ragam 19
Jelang UN Kelas IX, Kelas VII & VIII Disibukkan oleh Lomba-lomba O2SN
JELANG UN kelas IX, siswa-siswi kelas VII dan VIII disibukkan oleh lomba-lomba O2SN. Oleh sebab itu, komitmen dan kebersamaan yang didukung oleh kesiapan yang maksimal harus dilakukan secara nyata agar kedua agenda penting tersebut bisa terlaksana dengan lancar dan beroleh hasil yang memuaskan. Hal tersebut diungkapkan secara tegas dalam rapat Komisariat 01 SMP Kabupaten Ciamis di SMPN 4 Ciamis, (2/4). Lomba O2SN yang mencapai 26 jenis memang bukan hanya menyita konsentrasi waktu dan tenaga, namun cukup menguras biaya. Kendati demikian, sukses UN untuk kelas IX dan sukses O2SN kelas VII dan VIII dua sisi mata uang yang dua-duanya harus mencapai target optimal. Hal yang mencuat dalam menyikapi kesiapan menghadapi UN sebagaimana diungkapkan oleh Kepala SMPN 2 Ciamis, Agus Sumantri, Dr., M.Pd. dan Kepala SMPN 6 Ciamis, Endang Siregar, Drs., S.IP., M.M. adalah tentang validitas dan kepastian pemaketan soal UN yang dikhawatirkan ada ketidaksesuaian antara paket soal dan LJUN juga pengaturan tempat duduk dengan paket soal dan LJUN bagi ruang kecil yang jumlah peserta UN-nya kurang dari 5 orang. Selain kesiapan UN pada rapat tersebut disertai dengan pengumpulan nilai US dari masing-masing sekolah, baik negeri maupun swasta yang proses perekapannya dilakukan bersama-sama oleh para operator yang ditugasi oleh tiap-tiap sekolah. Rekap nilai US tersebut sesegera mungkin akan di- up load ke POS UN on line sesuai tuntutan juklak dan juknis US/UN yang memang mengalami banyak perubahan dari US/UN tahun sebelumnya. Ketua Komisariat 01 SMP Kabupaten Ciamis, Tatang Suryana Atmaja, S.Pd., M.Pd. mengingatkan juga kepada para kepala sekolah agar kegiatan O2SN yang juga tak bisa diabaikan penyikapannya harus jelas dan tegas terlebih dalam pembagian tugas proses penyelenggaraan serta pembinaan para siswa-siswinya dilakukan tertib dan fokus serta tidak terganggu apalagi mengganggu suksesi US/ UN. Saya berharap rekanrekan yang sekolahnya menjadi penyelenggaran US/UN dapat memahami dan menyikapi serta melaksanakan apa yang tertuang dalam POS UN sehingga target dan tujuan untuk sukses UN tahun 2013 bisa terlaksana. Keteledoran dan kecerobohan bisa saja menjadi penyebab terkendalanya sukses
US/UN tahun ini. Oleh karena itu, sekecil apa pun kemungkinan-kemungkinan terjadinya kesalahan harus disikapi secara cermat dan seksama sejak sekarang. Begitu pula dalam hal pelaksanaan O2SN, pesan Tatang di akhir pembicaraan.*** (Ayu Berliani/Ganesha)
Juara-juara Lomba Kegiatan Gebyar Anak Usia Dini di Kecamatan Lakbok: 1.KOLASE JUARA I :TK PGRI TUNAS MEKAR JUARA II:TK PGRI TERATAI MEKAR JUARA III:PAUD MAWAR HARAPAN I:AL-HURRIYAH HARAPAN II:AL-ISLAH HARAPAN III:KOBER NURUL HUDA 2. PENTAS SENI JUARA I:TK NURUL HUDA JUARA II:MAWAR JUARA III:SAKURA INDAH HARAPAN I:NURUL HUDA SAH HARAPAN II:AL ISLAH HARAPAN III:TK TERATAI MEKAR 3. LEMPAR BOLA JUARA I:GEMA NUSA JUARA II:AL-ISLAH JUARA III:MELATI JUARA HARAPAN JUARA I:TK TERATAI MEKAR JUARA II:SAKURA INDAH JUARA III:NURUL BAYAN 4. MERIAS WAJAH BUNDA JUARA I: TK TERATAI MEKAR JUARA II: SAKURA INDAH JUARA III: MEKAR SARI HARAPAN I: TK TUNAS BANGSA HARAPAN II: NURUL BAYAN HARAPAN III: NURUL HUDA(SIDOHARJA) 5. HAPALAN JUZ AMA JUARA I: MUTIARA QOLBU JUARA II: MEKAR SARI JUARA III: AL HUDA HARAPAN I: SABI LUNYAH HARAPAN II: BAITUL MUHAJRUN HARAPAN III: NURUL HUDA.*
Sekolah Harus Waspadai Pembelian Buku Selain Isi, Harga Harus Dipertimbangkan
TASIKMALAYA.Dalam rangka memacu mutu pendidikan, sekolah harus lebih teliti dalam menyediakan buku-buku untuk siswanya. Hal ini penting, karena selain isi dan materi buku juga harga harus diperhitungkan. Hal ini karena masih banyak orang tua yang keberatan untuk membeli buku karena harganya yang tidak terjangkau. Hal itu dikatakan Kabid Dikdas, Drs. H. Ahmad Juana, M.Pd, belum lama ini saat ditemui di kantornya. Ahmad menyayangkan kalau masih ada sekolah yang memaksakan siswanya untuk membeli buku padahal itu harganya mahal. Ini harus diperhatikan dan pihak Dinas Pendidikan pun langsung mengadakan pengawasan. Pihak sekolah bukan dilarang membeli buku tapi mohon pertimbangkan harga dan kualitas buku itu sendiri, paparnya. Sekarang pihak sekolah menurut Ahmad dibebaskan untuk membeli buku tidak diplot oleh Dinas Pendidikan. Hanya saja, pihak dinas akan terus melakukan pengawasan kalau tidak, ditakutkan ada oknum penjual buku atau penerbit yang tidak sesuai. Selama ini di Kabupaten Tasikmalaya, alhamdullilah soal pembelian buku untuk siswa masih aman dan kondusif. Artinya, sekolah cukup peka dengan kemampuan para muridnya dan meski begitu tetap harus waspada, pungkasnya. (deanur/ganesha)
Selamat Atas Lahirnya MUHAMMAD REYHAN AFKAR HANIS HANZALAH putra ketiga dari Sdri. Ayu Yuliana Wartawan Media Pendidikan Ganesha
Semoga Allah SWT menjadikannya anak yang berbakti atasMu dan atas ummat Muhammad s.a.w.
blitzs
RALAT
Pada terbitan Media Pendidikan Ganesha Edisi 052 Volume II/Maret II 2013 dalam berita yang berjudul Lokakarya BK Tingkat Kabupaten Ciamis di MTsN Ciamis di situ tercantum nama ketua panitia adalah Asep Komarudin, seharusnya adalah Shilphy A. Octavia. Kami mohon maaf atas kekeliruan tersebut. Agar menjadi maklum. Terima kasih. (Redaksi)
Jelang diselenggarakannya UN dalam waktu dekat, Komisariat 01 SMP Kabupaten Ciamis menggelar rapat koordinasi di SMPN 4 Ciamis, (2/4). Beritanya bisa disimak di halaman 19.
foto:AYU B./GNS
FORMULIR BERLANGGANAN
Mohon dicatat sebagai pelanggan pribadi/lembaga.
Dari Redaksi: Kepada pembaca setia Ganesha, bagi siapa saja yang ingin mengisi rubrik Pembaca Menulis, silakan kirimkan tulisan singkat Anda yang berkaitan dengan Peningkatan Mutu Pendidikan ke Redaksi. Panjang tulisan maksimal 1 halaman folio ukuran 1,5 spasi. Terima kasih!
Pemimpin Redaksi: Agus Ponda Redaktur: Edi Rusyana Noer, Agus Ponda, Nana Ramdhana Redaktur Pelaksana: Nana Ramdhana Dewan Redaksi: H. Wawan S. Arifien, H. Endang Siregar, H. Tauhid Maskur, H. Asep S. Rahmat, H. Lili Suherli Staf Redaksi/Wartawan: Arif W. Sukmana, Nunung Suryati, Ayu Yuliana, Deanur, Emas Kurnianingsih, Ayu Berliani, Rasimun Sekretaris Redaksi/Perusahaan: Desi Desember Bagian Keuangan: Arif W. Sukmana Layout/Setting & Illustrator : Yuda Gunawan Sirkulasi & Distribusi : Arif W. Sukmana Iklan/Humas & Promosi: Nana Ramdhana Pembantu Umum : Ineu, Andi.
Baru
Perpanjang
a H a r g 00 .0 Rp 5 eks per 1
Langganan: 1 bulan 6 bulan 1 tahun
Diterbitkan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia Kabupaten Ciamis (C.V. Media Pendidikan Ganesha) Akta Notaris: Nevie Alifah Assegaf, S.H. Tanggal 27 Februari 2012 Dewan Penasehat: Kadisdik Kab. Ciamis Pengarah: Ketua PGRI Kab. Ciamis (H. Tatang) Penanggung Jawab: PGRI Kabupaten Ciamis Direktur: Wakil Ketua PGRI Kab. Ciamis (H. Endang Rahmat) Wakil Direktur: Wakil Sekretaris PGRI Kab. Ciamis (H. Tauhid Maskur) Pemimpin Umum: Edi Rusyana Noer
KORESPONDEN Wilayah Banjarsari: Linlin Herlina, Tatang Jaelani Masduki; Baregbeg: Atnan; Cijeungjing: Uju Gunawan, Nanang Kusmana; Cikoneng: Jaja; Cimaragas: Tohir; Cimerak: Ade Wihatma, Kasbullah; Cipaku: Oman, Maman, Hendayana, Ely Rahmat M.; Cisaga: Emay Kusmayati, Tutus Tusro; Jatinagara: Aon Gunawan; Langkaplancar: Dedi Supriadi; Lumbung: Mamat Adimat, Ujang Sukmara; Mangunjaya: Supriadi; Padaherang: Dachlan, Wawan Waryono; Parigi: Sutikno, Purkon Nurbudiman; Sindangkasih: Tata Durahim, Edien Kholidin; Sukamantri: Oman, Ruslan Mulia; Tambaksari: Kurdi, Tiswandi; Cidolog: Ade Herdiana; Cihaurbeuti: Tatang Sukmara.
Alamat Redaksi: Wisma Guru PGRI Ciamis Lt.2, Jl. Ahmad Yani No.54, Ciamis-Jawa Barat 46211 Telp. 085223185837 E-mail:ganeshatabloid@yahoo.com Dicetak oleh CV. Gwika Wahana Karya Grafika, Bandung.
N a m a : .......................................................................................................................................... Alamat : .......................................................................................................................................... Tlp/HP : .......................................................................................................................................... Untuk setiap edisi dikirim sebanyak ...... eksemplar. Mulai edisi ......bulan ......... tahun 2013 s.d. edisi ..................bulan ......................tahun 20.... Pembayaran langganan dilakukan dengan:cara: Tranfer Wesel Via Petugas Distribusi Bayar Langsung ke Redaksi Via UPTD/Komisariat
(formulir ini gunting/bisa fotocopy). Kirimkan ke Redaksi Tabloid Ganesha Wisma PGRI Jl. Ahmad Yani 54 Ciamis
Redaksi menerima kiriman naskah, berita, foto, artikel, karya ilmiah, humor, karikatur, kegiatan sekolah, fiksi, dan saran. Naskah artikel maksimal 4 hlm kwarto kecuali bersambung. Kirim lewat pos, email atau datang langsung ke redaksi (lebih disukai berbentuk file). Untuk Artikel sertakan identitas diri dan foto anda.
cerita 18
Puncak Kehidupan!
G
oase 03
perhatian. Hingga dalam hitungan menit, tak kurang dari seratus pengunjung, tua-muda, lelakiperempuan, sudah hadir ke lokasi ini. Kedatangan mereka tak cuma berniat untuk membantu mengevakuasi semata, melainkan yang hanya sekedar ingin tahu pun jumlahnya tak sedikit. Bagi sebagian orang, keberadaan itu tak ubahnya sebuah tontonan yang menarik. Walau lokasinya jauh dari jalan raya, mereka tak perduli harus menanjak dan menuruni bukit, menyusuri jalan setapak yang berliku, menerobos semak belukar yang penuh onak duri merintang. Pikir mereka amat disayangkan kalau momen langka itu harus diacuhkan begitu saja. Namanya juga manusia, selalu saja ada pro dan kontra. Makanya tak heran pula jika ada yang merasa senang melihat musibah ini. Mungkin ia berpedoman; selalu ada hikmah di balik musibah, atau selalu ada kesempatan di dalam kesempitan. Ada pun yang berpendapat; menyukai bencana ini tak terlalu berdosa besar. Juga jangan terlalu prihatin karena tak ada wujud manusia yang cedera atau mati mengenaskan. Itu kan binatang, jika cedera sedikit maupun besar, kalau sulit diselamatkan tinggal dipotong lalu dicincang. Begitulah di antara bisik-bisik yang berkembang di luar goa. Ketika waktu Asar berkumandang di kejauhan, satu ekor kerbau pun masih belum terangkat. Kincir yang mirip kemudi kapal laut itu terus diputar di bawah komando tu dua! tu dua! Kincir derek itu
uru Samidrun mengajak muridnya Tak ada yang bisa didapatkan diam seperti tadi. Karena memang Oleh: untuk kembali belajar tentang pelajaran dari itu, hal yang biasa engkau tak mampu menghargai waktu WAWAN ARIFIEN kehidupan di alam fana ini. Ia mengajak terjadi setiap hari. Jawab sang murid itu sendiri. Aceng muridnya (bukan Pak Aceng Saat sujud, Guru. yakin. Guru Samidrun tersenyum. Tapi aku tadi melihat ada seekor Fikri) untuk pergi ke hamparan padang Ya, itulah puncak shalat kita. Dimana Itulah pelajaran yang kau siaserigala yang memangsa domba yang yang sangat luas, lalu keduanya duduktak ada satu kesombongan pun mampu siakan, padahal itu adalah pelajaran terpisah dari kelompoknya. duduk seharian di sana. kedisiplinan yang ditampilkan oleh Lalu apa yang kau dapatkan dari kita perlihatkan, bahkan muka secantik Guru, bukankah Anda mengajak dan segagah apapun telungkup dan matahari. Ia tak pernah bosan untuk kejadian itu? saya ke sini untuk belajar? Tetapi mencium tanah. Bahkan kalau di shaf berjalan di garis edar yang Ya, itu domba yang bodoh. Sebab seharian ini Anda hanya mengajak aku depannya ada seorang pelayan dengan ditetapkannya, sementara kita domba-domba yang berkelompok untuk duduk-duduk saja di sini tanpa kaki pecah-pecah, maka muka sehebat makhluk yang lemah cepat bosan dan membuat tak berani serigala ada satu pelajaran pun yang engkau apapun dan setinggi jabatan apapun tetap tidak pernah konsisten dalam menyergapnya. berikan pada hamba, tanya Aceng melakukan sesuatu yang telah Adakah ilmu dari kejadian itu yang saja muka itu sama dengan kaki seorang Suraceng pada gurunya. Guru Samidrun pelayan. digariskan Allah SWT. Pelajaran kamu dapatkan bagi kehidupanmu? menatap muridnya lalu berkata. Maksud Guru? kedua, masih dari matahari itu sendiri. Tanya Sang Guru Samidrun. Aceng Jika engkau hanya duduk-duduk Di hadapan Allah kita adalah sama. Ia tetap berjalan pada garis edarnya tercenung sebentar lalu tersenyum saja, dimana mata, telinga, rasa, dan Saat berdiri dan saat ruku mungkin masih setiap hari, tetapi ia tak pernah girang. pikiranmu kau diamkan hanya terlihat perbedaan penampilan. Tetapi di kembali seperti hari kemarin. Ia terus Ah, benar, Guru! Sangat besar menunggu apa yang akan aku ucapkan. maju dan menorehkan sejarah ilmu yang kudapatkan. Artinya dalam kala sujud, maka tak satu pun di antara Maka merugilah kamu, karena kamu kita bisa tengadah karena merasa mulia kehidupan yang tidak bisa terhapus segala sesuatu dibutuhkan menganggap bahwa ilmu itu hanya dan sombong. Di situlah puncak shalat oleh apapun. kebersamaan dan jangan memisahkan diberikan oleh para guru saja. kita, dan di situlah kedekatan Hamba tak mengerti apa kita pada Rabb kita. Dan jika yang guru katakan. Bukankah dalam posisi itu kita masih seorang murid hanya boleh mampu berbuat sombong, mendengarkan atas apa yang sungguh penyakit hatinya sudah gurunya ajarkan sehingga ia tak bisa diobati lagi. menjadi mampu dan bisa? Apakah maknanya dari Sanggah Jang Aceng. Guru puncak shalat itu sendiri, Samidrun hanya tersenyum Guru? sambil mengangguk-anggukan Artinya, orang yang dalam kepalanya. posisi jatuh miskin, terjepit, Mana yang kamu mau, teraniaya, terdholimi, dan apakah secangkir kecil air sebagainya, dimana tak ada lagi putih tanpa rasa atau orang yang mau mendekati secangkir besar air susu yang apalagi membantunya. Maka ia akan membuat kamu semakin sebenarnya tengah berada sehat dan tumbuh besar? dalam puncak kehidupannya. Tentu hamba Aceng kaget dan terdiam menginginkan secangkir besar mendengar perkataan gurunya. air susu! Akh, saya tidak setuju dengan Kalau begitu tak akan yang ini, Guru. Bukankah orang engkau dapatkan jika hanya yang tengah berada dalam menungguku untuk puncak kehidupan itu adalah mengajarkanmu, karena yang mereka yang tengah kaya-raya, kupunya hanya secangkir air segala ada, tinggi jabatan, dan Di hadapan Allah kita adalah sama. Saat berdiri dan saat ruku mungkin masih terlihat perbedaan kecil, dan itu pun air yang lainnya? penampilan. Tetapi di kala sujud, maka tak satu pun di antara kita bisa tengadah karena merasa mulia keruh pula. Sementara air Itu artinya ia tengah berdiri. dan sombong. Di situlah puncak shalat kita, dan di situlah kedekatan kita pada Rabb kita. Dan jika dalam susu yang Allah pancarkan Apakah jika orang dalam posisi posisi itu kita masih mampu berbuat sombong, sungguh penyakit hatinya sudah tak bisa diobati lagi. begitu banyak dan ada di tersebut mau menundukkan mana-mana jika kamu mau kepalanya atau bahkan mempelajarinya. mencium tanah? Lantas apa yang didapatkan dari diri agar tidak dimakan serigala. Aceng Suraceng semakin bingung Jang Aceng terdiam, lalu guru Samidperbedaan tersebut? Bukan dimakan serigala, tetapi dengan kata-kata gurunya yang semakin run melanjutkan kata-katanya lagi. Hati-hati dengan hari-harimu, dibujuk serigala susah dimaknainya. Tetapi Sang Guru karena ia akan memakan dirimu Keduanya tertawa, lalu keduanya Hanya orang-orang yang dalam puncak Samidrun tenang-tenang saja melihat kehidupan itulah yang tidak lagi menyansendiri. Begitupun dengan sinar melaksanakan shalat ashar. Sesudah Aceng yang semakin gusar. darkan kehebatan dan pertolongan matahari, jika kamu tak berteduh wirid dan berdoa, lalu sang guru Nak, engkau seharian duduk-duduk kepada kekayaan dan kekuasaannya. Dia darinya maka kulit tubuhmu akan bertanya kembali kepada muridnya. bersamaku di sini. Berapa ilmu yang kau terbakar olehnya. Intinya hargailah tak punya apa-apa selain punya Allah Dimana tadi kamu dapatkan dapatkan? yang akan menolongnya. Mereka tak waktu, karena semua makhluk di bumi puncak shalatmu? Tak ada satu pun, karena Guru tak ini diberi modal waktu yang sama Jang Aceng tercenung lalu ia segan selalu bersujud dan mencium pernah berkata sepatah kata pun kepada dalam sehari-semalam adalah dua tanah dengan syahdu di tengah malam. menjawab dengan pasti, Puncak hamba, jawab sang murid. Guru Tak ada yang dikhawatirkannya, kecuali puluh empat jam. Dan orang yang shalatku berada ketika berdiri Samidrun tersenyum lalu melanjutkan ia selalu khawatir Allah SWT tak akan paling beruntung adalah mereka menghadap kepada-Nya. Sebab pembicaraannya. mengampuni dan menyayanginya. yang benar-benar menggunakan waktu totalitas kita hanya kepada-Nya. Ketika awal kita duduk letak Bisakah orang yang selalu berdiri dan itu dalam kehidupannya. Jika ia Apakah ketika kamu berdiri, matahari sebelah mana? membusungkan dadanya dengan segala gunakan hanya untuk memupuk kakimu merasa kuat? Sebelah timur, Guru. kekayaan, maka kekayaan yang akan Ya, Guru. kemegahan untuk bersujud penuh dengan Lalu sekarang berada di mana? kepasrahan diri atas segala dituainya. Jika ia gunakan untuk Apakah ketika kau masih merasa Aceng Suraceng melirik ke sebelah kelemahannya di malam buta ketika memupuk mendapatkan jabatan kuat, kau merasa bahwa itulah puncak barat. Beranjak semakin ke barat, semua orang tertidur lelap? Mungkin ada, dengan cara apapun, maka jabatan itu ketidakberdayaanmu? Guru. tetapi masih bisa dihitung dengan jari. yang akan didapatkannya. Tidak, Guru. Apa yang kau dapatkan pelajaran Jang Aceng menarik nafas dan Jika kita tak melakukan apapun Lalu dimana sebenarnya puncak dari kejadian itu? Tanya Guru Samidrun seperti sekarang ini? tanya Jang shalatmu? Dimana seluruh menatap langit, sementara Guru sambil menyandarkan tubuhnya ke Aceng keukeuh. ketidakberdayaanmu kau rasakan, dan Samidrun hanya tersenyum. Cukuplah batang sebuah pohon di belakangnya. toleh sesaat langit itu, Nak. Karena yang Maka kerugian yang akan engkau kau merasa bahwa hanya Dialah yang Ya, hanya bergeser saja matahari harus selalu kau tatap adalah tanah tuai, karena tak satu pun ilmu yang mampu menolong segala kebutuhan dan itu adalah kebiasaan sehari-hari. dimana kamu akan menginjaknya! * akan engkau dapatkan saat engkau dan cita-citamu?
ulasan khusus 04
national geography 17
gas lainnya menghalangi sinar matahari mencapai Bumi. Efek atmosfer membuat seolah-olah matahari terbenam secara spektakuler di seluruh Eropa dan Amerika Serikat. Akibatnya, suhu rata-rata global turun 1,2 derajat lebih dingin selama lima tahun berikutnya. Gunung Tambora dan tahun tanpa musim panas Walau dinilai sebagai salah satu letusan gunung berapi paling merusak di zaman modern, meletusnya Krakatau bukanlah letusan terbesar dalam sejarah Indonesia. Kehormatan itu milik letusan Gunung Tambora pada tanggal 10 April 1815. Tambora adalah satu-satunya letusan gunung berapi dalam sejarah modern yang mampu mencapai angka ILV 7. Suhu global setelah letusan rata-rata 5 derajat lebih dingin akibat Tambora meletus, bahkan di Amerika Serikat, tahun 1816 dikenal sebagai tahun tanpa musim panas. Panen-panen Krakatau gagal di seluruh dunia. Di Eropa dan Amerika Serikat justru muncul penemuan tak terduga, yakni ditemukannya sepeda. Sebabnya, kuda sebagai hewan transportasi utama saat itu menjadi terlalu mahal untuk diberi makan, karena langkanya bahan pangan. Anak Krakatau Pada tahun 1927, beberapa nelayan dikejutkan oleh gumpalan uap air dan puing-puing yang termuntahkan dari kaldera yang runtuh. Krakatau telah terbangun setelah 44 tahun tidur nyenyak. Dalam beberapa minggu, pinggiran kerucut baru mulai muncul di atas permukaan laut. Dalam setahun, kemudian berkembang menjadi sebuah pulau kecil, yang kemudian dinamakan Anak Krakatau. Anak Krakatau terus meletus secara berkala, meskipun ringan dan tak segalak induknya dahulu. (livescience/gns)
dimasukkan dalam Pusat Teknologi Pendidikan yang ada di sekolah untuk membantu guru dalam mempersiapkan materi ajar. Jadi guru TIK tetap akan berperan dalam kurikulum 2013, jelas Dr Haris Iskandar, kepada wartawan di FKIP Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Sabtu lalu. Persoalannya, bagaimana agar mereka tetap mendapatkan tunjangan sertifikasi, sekarang
Mohammad Nuh
tengah dipikirkan. Haris Iskandar menyadari belum seluruh guru mampu menyiapkan materi ajar dengan secara multi media. Padahal kurikulum 2013 adalah kurikulum teknologi yang pelaksanaan banyak mengandalkan kerja tim. Terkait dengan itu ia ingin menempatkan para guru TIK dalam sebuah wadah yang diberi nama Pusat Teknologi Pendidikan yang ikut membantu para guru. Dr. Haris Iskandar datang ke Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) untuk mewakili Wakil Menteri sebagai pembicara dalam seminar Pemetaandan Pengembangan Mutu Pendidikan Menyongsong Pemberlakuan Kurikulum 2013. Dalam seminar itu, Haris menilai, saat ini belum seluruh guru mampu menyiapkan materi ajar dengan memanfaatkan multimedia. Karena itu, lanjutnya, Kemdikbud akan menempatkan guru TIK dalam sebuah wadah baru yang nanti akan diberi nama Pusat Teknologi Pendidikan untuk membantu para guru mempersiapkan materi ajar secara multimedia. Meski demikian, Haris mengakui masih ada persoalan yang terkait dengan sertifikasi guru TIK. Yakni, menemukan jalan keluar bagaimana caranya agar guru TIK yang sudah alih tugas itu tetap memperoleh tunjangan sertifikasi. Persoalannya, bagaimana agar mereka tetap mendapatkan tunjangan sertifikasi, sekarang tengah dipikirkan, tandasnya. Dijelaskan, sebelum kurikulum 2013 diterapkan lebih dulu akan dilaksanakan pelatihan bagi para guru yang dijadwalkan pada Mei-Juni. Pelatihan dilakukan pada masa libur sekolah, agar tidak mengganggu proses belajar mengajar. Ini sebagai kesiapan para guru, ujarnya. (gns/ap/km/jps)
LETUSAN Krakatau pada bulan Agustus 1883 adalah salah satu letusan gunung berapi paling mematikan dalam sejarah modern. Diperkirakan bahwa lebih dari 36.000 orang tewas. Banyak korban tewas diakibatkan hawa panas dari letusan dan banyak pula yang meregang nyawa akibat tsunami menyusul runtuhnya
gunung berapi ke dalam kaldera di bawah permukaan laut. Pulau Krakatau terletak di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatera. Aktivitas gunung berapi disebabkan subduksi dari lempeng tektonik Indo-Australia yang bergerak ke utara menuju daratan Asia. Pulau ini luasnya sekitar 45 kilometer persegi.
Perlatan, adalah sisa-sisa dari letusan besar sebelumnya yang meninggalkan kaldera bawah laut di antara mereka. Pada bulan Mei 1883, kapten kapal perang Jerman, kapal Elizabeth, melaporkan melihat awan abu di atas Krakatau. Ia memperkirakan tinggi awan-awan itu lebih dari 9,6 km. Dua bulan
Perbuatan dan Danan pun akhirnya runtuh ke dalam kaldera bawah laut. Letusan awal memecahkan ruang magma dan mengakibatkan air laut bersatu dengan lahar panas. Peristiwa ini disebut sebagai peristiwa freatomagmatik. Air yang dididihkan secara mendadak menghasilkan
tinggi, bahkan berjuang hingga terpaksa memanjati tebing-tebing. Kapal uap Berouw yang berada sekitar satu mil dekat pedalaman Sumatera ikut menjadi korban, semua awak kapalnya yang berjumlah 28 orang pun tewas. Kapal lain, Loudon, juga tengah berlabuh di dekat Berouw. Beruntung, Kapten Lindemann berhasil mengubah haluan kapal berhadapan langsung dengan gelombang yang datang, hingga kapal sempat merasakan berada di atas puncak tsunami raksasa tersebut. Setelah tsunami lewat, para awak dan penumpang melihat ke belakang, tidak ada lagi yang tersisa dari kota cantik di mana mereka pernah berlabuh. Letusan-letusan besar melemparkan sekira 45 km kubik puing-puing dan batuan ke atmosfer sampai langit pun menjadi gelap gulita hingga 442 km dari gunung berapi. Di pemukiman penduduk terdekat, fajar tak pernah kembali selama tiga hari. Barograf di seluruh dunia mencatat bahwa gelombang kejut di atmosfer mengitari planet bumi setidaknya sebanyak tujuh kali. Dalam 13 hari, lapisan sulfur dioksida dan
dibuang sayang 16
kolom bebas 05
animal behaviour
Johns Hopkins University menemukan bahwa dMrgprA3+, khusus mendeteksi sensasi gatal dan tidak mendeteksi rasa sakit. Sel-sel khusus rasa gatal itu telah dicari selama beberapa dekade, ujar para peneliti dalam makalah mereka yang dipublikasikan dalam Nature Neuroscience. Keberadaan neuron tersebut sempat diragukan
Negeri Yerusalem. Ini pelajaran yang sangat berharga bagi kita. Bangsa Yahudi hancur akibat tidak bisa mengendalikan penyakit hatinya yang penuh kedengkian. Bagaimana dengan kita yang menjadi bangsa non-Yahudi? Kita yang menjadikan Islam sebagai pedoman, sama sekali tidak ada tempat untuk sekadar meniru kelakuan bangsa Yahudi. Islam ternyata mengajarkan kemuliaan
melakukan kebajikan dengan selalu membersihkan hati. Setiap orang mendambakan hati yang bersih dan baik dalam amalnya. Tapi hanya sedikit orang yang mau berjihad melawan diri sendiri untuk memerangi penyakit hati. Bayangkan saja, untuk memperbaiki diri sendiri saja kita tidak serius, bagaimana kita bisa mengubah orang lain. Bagaimana kita bisa mengendalikan orang lain, kalau diri sendiri kita saja belum bisa dikendalikan. Hati yang bersih akan menjadi elan vital dan virus kebajikan. Sayang sekali kalau kita sedang melakukan kebaikan hati, ternyata negara kita tidak pernah memberi dukungan anggaran. Tapi kalau kita jadi pelaku seks bebas dan terkena AIDS atau Narkoba, ada banyak anggaran yang bisa kita manfaatkan.*
Everything I Do
EVERYTHING I do memang ada terungkap dalam salah satu larik pada lirik sebuah lagu. Namun sesungguhnya tak sebatas itu. Bukan pula sekedar ungkapan tanpa makna. Mengapa? Sebab syair lagu pun bisa saja membuat rasa tergetar bahkan tergerak untuk melakukan sesuatu seiring irama dan nada yang kerap membuat masygul. Hingga tak jarang lahir fenomena yang kadang di luar nalar dan perhitungan. Muncul hit dan idola pada awak panggung, baik terhadap musisi maupun vokalisnya. Kadang ada banyak fakta yang memaksa pikiran serta hati kita bertanya-tanya hingga ke ranah yang berada di luar jangkauan akal. Pertanyaan bodoh pun kadang tak terbendung. Mengapa hal itu bisa terjadi? Hidup ini memang misteri. Serba mungkin. Makanya jangan kaku dalam memaknai sesuatu! Tautan irama kehidupan memang sangat musikal. Tak selalu datar. Oleh karena itu, memahami lagu sama artinya memahami dinamika kehidupan itu sendiri. Orang bijak tak akan pernah berpikiran dan berpandangan sempit. Hidup menganut hukum kausal sebab-akibat. Kepicikan hanya akan membuahkan kekesalan bahkan kekerdilan yang memandang parsial atas apa pun yang bertentangan. Padahal karena memang tak sebanding dengan paradigma berpikir dan latar belakang tingkat kematangan hidupnya. Memelihara cara pandang yang demikian memang sah-sah saja, namun jika merasa lelah dan termarginalkan jangan salahkan siapa-siapa! Kecerdasan akan membuat kemampuan seseorang bertambah dalam hal menyederhanakan masalah atau apa pun yang dilihat, didengar, dirasa, dan atau dialaminya. Berawal dari tumbuh kembangnya kecerdasan tersebut, maka hidup akan bergeser ke nuansa yang lebih khidmat, cermat, dan tertib. Dengan demikian, maka everything I do tak akan bergeser ke ranah lain. Apalagi sampai ke penghujung ranah kontraproduktif. Hasilnya berupa apatisme yang meniadakan arti atau penggila khayal. Akhirnya, lari dari kenyataan. Menjalani hidup manasuka dalam ketidakbermaknaan hingga ke konteks everything is nothing. Hal demikian jelas ekspresi yang menunjukkan bahwa orang semacam itu adalah orang-orang yang berada di bawah titik nadir. Keberhasilan orang-orang dalam hidupnya tak lepas dari bagaimana menyikapi dan memaknai serta memberi arti dan kebermanfaatan dalam hidupnya. Suratan sekaligus guratan nasib dan takdir adalah ranah keniscayaan yang membuat kekuatan iman semakin mantap dan tak lupa diri. Akan tetapi, keberhasilan itu pun tak sematamata ditentukan oleh kejelasan rancangan prosedural sebagaimana format dan gambar kontruksi bangunan yang senantiasa jadi rujukan pendirian sebuah momentum kemegahan. Dibuktikan dengan suksesnya nama-nama besar seperti Aristoteles, Thomas Alfa Edison, Isaac Newton, dan lain-lain. Mereka tak bermula dari kejelasan struktur pendidikan yang runut apalagi linier sebagaimana disebutsebut dan dipersyaratkan dalam tatanan akademik dan penilaian kinerja profesional guru misalnya. Mereka besar karena proses kesungguhan yang sejalan dengan potensi dirinya. Tak terjebak akan disanggah dan diperdebatkan dengan konsep berpikir dan rumus-rumus opini yang tendensius. Padahal jika dibuat perbandingan konkret tentang persentasi keberhasilan orang dalam upaya mengangkat harkat dan martabat hidupnya dengan latar belakang pendidikannya ternyata tak runut semuanya. Jika demikian, maka penentu keberhasilan itu tidak mutlak terkait dengan tinggi rendahnya pendidikan, namun lebih ke ranah komitmen dan keseriusan dalam mencari dan mewujudkan sesuatu yang diimpikan. Oleh sebab itu, konteks pemberian bobot terhadap seseorang yang hanya berpijak pada satu sisi keberhasilan dalam menyelesaikan studi formalnya, ternyata tidaklah mutlak. Lalu, bagaimana bisa meyakinkan banyak orang ketika kenyataan banyak yang tidak relevan dengan rumusan-rumusan teori tentang kehidupan? Satu lagi, bagaimana memaknai keberhasilan dan kesuksesan seorang bocah pengamen yang tiba-tiba namanya meroket seperti Tegar? Dunia seakan terbalik, tiba-tiba saja bocah pengamen itu masuk dapur rekaman dan popularitasnya melejit hingga pentasnya pun di panggung Inbox dan bernyanyi bareng bersama sederet artis papan atas. Coba renungkan! Faktor keberuntungan dan kebetulankah? Lalu, bagaimana nasib sekian banyak orang yang sekolah atau les vokal dan musik, tapi hingga akhir hayatnya tak jua sukses dalam bidang yang digelutinya secara formal? Apakah kasuistik yang demikian tetap saja digolongkan pada anomali? Pendidikan formal itu penting! Akan tetapi, memandang sempit dan merendahkan upaya lain juga tak baik. Apalagi memvonis nasib orang dengan hanya bercermin pada tercapai tidaknya angka-angka normatif seperti yang tertuang pada raport atau sertifikat. Ada sisi atau dimensi lain yang kadang terabaikan. Sungguh bijak orang-orang yang tak berpandangan sempit, namun bagaimana pun keberhasilan dalam menempuh pendidikan formal harus menjadi target dan cita-cita yang terealisasikan jika tak ingin dibilang timpang atau asal-asalan. Inilah hidup di mana harapan adakalanya tidak sesuai dengan kenyataan atau sebaliknya. Oleh karena itu, berpikir komprehensif dan sistemik memang membutuhkan kematangan luar biasa. Walaupun titik bidiknya tak sebatas ranah formal dan aktual, namun bisa saja nonformal dan kontekstual. Everything I do jelas tak sebatas larik lagu. Namun demikian, everything I do juga jangan terlalu bebas ditafsirkan ke lain dimensi. Khawatir menjadi sesuatu yang ambigu, monohok, dan hedonis. Everything I do I do do it. Everything I du I du du it du it duit.***
teka-teki silang buatan Arthur ini dipublikasikan oleh koran New York World edisi Ahad, 21 Desember 1913. Teka-teki ini dimuat di halaman entertainment koran tersebut. Teka-teki pertama di dunia itu berbentuk kristal berlian. Semuanya jawabannya ditulis mendatar. Saat itu Arthur belum membuat variasi meninggi dan mendatar untuk jawaban teka-teki silangnya. Semuanya ada 31 pertanyaan. Di edisi berikutberikutnya, dia kemudian membuat beberapa inovasi yang antara lain berupa jawaban meninggi, serta ruang-ruang kosong di tengah teka-teki silang.
prestasi normatif yang diwujudkan lewat angka-angka. Mereka lebih ke ranah aplikasi konsep dan berusaha menjawab kepenasaranan atas suatu kemungkinan dan kepastian walaupun nisbi. Banyak contoh lain yang dipandang sukses dan menyandang nama besar dari sebuah proses pencarian sendiri. Pengistilahan autodidak atau bahkan jadah seringkali ditimpakan pada suatu konteks kesuksesan tanpa dasar teori atau hukum yang jelas asal-usulnya. Hingga akhirnya, banyak sekali ketimpangan yang selalu
ragam 06
ragam 15
cover story
SMPN 1 Tambaksari
Rosita, MM, mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bagus dan kelihatan bakat anak yang terpendam. Bakat anak bisa dibina melalui pentas seni dan melalui kegiatan ini juga terlihat silaturahmi antar orang tua siswa sangat bagus, jelas Tita. (emas/ganesha)
TAHUN ini, SMPN 1 Tambaksari kembali berhasil mempertahankan tradisi juara pada ajang LKBB Tingkat Kabupaten Ciamis yang diselenggarakan di SMAN 1 Rancah. Prestasi besar ini terdiri dari; Juara 1 kategori Regu Terbaik, Juara III kategori Regu Terbaik, Juara I kategori Komandan Terbaik, Juara 1 kategori Regu Terfavorit, dan Juara Umum.
DKR Kecamatan Pamarican mengadakan kegiatan MUSPPANITERA (Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri dan Putera) IV DKR Pamarican Tahun 2013, (4/4) yang bertempat di Aula Serbaguna BBUG Dinas Perikanan dan Kelautan Kecamatan Pamarican. Kegiatan ini dihadiri oleh 24 orang dari 6 sekolah yang ada di Pamarican diantaranya dari SMAN 1
Dengan meminta kesediaan Camat Rancah sebagai Penasehat, Kepala UPTD Pendidikan Rancah dan Ketua PGRI Cabang Kecamatan
Sekretaris Panitia, Bendahara PGRI selaku Bendahara Panitia serta Pengawas, Penilik, para Ketua Ranting sebagai seksi-seksi dalam kepanitiaan, kegiatan pembangunan tersebut diharapkan dapat selesai sebelum Ujian Nasional (UN) SD berlangsung. Pada UN nanti diharapkan ruangan sudah dapat dipergunakan diantaranya untuk menyimpan soal-soal UN, kata H. Dede. Sementara Darto menambahkan, dengan ruangan seluas kurang lebih 84 meter persegi Kepala UPTD Pendidikan Kec. Rancah H. Dede Hermawan, tersebut seluruh Kepala SD yang M.M. bersama Ketua dan Bendahara PGRI Cabang Kec. Rancah berjumlah 50 orang dapat serta Ketua K3S Kec. Rancah di lokasi pembangunan aula UPTD tertampung saat rapat. Pendidikan Kecamatan Rancah. Biaya yang dibutuhkan untuk Rancah sebagai Penanggungjawab dan menunjuk membangun aula berikut perlengkapan rapat Ketua K3S sebagai Ketua Panitia Pelaksana lainnya diperkirakan mencapai Rp. 70 juta. pembangunan, pada tanggal 14 Maret 2013 Biaya tersebut termasuk untuk membeli dimulailah pembangunan aula yang sudah lama infocus, meja rapat, sound system dan didambakan. Dibantu oleh Kasubag TU sebagai sebagainya, terang H. Dede.
cover story 14
Pramuka. Berbeda dengan gurunya, Fajar terlihat sangat percaya diri. Maklum dia sudah mengikuti berbagai lomba dan meraih prestasi. Bahkan sejak duduk di bangku SDN 3 Sukamulya, dirinya sudah meraih juara I di kelasnya. Pernah meraih juara IV Matematika dalam OSN tingkat kabupaten. Juara IV merakit komputer yang diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tahun 2012. Selain itu juga pernah meraih juara I LCC yang digelar oleh SMAN 1 Cihaurbeuti. Pengalaman yang paling berkesan saat mengikuti lomba siswa berprestasi, menurut Fajar, adalah waktu menunggu pengumuman juara. Benar-benar tegang. Takut gagal, kalau gagal semua persiapan menjadi sia-sia, ujar anak pertama dari dua bersaudara. Membutuhkan waktu 1 bulan untuk persiapan mengikuti lomba. Kendala utama saat mengikuti lomba, menurutnya, adalah penguasaan bahasa Inggris yang kurang. Selain itu juga kurang bisa menyanyi, tambahnya. Agar adik kelasnya bisa berprestasi melebihi dirinya dalam lomba sejenis di tahun depan, dia ingin berbagi pengalaman dengan mereka. Ingin memberi motivasi dan bimbingan pada adik kelas
Dari kiri ke kanan: H. Endang Rahmat, Saprudin, H. Edi Permadi, dan H. Dede Amar.
yang akan ikut lomba tahun depan, tuturnya. Menutup perbincangan, Dedah dan Fajar mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah banyak memberi motivasi, bimbingan dan bantuan sehingga bisa berprestasi. Kami mengucapkan terimakasih pada rekanrekan guru serta Kepala Sekolah yang selalu memberikan motivasi, pungkasnya. (Arief/Ganesha)
KETUA PGRI Provinsi Jabar, H. Edi Permadi, mengungkapkan PGRI Kabupaten Ciamis adalah PGRI terbaik dalam penataan keanggotaan se-Indonesia. Edi juga menjelaskan adanya pelantikan kepengurusan DKGI (Dewan Kehormatan Guru Indonesia) dan LKBH (Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum) sebagai amanat UUGD No. 12/2005 dan pelaksanaan Kode Etik Guru Indonesia. Sekarang kalau ada permasalahan bisa mengadu dan diselesaikan sendiri secara adat yang baik dengan
dua lembaga ini, ungkap Edi. Hal tersebut disampaikan dalam Konkerkab III dan Rakorpinkab I bertempat di Aula Wisma PGRI Kabupaten Ciamis. Konkerkab dan Rakorpinkab sendiri digelar selama dua hari (30-31 Maret 2013). Edi juga menyampaikan bahwa pada tanggal 1-5 Juni 2013 PGRI akan mengadakan Kongres dan dengan adanya DOB (Daerah Otonomi Baru) Pangandaran. Ini warning buat PGRI Kabupaten Ciamis untuk segera membentuk panitia pembentukan
negara, bingkai profesional bukan untuk merebut atau mempertahankan kekuasaan. Sementara Ketua Pelaksana Kegiatan, H. Dedi Kusmana, S.Pd., kepengurusan PGRI Kabupaten Sementara itu Wakil Ketua PGRI menyampaikan permohonan maafnya Pangandaran, jelasnya. Kab. Ciamis, Saprudin, S.Pd., dalam atas ketidakhadiran ketua PGRI Kabupaten saat acara pembukaan Dalam sambutan lain, Edi juga kesempatan membuka acara menjelasmenyoroti nasib guru saat ini yang kan bahwa PGRI Kabupaten Ciamis karena ada agenda dinas yang seolah seperti obyek penderita dari periode 2010-2015 sudah melaksanabersamaan waktunya. Menurutnya, acara ini selain dihadiri Ketua PGRI kebijakan-kebijakan pendidikan saat kan Rakor sebanyak dua kali. Adapun ini. Seperti dengan adanya aturan isi dari kegiatan ini adalah menerjeProvinsi, juga hadir Penasehat PGRI, kenaikan pangkat yang mahkan dan mengimplementasikan 72 Perwakilan Cabang dan 32 Cabang khusus. Menurut H. Dedi, persyaratannya cenderung menyulitkan guru, sehingga kegiatan Konkerkab dan sekarang dihadapkan pada Rakorpinkab ini dilaksanakan sebagai implementasi kenyataan guru sulit naik pangkat terutama 4a ke 4b, amanat organisasi yang karena persyaratannya tujuannya untuk menginformasikan gerak langkah selain administrasi juga harus mampu menulis. laporan kegiatan asset dan Edi juga berpesan agar keuangan organisasi. Selain itu, menurut H. guru memahami pendidikan dan profesinya. Dedi, Rakor ini juga untuk Kesantunan, keramahan mengakomodir berbagai permasalahan dan aspirasi guru dalam melaksanakan tugas agar tetap seperti anggota, fokus targetnya dulu sebelum disertifikasi. adalah pencapaian visi-misi organisasi. Adapun visi Sekarang ini banyak terjadi cenderung guru menuntut yang ingin dicapai PGRI Pelantikan Pengurus DKGI dan LKBH PGRI Kabupaten Ciamis. hak. Telat lalu teriak, Kabupaten Ciamis yaitu membina profesi, membasementara perilaku dan kinerja tidak dipenuhi secara utuh. visi-misi PGRI Kabupaten Ciamis dan ngun sinegritas, dalam meningkatkan Guru adalah jabatan terhormat program yang telah ditetapkan. layanan kinerja profesional. Selain Konkerkab dan Rakorpinkab, sudah tidak zaman lagi seperti Umar Menurut Saprudin, PGRI sekarang Bakri. Sekarang guru sudah banyak mempunyai program segitiga emas, agenda lainnya adalah melantik yang mengendarai Avanza, tapi yaitu membangun kerjasama dengan Pengurus DKGI dan LKBH PGRI Kabupaten Ciamis. kesantunan dan keramahan harus tetap Dinas Pendidikan dan Koperasi. PGRI dipertahankan, ungkapnya. adalah organisasi netral dalam bingkai (nung/ganesha)
Bertahun-tahun kami ingin melaksanakan piknik, namun baru kali ini terlaksana. Memang bisa saja dipandang keinginan tak penting, namun jika mau jujur ternyata dari kegiatan yang bisa dikatakan tak penting tersebut, kami bisa menemukan hal-hal baru. Ikatan kekeluargaan semakin erat tak hanya antar-guru dan TU di sekolah namun dengan anak-istri dan keluarga. Meluangkan waktu untuk merelaksasi diri dan keluarga dari rutinitas dan kejenuhan kerja membuat situasi dan kondisi serta semangat kerja menjadi meningkat, ujar Yusuf. Hal senada dikatakan oleh Wakil Kepala Serkolah SMP Negeri 5 Ciamis, Uus Rusli, Drs., M.Pd. bahwa kesibukan para guru dan TU di sekolah sangat luar biasa. Apalagi dengan semakin padatnya jadwal PBM dan ekstra kurikuler sejalan dengan keinginan mencapai target visi-misi baru yang membutuhkan konsentrasi penuh jelas melelahkan. Oleh karena itu, warga SMP Negeri 5 Ciamis memandang perlu untuk melakukan kegiatan yang mampu memberi
Album Konkerkab III & Rakorpimkab I PGRI Kab. Ciamis Tahun 2013
b d e
a. Sambutan Ketua PGRI Provinsi Jawa Barat, H. Edi Permadi. b. Sambutan Wakil Ketua PGRI Kabupaten Ciamis, Saprudin H.N. c. Sambutan Ketua Panitia Pelaksana Konkerkab III & Rakorpimkab I PGRI Kabupaten Ciamis, H. Dedi Kusmana. d. Sebagian peserta Konkerkab III & Rakorpimkab I f. Ibu-ibu paduan suara PGRI Kabupaten Ciamis.
FOTO-FOTO: Dokumentasi Media Pendidikan Ganesha & Sekbid Infokom PGRI Kab. Ciamis
e. Ketua PGRI Kabupaten Ciamis, H. Tatang, memperlihatkan seperangkat laptop sebagai bentuk penghargaan yang diberikan PGRI Provinsi Jawa Barat atas semakin baiknya kinerja PGRI Kabupaten Ciamis dalam penatakelolaan organisasi, pengelolaan data anggota, dan pengelolaan keuangan anggota. Hadiah tersebut diserahkan langsung oleh Ketua PGRI Provinsi Jawa Barat, H. Edi Permadi (kedua dari kanan) di hadapan para peserta Konkerkab III & Rakorpimkab I PGRI Kabupaten Ciamis.
kemdikbud plus 08
dunia islam 13
JAKARTA.Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Aman Wiranatakusuma mengingatkan para peserta Ujian Nasional (UN), pengawas dan pihak sekolah, agar tidak main-main dalam pelaksanaan UN 2013. Pasalnya sanksi yang sudah diatur cukup ketat. Karena itu pihaknya menghimbau agar UN dilaksanakan secara jujur dan baik. "Anak-anak tidak usai mikir cari-cari kunci jawaban sehari sebelum UN, atau menoleh kiri kanan saat ujian karena sekarang aturan mainnnya sudah jelas," kata Aman di gedung Kemdikbud, Jakarta, Jumat (5/4). Dengan adanya aturan terkait sanksi dalam pelaksanaan UN, kanjut dia, maka peserta ujian, pengawas ruang, maupun pimpinan penyelenggara pendidikan yang kedapatan melakukan pelanggaran akan dikenai sanksi. Terkait sanksi untuk pelanggaran pelaksanaan UN ini, Inspektur Jenderal (Irjen) Kemdikbud, Haryono Umar menerangkan, sanksi ini berlaku pada semua pelaksana UN, baik siswa, pengawas maupun lembaga pendidikan. Untuk penyimpangan yang dilakukan siswa peserta UN, misalnya kategori ringan itu meminjam alat-alat sekolah, tidak bawa
kartu ujian. Kategori sedang seperti membuat kegaduhan, membawa handphone (HP). "Pelanggaran beratnya membawa contekan, kerjasama dengan peserta ujian, menyontek kunci jawaban. Semoga ini tidak terjadi. Karena sanksi berat ini bisa dikeluarkan dari ruang ujian dan dinyatakan tidak lulus UN," tegasnya. Sementara pelanggaran yang dilakukan pengawas, miusalnya lalai, tidur, merokok termasuk kategori ringan. Kemudian kategori sedang berupa memberikan bantuan pada siswa mengisi lembar jawaban UN. Kategori berat seperti membantu peserta ujian nyontek, menjawab soal, hingga menukar LJUN. "Kalau pengawas sanksinya mulai dari dibebastugaskan sampai sanksi berat dikenai UU kode etik kedinasan," tambah mantan pimpinan KPK itu. (jps/nt)
SEORANG Pastur di Rusia mengakui, dalam sebuah Video yang tersebar di internet (lihat: video pengakuan pastur), bahwa masa depan adalah milik kaum muslimin, mereka akan mewarisi dunia ini dan mengisinya. Pastur Rusia tersebut menyebutkan bahwa alasan dibalik semua itu adalah karena ketekunan mereka dalam menyembah Allah sepenuhnya, ia mengatakan,ketika melaksanakan Sholat Ied, Kaum Muslimin meneror lalu lintas dari lingkungan mereka, dan ribuan orang sujud merendah diri dihadapan Tuhannya. Pastur melanjutkan,pemandangan ini yang telah hilang dari kita dan kita tidak melihat kecuali hanya orang tua yang pergi ke gereja. Dalam pengakuannya tersebut, Pastur menceritakan seorang wanita Rusia bercerita tentang supir taksi beragama Muslim, ia mengatakan:Supir taksi muslim tidak mengambil bayaran dari saya, dan ia mengatakan kepada saya: anda seperti ibu saya dan seorang anak tidak mengambil dari ibunya sesuatu pun terutama ketika dia pergi ke tempat berdoa. Sementara jika supir taksi kristen ia akan mengambil bayaran dan mengatakan: ini sudah menjadi pekerjaan saya. Perlu dicatat bahwa jumlah muslim di Rusia mencapai sekitar 20 juta jiwa, setelah kemerdekaan lima belas tahun yang lalu dari republik dari Uni Soviet, sedangkan di kota Moskow jumlah muslim telah mencapai satu juta jiwa. (hr/IM)
Pengawas UN Wajib Kemdikbud Tingkatkan Layanan NISN Jelaskan Soal & LJUN Satu Kesatuan
JAKARTA. Pengawas Ujian Nasional (UN) 2012/2013 sebelum dimulainya ujian wajib memberikan penjelasan kepada peserta UN bahwa naskah soal dan lembar jawaban ujian nasional (LJUN) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. "Keduanya bersatu dan merupakan pasangan," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemdikbud, Khairil Anwar Notodiputro, saat memberikan pembekalan petugas posko UN Pusat Informasi dan Humas (PIH), di Jakarta, hari ini Rabu lalu. Jika siswa mengerjakan naskah soal UN dengan LJUN yang bukan pasangannya, maka akan menjadi masalah bagi siswa tersebut, dan kemungkinan besar nilainya akan rendah. Oleh karena itu, kata Khairil, para peserta UN agar benar-benar memperhatiakn naskah soal dan LJUN adalah pasangannya dan jangan sampai tertukar. Menurut Khairil, penjelasan lain yang tidak kalah pentingnya untuk disampaikan oleh pengawas UN kepada peserta UN adalah: 1) mewajibkan peserta untuk menuliskan nama dan nomor ujian pada kolom yang tersedia di halaman 1 (satu) naskah soal dan LJUN sebelum dipisahkan; 2) mewajibkan peserta ujian untuk memisahkan LJUN dengan naskah; 3) mewajibkan peserta ujian untuk melengkapi isian pada LJUN secara benar; dan 4) memastikan peserta UN telah mengisi identitas dengan benar sesuai dengan kartu peserta. Sementara itu kepada peserta UN, Kepala Balitbang, meminta agar mereka mengerjakan secara berurutan yaitu: 1) memastikan bahwa LJUN dan naskah dalam keadaan bersatu, dan minta diganti jika sudah terlepas; 2) memeriksa naskah soal halaman per halaman dan pastikan tidak ada yang rusak; 3) membubuhkan identitas secara bersamaan pada naskah soal dan sekaligus pada LJUN; 4) memisahkan (merobek) LJUN dari naskah soal; dan 5) mulai mengerjakan ujian. (ST) JAKARTA.Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/ Kota sering mengalami kesulitan mengakses informasi tentang Nomor Induk Siswa Nasional (NISN). Banyak pengaduan yang masuk melalui Gerai Informasi dan Media (GIM) dari dinas pendidikan di berbagai daerah mengenai hal tersebut. Sebagai solusinya, Kemdikbud telah meningkatkan kuota email serta penambahan bandwidth eksternal pada Februari 2013 lalu, serta penambahan jaringan telepon untuk pelayanan. Kesulitan akses informasi tersebut karena kendala kuota email yang dimiliki Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP) Kemdikbud, yaitu hanya sebesar 1 GB, serta kondisi lambatnya jaringan yang tergantung pada Jardiknas. Untuk mengatasi kelambatan tersebut, PDSP Kemdikbud telah melakukan penambahan bandwidth eksternal pada akses internet sebesar 5 MB. Kemudian PDSP Kemdikbud telah menonaktifkan email nisn.pdsp@yahoo.co.id sebagai email untuk pengajuan permohonan NISN karena terjadi over kuota email dan duplikasi email dengan alamat pdsp@kemdiknas.go.id, sehingga memperbesar dan memperlambat proses penomoran NISN. Karena itu sejak Januari 2013, PDSP hanya mengaktifkan alamat email satu pintu, yaitu pdsp@kemdiknas.go.id. Pengajuan NISN sejak Januari 2013 melalui email tersebut menggunakan formulir A1 yang dapat diunggah melalui
TERIMA PRIVAT
Bahasa Inggris untuk Siswa SD/SMP Hub. 085223458167.
website http://nisn.data.kemdikbud.go.id. Informasi tentang pengajuan NISN yang sudah diproses dapat diperoleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan sekolah dengan mengirimkan formulir yang dapat diunggah pada website tersebut. Siswa juga dapat mengecek langsung apakah NISN mereka sudah ada atau belum, atau apakah sudah sesuai, melalui website http://nisn.data.kemdikbud.go.id dengan memasukkan nama, serta tempat dan tanggal lahir siswa. Selain itu, pada Januari 2013 lalu, PDSP sudah memiliki Helpdesk NISN bersamaan dengan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN), yang dapat dihubungi pada nomor telepon 021-57905777. Sosialisasi adanya Helpdesk telah dilakukan melalui Data Referensi Kemdikbud, melalui website http:/ /refsp. data. kemdikbud.go.id/, yang telah lebih dulu disosialisasikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota pada 19 November 2012. Sementara itu untuk mempermudah dalam menghubungi PDSP terkait NISN, pada awal Maret 2013 PDSP telah melakukan penambahan jaringan telepon pada Helpdesk NISN, dengan nomor 021-57904804. Penambahan bandwidth eksternal serta jaringan telepon tersebut diharapkan bisa meningkatkan layanan Kemdikbud dalam memberikan informasi kepada masyarakat terkait NISN. (DM)
karena hidayah Allah, saya sangat terkesan," ujar Hans. "Saya sekarang akan mencoba
Lebih dari 1000 orang menghadiri acara ini, termasuk ulama terkenal asal Amerika Yusug Estes, tokoh Islam asal Yunani Hamza Tzortziz dan Farouk Al Zouman, orang pertama asal Arab Saudi yang berhasil mendaki Mount Everest pada tahun 2008. Jumlah orang asli Belanda yang menjadi mualaf telah meningkat sebesar 15.000 dari 12.000 selama beberapa tahun belakang, menurut Jacob von der Blom, juru bicara acara tersebut. Bulan lalu, Arnoud Van Doorn, tokoh penting partai sayap kanan yang dipimpin politikus kontroversial Geert Wilders, menyatakan diri masuk Islam setelah melakukan penelitian terhadap Islam dan umat Islam. Terdapat sekitar 1 juta muslim di Belanda dari total 16 juta penduduk Belanda. Kebanyakan mereka adalah imigran dari Turki dan Maroko. (har/vislm)
meningkatnya rasa syukur terhadap Alloh SWT dan meningkatkan kualitas profesional, pungkas H.Wawan. (nung/ganesha)
keluarga 12
Lembur Kuring 9
21
Inspirasi
ENAM puluh lima ribu pasang mata hadir di stadion itu. Semua hendak menyaksikan event atletik besar di ajang olahraga terbesar seplanet bumi. Nama lelaki itu Derek Redmond, seorang atlet pelari olimpiade asal Inggris. Impian terbesarnya ialah mendapatkan sebuah medali olimpiade, apapun medalinya. Derek sebenarnya sudah ikut di ajang olimpiade sebelumnya, tahun 1988 di Korea. Namun sayang beberapa saat sebelum bertanding, ia cedera sehingga tak bisa ikut berlomba. Mau tak mau, olimpiade ini, adalah kesempatan terbaiknya untuk mewujudkan mimpinya. Ini adalah hari pembuktiannya, untuk mendapatkan medali di nomor lari 400 meter. Karena ia dan ayahnya sudah berlatih sangat keras untuk ini. Suara pistol menanda dimulainya perlombaan. Latihan keras yang dijalani Derek Redmond, membuatnya segera unggul melampaui lawan-lawannya. Dengan cepat ia sudah memimpin hingga meter ke 225. Berarti kurang 175 meter lagi. Ya, kurang sebentar lagi ia kan mendapatkan medali yang diimpikannya selama ini. Namun tak ada yang menyangka ketika justru di performa puncaknya, ketika ia sedang memimpin perlombaan tersembut, tiba-tiba ia didera cedera. Secara tiba-tiba di meter ke 225 tersebut, timbul rasa sakit luar biasa di kaki kanannya. Saking sakitnya, seolah kaki tersebut telah ditembak sebuah peluru. Dan seperti orang yang ditembak kakinya, Derek Redmond pun menjadi pincang. Yang ia lakukan hanya melompat-lompat kecil bertumpu pada kaki kirinya, melambat, lalu rebah di tanah. Sakit di kakinya telah menjatuhkannya. Derek sadar, impiannya memperoleh medali di Olimpiade ini pupus sudah. Melihat anaknya dalam masalah, Ayahnya yang berada di atas tribun, tanpa berpikir panjang ia segera berlari ke bawah tribun. Tak peduli ia menabrak dan menginjak sekian banyak orang. Baginya yang terpenting adalah ia harus segera menolong anaknya. Di tanah, Derek Redmond menyadari bahwa impiannya memenangkan olimpiade pupus sudah. Ini sudah kedua kalinya ia berlomba lari di Olimpiade, dan semuanya gagal karena cidera kakinya. Namun jiwanya bukan jiwa yang mudah menyerah. Ketika tim medis mendatanginya dengan membawa tandu, ia berkata, Aku tak akan naik tandu itu, bagaimanapun juga aku harus menyelesaikan perlombaan ini, katanya. Maka Derek pun dengan perlahan mengangkat kakinya sendiri. Dengan sangat perlahan pula, sambil menahan rasa sakit dikakinya, ia berjalan tertatih dengan sangat lambat. Tim medis mengira bahwa Derek ingin berjalan sendiri ke tepi lapangan, namun mereka salah. Derek ingin menuju ke garis finish. Di saat yang sama pula Jim, Ayah Derek sudah sampai di tribun bawah. Ia segera melompati pagar lalu berlari melewati para penjaga menuju Anaknya yang berjalan menyelesaikan perlombaan dengan tertatih kesakitan. Kepada para penjaga ia hanya berkata, Itu anakku, dan aku akan menolongnya! Akhirnya, kurang 120 meter dari garis finish, sang Ayah pun sampai juga di Derek yang menolak menyerah. Derek masih berjalan pincang tertatih dengan sangat yakin. Sang Ayah pun merangkul dan memapah Derek. Ia kalungkan lengan anaknya tersebut ke bahunya. Aku disini Nak, katanya lembut sambil memeluk Anaknya, dan kita akan menyelesaikan perlombaan ini bersama-sama. Ayah dan anak tersebut, dengan saling berangkulan, akhirnya sampai di garis finish. Beberapa langkah dari garis finish, Sang Ayah, Jim, melepaskan rangkulannya dari anaknya agar Derek dapat melewati garis finish tersebut seorang diri. Lalu kemudian, barulah ia merangkul anaknya lagi. Enam puluh lima ribu pasang mata menyaksikan mereka, menyemangati mereka, bersorak bertepuktangan, dan sebagian menangis. Scene Ayah dan anak itu kini seolah lebih penting daripada siapa pemenang lomba lari. Derek Redmond tak mendapat medali, bahkan ia didiskualifikasi dari perlombaan. Namun lihatlah komentar Ayahnya. Aku adalah ayah yang paling bangga sedunia!, Aku lebih bangga kepadanya sekarang daripada jika ia mendapatkan medali emas. Dua tahun paska perlombaan lari tersebut, dokter bedah mengatakan kepada Derek bahwa Derek tak akan lagi dapat mewakili negaranya dalam perlombaan olahraga. Namun tahukah kalian apa yang terjadi? Lagi-lagi, dengan dorongan dari Ayahnya, Derek pun akhirnya mengalihkan perhatiannya. Dia pun menekuni dunia basket, dan akhirnya menjadi bagian dari timnas basket Inggris Raya. Dikiriminya foto dirinya bersama tim basket ke dokter yang dulu memvonisnya takkan mewakili negara dalam perlombaan olahraga. Jika kasih ibu, adalah melindungi kita dari kelamnya dunia, maka kasih sayang seorang Ayah adalah mendorong kita untuk menguasai dunia itu. Seorang Ayah akan senantiasa mendukung, memotivasi, men-support, dan membersamai kita dalam kondisi apapun. Ayah pulalah yang akan meneriakkan kita untuk bangkit, lalu memapah kita hingga ke garis finish. Karena mereka tak ingin kita menyerah pada keadaan, sebagaimana yang ia contohkan. (gns/kic)
BAHASAN
KAMUS SUNDA-INDONESIA
S Selap = Sisip Sendal = Sendal Sentak = Gertak / Hardik Sepn = Kamar tidur Sepuh = Tua Serat = Surat Sering = Kerap Sesah = Susah Seubeuh = Kenyang Seueur = Banyak Seukeut = Tajam Seuneu = Api Seungit = Wangi / Harum Seupah = Sepah / Ampas Seupan = Kukus Seureud = Sengat Seureuh = Sirih seuri = Senyum / Tertawa Seuseup = Hisap Sia (kasar) = Kamu Siang = Siang Sieun = Takut Siga = Seperti Sihung = Taring Siki = Biji Siluman = Hantu Simeut = Belalang Simpang = Mampir Simp = Sunyi Simpen = Simpan Sinareng = Dengan Sindang = Mampir Sirah = Kepala Siram = Mandi Sireum = Semut Sirik = Iri Situ = Telaga / Danau Soak = Kaget Soang = Angsa Sobat = Sahabat Soca = Mata Sologoto = Ceroboh Solokan = Parit Somah = Ramah-tamah Sono = Rindu Sonten = Sore Sora = Suara Sowh = Sobek
Ngokolakeun Cai
MUN nyaksian filem nu jolna ti Meksiko, upamana bae nu judulna Esmeralda, di dinya bakal ebreh kumaha kaayaan walungan nu jadi salahsahiji seting eta film. Curug nu remen didatangan ku Esmerald, si Mojang tunanetra, tembong herang ngagenyas caina. Tina kaayaan cai nu herang kitu bakal ebreh deuih kumaha sikep masarakatna kana cai. Atuh teu matak ngerakeun mun walungan dijadikeun seting hiji filem da puguh kapiara keneh kaaslianana. Apan beda pisan jeung di urang, Jung ka mana jung ka mana nenjo walungan teh bet taya pikaresepeunana. Usum hujan babanjiran bari lecek ku laladeg. Usum halodo ngoletrak teu mahi keur hirup cingok-cingok acan. Ti saprak hideng bari mimiti nyaba rada jauh, walunganwalungan nu kaliwatan teh geus kiruh kabina-bina mun pareng usum hujan. Walungan Ciliung nu jolna ti Rancah ti taun 70-an keneh geus kiruh sabab di wewengkon Rancah jaman harita genbreh nyarieun sawah anyar ku cara nugaran kebon nu deukeut ka walungan. Teuing sabaraha juta ton taneuh beureum nu diunjal ku wlungan Ciliung jeung anak-anakna dina kurun waktu 40 taunan. Basa panyabana ngalegaan ka dayeuh Banjar horeng walungan Citanduy oge sakitu kiruhna. Pon kitu deui basa mimiti nyaba ka Ciamis jadi apal yen walungan Cimuntur oge teu beda ti Citanduy. Samalah ku parnaparnana tingkat erosi sapanjang walungan Cimuntur jeung Citanduy teh rea pangbataan nu ngandelkeun laladeg atawa lulumpur nu kabawa ku cai pikeun bahan bakuna.Pusat-pusat pangbataan di Randegan, di
Sowk = Sobek Suan = Keponakan Sugan = Jika Suku = Kaki Sumanget = Semangat Sumping = Datang / Tiba Sumuhun = Iya betul Sungut = Mulut Supa = Jamur Supata = Sumpah Surak = Sorak Sureum = Kabur Susu = Payudara Susukan = Sungai T Taar = Dahi / Jidat Tabuh = Jam Tajug = Surau Taktak = Pundak Talaga = Telaga / Danau Taliti = Cermat Tambelar = Durhaka Tambih = Tambah Tamper = Endap Tampik = Tolak Tampiling = Tampar Tamu = Tamu Taneuh = Tanah Tanggara = Kabar Tanggay = Kuku Tangkal = Pohon Tangkeup = Rangkul Tangkub = Tengkurap Tanpadaksa = Cacat Rch = Uang Kecil Rh = Rese Rncang = Teman Rngs = Selesai Rph = Hening Regot = Seruput Rengkog = Berhenti Tiba-tiba Rengkuh = Hormat Reueuk = Awan Reueus = Bangga Reuma = Jari Reuneuh = Hamil Reungit = Nyamuk.
tua tersebut datang ke rumah si Abang becak. Pak, karena bapak sudah menyelamatkan anak kami satusatunya, maka kami ingin sekali memberangkatkan bapak dan keluarga untuk pergi ke tanah suci menunaikan ibadah haji. Masya Allah begitu hebatnya buah dari sedekah. Sedekah itu mampu memberikan kita keajaiban-keajaiban yang kita membayangkan saja tidak bisa. Karena Allah mencintai orangorang yang bersedekah, kalau Allah sudah mencintai seseorang. Maka tidak ada masalah yang tidak Allah beri jalan keluarnya. Rasulullah saw bersabda Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan shodaqoh (HR.Al-Baihaqi). Maka salah satu rumus untuk memancing rizki dari Allah adalah dengan cara kita bersedekah. Imam Ali bin Abi Thalib pernah berkata Pancinglah Rizki dengan sedekah. Bahkan sedekah bukan hanya dengan uang semata, melainkan dengan tenaga, ilmu, sholat dhuha, tasbih,
takbir, tahmid juga merupakan sedekah. Kita menolong orang lain yang sedang dalam kesusahan adalah sedekah, kita mengajarkan ilmu juga sedekah, saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran juga sedekah. pokoknya kebaikan apapun itu adalah sedekah bagi kita. Rasulullah saw bersabda: kullu maruufin shadaqah, Setiap yang maruf (baik) adalah sedekah. Negeri ini nampaknya butuh sedekah, kita lihat bencana di manamana. Allah pun menegaskan kalau sekiranya penduduk negeri ini beriman dan bertaqwa niscaya Allah akan turunkan rahmat-Nya bagi kita semua. Jika sekiranya penduduk negerinegeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit & bumi. (QS.7:96) Sedekah bisa mendatangkan ampunan Allah, menghapus dosa dan menutup kesalahan dan keburukan. Sedekah bisa mendatangkan ridha Allah, dan sedekah bisa mendatangkan kasih sayang dan bantuan Allah. (gns/frint)
Parungsari, Kedungampel, jeung Cibeka eta mangrupa conto pangbataan nu ngandelkeun lulumpur walungan. Dumasar kana sawangan ekonomi nu heureut, tangtu we reana lulumpur nu bisa dijieun bata teh kacida alusna da bisa jadi lahan keur pangupajiwa sawatara jalma. Tapi mun mikirna teleb tur jauh nyawang ka hareup mah tingkat erosi Citanduy jeung anak-anakna nu lain turun ti taun ka taun teh kacida matak lewangna. Pangna kitu, reana lulumpur nu kaakut cihujan nembingkon lenglena parapatani die urang dina miara taneuh. Mun maranehna daek nyieun jeung ngalaksanakeun padika dina ngokolakeun cihujan, sahenteuna palidna lulumpur teh bisa dikurangan. Kamalir-kamalir jero di sisi kebon nu bisa jadi wates kebon jeun kebon, sakaligus bisa ngawadahan lulumpur nu kapalidkeun cai. Salian ti geus teu resep nyieun kamalir di kebon, patani kiwari geus teu apal kana konsep tanaman pelindung tanah . Jukut,
kakacangan,jrrd nu hirupna handapeun tangkal sejen sabenerna bisa ngurangan partikel taneuh nu kapalidkeun cihujan. Hanjakal, jaman kiwarti mah patani nganggap yen kebon teh kudu salawasna lenang tina jukut jeung tutuwuhan sejenna nu teu dipelak. Komo sanggeus nu marake herbisida beuki nerekab ka mana-mana. Tur padahal sacara ekologis mah tehnik nyacar jeung ngagombrang nu sok dipilampah ku karuhun teh leuwih aman batan herbisida. Ku digombrang,jukut jeung tutuwuhan sejenna nu dianggap gulma teu paeh tapi teu pati nganggangu kana pepelakan, Di sagigireun eta, sesa gombrangan bakal buruk tur nambahan kasuburan taneuh. Beda jeung herbisida nu maehan jukut tur aya kamungkina munahkeun salahsahiji spesies tutuwuhan.Komo lamun disemprotna jujukutan teh dina mangsa karek jadi. Atuh
(nyambung) nagri urang bisa kakurangan cai akibat talajak jalma baheula jeung ayeuna nu teu mampuh ngokolakeun cai, utamana dina mangsa usum hujan. (Putuwiharta )
maranehna teh can sempet buahan nu bisa jadi generasi penerusna. Tanggal 31 Maret dipieling jadi Hari Cai Sadunya. Maksudna tangtu we pikeun ngahudang kasadaran balarea yen cai teh lain barang nu murah. Hiji mangsa mah
Lumpia Panggang
Minggu ini kita akan coba resep lumpia panggang. Semoga hasilnya tidak mengecewakan. Pastinya harus berusaha agar anakanak tidak terbiasa jajan di luar. Berikut resep lumpiannya: Bahan-bahan Resep Lumpia Panggang: ~ 1 btr telur ayam, kocok lepas ~ 3 sendok makan keju parmesan, parut ~ 15 lbr kulit lumpia (ukuran 20x20cm) Bahan Pelengkap: ~ Sambal Bangkok Bahan isi di aduk rata: ~ 1 sendok teh merica hitam bubuk ~ 250 gram kangkung, blansir, iris halus ~ 1 sendok makan minyak goreng
Resep Keluarga
Tahap 1. Taruh 2 sendok makan bahan isi di bagian pinggir kulit lumpia, memanjang. Lipat sedikit sisi kanan dan kirinya kemudian gulung. Ulangi langkah sama terhadap sisa kulit lumpia Tahap 2. Baluri semua lumpia dengan telur, susun di loyang datar yang telah diolesi mentega. Taburi parmesan Tahap 3. Panggang dalam oven panas bersuhu 180 C hingga matang (kurang lebih 20 menit). Kemudian Keluarkan Tahap 4. Siap di Sajikan dengan sambal Bangkok Resep di atas kurang lebih bisa untuk 15 buah Lumpia Panggang lezat. Anak-anak pasti senang. (msknnsntr/nt)
RAKSA BASA
Asuhan: K. Endrasmara
Saayana hartina naon nu nyampak; kabeh. Conto kalimahna, Saayana bae kalapa nu di tonggoh mah bawa kadieu ambeh ari kurang teu kudu neangan deui ! Aya-aya bae hartina teu ku hanteu. Conto kalimahna, Aya-aya bae, duit rek dipake mayar kuliah budak, der diijeumkeun ku pamajikan ka dulurna. Aya kituna hartina kalakuan batur nu teu kaharti. Conto kalimahna, Aya kituna ari Mang Dasma, embe geus dibikeun ka anakna make dipenta deui. Aya mangsana datang aya mangsana mulang hartina di dunya mah taya nu langgeng. Conto kalimahna, Aya mangsana datang, aya mangsana mulang.najan urang geus reureujeungan taun-taun ahirna mah ayeuna kudu paturay. ***
~ 80 gram keju cheddar, di parut ~ 1 btr telur ayam di kocok ~ 4 siung bawang putih, goreng kemudian haluskan ~ sendok teh garam Cara Membuat Lumpia Panggang:
warung the da rereana mareuli beas urang dieu mah! Conto sejenna, Ayakeun turnamen geura ambeh barudak teh gariat deui kana menbal! Ngayakeun hartina nyadiakeun barang, ngalaksanakeun kagiatan atawa mintonkeun kamonesan. Conto kalimahna, Pulsa mah Kang Dana ge sok ngayakeun. Conto sejenna, Urang Gegersunten rek ngayakeun acara seren taun. Ngayaan hartina nyanggupan kana pamenta batur. Conto kalimahna, Enya Mang Sukri rek nginjeum duit tapi kuring mah can ngayaan da keur kosong. Diayaan hartina disanggupan pamentana. Conto kalimahna,Ulah diayaan bae atuh pamentana budak teh
bisi tutumaneun kudu aya bae! Diayakeun hartina dilaksanakeun. Conto kalimahna, Acara ngahejokeun leuweung teh bakal dipusatkeun di Gunung Sawal . Saaya-aya hartina sasadiaan pikeun tamu tapi teu ngayakeun nu euweuh, noan nu nyampak bae. Conto kalimahna,Urang mah teu kudu ngaya-ngayakeun nu euweuh, saaya-aya we nyampakeun tamu mah!
10
Edisi 056 Volume II April II 2013
11
Edisi 056 Volume II April II 2013
Hendry Sugara
BUKU adalah gudang ilmu dan membaca adalah kuncinya. Istilah itu sering kita dengar sehari-hari. Istilah yang mungkin dari mulai anak-anak, remaja, dewasa, bahkan orangtua pun sudah mengetahuinya. Biasanya terpampang jelas di perpustakaan atau tempat-tempat yang strategis untuk mengajak masyarakat agar mau membaca.
Oleh:
Apalagi salah satu program pemerintah adalah meminimalkan buta aksara di masyarakat. Dalam sejarah Islam, membaca merupakan hal yang sangat penting. Ayat yang pertama turun kepada Rasulullah saja saat itu adalah Iqra yang artinya membaca. Banyak sekali manfaat dari membaca. Dengan membaca kita dapat mengelilingi dunia tanpa perlu kita pergi ke tempat tersebut. Dengan membaca kita dapat kembali ke zaman dahulu tanpa perlu kita memutar waktu. Dengan membaca kita dapat mengenal orang-orang hebat dan sukses walaupun mereka tak mengenali kita. Masih banyak lagi manfaat membaca yang mungkin kita sadari atau tidak
Indonesia Membaca!
pastinya menambah wawasan dan pengetahuan kita. Ada dua teknik dalam membaca, yaitu membaca keras atau membaca dalam hati. Setiap teknik memiliki kegunaannya masing-masing, tinggal kita sesuaikan dengan situasi dan kondisi saat kita mereka dapat menerima maksud dari apa yang kita sampaikan. Sedangkan membaca dalam hati biasanya digunakan ketika kita sedang membaca informasi yang nantinya akan kita pahami sendiri. Pembacaannya tanpa mengeluarkan suara sedikit pun, cukup di dalam hati. Kita harus membaca, kapan pun dan dimana pun. Tidak perlu banyak-banyak, yang penting kita selalu melatih mata dan otak kita dengan huruf-huruf yang terdapat dalam bacaan tersebut. Ini penting agar pola pikir dan logika kita berjalan dengan baik. Dengan pola pikir yang baik, maka generasi muda seperti kita ini akan tumbuh dengan
(2)
cerpen
baik. Generasi muda yang baik menjadi jaminan suatu negara akan tumbuh menjadi negara yang baik pula. Ayo membaca, Indonesia! (Penulis adalah Pengurus Departemen Pengembangan Organisasi se-Pulau Jawa dalam Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia se-Indonesia (IMABSII); Mahasiswa FKIP Universitas Galuh; Direktur Bursa Buku Galuh (BBG)
TANGAN Fadil bergetar mendengar ucapannya sendiri yang jelas-jelas membohongi Fikri. Bukan bodoh, bukan tidak mau, Fadil hanya tidak mampu untuk kuliah. Waktu kecil setelah ayahnya meninggal, sebelum dan sepulang sekolah ia harus membantu ibunya untuk berdagang kue dan makanan-makanan sederhana buatan ibunya yang didagangkan di pasar serta menjahit pakaian, itupun jika ada pesanan. Uang hasil dagangan itu digunakan untuk kebutuhan rumah, biaya sekolah Fadil dan untuk jajan Fikri kecil. Sekolah Fadil berhenti sampai lulus SMA karena adiknya juga sekolah dan ibu mereka tidak mungkin membiayai sekolah mereka berdua. Fadil menyimpan mimpi dan cita-citanya untuk kuliah dan menjadi jaksa yang hebat hanya dalam sebuah buku catatan, dan itu benar adanya, bukan asalasalan seperti yang dikatakannya kepada Fikri. Hingga akhirnya Fadil dewasa dan mampu mencari uang dengan cara bekerja keluar kota sebagai cheft disebuah lestoran besar. Ia mampu menjadi cheft karena sering membantu ibunya memasak dirumah dan sepertinya Fadli memang sudah mempunyai bakat menjadi cheft. Penghasilannya sebagai cheft apalagi lama-lama ia dipercaya sebagai kepala dapur karena kemahiran dan kejujurannya, ia berkeinginan untuk kuliah dan menjemput mimpinya yang tertunda. Tetapi mimpinya itu terkubur lagi ketika pada suatu saat ketika Fadil ada di rumah Fikri berlari menemuinya. Ada apa? Kenapa kau berlari? Apa yang terjadi? Fadil bertanya penuh rasa penasaran sekaligus cemas, ia takut sesuatu yang buruk telah menimpa adik tercintanya itu. Kak... kak. Dari raut wajah dan nada bicaranya terlihat bahwa Fikri sangat ketakutan. Tenangkan dirimu lalu cepat katakan apa yang telah terjadi sehingga kau terlihat begitu takut! Tt..t.. tadi. Tadi waktu aku sedang duduk di bangku taman, aku bertemu dengan Bu Herman ibunya Ahsan. Kemudian ia duduk di sampingku. Kita mengobrol. Tapi entah kenapa ia langsung tersungkur ke tanah, nafasnya terlihat sesak. Matanya seakan mau keluar. Pada saat
membaca. Membaca keras biasanya digunakan ketika sedang membacakan berita atau informasi yang akan disampaikan kepada orang lain atau pendengar, sehingga
yang bersamaan suaminya datang. Ia melihat istrinya tersungkur dan serentak menghampirinya. Tapi ia telah salah paham. Aku dituduh mencelakakan istrinya. Aku mengelak, tapi ia tak percaya. Ia malah berteriak minta tolong. Orang-orang berdatangan. Aku membela diri dan mencoba menjelaskan bahwa aku tak bersalah. Tapi mereka tak percaya. Mereka seolah akan menghakimiku. Aku takut ka. Aku lari. Ka... tolong aku. Aku takut. Aku tak bersalah ka. Aku tak tahu apaapa. Fikri menjelaskan panjang lebar dengan wajah yang menyimpan ketakutan. Mendengar penjelasan adiknya Fadil pun tersenyum sambil menepuk-nepuk pundak Fikri. Hal itu mengingatkan Fikri pada ayahnya. Andai ayahnya mash hidup, mungkin ia akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan kakaknya sekarang. Kenapa harus takut? Kan kau bilang kau tak salah. Ia kan? Kalau memang kau yang bersalah maka sudah seharusmya kau merasa takut. Kau seperti anak kecil saja. Tapi ka. Ini berbeda ka. Kenapa kakak tidak mengerti? Aku dipersalahkan ka. Oleh dia ka. Seorang yang telah menyebabkan ayah kita meninggalkan kita untuk selamanya. Manusia itu kejam. Ia bisa melakukan apa saja yang ia mau. Termasuk memasukan aku ke penjara. Aku sudah dapat menerawang pikirannya ka. Ia
SEDEKAH...??? Sebagian besar orang di muka bumi ini boleh jadi paling malas jika harus mengeluarkan sedekah. Apalagi kalau kebetulan sedang kekurangan, mungkin yang namanya sedekah jadi prioritas paling bontot dalam benak kita. Soalnya, kita masih sayang untuk merelakan sesuatu yang berada di tangan kita, apalagi sesuatu itu hanya tinggal itu-itunya yang kita miliki. Ada sebuah gambaran kejadian yang menunjukkan susahnya kita bersedekah dengan rela dan ikhlas. Misalnya saja kita pulang sekolah. Badan capek, baju penuh peluh, energi sudah hampir habis, belum lagi perut yang tengah perih-perihnya digelayuti lapar. Di tengah jalan tibatiba berpapasan dengan tukang sate. Ide pun muncul untuk segera membelanjakan uang jajan kita dengan harapan pulang ke rumah langsung makan enak dengan sate dan nasi hangat. Sesampainya di rumah ternyata lain cerita. Adik kita di rumah merengek karena sama-sama lapar, karena orang tua kita kebetulan sedang pergi. Lamunan di sepanjang perjalanan pulang seolah sirna. Kita bayangkan nikmatnya menyantap sate dengan
SMKN 4 Banjar, MAN Banjar, SMK Hikmah Banjar, dan SMK Maarif NU. Jiwa pemuda yang ingin selalu mencoba sesuatu mesti disalurkan pada hal yang semestinya. Maka dari itu, TOT menyajikan sebuah pelatihan kepemimpinan, kedisiplinan, kedewasaan yang kesemuanya berlandaskan