Asam Sitrat.?
C6H8O7 Asam sitrat asam organik lemah yang
ditemukan pada daun atau buah tanaman Citrus. Dimanfaatkan dalam industri minuman dan makanan, industri farmasi, industri kosmetik, industri logam dan berbagai industri kimia lainnya.
Kenapa penting?
Penambahan asam menurunkan pH
menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk. Penurunan pH menghambat reaksi pencoklatan enzimatis yang optimal pada pH 6-7 dan pencoklatan non enzimatis. Zat pengikat logam yang merupakan bahan penstabil yang digunakan sebagai pengolahan bahan makanan
Proses produksi
Diproduksi
dengan cara kimia atau pun dengan cara fermentasi. Fermentasi diproduksi dari bahan baku onggok, gaplek, bekatul, tetes tebu dan tepung aren, ampas tebu, buangan padat buah-buahan Umumnya menggunakan bioreaktor yang berbentuk tangki berpengaduk. Aspergillus niger + sukrosa inkubasi disaring filtrat diberi kalsium hidroksida garam kalsium sitrat ditambah asam sulfat asam sitrat
Production of citric acid by Aspergillus niger using cane molasses in a stirred fermentor
Oleh: Sikander Ali Ikram-ul-Haq Qadeer, M.A. Javed Iqbal Electronic Journal of Biotechnology Vol. 5 No. 3
Pendahuluan
asam sitrat per tahun dapat diproduksi dan 2-3% meningkat tahunan. Permintaan meningkat dari hari sehingga membutuhkan fermentasi jauh lebih efisien proses menghasilkan produk yang lebih tinggi Fermentasi media untuk biosintesis asam sitrat harus terdiri dari substrat yang diperlukan untuk pertumbuhan mikroorganisme, terutama karbon, nitrogen dan sumber fosfor. Dasar substrat untuk fermentasi asam sitrat menggunakan molase tebu. Penelitian ini mengungkapkan status nutrisi organisme dan parameter dasar fermentasi
Metode
Menggunakan 20 stok Aspergilus niger
Biotechnology Research Government College, Lahore. Ditumbuhkan dalam media PDA dan disimpan dalam refrigerator bersuhu 50C
dari Laboratories,
Molase
tebu diperoleh dari Pabrik Gula Pakistani. Tebu berisi air 20%, gula 62%, non-gula 10%, dan garam anorganik 8%, berwarna kehitaman dengan viskositas tinggi. Ditambah 35 ml H2SO4 1N per liter, direbus setengah jam, didinginkan, dinetralkan dengan CaO dan dibiarkan berdiri di atas malam untuk klarifikasi. Kadar gula diencerkan menjadi 15%
conical flask 1 L kemudian ditambah konidia 6,5x106. Diinkubasi dengan perlakuan shaker pada temperatur 300C selama 24 jam Untuk fermentasi digunakan Stainless steel fermentor ukuran 15L dengan kapasitas 9L (60%). Inokulum dimasukkan sebanyak 5% (v/v). Diinkubasi dengan perlakuan shaker 200 rpm,laju aerasi, 1,0 4,0 vvm pada suhu 300C selama 144 jam. Untuk mengendalikan terbentuknya buih secara berkala dilakukan penambahan minyak silikon steril. Diamati Mycelial Dry Weight, kadar gula,
Hasil
Kesimpulan
Media
fermentasi untuk biosintesis asam sitrat menggunakan molase tebu Isolat GCBT7 merupakan isolat dengan penghasilan asam sitrat tertinggi Molase Pabrik Gula Kamalia menghasilkan asam sitrat tertinggi Produksi asam sitrat tertinggi diperoleh pada suhu 300C, pH 6, waktu inkubasi 144 jam, ferrosianida 200 ppm, ammonium nitrat 0,2%.
Daftar pustaka
Ali, S., Ikram-ul-Haq., M.A. Qadeer, and J.
Iqbal. 2002. Production of Citric Acid by Aspergillus niger Using Cane Molasses in a Stirred Fermentor. Electronic Journal of Biotechnology Vol 5 No 3. Universidad catolica de valparaiso .Chille
Terima Kasih