Anda di halaman 1dari 11

PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN REKREASI

PERENCANAAN REKREASI suatu proses yang merupakan perpaduan seni dan ilmu yang menggunakan konsep dan metode dari multidisiplin untuk menyediakan tempat rekreasi.

Oleh karena itu dibutuhkan perpaduan antara pengetahuan dan keterampilan dalam desain lingkungan dan ilmu sosial untuk membangun alternatif-alternatif dalam penggunaan waktu, ruang, energi, dan dana untuk mengakomodasi kebutuhan manusia.

TUJUAN
Perencanaan kawasan rekreasi harus bisa mewakili terhadap apa yang diinginkan masyarakat, mengimajinasikan apa yang mungkin, dan memahami apa yang bisa direalisasikan. Dengan kata lain, perencanaan kawasan rekreasi adalah menemukan apa yang kita inginkan untuk terjadi, melakukan sesuatu yang kita inginkan terjadi, dan mencegah sesuatu yang tidak kita inginkan untuk terjadi.

SASARAN
Untuk memaksimalkan kesejahteraan manusia melalui hasil karya yang lebih baik, lebih sehat, dan menyenangkan pada lingkungan yang aktraktif. Atau Meningkatkan lingkungan fisik masyarakat dengan menjadikannya lebih fungsional, indah, aman, menarik, dan efisien.

PRINSIP PERENCANAAN
 Semua orang bisa melakukan aktifitas dan menikmati fasilitas sesuai pilihannya, umur, jenis kelamin, keuangan, latar belakang budaya, atau lingkungan kehidupannya  Suatu bentuk rekreasi harus dikordinasikan dengan bentuk rekreasi yang sudah ada agar tidak terjadi duplikasi  Suatu bentuk rekreasi harus terintegrasi dengan pelayanan publik yang lainnya seperti kesehatan, pendidikan, dan transportasi  Fasilitas diadaptasikan untuk kebutuhan mendatang

 Fasilitas dan program wisata harus sesuai dengan tingkat perekonomian masyarakat  Masyarakat dilibatkan dalam proses perencanaan  Perencanaan merupakan proses yang berkelanjutan sehingga perlu dievaluasi  Mengintegrasikan antara perencanaan lokal dan regional  Lahan diprioritaskan untuk pembangunan kota khususnya untuk penggunaan taman dan rekreasi  fasilitas dibangun untuk memberikan kenyamanan, keamanan, kesehatan, dan kepuasan bagi pengguna, serta didesain dengan indah sesuai konsep konservasi energi

METODE PENDEKATAN PERENCANAAN


1. Sumberdaya Perencanaan dibuat sesuai sumberdaya yang tersedia 2. Aktivitas Diterapkan untuk luasan kecil dgn populasi homogen, sesuai dgn kebutuhan aktivitas 3. Ekonomi Mempertimbangkan biaya dan keuntungan, diterapkan pada populasi beragam 4. Behavior / budaya Bagaimana, di mana, kapan memanfaatkan waktu luang. Semua sesuai pilihan dan tingkat kepuasan masing-masing

DAYA DUKUNG Perbandingan antara luas area yang diperkenankan untuk aktivitas tertentu dengan rata-rata standar individunya Pengelolaan pembatasan jumlah pengunjung

Beberapa acuan standar individu :

Sightseeing Piknik Berkemah Memancing Nonton

: : : : :

15 m2 / orang 10 m2 / orang 20 m2 / orang 10 m2 / orang 1,44 m2 / orang (posisi duduk)

Formula BOULLON AW DD = SI
DD AW SI KR TJ RD TP : : : : : : :

TJ ; KR = RD ; TP = DD x KR

Daya Dukung Area untuk Wisatawan (m2) Standar Individu untuk aktivitas tertentu (m2 / individu) Koefisien Rotasi Total Jam kunjung di satu area dalam satu hari Rata-rata Durasi kunjungan Total Pengunjung dalam satu hari (Daya Dukung Total)

Standar kebutuhan air bersih : 76 ltr / orang / hari (untuk setengah hari) 190 ltr / orang / hari ( untuk bermalam) Keppres 32 / 1990 : Pembangunan tepi pantai harus berada di luar daerah sempadan pantai yaitu 100 m dari garis pasang tertinggi ke arah darat Lebar sempadan sungai yaitu 50 m dari tepi sungai

Tangki Septik :

 30 m dari sumber air (sumur) pada tanah  


bertekstur pasir 15 m dari sumber air (sumur) pada tanah bertekstur liat dan debu 46 m dari garis pasang tertinggi untuk pantai dan sungai

Toilet:

 Pria : 1 buah / 100 org  Wanita : 1 buah / 125 org  Tambahkan 1 buah tiap penambahan 50 org

Anda mungkin juga menyukai