 Karena antikanker umumnya bekerja pada

sel yang aktif maka efek sampingnya juga


terutama mengenai jaringan dengan
proliferasi tinggi, yaitu sistem hemopoetik
dan gastrointestinal.
 Timbulnya leukopenia, trombositopenia
atau anemia, merupakan petunjuk untuk
menghentikan terapi pada penderita yang
pada awal terapi mempunyai sistem
hemopoetik yang normal.
Pengobatan dapat diteruskan setelah sistem
hemopoetik pulih kembali.
 Gangguan sal cerna yang berupa anoreksia,
mual, muntah, diare, dll adalah efek
samping pada hampir semua obat
antikanker.
1. Klorambusil
Merupakan mustar nitrogen (gol alkilator)
yang kerjanya paling lambat dan paling
tidak toksik.
Digunakan untuk pengobatan paliatif
leukemia limfositik kronis, kombinasi
dengan metotreksat atau daktinomisin
untuk karsinoma ovarium dan testis. ES
depresi sumsum tulang pada pemakaian
jangka panjang, berupa leukopenia,
trombositopenia dan anemia.
Diberikan PO, sediaan tablet 2 mg.
3. Busulfan (gol. Alkilator)
4. Fluorouarsil (gol antimetabolit)
5. Sitarabain (gol antimetabolit)
6. Metroteksat (gol antimetabolit)
7. Vinkristin (gol alkaloid vinka)
8. Bleomisin (gol antibiotik)
9. Doksorubisin (gol antibiotik)
10. Prokarbazin (derivat methilhidrazin)
 Sel kanker baru dapat dideteksi bila jumlah sel
kira-kira 109 sel, jumlah yang dapat dibasmi +
99,9% jadi yang tersisa 106 sel
 Adanya hubungan dosis – respon yang jelas
 Diperlukan jadwal pengobatan yang tepat
 Kemoterapi harus dimulai sedini mungkin karena
pada keadaan dini jumlah sel kanker lebih sedikit
dan fraksi yang dalam pertumbuhan (yang lebih
sensitif terhadap obat) lebih besar
 Kemoterapi harus tertuju kepada sel kanker tanpa
menyebabkan gangguan menetap pada jaringan
normal
 Kemoterapi harus tertuju kepada sel kanker tanpa
menyebabkan gangguan menetap pada jaringan normal
 Sifat pertumbuhan tumor ganas harus menjadi
pertimbangan, pertumbuhan tumor mengikuti fungsi
”Gompertzian:, mula-mula bersifat eksponensial
kemudian bersifat lambat (banyak sel berada dalam Go)
 Beberapa sitostatik dan hormon memperlihatkan efek
selektif relatif terhadap sel dengan tipe histologik ttt.
 Terapi kombinasi, untuk mendapatkan sinergisme tanpa
menambah toksisitas. Untuk mencapai hasil yg baik
terapi kombinasi harus memenuhi syarat sbb :
◦ Masing-masing obat harus mempunyai mekanisme
kerja yang berbeda
◦ Efek toksik masing-masing obat harus berbeda
◦ Masing-masing obat harus diberikan pada masa siklus
sel, dimana obatnya paling efektif.

Anda mungkin juga menyukai