Cover Story 19
blitzs
Kusnandi. E. Kusnandi melanjutkan, SD Negeri 2 Tanjungjaya siswanya sekira 160 orang, mereka kebanyakan dari masyarakat sekitar SD namun ada juga yang dari luar desa. Menurutnya, masyarakat di sini sangat mendukung kemajuan sekolah dan komite pun sangat mendukung. Hal itu tercermin dari Komite sekolah yang sangat banyak menyumbangkan pemikiran untuk kemajuan sekolah. Setiap pelepasan kelas 6 dan kenaikan kelas, dari pihak sekolah selalu mengumumkan dan diadakan parade prestasi sehingga kemajuan sekolah bisa dilihat dari prestasinya oleh orang tua siswa, terang E. Kusnandi. Desta : Tenang pak, aku hanya pergi untuk sementara, bukan tuk meninggalkanmu dengan dirinya ( sambil nyanyi suara cempreng ). =============== ======== Guru : azis, kenapa putaran roda belakang motor lebih cepat dari roda depan? Azis : Mu..u..ngkin karena u..u..ntuk mengejar ro..o..da de..epan pak. =============== ======== Guru : Andre,, tumben kamu gak bikin ribut di kelas? Andre : Saya lagi haus bu? Guru : Haus?? minum dulu sana. Andre : Saya haus akan cinta dan kasih sayangmu.
Hal ini dilakukan karena semakin banyak prestasi masyarakat pun akan semakin mempercayakan anaknya untuk bersekolah ke sekolah tersebut. Oleh karena itu, pihaknya berupaya untuk selalu mempersembahkan prestasi kepada masyarakat lewat potensi peserta didik. Makanya, dengan adanya lomba-lomba sekolah terbantu untuk membuktikan bahwa kerja kami ada hasilnya. Mudah-mudahan dari tahun ke tahun prestasi sekolah kami semakin meningkat. Yang perlu diberitahukan juga kami mempunyai perpustakaan dan hotspot gratis yang bisa dijangkau warga kecamatan Rajadesa, pungkas E.Kusnandi. (nung/ganesha).
Pelajaran Berhitung
Guru : Setelah 7, berapa anak-anak? Jono : 8, 9, 10 Bu. Guru : Betul kamu Jon. Siapa yang ngajarin kamu Jon? Jono : (tersenyum), "Yang ngajarin bapak saya bu." Guru : Nah kalau setelah 10 berapa Jon? Jono : Jack, Queen, King bu.
Dari Redaksi: Kepada pembaca setia Ganesha, bagi siapa saja yang ingin mengisi rubrik Pembaca Menulis, silakan kirimkan tulisan singkat Anda yang berkaitan dengan Peningkatan Mutu Pendidikan ke Redaksi. Panjang tulisan maksimal 1 halaman folio ukuran 1,5 spasi. Terima kasih!
Pemimpin Redaksi: Agus Ponda Redaktur: Edi Rusyana Noer, Agus Ponda, Nana Ramdhana Redaktur Pelaksana: Nana Ramdhana Dewan Redaksi: H. Wawan S. Arifien, H. Endang Siregar, H. Tauhid Maskur, H. Asep S. Rahmat, H. Lili Suherli Staf Redaksi/Wartawan: Arif W. Sukmana, Nunung Suryati, Ayu Yuliana, Deanur, Emas Kurnianingsih, Ayu Berliani, Rasimun Sekretaris Redaksi/Perusahaan: Desi Desember Bagian Keuangan: Arif W. Sukmana Layout/Setting & Illustrator : Yuda Gunawan Sirkulasi & Distribusi : Arif W. Sukmana Iklan/Humas & Promosi: Nana Ramdhana Pembantu Umum : Ineu, Andi.
Seorang ayah berkata pada anaknya, "Awas ya, kalau nilai ujian kamu jelek, jangan panggil saya AYAH lagi!" Keesokan harinya sang ayah bertanya pada anaknya, "Gimana hasil ujian kamu, Nak?" Si anak menjawab, "Ancur, Bro..."
Nugi: Saya bangunnya telat pak. Guru: Kenapa bisa telat bangunnya? Nugi: Saya tidurnya tengah malam pak. Guru: Kenapa kamu selalu tidur tengah malam? Nugi: Soalnya saya pulang sekolahnya belakangan pak. Guru: Kok bisa kamu pulang belakangan? Nugi: Dihukum di sekolah pak. Guru: Kamu kenapa memangnya sampai di hukum? Nugi: Karena saya datangnya telat pak. Guru: .?@#!@#!!
Status FB
Teman-teman facebook hari ini mengeluhkan tentang hujan, ada yang ngomon gini "hujannya kok awet ya...?" Mungkin saja hujannya dkasih formalin supaya bisa awet.
Hobbynya Pelajar
Pak Guru : "Anak-anak, sebelum mulai pelajaran, bapak pengen kenalan dengan kalian dulu satu persatu ya?" Murid-murid : "Iya, Pak Guru" Pak Guru : "Coba kamu, nama kamu siapa dan hobimu apa?" Murid Cowok 1 : "Nama saya Oky, hobi saya lihat pelangi, Pak..." Pak Guru : "Bagus, hobi yang menarik, coba kamu yang duduk di sebelah Oky?" Murid Cowok 2 : "Nama saya Wasis, hobi saya lihat pelangi pak..." Pak Guru : "Looohh.. sama.. kalian emang bersahabat yah? selanjutnya!" Murid Cowok 3 : "Nama saya Aris, hobi saya lihat pelangi, Pak..." Pak Guru : "Wah... sama-sama laki-laki, hobinya jadi sama gitu, coba deh, lanjutin ke murid perempuan. Ya, kamu cantik... siapa nama dan apa hobimu?" Murid Cewek 1: "Nama saya PELANGI, hobi berdandan Pak.
Diterbitkan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia Kabupaten Ciamis (C.V. Media Pendidikan Ganesha) Akta Notaris: Nevie Alifah Assegaf, S.H. Tanggal 27 Februari 2012 Dewan Penasehat: Kadisdik Kab. Ciamis Pengarah: Ketua PGRI Kab. Ciamis (H. Tatang) Penanggung Jawab: PGRI Kabupaten Ciamis Direktur: Wakil Ketua PGRI Kab. Ciamis (H. Endang Rahmat) Wakil Direktur: Wakil Sekretaris PGRI Kab. Ciamis (H. Tauhid Maskur) Pemimpin Umum: Edi Rusyana Noer
KORESPONDEN Wilayah Banjarsari: Linlin Herlina, Tatang Jaelani Masduki; Baregbeg: Atnan; Cijeungjing: Uju Gunawan, Nanang Kusmana; Cikoneng: Jaja; Cimaragas: Tohir; Cimerak: Ade Wihatma, Kasbullah; Cipaku: Oman, Maman, Hendayana, Ely Rahmat M.; Cisaga: Emay Kusmayati, Tutus Tusro; Jatinagara: Aon Gunawan; Langkaplancar: Dedi Supriadi; Lumbung: Mamat Adimat, Ujang Sukmara; Mangunjaya: Supriadi; Padaherang: Dachlan, Wawan Waryono; Parigi: Sutikno, Purkon Nurbudiman; Sindangkasih: Tata Durahim, Edien Kholidin; Sukamantri: Oman, Ruslan Mulia; Tambaksari: Kurdi, Tiswandi; Cidolog: Ade Herdiana.
Alamat Redaksi: Wisma Guru PGRI Ciamis Lt.2, Jl. Ahmad Yani No.54, Ciamis-Jawa Barat 46211 Telp. 085223185837 E-mail:ganeshatabloid@yahoo.com Dicetak oleh CV. Gwika Wahana Karya Grafika, Bandung.
Curhat
Seorang Istri: Awalnya suamiku kehilangan arlojinya, kemudian ia lupa waktu, sekarang ia lupa pulang.
Humor OVJ
SULE telat masuk kelas dan ditanya pak guru Guru : Kenapa kamu terlambat??? Sule : Setahu saya pak, tidak ada kata terlambat untuk menimba ilmu =============== ======== Desta ingin minta ijin ke kamar mandi Desta : Pak, saya mau ijin ke kamar mandi Guru : Cepetan ya,, jangan ke kantin
Redaksi menerima kiriman naskah, berita, foto, artikel, karya ilmiah, humor, karikatur, kegiatan sekolah, fiksi, dan saran. Naskah artikel maksimal 4 hlm kwarto kecuali bersambung. Kirim lewat pos, email atau datang langsung ke redaksi (lebih disukai berbentuk file). Untuk Artikel sertakan identitas diri dan foto anda.
Telat
Suatu pagi Nugi yang ketahuan telat datang kesekolah diinterogasi oleh gurunya. Guru: Kamu ini kok sering sekali telat ke seoklah kenapa sih?
Pak Haji
Pak haji... Pak haji! "Ada apa De? Boleh saya naik ke punggung pak haji? Kamu mau ngapain? Saya pengen naik haji! (gns/frnt).
cerita 18
oase 03
Cerpen Dharmadi*
suatu apa, kataku perlahan, menunduk kembali ke kepala ayam, kugigit, kubuka tempurungnya, kuambil otaknya, menghindari tatapan Ibu dengan galau pikiran. * Besok aku mesti pulang. Begitu sampai, langsung kantor ada pekerjaan yang tak mungkin ditunda. Sejak tadi siang, sampai tadi waktu makan malam bersama, Ibu tak lagi berkata sesuatu, tak juga menyinggung-nyinggung tentang mas Wib, apalagi minta agar aku membantu mas Wib. Tetapi aku tanggap, ke mana arah kata-kata Ibu tadi siang yang berhenti pada:... nama baik.... Pasti yang dimaksud nama baik orang tua, dan tentu saja nama baik Ibu. Dan itu merupakan kegelisahan Ibu yang kutangkap dari wajah dan sinar matanya. Dan dari mimik wajah dan tatapan matanya, seperti bicara, memohon padaku, Tolong masmu Wib. Tapi, mungkinkah aku memenuhi permohonannya, menghapus gelisahnya, dan menghilangkan beban pikirannya dengan menolong mas Wib melepaskannya dari jeratan hukum karena perbuatan korupsi yang dilakukan bersama dengan beberapa temannya sesama anggota legislatif di salah satu provinsi di luar Pulau Jawa? Aku gelisah. Sulit tidur. Ingat kata-kata Ibu di masa kecilku. Kelak jadilah orang yang baik dan berguna dalam kehidupan, ingat kepala ayam agar jadi pemimpin, ingat selalu dibangunkan Ibu di tengah malam untuk nonton wayang kulit kalau kebetulan di balai desa atau ada salah satu warga kampung nanggap wayang? Dari lambang kepala ayam, yang menjadi kegemaranku sejak kecil sampai sekarang, dari cerita-cerita wayang dan tokoh-tokohnya aku telah mengobsesi diriku untuk benar-benar ingin mewujudkan menjadi orang yang baik dan berguna seperti apa yang dinasehatkan Ibu. Dan obsesi itu coba aku wujudkan sekarang dalam tugasku sebagai jaksa. Tatapan Ibu terus menghunjam. Wajah Ibu terus membayang, dan aku membaca dalam tatapan mata Ibu, dalam mimik wajah Ibu, permohonan meskipun tak terucapkan: Tolong masmu Wib! Dan permohonan Ibu bukan hanya untuk kepentingan mas Wib dan keluarganya saja, tetapi untuk kepentingan seluruh keluarga. Nama baik bapak ibu, nama baik saudara-saudara, dan nama baikku juga. Nama baik keluarga. * Aku terkejut. Ada ketukan di pintu. Belum tidur Wok? kudengar suara Ibu. Kulihat jam, jarum pendeknya menunjuk angka dua, jarum panjangnya menunjuk angka sembilan. Bergegas kubuka pintu. Kulihat Ibu masih menggunakan mukena, melangkah masuk duduk di atas tempat tidur. Jangan kau pikirkan apa yang Ibu katakan tadi siang Wok. Ibu menyadari: Ndog sak petarangan senajan saka babon sing podho yen wis netes bisa bedho-bedho. Ana sing ireng ono sing putih, ono sing walik ono sing brontok wulune. Wis ngaso, sesuk mbok krinan, kan bali jam nem. Belum sempat aku berkata sesuatu, Ibu telah beranjak dari tempat tidur melangkah meninggalkan kamar. Ibu baru saja berkata-kata memberi gambaran, bahwa meskipun telur satu eraman, yang keluar dari induk yang sama, bisa beda ketika menetas. Ada yang hitam, ada yang putih, ada yang seperti ikal, ada yang trotol-trotol bulunya. Intinya, meskipun dari Ibu yang satu watak anak-anaknya bisa bedabeda. Dan Ibu memintaku istirahat, tidur, agar tak kesiangan karena besok pagi pulang jam enam. * Bagaimana Wok, sudah ketemu Ibu? Cerita apa saja Ibu? Lalu apa jawabmu? Kabulkan permintaannya Wok. Kasihan Ibu sudah tua. Saatnya kau membalas budi Ibu. Ini kesempatan yang baik untuk kamu membalas Ibu. Ya, ya, ini di atas kereta mbak, dalam perjalanan pulang. Nanti kutelepon lagi kalau sudah sampai rumah. Kereta laju berjalan menuju tujuan. Tak demikian pikiranku. Serasa buntu, tak tahu apa yang mesti kulakukan dan apa yang mesti kukatakan pada mbak Nita nanti setelah sampai seperti apa yang telah kujanjikan tadi dalam percakapan. *** (ardiz/sp)
KUANGKAT HP di meja: Ya, halo? Wok, agak santai? Ibu baru saja nelpon, kalau bisa kamu diminta pulang sebentar Ada apa? Ibu gerah? Tidak; Ibu sehat-sehat saja; katanya kangen, hanya ingin ngobrol-ngobrol saja dengan kamu. Ya, besok saya usahakan; sampaikan pada Ibu, tapi hanya semalam, lusanya mesti pulang karena siangnya ada acara. Ya, nanti saya nelpon Ibu. Kuletakkan kembali HP di meja setelah hubungan putus, tak lagi kudengar suara mbak Nita, salah satu kakakku, satu-satunya perempuan dari tiga saudaraku yang kini tinggal di Kudus bersama keluarganya. Pasti ada yang penting yang akan disampaikan Ibu meskipun katanya hanya kangen dan ingin ngobrolngobrol saja. Selama ini Ibu hanya memintaku pulang, baik sejak ketika dulu aku masih kuliah di luar kota maupun setelah kini bekerja dan berkeluarga, kalau ada hal-hal yang penting yang perlu dibicarakan denganku. Hanya bedanya, kalau dulu waktu aku masih kuliah kalau Ibu ada kepentingan denganku dan memintaku untuk pulang langsung meneleponku, tetapi sekarang sejak aku bekerja apalagi setelah berkeluarga, mesti lewat mbak Nita atau saudara lain. Ketika pernah kutanya, mengapa, Ibu hanya menjawab, takut kalau mengganggu kesibukan kerjaku. Dan juga sejak dulu Ibu tak pernah langsung mengatakan kepentingannya; paling seperti apa yang disampaikan mbak Nita tadi, kangen dan ingin ngobrol-ngobrol saja. Berdasarkan pengalaman pasti ada yang akan disampaikan dan penting. Kebetulan besok tak ada pekerjaan yang mesti kuselesaikan, perlu kusempatkan pulang; sulit kalau direncanakan waktunya. Pernah beberapa kali aku merencanakan pulang dengan keluarga, selalu gagal; ada-ada saja pekerjaan yang tiba-tiba mesti harus cepat diselesaikan. Memang Lebaran kemarin aku tak pulang, giliran mudik ke rumah mertua. Kami, aku dan istriku telah membuat kesepakatan sejak perkawinan; dalam mudik Lebaran kami buat jadwal; kalau Lebaran tahun ini ke orang tua istriku, Lebaran tahun berikutnya ke orangtuaku, dan seterusnya bergantian Terkadang kami mudik sehari dua hari setelah Lebaran, malah terkadang ketika Lebaran tak mudik ke mana-mana. Tak ke orangtuaku, juga tak ke orang tua istriku. Orang tua kami sudah memahami kebiasaan kami, demikian juga dengan saudara-saudara. * Kutepuk bahu Ibu dari belakang; agak njenggirat kaget, Ibu menengok; Sedang asyik masak apa Bu? Lho, wis tekan, jam piro saka ngomah? Ini nggoreng kepala ayam dan nanti nyambal terasi kesenanganmu. Kulihat di penggorengan ada
potongan-potongan daging ayam, juga kepala ayam yang masih dengan batang lehernya. Tadi habis subuhan, terus ke stasiun. Aku ingat waktu kecil, kalau Ibu masak ayam yang disembelih dari piaraan sendiri atau membeli, setelah membagi-bagi dagingnya kepada kami, selalu memberiku kepala sambil memberi perlambang, agar kelak menjadi pemimpin. Mas Wib diberi sayapnya, biar bisa terbang ke manamana, mbak Nita diberi ceker-kakinya, biar pandai ceker-ceker mencari makan sendiri dan adikku Wid diberi bagian dada agar menjadi kesatria yang berani menunjukkan dadanya, bukan menjadi pengecut. Ada satu cerita lucu tentang kesenanganku pada kepala ayam. Suatu ketika Ibu masak ayam, kepala ayam dimakan mas Wib. Aku menangis sejadi-jadinya, ngamuk, berteriak-teriak, mengancam, mau masuk sumur kalau tidak diberi kepala ayam. Ibuku kalang kabut. Disuruhnya mbak Nita ke pasar hanya untuk membeli kepala ayam. Salah satu tetangga, Budhe Bakri, mendengar teriakan tangisku, datang dan bertanya pada Ibu kenapa aku ngamuk; Ibu menjelaskan. Sejak itu, kalau Budhe Bakri masak ayam, pasti aku dikirimi kepala ayam, sambil memberi berkata: Ini kepala ayam, jangan njegur sumur. Sampai sekarang, kalau aku pas pulang silaturahmi ke rumahnya selalu Budhe Bakri meledek: Ora njegur sumur? Dan peristiwa itu diceritakan kepada istri dan anak-anakku. * Ibu menunggui aku yang sedang makan: Ada yang perlu disampaikan Bu, kok tiba-tiba Ibu minta aku pulang? tanyaku sambil menggigit kepala ayam untuk kubuka dan kuambil otaknya. Oh, ndak, hanya Ibu terkadang kok kangen ingin ngobrol-ngobrol saja. Bagaimana kabar istrimu, anakanakmu? Sehat-sehat Bu, mereka titip sungkem. Ibu diam, kulihat selintas Ibu memandangiku dalam-dalam yang sedang memegang kepala ayam yang kugigit- gigit. Sudah dengar kabar masmu Wib? suara Ibu pelan. Kuhentikan gigitanku. Kupandang wajah Ibu. Kulihat kerutan-kerutan di sekitar kelopak mata dan pipinya. Kutatap matanya. Aku kaget sendiri. Oh, Ibu sudah nampak tua, kataku dalam hati. Aku sadar; ternyata selama ini aku tak begitu perhatian. Setiap pertemuanku dengan Ibu, dan itu saja jarang, kuanggap hanya pertemuan biasa saja. Aku tenggelam dengan urusanku sendiri. Kalau itu benar, masmu Wib ditahan, kemudian masuk penjara, lalu bagaimana nama baik keluarganya, anak istrinya, dan nama baik ...? Kata-kata Ibu terhenti. Kutatap mata Ibu, kupandang wajah Ibu. Ibu memandangku. Hatiku galau, tergetar. Ada sesuatu yang kubaca dari tatapannya, dari mimik wajahnya. Ibu mengharapkan sesuatu dariku. Ya, aku sudah tahu. Ibu tak usah banyak berpikir, doakan saja semoga mas Wib, selamat tak mengalami
keyakinan yang tinggi padaNya, tak ada sesuatupun yang lepas dari pengamatanNya. Semua makhluk diurusNya, dari yang paling kecil sampai yang paling besar, dari alam microcosmos sampai alam macrocosmos. Ketiga, Allah SWT tidak akan mengecewakan hambaNya yang beriman. Dengan prinsip ini, orang beriman tidak akan pernah takut pada siapa pun dan tak pernah takut nasibnya terlunta-lunta, karena dia yakin betul bahwa Allah SWT tak pernah menganiaya hambahambaNya, hanya hamba itu sendiri yang menganiaya diri mereka sendiri. Dengan keyakinan pula seorang yang beriman tidak pernah merasa dikecewakan Allah SWT, karena apapun yang diberikan Allah padanya adalah baik, baik dalam pandangan Allah tentunya. Mengapa? Karena
semacam ini enjoy saja dalam menjalani kehidupannya. Dia menyadari betul bahwa dalam hidup ini sudah ada Yang Maha Pengatur, Dialah Allah SWT, sehingga tak ada sedikit pun khawatir apabila suatu waktu terjadi hal yang bukan maunya, tapi terjadi. Nah dengan menerima hidup sebagaimana adanya, tak membuatnya seperti dikejar-kejar hantu di siang bolong, semuanya serba ketakutan. Sesuatu yang belum terjadi sudah ditakutkan sedemikian rupa, sehingga hidupnya tak merasa bahagia, karena yang dipikirkan bagaimana kehidupan setahun, dua tahun, lima tahun, sepuluh tahun mendatang begitu seterusnya. Apa yang terjadi? Ibarat kata pepatah mengharapkan hujan dari langit, air di tempayan dibuang, maka yang timbul adalah rasa kurang, kurang, dan kurang, tidak menerima
Biasanya kalau menghadapi suatu musibah, cobaan, ujian, atau apapun namanya, manusia seringkali berprasangka buruk kepada Allah SWT, seakan Allah tidak adil kepadanya dengan ditimpakannya musibah atau ujian tersebut. Namun dalam kenyataannya seringkali terjadi banyak musibah yang membawa hikmah, banyak ujian justru membawa berkah, banyak cobaan justru membawa keuntungan.
seringkali manusia tertipu dengan pandangannya sendiri, misalnya sesuatu dianggap baik olehnya, tak tahunya buruk di ujung. Atau ada sesuatu yang dianggap buruk pada awalnya, justru pada akhirnya baik dan sangat menguntungkan. Biasanya kalau menghadapi suatu musibah, cobaan, ujian, atau apapun namanya, manusia seringkali berprasangka buruk kepada Allah SWT, seakan Allah tidak adil kepadanya dengan ditimpakannya musibah atau ujian tersebut. Namun dalam kenyataannya seringkali terjadi banyak musibah yang membawa hikmah, banyak ujian justru membawa berkah, banyak cobaan justru membawa keuntungan. Keempat, terimalah hidup ini sebagaimana adanya, bukan bagaimana maunya kita. Ini juga yang membuat manusia menjadi banyak bersyukur kepadaNya. Karena manusia yang punya prinsip semacam ini tidak mudah diombang-ambingkan kehidupan, tidak mudah goyah diterjang badai kehidupan, tak mudah menyerah dihempaskan oleh berbagai tamparan yang menghantam dirinya. Karena orang yang punya prinsip apa yang ada. Yang ada tidak disyukuri. Yang tak ada di harapharap. Kelima, terimalah orang lain itu sebagaimana adanya orang itu, bukan bagaimana maunya kita. Ini biasanya terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dimana orang begitu banyak menuntut agar orang lain ikut atau mengerti akan dirinya, sementara dirinya tak peduli atau tak mau mengerti apa yang dimaui orang lain. Jadi orang lain selalu saja ada di pihak yang disalahkan, karena kebenaran hanya miliknya sendiri. Dengan prinsip kelima ini sebenarnya hidup bersama dengan orang lain, siapapun dia, ya istri, anak, teman, sahabat, atasan, bawahan dan lain sebagainya menjadi suatu yang menyenangkan. Dalam bergaul menjadi tak terbebani apa-apa, karena semua manusia itu sama, tak ada bedanya, baik karena pangkat, jabatan, harta, kedudukan dan lain sebagainya. Yang membedakan manusia hanya taqwanya. Yang jelas, bila manusia pandai menerima manusia lainnya sebagaimana adanya orang itu, pergaulan akan terasa nyaman,
bersahabat, menyenangkan, dan tak ada intrik-intrik yang membuat pergaulan menjadi gersang. Keenam, caci-maki dan hinaan orang lain adalah obat untuk mengoreksi diri. Memang banyak orang yang tak tahan akan hinaan orang, apalagi kalau hinaan tersebut berupa sumpah-serapah, cacimaki di hadapan orang banyak atau di hadapan umum. Misalnya pada suatu acara yang dihadiri begitu banyak orang, tiba-tiba datang hinaan tersebut, rasa malunya bukan main! Yang menghina mungkin bisa saja sambil tertawa-tertawa kesenangan karena yang dihina kebetulan memang bawahannya yang levelnya jauh di bawah! Sebenarnya bila ada hinaan semacam itu, bisa disukuri dengan membaca Alhamdulillah. Kok bisa? Tentu bisa. Bukankah ketika dihina orang, secara langsung terjadi transfer pahala dari yang menghina ke yang dihina. Sebaliknya, dosa yang dihina ditransfer ke orang yang menghina. Istilahnya, kita secara tidak langsung mendapatkan pahala gratis dengan munculnya hinaan-hinaan tadi. Jikapun benar apa yang dihina itu, ya tetap Alhamdulillah, berarti dapat masukan dan dijadikan alat untuk memperbaiki diri. Biasanya kalau orang sering dihina dan dengan sabar menghadapinya, jiwanya semakin kokoh, jiwanya semakin tegar dan tak mudah tersinggung. Jadi, ketika mendapat hinaan yang bertubi-tubi sekalipun dan datang dari berbagai penjuru, dia tetap tenang, karena sudah kebal. Dengan kata lain mental pun otomatis terlatih tabah dan tawakal menghadapi segala hinaan dan pelecehan. Bukan tak mungkin, mereka yang menghina pun lambat laun akan tertegun dengan sifat sabar kita, dan akhirnya menyadari kekeliruan hinaan mereka. Ketujuh, kesulitan bukan untuk dihindari, tapi dihadapi dengan lapang dada dan tetap mohon petunjukNya. Ini kehidupan, bung! Tak ada kehidupan yang seperti jalan tol lurus saja, mulus-mulus saja. Namun jangan lupa, jalan tol pun bisa macet, bahkan macet total! Begitupun kehidupan, di sana-sini ada saja kesulitannnya. Itu pun bukan hanya dialami oleh seorang dua orang, semua orang mengalaminya. Jadi, dalam kesulitan itu Anda tidak sendirian, lihat saja orang-orang yang hidupnya di bawah garis kemiskinan. Anda mungkin masih lebih beruntung dari keadaan mereka yang senantiasa dipenuhi kesusahan. Jadi, kesulitan hidup itu bukan hanya milik seseorang, tetapi hampir semua orang mengalaminya. Sekali lagi dalam kesulitan hidup itu Anda tidak sendirian, ribuan bahkan jutaan orang banyak terhimpit dalam kesulitan hidup dan kesulitan itu bukan dihindari, tapi dihadapi. Bukankah setelah kesulitan ada kemudahan? Bukankah ada firmanNya yang berbunyi: Sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan, sungguh setelah kesulitan ada kemudahan. (AlInsyiroh: 5-6) Dengan keyakinan pada firman Allah ini, Anda akan tegar menghadapi segala macam kesulitan hidup, karena hidup di dunia ini bukan surga, penuh tantangan dan cobaan. Dengan keyakinan bahwa kesulitan akan berlalu, maka tak ada istilah menyerah pada kesulitan apapun namanya, di manapun adanya. Badai pasti berlalu, kawan *
ulasan khusus 04
national geography 17
ujian tersebut tidak dibenarkan dalam teori pendidikan manapun. Dia menjelaskan, SD merupakan awal dari dimulainya pembelajaran di sekolah. TK itu bukan sekolah. Namanya saja taman kanakkanak, tempat bermain, katanya. Jadi jika untuk masuk SD saja sudah diterapkan ujian calistung, berarti sejak pra SD anak-anak sudah ditatar untuk bisa membaca, menulis, dan berhitung. Dengan kondisi ini, TK sudah bukan lagi tempat bermain untuk anak-anak. Haryono menambahkan, di TK saat ini sudah mulai diterapkan pembelajaran yang akhirnya menjadi momok anak-anak. Padahal semangat di TK itu adalah bermain sambil belajar, katanya.
Menurut dia, penerapan ujian calistung ini membuyarkan sistem pendidikan yang sudah direncanakan dengan rapi. Haryono mengatakan bahwa di TK sejatinya anakanak fokus diajari pendidikan karakter. Seperti kebiasaan hidup bersih, antri, menghargai sesama, dan bekerjasama. Kalau di TK sudah dibebani membaca, menulis, dan menghitung, penanaman pendidikan karakter tadi bisa bubar, tandasnya. Dalam bagian pertama buku itu siswa tidak disuguhi kalimat yang panjangpanjang. Sebaliknya, guru baru mulai mengajar siswa untuk mengeja huruf yang sudah diperkenalkan sebelumnya. (gns/jps/ap/)
struktur tanah di bawahnya telah kembali stabil. Dan di tahun 1198, dipasang jam untuk sementara pada bangunan yang masih belum tuntas itu. Di tahun 1272, bangunan itu dilanjutkan kembali oleh Giovanni di Simone, arsitek dari Camposanto. Lantai keempat
dibangun untuk mengimbangi kemiringan dari menara ini. Pembangunan kembali dihentikan di tahun 1284, saat Pisa ditaklukkan oleh Genoa dalam Pertempuran Meloria. Pembangunan menara lonceng ini tak selesai, terhenti hingga 1372. Setelah itu, Tommaso di
Andrea Pisano berhasil menyelesaikan elemen-elemen gothic dari menara tersebut, dengan memberikan sentuhan gaya Roma. Terdapat tujuh lonceng pada menara tersebut, yang masing-masing mewakili not pada nada. Lonceng yang terbesar dipasang pada tahun 1655. (a13)
Seto Mulyadi
TES membaca-menulis-berhitung (calistung) saat anak masuk SD dinilai tidak benar. Hal ini berarti saat pendidikan anak usia dini (PAUD), baik playgroup atau TK sudah diajari calistung. "Itu (tes calistung) nggak benar. Itu boleh pada umur yang senior. Jadi sebelum masuk SD sebaiknya tidak (diajari calistung)," jelas psikolog anak Seto Mulyadi yang akrab dipanggil Kak Seto.
umur 4 tahun bisa nulis, tadinya 6 tahun, standarnya sekarang dari TK harus bisa nulisbaca juga. Menurut saya itu kan nggak wajar," jelas Kasandra. Boleh-boleh saja dalam PAUD diajarkan calistung, namun hal itu tidak bisa dipaksakan dan dipukul rata. "Bahwa boleh saja anak umur 6 tahun sekolah, ada kewajiban untuk baca kalau anaknya mampu. Kalau anaknya nggak mampu jangan dipaksa," jelas psikolog jebolan Universitas Indonesia (UI). Sebelumnya dalam detikhealth, Komnas PA bahkan merilis data pada Maret 2012 lalu bahwa terjadi 2.386 kasus pelanggaran dan pengabaian terhadap anak sepanjang tahun 2011. Angka ini naik 98% dibanding tahun lalu. Mayoritas anak-anak ini stres karena kehilangan masa bermainnya. Anak-anak sudah disibukkan dengan tetek bengek seperti les, sekolah, dan kursus bahkan sejak usia balita. "Negara gagal memberi jaminan perlindungan kepada anak-anak. Kalau kita lihat sistem kurikulum di PAUD, anak-anak harus dapat membaca, menulis dan berhitung baru bisa masuk SD. Padahal harusnya anak usia dini itu hanya dikenalkan dengan konsep-konsep dasar kehidupan saja seperti bersosialisasi dan bergaul," kata Arist Merdeka Sirait, ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak dalam acara diskusi pers di Plaza Bapindo, Jakarta. Arist menyoroti kurikulum PAUD yang terlalu kaku ini membuat anak-anak menjadi tertekan. Ia juga menegaskan menegaskan bahwa mutu pendidikan di Indonesia lebih rendah dibandingkan Vietnam. Salah satu alasannya adalah karena anak-anak tidak diberikan alternatif kurikulum selain yang diajarkan di sekolah.
Kasandra Putranto
DANAU Leitisvatn mememiliki keindahan yang luar biasa. Selain indah, danau ini juga memiliki keunikan, yakni danau ini berada di atas danau lainnya. Sebuah danau yang terletak di Kepulauan Faroe ini memiliki keindahan yang sangat luar biasa. Pemandangan Danau Leitisvatn ini seperti danau yang ada di cerita dongeng atau di film-film fiksi ilmiah. Danau di atas danau ini sendiri memiliki luas mencapai 3,4 km
persegi. Selain keindahan yang sangat luar biasa, Danau Leitisvatn memiliki keunikan yang sangat menakjubkan. Jika dilihat sekilas, maka Danau Leitisvatn ini akan terlihat seperti berada di atas danau lainnya yang tampak seperti dua tingkat. Padahal ini hanyalah sebuah tipuan ilusi belaka, sebab
Dari sudut tertentu, jika dipandang lewat udara, bahkan aliran danau yang berkelok melewati gundukan bukit seolah bergerak miring dibandingkan permukaan danau yang ada di bawahnya. Sebuah ilusi optik yang timbul secara alami akibat bentuk geografis lingkungan sekitarnya. Keunikan dari Danau Leitisvatn inilah yang membuat danau ini menjadi sangat terkenal, khususnya di Eropa, sehingga banyak wisatawan datang berkunjung ke danau ini untuk menikmati suasana alam yang indah dan melihat keajaiban Danau Leitisvatn yang tiada duanya di dunia ini. (srpdia) Danau Leitisvatn yang berada hanya 30 meter di atas permukaan laut ini memang terbelah oleh sebuah bukit. Jika Anda melihat dari posisi yang lebih tinggi, danau ini terlihat seperti memiliki dua tingkat. Ini karena bentuk bukit yang tingginya sekitar 100 meter tersebut agak tegak. Maka, sebuah tipuan mata pun membuat danau ini seolah berada jauh tinggi dari permukaan danau yang ada di bawahnya. Sebuah fenomena yang mungkin tak dapat ditemukan bandingannya di tempat lainnya di dunia.
"Tuntutan-tuntutan ini menyebabkan anak-anak menjadi stres. Orangtua banyak membebani dan menuntut anak-anaknya dengan berbagai macam kegiatan. Namun orangtua ini juga tidak siap menjadi orangtua karena alasan sibuk," kata Arist. Anak-anak yang stres justru tidak akan berkembang sebab mereka rentan depresi dan terjerumus dalam perilaku berbahaya. Orangtua sebaiknya memberikan kebebasan pada anak-anaknya untuk memilih aktifitasnya. Selain itu, orangtua harus sering-sering melakukan komunikasi dengan anak-anaknya secara kekeluargaan, bukan hanya menyuruh dan memarahi. (dtkcm/nt)
dibuang sayang 16
kolom bebas 05
masuk akal. Pendekatannya cerdas. Studi ini akan jadi penelitian yang penting, kata Lucas Joppa, seorang ahli konservasi ekologi dari Microsoft Research. Sementara itu, Dan Bebber, ahli ekologi dari Earthwatch Institute, mengatakan bahwa studi ini menggunakan metode statistika yang kurang cocok. Tim peneliti
BLACKBERRY dikembangkan oleh sebuah perusahaan Kanada, yang hingga saat ini pun tidak banyak orang yang mengetahui namanya. Sangat berbeda denga Nokia dan Motorola ataupun Microsoft yang namanya dikenal luas, pembuat Blackberry adalah perusahaan yang bernama Research in Motion. Didirikan oleh seorang imigran Yunani di kota Waterloo, Kanada. Pendiri Research in Motion (RIM), Mike Lazaridis seorang kelahiran Turki, membangun sebuah pemutar rekaman Lego pada umur empat tahun, sebuah radio pada umur lima tahun, dan beranjak remaja berkuliah di Universitas Waterloo. Dia memilih drop out kuliah setelah memenangkan kontrak senilai 560 ribu US Dollar. Para pesimis mengasumsikan bahwa pesaing besar akan menenggelamkan produk
KEHADIRAN pisau cukur, cukup lama sejak peradaban manusia dimulai. Hal ini dikarenakan adanya temuan-temuan berupa batu ataupun kulit kerang yang diasah pada pekuburan-pekuburan kuno. Pada zaman besi dan perunggu, alat cukur dibuat dari dua bahan ini. Beberapa budaya bercukur ditemukan dalam berbagai peradaban. Di Mesir Kuno, pada masa Firaun, golongan masyarakat dapat dilihat dari cukuran jenggotnya. Para arkeolog juga menemukan alat cukur yang dibuat dari perunggu pada makam-makam raja-raja dan keluarga bangsawannya. Pada budaya Yunani kuno, mereka memiliki budaya cukur, namun tidak dalam kebudayaan Romawi yang menganggap budaya cukur bukanlah budaya kaum lelaki. Mereka membawa pisau cukur untuk bekal berperang untuk perkelahian satu lawan satu. Kata beard dalam Bahasa Inggris memiliki dua arti jenggot dan menghadapi. Dalam bahasa Romawi adalah barba. Kata ini kemudian melahirkan istilah barber yang berarti tukang cukur. Sedangkan Suku Indian di benua Amerika bercukur dengan menggunakan dua keping kerang sebagai jepitan. Pisau cukur atau silet adalah benda tajam berupa lempengan baja kecil dan tipis, biasanya bermata dua. Kata silet berasal dari nama dagang produk Gillette, yaitu nama belakang dari King Camp Gillette, pengusaha dari AS yang mencetuskan sistem pisau cukur sekali buang. Ia memulai praktik menjual alat cukur dengan murah, kemudian mengambil keuntungan dari penjualan pisau cukur. Pisau cukur listrik dicetuskan oleh Jacob Schick pada 1928. Pisau silet adalah pisau yang khusus digunakan untuk mencukur. Pisau silet yang umum dijumpai berbentuk pisau tipis yang memiliki dua mata dalam dua sisi yang terbuat dari baja, serta diletakkan pada alat atau pasangannya yang berbentuk mirip huruf T, yang terbuat dari baja ataupun plastik. Dalam perkembangannya, pisau silet yang digunakan untuk bercukur memiliki berbagai ragam bentuk dan memiliki tingkat kepraktisan yang tinggi. Di antaranya adalah pisau silet yang memiliki dua mata pisau yang diletakkan dalam satu sisi, untuk menghasilkan hasil cukur yang lebih licin dari sebelumnya, ada pula yang memiliki tiga mata pisau cukur dalam satu sisi. Selain jumlah pisau, terdapat berbagai aksesoris yang digunakan untuk bercukur agar tidak melukai, seperti halnya sabun krim khusus yang digunakan untuk bercukur. Pisau cukur dengan mata pisau yang dapat diganti atau yang dikenal dengan pisau silet, pertama kali dibuat oleh seorang salesman keliling bernama King Camp Gillette. Ide ini muncul dari temannya yang menemukan tutup botol sekali pakai, Willian Painter. Munculnya kebutuhan akan pisau cukur dimulai pada tahun 1895, ketika Gillete akan bercukur, pisau cukurnya tumpul dan harus diasah. Dari kondisi itu mucul ide untuk membuat pisau cukur dengan mata pisau yang bisa diganti. Konsepnya sederhana hanya teknologinya yang saat itu dirasa sulit. Diperlukan waktu 6 tahun untuk menyempurnakannya. Di tahun 1903, Amerika Serikat menghabiskan 300.000 alat cukur dengan 500.000 pisau siletnya. Dalam perkembangannya, ketika pemerintah Amerika Serikat terlibat dalam Perang Dunia I, pemerintah memesan 3,5 juta alat cukur dengan 36 juta siletnya untuk membekali pasukannya. Pisau cukur listrik Hadirnya pisau cukur listrik tidak terlepas dari peran Jacob Schick, seorang tentara Amerika Serikat yang berdinas di Alaska. Dia harus mengorek salju untuk membasahi siletnya, karena bercukur tanpa sabun, krim ataupun air, akan menimbulkan rasa sakit. Temuannya dipatenkan pada tahun 1923. Pada tahun pertama upaya komersialnya hanya terjual sebanyak 3000 buah dan tahun berikutnya, dia mendapatkan keuntungan tipis, dan berhasil pada tahun 1937 dengan penjualan mencapai 2 juta unit. Untuk pisau cukur listrik ini, Schick mendapatkan saingan dari Remington dan Sunbeam. Remington bahkan menciptakan alat cukur khusus untuk kaum King Camp Gillette wanita. (angktgbls)
sebagaimana manusia tidak tahu apa yang terbaik menurut ukuran manusia. Dalam sebuah ayat dikatakan, Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal yang kau benci itu maslahat bagimu, sebaliknya boleh jadi apa yang kamu cintai itu membawa petaka bagimu. Sebuah prasangka jika datang dalam kebencian akan
menebarkan kebaikan. Padahal kita sudah tahu sejarah hancurnya bangsa Yahudi karena selalu membuat makar di muka bumi. Yahudi sebagai bangsa yang merasa paling hebat dan disayang Tuhan, tapi mereka senantiasa membuat kemungkaran. Kita diam-diam diajari membenci ajaran Islam, kita diajari membenci perbuatan halal, dan pada saat bersamaan membiarkan kemungkaran diri sendiri dan orang lain. Dalam konteks lokal, kelakuan kita yang mirip Yahudi itu telah menghancurkan diri kita lewat penyakit, penjara, dan bencana yang tidak disangka sebelumnya. Prasangka negatif yang dipupuk dengan dendam kesumat melahirkan kematian yang tak bisa dijelaskan lewat apapun.*
kenyamanan, maka jangan salahkan sangat tak mungkin bisa menarik. Apalagi ikhwal kepemimpinan yang ujung-ujungnya tadi untuk mempengaruhi dan menggerakkan anak buah. Jika anak buah merasa tak siapa-siapa jika proses kepemimpinan menjadi terkendala, mandek tanpa respon positif, bahkan bisa terjadi benturan dan kehancuran sistem maupun person. Jujur dan terbuka memang modal seni yang sangat-sangat esensial. Maka jadi pemimpin yang belum bisa jujur dan terbuka memang relatif banyak gagal dalam kepemimpinannya. Kalaupun berhasil di satu sisi khususnya dalam pencapaian target dan tujuan tertentu, itu hanya kepura-puraan yang sesungguhnya tak disertai dengan hati.
Ragam 06
Ragam 15
H. Engkon Komara
Ref:nt
PWI Perwakilan Ciamis -Banjar menggelar Konferensi bertempat di Hotel Tyara, Kamis (21/3). Acara ini dibuka langsung Bupati Ciamis, H. Engkon Komara. Dalam sambutannya Bupati Ciamis, sangat berterimakasih kepada Pers, karena sudah membantu dan bersama-sama membangun untuk kemajuan Ciamis walaupun pada akhirakhir ini terjadi gonjang-ganjing di Ciamis karena pemberitaan sebuah media. Sekarang mah pakuat-kuat wae dan sabar teu kudu diturunkeun, da ari tos waktosna mah turun ieuh, ujar H. Engkon Komara sambil tersenyum. Menurut H. Engkon memang di media ada hak jawab tapi bagaimanapun mereka adalah rakyat saya juga tidak harus membalasnya dan dirinya tahu pasti ada yang memotivasi di belakangnya, Sing sabar wae kanu hoyong jadi Bupati dan pemerintah juga punya kelemahan harusnya mengingatkan dengan memperbaiki bukan menghancurkan, ungkap H. Engkon. Untuk wartawan, H. Engkon Komara menyambut baik adanya Uji Kompetensi Wartawan sehingga pemerintah bisa tahu wartawan mana yang sudah bisa nulis karya jurnalistik atau tidak. Kalau mereka sudah mempunyai sertifikat kita sudah tidak ragu lagi kepada wartawan tersebut, terang H. Engkon Komara. Wartawan Masih Harus Dibenahi Sementara itu, Nurhandoko Wiyoso, SH, pada kesempatan ini menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak seiring berakhirnya masa jabatannya sebagai ketua PWI Perwakilan Ciamis.
terbaik pertama akan menjadi wakil kabupaten ke DISDIK Ciamis menggelar Lomba tingkat provinsi, ungkapnya. Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sementara itu, dari pantauan Ganesha peserta Berprestasi tingkat Kabupaten Ciamis. Di yang terbanyak dari guru SMP sebanyak 52 dalamnya ada Guru Berprestasi, Kepala orang dan guru SD 36 orang serta guru TK 33 Sekolah Berprestasi, Penilik/Tutor orang. Kategori lomba Kepala Berprestasi, sampai Komite Sekolah untuk tingkat SMA Berprestasi. Lomba malahan tidak ada pesertanya diadakan di SMPN 1 juga untuk pengawas SMP/ Cijeungjing pada Sabtu, 23 SMA juga sama, tidak ada Maret 2013 dan dibuka pesertanya. Pengawas tidak oleh Kadisdik Ciamis H. ikut mungkin karena para Tatang, M.Pd.,. Selain itu, pengawas itu yang menjadi para pejabat Disdik seperti panitia dan jurinya, ungkap Kabid dan Kasubag, Kepala seorang staf. UPTD, pengawas dan Tampaknya menjadi guru kepala sekolah, tampak Kadisdik H. Tatang, meninjau atau Kepala Sekolah pula hadir Ketua Dewan peserta Lomba Pendidik dan Tenaga Berprestasi seolah kurang Pendidikan Kabupaten Kependidikan Berprestasi tingkat diminati. Gejala ini menurut Ciamis, Nunung Nurjamil, Kabupaten Ciamis. salah seorang guru yang M.Pd.,. enggan disebutkan namanya muncul justru Dalam sambutannya Kadisdik H. Tatang, setelah adanya sertifikasi. Jika pada sertifikasi M.Pd, menekankan perlunya para pendidik para guru berlomba-lomba ingin ikut, tetapi untuk meningkatkan kompetensinya. Kepada ajang Guru Berprestasi tampaknya banyak giatan ini juga diharapkan akan menjadi sarana yang enggan. bagi para pendidik dan tenaga kependidikan Mungkin karena untuk menjadi Guru untuk meningkatkan kompetensi yang Berprestasi harus nantinya akan dapat membuat ini itu tetapi meningkatkan mutu reward-nya kurang. pendidikan secara Beda dengan sertifikasi, umum. meskipun repot Sementara, Dudung membuat berbagai Abdullah, sebagai kepersyaratan mereka tua penyelenggara meakan terbayar dengan ngungkapkan kegiatan tunjangan yang diterima. ini diikuti oleh 265 peSelain itu, ada kesan jika serta meliputi seluruh ikut guru berprestasi kecamatan yang ada di seolah sudah menjadi guru yang pandai sehingga Ciamis. Mereka terdiri atas guru TK sampai banyak yang malu, jelasnya. SMA, Kepala dari TK sampai SMP, Penilik, Melihat gejala ini tampaknya Dinas Tutor dan Komite Sekolah. Adapun teknis Pendidikan dan pihak terkait harus segera penilaian setelah seleksi administratif dan uji mengambil langkah-langkah antisipasi. Bisa kompetensi kemudian mereka akan dirangking dengan memberikan reward yang tinggi kepada dan yang masuk sepuluh besar akan melanguru dan kepala sekolah berprestasi juga dengan jutkan pada seleksi tahap dua yakni wawanmemberikan punishment kepada sekolah atau cara. Mereka yang masuk sepuluh besar akan UPTD yang tidak mengirimkan pesertanya. dirangking menjadi lima besar dan setelah (Nn/Ganesha) dinilai lagi plus penilaian ke lapangan yang
Merajalelanya kasus korupsi di kalangan pejabat publik karena akuntabilitas publik, prinsip transparansi dan rasa tanggungjawab dalam mengemban amanat rakyat tidak dipegang teguh oleh pejabat publik tersebut, ujar Dedi. Adapun langkah nyata yang mesti dilakukan menurut Dani Rustandi (narasumber dari KPK) adalah membangun konsep yang kuat dengan menjaga integritas, kejujuran dan idealisme. Selain itu juga perlu adanya kesepemahaman bahwa korupsi itu harus diberantas secara bersama-sama. Mari berjuang, maju terus memberantas korupsi bersama KPK, karena peluang itu masih ada, ungkap Dani menutup pembicarannya. (etih/ganesha)
cover story 14
tingkat nasional yang akan berlangsung di Palembang, Juni mendatang. Untuk persiapannya kami melakukan pembinaan oleh guru guru dan juga pihak pesantren karena selama ini anak mondok di pesantren. Meskipun dengan keterbatasan anggaran tapi kami tetap semangat untuk bisa menjadi yang terbaik di nasional nanti,papar Hilman. Santi sendiri kepada Ganesha mengaku bangga atas prestasi yang tidak disangkasangkanya itu. Bahkan Santi pun bertekad untuk mengharumkan nama baik sekolah dengan menjadi juara di tingkat nasional nanti. Selama ini saya terus berlatih, bahkan dalam beberapa even pihak sekolah selalu memberi kesempatan pada saya untuk tampil di depan umum,ujar gadis yang bercita-cita menjadi guru ini, bangga. Selain gencar dalam berburu prestasi, sekolah yang ikatan alumninya kuat ini juga menyelenggarakan berbagai ekskul dan lomba- lomba bagi sekolah dasar yang ada di sekitarnya. Selain menyelenggarakan berbagai lomba untuk siswa, kami juga mengirimkan guru fisika
untuk mengikuti lomba guru tingkat kabupaten,imbuhnya. Hilman berharap pemerintah dalam hal ini instansi terkait lebih memperhatikan dalam bidang sarana, karena selama ini masyarakat hanya melihat dari segi fisik saja dalam menilai sekolah. Meskipun demikian kenyataannya, namun kami tetap bertekad untuk menomorsatukan prestasi walaupun dengan keterbatasan sarana,tandasnya. Menutup pembicaraan Hilman menuturkan pihaknya siap menerima siswa
PGRI Lebih Fokus Lagi pada Sosialisasi dan Pencapaian Visi Organisasi
CIAMIS. Gerak langkah perjuangan PGRI Kabupaten Ciamis harus lebih fokus lagi pada sosialisasi dan upayaupaya pencapaian visi organisasi. Adapun visi yang dimaksud yakni PGRI Kabupaten Ciamis Membina Profesi dan Membangun Sinergitas dalam Meningkatkan Layanan Kinerja Profesional. Visi ini harus tersosialisasikan dan terinformasikan kepada seluruh anggota dengan caracara yang sesuai dengan koridor organisasi keprofesian. Hal tersebut diungkapkan Ketua PFRI Kabupaten Ciamis, H. Tatang, S.Ag.,M.Pd. dan dibahas dalam rapat pengurus (19/3) di Aula Wisma PGRI. Rapat membahas pula implementasi garapan PGRI berikut evaluasi internal sebagai bahan Konkerkab 3 PGRI Kabupaten Ciamis yang akan digelar 30-31Maret 2013 di Wisma PGRI Kabupaten Ciamis diikuti oleh para utusan cabang dan ranting PGRI seKabupaten Ciamis. Semua hal yang telah dibahas dan dievaluasi dituangkan dalam draf materi Konkerkab yang penyusunannya dikerjakan oleh panitia SC dan pembahasan persidangan dilaksanakan oleh panitia OC yang diketuai oleh H. Dedi Kusmana, S.Pd. Berbagai langkah strategis telah dilakukan untuk lebih meningkatkan kualitas layanan profesional terhadap anggota sejalan dengan perkembangan organisasi dan regulasi kemajuan bidang pendidikan. Di antara langkah yang ditempuh dikemukakan oleh H. Tatang yakni tentang penatakelolaan organisasi secara paripurna menyangkut berbagai dimensi yang dibutuhkan dan ditetapkan oleh organisasi seperti pembenahan keanggotaan yang telah berhasil menjadi terbaik nasional, penataan asset dan kekayaan organisasi termasuk renovasi Wisma PGRI dengan konsep kekinian, peningkatan kinerja pengurus dalam menatadan membina anggota agar lebih kompeten dan profesional dalam bidang pekerjaan atau profesinya, menjalin kemitraan, dan lain-lain. Visi PGRI Kabupaten Ciamis harus sampai pada seluruh anggota dan dilaksanakan secara benar agar beroleh ketercapaian hasil yang optimal. Kita telah banyak perubahan. Akan tetapi, perubahan bahkan peningkatan tersebut kurang tersosialisasikan sehingga kurang diketahui jangankan oleh para anggota yang jumlahnya demikian banyak, oleh para pengurus cabang saja belum semuanya. Hal ini harus dipikirkan jalan keluarnya dan dilakukan upaya untuk memperbaharuinya, khususnya melalui Konkerkab ke-3 PGRI Kabupaten Ciamis semua itu harus terakomodasi dan tersampaikan kepada anggota melalui para peserta, tegas H. Tatang. H. Tatang pun mengatakan bahwa tak hanya sebatas kegiatan yang harus dilaporkan dan tersampaikan kepada anggota. Keuangan juga harus benar-benar tertib, jelas, dan transfaran hingga bisa diketahui, dipahami, dan diakui oleh anggota bahwa pola pengelolaan keuangan PGRI benar-benar sehat. Kita sudah tak punya utang ke provinsi maupun ke pusat dan keuangan organisasi sangat terbantu oleh hasil pengelolaan wisma. Selain itu, H. Tatang mengamanatkan agar Konkerkab ke-3 harus menjadi momentum yang benar-benar dapat melahirkan komitmen baru dan kinerja baru demi tercapainya visi dan misi organisasi PGRI Kabupaten Ciamis. Oleh karena itu, mari kita tingkatkan keseriusan dan tanggung jawab kita dalam mengelola organisasi PGRI Kabupaten Ciamis agar lebih terasa manfaatnya oleh Ciamis, H. Endang Rahmat, Dr.,M.Pd. bahwa seluruh pengurus telah berupaya keras untuk menjalankan semua agenda kerja organisasi termasuk kesiapan melaksanakan Konkerkab ke-3 merupakan bukti sinergitas dan kekompakan para pengurus PGRI Kabupaten Ciamis dalam komitmen melayani kepentingan anggota sesuai koridor organisasi profesi dalam perwujudan visi organisasi. Kami senantiasa mengedepankan prpfesional kerja, baik dalam melaksanakan tugas kedinasan maupun dalam hal keorganisasian. Semangan dan komitmen tersebut Insya Allah akan terus dipertahankan sampai pada ranah berakhirnya kesempatan dan tercapainya visi organisasi yang telah disefakati. Oleh karena itu, maka upaya sosialisasi visi sekaligus kegiatan-kegiatan strategis untuk dijadikan prioritas garapan harus benar- benar terakomodasi tak sebatas dilaporkan kepada para anggota dalam Konkerkab ke-3. Harapannya tentu saja evaluasi ketercapaian visi organisasi bisa terukur dan diketahui secara pasti. Lalu, agenda ke depannya benarbenar sejalan dengan ranah garapan yang focus terhadap ketercapaian visi organisasi secara paripurna, pungkas H. Endang Rahmat, optimis.*** (Ayu Berliani/Ganesha).
Kepala MTS Darul Ulum Hilman Sobur, S.Ag., berfoto bersama Santi dan para guru.
baru untuk tahun ajaran 2013 / 2014. Mudah -mudahan di tahun ajaran baru nanti sarana di sekolah lebih lengkap lagi dan prestasi pun semakin gemilang,tutupnya. (ayu/ganesha )
warga anggota. Jika ada hal-hal yang dianggap mengganjal atau terjadi kesenjangan, maka langkah terbaik adalah kita kembalikan pada AD/ ART dan tata tertib organisasi. Dengan demikian, maka seluruh pengurus PGRI Kabupaten Ciamis dituntut mampu menyampaikan informasi dan perkembangan kinerja organisasi dengan benar dan actual. Berikan layanan informasi komunikasi yang optimal kepada anggota jangan sampai para anggota terkungkung oleh informasi dan hal yang itu-itu juga, ujar H. Tatang. Apa yang diungkapkan H. Tatang direspon serius oleh para pengurus yang secara tegas pula dikemukakan oleh Wakil Ketua PGRI Kabupaten
Pengurus baru LKW. WALAUPUN belum berbadan hukum, LKW (Lembaga Kesejahteraan Warga) SMAN 1 Banjarsari dirasakan manfaatnya. LKW dirasakan sangat penting keberadaannya oleh para guru karena sangat membantu perekonomian terutama pada saat membutuhkan dana atau barang yang sangat urgen dan mendadak. Selain itu, di LKW ini pembayarannya bisa dicicil dengan bunga yang ringan. LKW SMAN 1 Banjarsari atau Koperasi Guru SMAN 1 Banjarsari, Jumat (15 Maret 2013) mulai pukul 13.00 WIB melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT). RAT ini mengagendakan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Tahun Buku 2012 dan pemilihan pengurus baru karena pengurus lama menurut AD/ART telah habis masa kerjanya yaitu selama dua tahun. Menurut AD/ART pula pengurus lama tidak berhak dipilih kembali apabila sudah berturut-turut menjadi pengurus selama dua periode. Drs.H.Tutuy Guntara, M.Pd., Kepala SMAN 1 Banjarsari yang berlaku sebagai Pembina dalam sambutannya mengatakan bahwa Koperasi seperti yang dicanangkan oleh Drs. Muhammad Hatta sebagai soko guru perekonomian rakyat Indonesia harus terus dikenbangkan. Walaupun saat ini konon katanya telah ada UU Koperasi yang lebih liberal, koperasi sebagai soko guru perekonomian seyogyanya terus dipelihara dan dikembangkan dengan cara menjadi anggota koperasi yang baik. Anggota yang baikmenurut Tutuy yaitu anggota koperasi yang rajin meminjam tetapi juga rajin membayar pinjamannya. Senada dengan Pembina, Badan Pemeriksa yang disampaikan oleh Yosep Setiawan, S.Pd., mengharapkan semua anggota koperasi bisa menjadi anggota koperasi yang baik melaksanakan hak dan kewajibannya dengan baik. Bagi anggota yang memiliki
H. Eef tak sebatas dalam konteks pertemuan seperti dilaksanakan saat MGMP Bermutu. Lebih jauhnya harus terimplementasikan pada proses pembelajaran di sekolah lewat tupoksi yang sebenar-benarnya. Dengan begitu, maka tugas guru PAI yang tak sebatas memberikan materi atau bahan ajar, namun harus sampai pada pengawasaan lapangan di luar pembelajaran tuntutan realitas siswa dalam melaksanakan apa yang diajarkan adalah keniscayaan yang harus terus dilakukan. Guru PAI harus benar-benar mampu membelajarkan siswa secara nyata dan berkarakter. Bagaimana guru PAI mampu membuat siswa mau dan mampu melaksanakan apa yang dibelajarkan. Tentu saja diawali oleh proses mengetahui, lalu melaksanakan, dan terakhir kebiasaan mengamalkan. Inilah esensi pembelajaran yang harus benar-benar dilakukan oleh para guru PAI apalagi yang telah mengikuti MGMP PAI Bermutu, pesan H. Eef di akhir sambutannya.*** (Ayu Berliani/Ganesha)
Ragam 08
KEMDIKBUD Plus 13
Pihak SMPN 1 Panjalu telah memasang tanda peringatan bagi pengendara bermotor di dekat material longsor.
bagian jalan raya sehingga mengganggu arus lalu lintas. Pihak sekolah bersama masyarakat sekitar langsung memindahkan material longsor agar tidak menutup badan jalan, ujarnya.
tantangan umat ke depan. Dalam rencana ke depan, H.Iing yang berniat menjadi C1 di Kabupaten Ciamis akan menjadikan masyarakat Ciamis yang Nyantri, Nyunda, dan Nyakola. Konsep ke depan akan dibuat kerjasama antara sekolah dengan pesantren agar pendidikan agama lebih baik lagi. Hal ini bisa diterapkan misalnya dalam bulan Ramadhan anak-anak dipesantrenkan selama dua minggu, selanjutnya belajar biasa di sekolah, tegas Iing. (emas/ ganesha)
H. Akhmad Dimyati,S.IP.,:
secara aklamasi oleh anggota biasa PWI yang masih aktif disertai kepemilikan KTA (Kartu Tanda Anggota) yang masih berlaku atau sedang dalam proses perpanjangan. Lebih lanjut Dimyati
Terima Privat Bahasa Inggris untuk Siswa SD/SMP & Terjemahan Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris. Hub. 085223458167.
keluarga 12
Lembur Kuring 9
19
Tips
Anak adalah harta yang tidak ternilai oleh apapun. Dia ibarat titipan paling indah yang diberikan Allah kepada orang tuanya. Pada masa depannya lah terletak harapan serta kebahagiaan para orang tua. Dijaman modern seperti sekarang ini, adalah sebuah keharusan bagi orang tua untuk mengajarkan anak- anak mereka tentang pentingnya akidah yang lurus. Hal ini penting untuk dilakukan, mengingat banyaknya pengaruh diluaran yang bisa membentuk karakter anak- anak kita. Maka sebagai orang tua, kita harus tahu bagaimana cara mengarahkan mereka, agar kelak mereka menjadi anak- anak yang sholeh. Berikut beberapa tips mendidik anak agar menjadi sholeh, Insya Allah. 1. Sholehkan diri, Sholehkan anak. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, perumpamaan ini pas sekali untuk menggambarkan, bahwa sedikit banyak anak adalah cerminan dari kedua orang tuanya. Karena itulah, sebelum kita memiliki citacita untuk mendapatkan anak sholeh, memang sebaiknya para orang tua mensholehkan diri mereka. Orang tua juga selayaknya melengkapi diri dengan berbagai ilmu, agar dapat digunakan dalam pengasuhan anak. Ketika anak dibekali oleh bangunan keagamaan yang baik, hal ini akan menciptakan langkah antisipasif terhadap bencana kebobrokan akhlak anak dimasa depan. Jadi sekedar memerintahkan anak untuk berbuat, tidaklah cukup membentuk karakter dan pribadi yang sholeh pada diri mereka. Orang tua juga harus sanggup untuk memberikan tauladan dalam hal berbuat baik. 2.Orangtuaku, Tauladanku Like father, like son, ungkapan ini mungkin sudah sering kita dengar untuk menjelaskan bahwa memang anak adalah plagiator ulung. Setiap tindak tanduk orang tua yang tertangkap oleh mata anak- anak mereka, tidak akan hilang begitu saja. Memori anak yang kuat akan terus merekam. Jika seorang anak sering berkata kasar, bisa jadi karena dia juga sering mendapat perkataan seperti itu dari orang tuanya. Atau mungkin karena si anak seringkali melihat adegan pertengkaran yang dipertontonkan orang tua mereka dirumah. Jika hal ini dibiarkan setiap hari, lama-lama sikap tersebut akan diimitasi, diinternalisasi dan dihabitasi dalam kehidupan anak tersebut. 3.Ukir Masa Depan Anak dengan Ilmu Mengajarkan ilmu kepada anak, ibarat mengukir diatas batu. Ilmu apapun yang orang tua berikan kepada anak akan dengan mudah terserap. Ini tidaklah mengherankan, karena ketika anak dilahirkan mereka memiliki 100 miliar neuron di otaknya. Jika diumpamakan satu unit komputer memiliki 100 neuron (jaringan) maka otak anak akan sama dengan 1 miliar unit komputer. Karena itulah, anak-anak memiliki karakteristik ingatan yang kuat. Maka, disinilah waktu yang tepat untuk para orang tua untuk mengajarkan mereka tentang akidah yang benar, namun tetap dengan bahasa yang mereka bisa pahami. 4.Perhatikan Lingkungan Anak-anak Kita "Sesungguhnya perumpamaan teman yang shalih dengan teman yang buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan pandai besi. Seorang penjual minyak wangi bisa memberimu atau kamu membeli darinya, atau kamu bisa mendapatkan wanginya. Dan seorang pandai besi bisa membuat pakaianmu terbakar, atau kamu mendapat baunya yang tidak sedap." (HR. Bukhari Muslim). Itulah pesan Rasulullah yang mulia, agar kita berhati-hati dalam memilih teman, serta peka terhadap pengaruh yang berasal dari lingkungan sekitar kita. hal yang sama juga berlaku bagi anak- anak kita. Mereka yang polos kadang belum mengerti tentang bagaimana mereka harus berteman. Maka disinilah tantangan bagi orang tua untuk kemudian "menyelamatkan" anak mereka dari pengaruh buruk yang akan membentuk kepribadiannya dimasa depan. 5. Sabar, Ikhlas dan Doa Kesabaran adalah hal mutlak harus dimiliki orang tua. Hal ini karena dalam rentang proses mendidik anak, kadang kita menemui hal- hal yang kurang berkenan. Contohnya, anak bersikap bandel dan tidak mau dinasehati. Ketika berada dalam keadaan seperti ini, sebaiknya orang tua menghindarkan diri dari caci maki dan kemarahan yang hanya akan membuat mereka semakin menjauh. Ketika emosi sudah mulai memuncak, orang tua harus pandai dalam menguasai diri, katakan pada diri bahwa toh mereka masih anak- anak, yang mungkin belum sepenuhnya mengerti tentang sebuah akibat. Kitapun pernah pada usia mereka, dan pastilah saat itu kita pun tidak ingin dibenarkan dengan cara yang kasar. Selain itu, orang tua juga harus belajar tentang keikhlasan. Ridho allah adalah tujuan terbaik, dan jalan menggapainya adalah dengan ikhlas. Keikhlasan hati orang tua akan membuat apa yang mereka sampaikan mudah diserap dan dipahami anak. Dan yang tidak kalah penting, adalah dengan terus mendoakan mereka, supaya selalu berada dijalan Allah, dan kelak menjadi generasi islami yang membanggakan. (Syahidah/vism/nt)
BAHASAN
Ngulit Bawang
BAHEULA aya babasan dah kapas dah bawang. Hartina nya eta jual beuli crungcreng alias kontan. Mun disusul ka beh ditu deui, nya nepi kana kabiasaan jaman harita yen jual beuli teh cukup ku tutukeuran barang ku cara langsung alias barter. Beas ditukeuran ku asinan, uyah ditukeuran ku gula, samalah bawang ditukeuran ku kapas. Tah nu pangpandeurina sigana kungsi jadi kabiasaan nu kawilang lila lumangsungna. Memang can pati eces naha bawang kungsi jadi komoditas nu dihasilkeun ku urang Sunda baheula. Ngan mun nilik yen kulawarga bawangbawangan kayaning bakung, jeung rupa-rupa babawangan nu jaradi di kebon, teu mustahil mun bawang beureum jeung bawang bodas oge kungsi diparelak ku bangsa urang. Samalah teu saeutik patempatan nu make ngaran bawang.Upamana bae kacamatan Bawang di Jawa Tengah jeung Tulangbawang di Sumatra. Eta hiji bukti yen bawang lain hal nu anyar keur bangsa urang mah. Saterusna dina pergaulan antarbangsa, bawang kungsi jadi komoditas penting nu bisa dibarterkeun jeung kapas nu dibawa ku bangsa Cina. Harita mimiti aya pangaruh bangsa lian kana bahan sandang di urang. Nu tadina cukup ngandelkeun serat daun gebang nu rea jadi di urang, pindah kana kapas nu kudu didatangkeun ti nagri deungeun. Nya ti harita di urang aya babasan dah kapas dah bawang. Hartina, aya kapas aya bawang, euweuh bawang moal nyokot kapas. Di dieu tembong yen karuhun urang salawasna boga tangtungan nu tandes dina jual beuli. Teu resep nganjuk. Hanjakal saterusna babasan dah kapas dah bawang teh teu nyawaan deui. Di mana-mana memang rea nu marelak bawang nerekel, pamarentah gancang ngagedean kuota impor, lain ngarojong patani bawang pikeun ningkatkeun produksi. Kiwari, babasan dah kapas dah bawang geus teu dipake. Asal nenjo barang bari resep, najan teu nyekel duit pasti dicokot bae. Komo nu didagangkeunna duit, teu sirikna ti unggal nu dagang dicokot. Antukna lain hirup raharja nu kasorang tapi hirup ngabarungsinang diudagudag rentenir. Mun dicrukcruk ka tukang, ngawabahna kabiasan nganjuk teh raket jeung topan pulitik nu kungsi narajang nagri urang dina taun 60-an. Bareng jeung dijejelkeunna komunisme, kabiasaan rereongan jeung gotong royong digederkeun. Macul rereongan. Ngadegkeun imah rereongan,jrrd. Memang enya tembong sumanget sosial pikeun silihjeujeuhkeun , tapi enasenasna mah ngandung peurah. Sabab saterusna bangsa urang jadi luntur kamandirian. Samalah apan sanajan teu ngeupeul duit, dina mangsana hayang hajat mah der we da bakal rea nu nyarambungan ieuh. Tungtungna taun-taun kudu mayaran hutang kurut hajat . Tur padahal, samemehna mah mun hayang boga imah gedong ge babahanna oge taun-taun da ngandelkeun nu sorangan. Beres nyiapkeun rahab, teu langsung geng ngadegkeun tapi nyiapkeun pare keur bekelna heula. Mun can boga sakitu leuit, can dimimitian nyieun imah teh.Memang kesel, tapi hirup bakal lugina sabab teu kudu mayaran hutang kurut nyieun imah. Munasabah mun jaman baheula mah nu boga imah
KAMUS SUNDA-INDONESIA
P Pegk = Pesek Pelak = Tanam / Menanam Pelem = Gurih Pelesir = Piknik Pelong = Tatap Pendak = Bertemu Pengker = Belakang Percanten = Percaya Perhatosan = Perhatian Perkara = Hal / Perihal Perkawis = Hal / Perihal Persaben = Tukang Mintaminta Peryogi = Perlu Peuncit = Gorok Peunteun = Nilai Peura = Serak / Parau Peureum = Pejam Peureut = Peras Peurah = Bisa Ular Peurih = Pedih Peuting = Malam Peuyeum = Tape Pi = Bakal Pias = Pudar Piceun = Buang Pidang = Menampilkan Piding = Sekat Piit = Pipit Pikeun = Untuk / Teruntuk Pilari = Cari Pilih = Memilih Pinarep = Payudara Pingping = Paha Pingpong = Tenis Meja Pinton = Tayang Pinter = Pintar Pipir = Samping Rumah Pirak = Cerai Piraku = Masa Pireu = Bisu Pisan = Sekali / Amat / Sangat Po = Hari Po = Jemur Pok = Gelap Poho = Lupa Pondok = Pendek
Pribados = Pribadi / Saya Sendiri Pribumi = Tuan rumah Pulisi = Polisi Pulpen = Ballpoin Pun Buang = Ibu Punten = Maaf / Permisi Pupuhu = Pemimpin/Ketua Pupus = Meninggal dunia/mati Pupus = Meninggal dunia Pupus = Hapus Purun = Jadi = Jadi Purunyus = Genit Puseur = Tengah Putra = Anak R Rada = Agak Ragaji = Gergaji Ragrag = Jatuh Raheut = Luka Rahul = Bohong Rahul = Bohong Rajin = Giat Raka = Kakak Raket = Intim Raksukan = Baju / Pakaian Rama = Bapak Rambut = Rambut Rame = Ramai Ramo = Jari Rampak = Gabung / Bersamasama Rampung = Beres Rampus = Rakus Ranca = Rawa Rancucut = Basah Kuyup Randa = Janda Randa Bengsrat = Janda Kembang Ranggeum = Cengkram Rangu = Renyah Raos = Enak Raraosan = Perasaan Raray = Wajah / Muka Rawayan = Jembatan Rang = Riuh (Nyambung)
sabab salawasna digagandulan hutang. Nagara boga hutang. Rahayat pon kitu deui. Antukna masalah nu jul-jol taya kendatna gampang pisan ngahuru emosi nu ka dituna matak ngahudang amarah.*** ( Putuwiharta )
Ngeureut bawang. tapi satreusna teu matak raharja kana hirupna. Ari sababna pamarentah teu tigin kana jangjina rek melaan si leutik. Dina kanyataanna mah pamarentah kalah cueut ka kartel jeung mapia bawang nu ngadatangkeun ratusan rewu ton bawang ti Cina. Ironis pisan, bangsa nu baheula nukeuran bawang ku kapas ka urang, ayeuna nyaeuran bawang ka nagri urang bari maehan patani bawang di urang. Ku kituna, najan ayeuna rega bawang puluhan rewu, patani mah teuteusing untung da nu untung mah importir bawang. Unggal rega bawang
Ya, karena yang dipilih jadi kepala, ketua atau pemimpin hanya laki laki saja. Kalau itu alasan anda, mengapa anda tidak mengatakan bahwa Allah juga pilih kasih dalam memperlakukan makhluk lainnya? Mengapa sapi boleh dipotong dan disantap oleh manusia, sedangkan manusia tidak boleh diperlakukan demikian oleh sesamanya atau oleh hewan? Mengapa hanya manusia yang Allah beri akal, sedangkan hewan tidak? Kiranya anda, sebaiknya juga menjawab pertanyaan pertanyaan tersebut agar diperoleh pemikiran yang adil dalam menilai tindakan Allah. Bukan hanya Allah itu Maha Kuasa lagi Maha Perkasa, lalu
gedong teh ngan hiji dua dina salembur teh. Beda pisan jeung ayeuna, unggal jalma boga gedong najan meunang anjuk ngahutang. Akibat leungit kamandirian, bangsa urang teh jadi ngulit bawang alias gampanng ambek
Bedah Bendungan
DINA taun 1739 Kabupaten Ciancang (ayeuna mah jadi Desa Utama di Kacamatan Cijeungjing ) diserang ku 2000 jalma nu jolna ti Banyumas jeung Dayeuhluhur.Eta gorombolan nu dipingpin ku Tumenggung Banyumas kalawan dibantuan ku Ngabei Dayeuhluhur teh geus ngarampog harta rahayat Ciancang. Salian ti eta aya ratusna rahayat Ciancang nu tiwas deuih. Eta kajadian katelahna Bedah Ciancang. Teu jelas naon kasang tukangna pangna Tumenggung Banyumas ngarurug Ciancang. Ngan nu jelas mah kajadianna teh lumangsung tuli kali. Nu kahiji, serangan ti wetan teh bisa dicandet, nu kadua oge masih keneh bisa diungkulan, ngan nu katilu kalian Ciancang teh bener-bener ajurlebur. Eta sababna Ciancang robah ngaran jadi Utama. Tina babasan nista, maja, utama. Ku leungitna somah Ciancang nepi ka ngaratus, kaaayaan Kabupaten Ciancang teh jadi parongpong da jalma sakitu teh
RAKSA BASA
kalinglap nu nempo. Ngabedah hartina asup ka imah batur tanpa ijin. Conto kalimahna, Bangsat teh ngabedah asup tina jandela dapur. Ngabedahkeun hartina nyaatan balong,
Asuhan: K. Endrasmara
Dibedah hartina dioprasi pikeun dipiceun panyakitna. Conto kalimahna, Panyakit di jero beuteung mah taya deui jalanna iwal kudu dibedah. Bebedahan hartina tempat paragi bedahna balong, ranca atawa situ. Conto kalimahna, Geura teangan bebedahanana ari ieu balong rek disaatan mah meungpeung isuk keneh! Bedah bendungan hartina eleh wowotan atawa jajaten ku gogoda anu pohara. Conto kalimahna, Sapengkuhpengkuhna lalaki ari digoda ku nu mencrang mah teu wudu bedah bendungan. Bedah buku hartina nyawalakeun eusi hiji buku tina rupa-rupa jihat. Conto kalimahna, Isuk re kaya acara bedah buku Handapeun Mega Kulawu yasana pangarang Nurhalimah di aula kacamatan. ***
Karedok Priangan
Karedok banyak mengandung Vitamin karena kita tahu dari bahannya sendiri yakni sayuran yang mempunyai akan Vitamin dan gizi bagi tubuh kita. Karedok adalah masakan atau ramuan khas asli Indonesia dan tidak terdapat di negara manapun. Karedok Priangan ini sangat mudah untuk membuatnya apabila kita sudah menyiapkan semua bahan bahan dan bumbu yang kita perlukan. Baiklah kita langsung saja untuk melihat bahan apa saja yang dibutuhkan dan bagaimana cara membuatnya seperti di bawah ini. Bahan Bahan yang Diperlukan: Kol kg, Ketimun 1 buah, Kacang tanah 2 ons, Kacang panjang 2 ikat, Terong glatik 2 buah, Oncom 1 iris
Resep Keluarga
Bumbu: Bawang putih 2 siung, Gula merah sendok makan, Lombok merah/rawit 5 buah, Garam sendok makan, Kencur 1 rsj, Kemangi 1 tangkai, Asam 2 mata dan Terasi sendok teh. Cara Membuat Kacang tanah disangan, dihaluskan. Sayuran dicuci, diirisiris yang rapih dan halus. Bumbu-bumbu dihaluskan, kecuali asam dicairkan, diambil airnya, oncom dan terasi dipanggang, dihaluskan. Kacang yang sudah dihaluskan, dicampur dengan bumbu-bumbu yang sudah halus, ditambah air asam. Sayuran dicampur dengan bumbu, dihidangkan dalam piring dalam. Untuk catatan, sayur yang disajikan harus mentah atau belum dimasak. (gns/fint)
jaman harita mah kacida reana. Tina sakituna, atuh ti taun 1739-1761 mah Ciancang teu boga bupati sabab dihijikeun jeung kabupaten Galuh Imbanagara. Tina kecah bedah bisa robah jadi bebedah, bedahan, ngabedah, ngabedahkeun, dibedah, bedah bendungan, jeung bedah buku. Bebedah hartina asup ka imah batur seja nyieun lampah goreng, naha ngabadog atawa ngagunasika pangeusina. Conto kalimahna, Geus der deui si Kardi teh Wisata Bendungan Ciliwung Katulampa. ngadon bebedah di lembur Sindangjaya. ranca atawa situ. Conto kalimahna, Saha nu Bedahan hartina baju potongan jas. ngokojoan mgabedahkeun ranca bakung Conto kalimahna, Ceuk saha wae tukang teh? macul, ari geus make bedahan mah mani
10
Edisi 054 Volume II Maret IV 2013
11
Edisi 054 Volume II Maret IV 2013
bag.2
cerpen
Oleh: AYI LIKE
banget ngocok perut orang. Sukses. Hahaha. Aku masih saja inget penampilan kamu kemarin. Lucu. Seru. Benarkah? Tanya hatiku tak percaya. Dan aku semakin tak percaya ketika aku mulai memasuki gerbang sekolah dan mendapat uluran salam dari seluruh murid yang memuji bakatku dalam melucu. Dandanannya kagak nahan. Pantunnya dahsyat, Men! Nur, kamu dapat pantun itu dari mana? Kagak nyangka euy, kamu punya bakat juga jadi pelawak. Nur, dandanan kamu haha sangat haha Dan segudang kata-kata yang lain untuk memujiku kudengar di hari ini tiada henti. Sungguh, aku masih merasa belum percaya dengan semua kejadian yang kualami ini. Benarkah seluruh sekolah ini mengenalku? Benarkah gadis biasa-biasa yang tak terkenal ini mendadak jadi terkenal? Benarkah? Benarkah? Dan rasa tak menyangkaku ini semakin menjulang tinggi ketika banyak murid yang menirukan pantun dan gayaku dalam berpantun. Aki-aki numpak japati Numpakna jeung Emaema Abdi bantara Nur Puspitasari Ti angkatan dua puluh lima. Ah, pramuka, pramuka, kau telah membuatku menjadi seterkenal ini. Terima kasih karena aku tahu, lambat laun kamu membentukku menjadi jiwa seteguh karang yang selalu berguna dimana saja dan dalam keadaan apapun.*
Nia Kurniasih
PEKERJAAN adalah hal terpenting dalam hidup menurut sebagian besar manusia. Mereka mengultuskan bahkan menjadikannya hal yang paling utama dari segalanya. Dengan segala cara mencari jalan di dunia demi menemukan kebahagian yang menurut mereka adalah kebahagian sejati. Pengaruh budaya menjadi salah satu penyumbang terbesar dalam kegiatan manusia mencari jalan kebahagiaan. Umat Islam pada saat ini membutuhkan kebudayaan yang dinamis dan kreatif. Kebudayaan yang berkembang yang membuat mereka bangkit sesuai dengan kaidah Islam. Seperti yang tercantum dalam Al-Quran: Bagi manusia ada malaikat-
Oleh:
Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu KitabKitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang
terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu. Maka berlombalombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu. (Penulis adalah Mahasiswi IAID Ciamis PGMI 4/Staf Pengajar di SDN 1 Kertaharja)
Bedak Padat Ulas Dua Antologi Puisi Karya Penyair Perempuan Potensial
Antologi puisi karya Teti Gumiati berjudul Harmoni. Teti adalah Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Diksatrasia) FKIP Universitas Galuh Ciamis. Di sela-sela kesibukannya, ia masih sempat menuliskan karya-karya puisinya hingga terhimpun menjadi sebuah antologi. Menurut Wida, kumpulan puisi dalam Harmoni karya Teti Gumiati adalah sebuah upaya perenungan sang penulis terhadap hidup. Saya lebih suka menyebutnya sebagai buah kecintaan penulis terhadap kehidupan. Sebab dengan cinta, seseorang bisa lebih intens untuk memahami, mendalami, dan membongkar apa yang tersembunyi, papar Wida. Wida memberikan contoh puisi yang berjudul Rumah Burung. Dalam pemaparannya, Wida menggambarkan perenungan dalam larik menebang pohon mangga menjadi sebuah penggusuran dari peradaban. Wida pun menyatakan, bahwa Teti Gumiati begitu halus dalam mengungkapkan perasaannya, sehingga melihat pohon mangga bukan lagi sekadar pohon mangga yang tumbuh begitu saja, berbuah, lantas menggugurkan daunnya. Namun di dalamnya terkandung banyak hal yang bermakna dalam. Kumpulan puisi Harmoni mengingatkan saya pada puisipuisi pada masa Sutan Takdir Alisyahbana, penyair angkatan pujangga baru, ulas Wida. Berikutnya adalah antologi puisi karya Meitha KH yang berjudul Mesin Waktu. Meitha menjabat sebagai Ketua KPPI pusat, ia pun sering ditugasi memandu acara talk show di MQTV. Ketika mengupas antologi karya Meitha, Wida Waridah menyatakan jika puisi-puisi Mesin Waktu bentuknya lebih bebas. Bentuknya sedikit bebas, sebagai puisi liris. Namun, pada beberapa judul lain, kita akan menemukan puisi-puisi prosa. Kumpulan puisi yang terdiri dari 49 judul puisi ini diikat bukan oleh bentuk, analisanya. Kebebasan bentuk seperti yang diungkapkan Wida terlihat pada judul puisi Hujan Runtuh dan Sudah Lima Tahun. Dalam penilaiannya, Wida menyatakan ketertarikannya pada puisi Meitha yang disimpan di akhir antologinya, yang berjudul Jarak Kita. Puisi yang ditempatkan di paling akhir inilah yang menurut saya bisa menjadi jiwa dari kumpulan puisi-puisi Meitha. Puisi ini mewakili seluruh puisi-puisi yang ada di dalam antologi Mesin Waktu ini, pungkasnya. Rasanya jarang sekali acara seperti ini. Saya sangat senang sekali bisa datang dan menyaksikan Bedak Padat ini, ungkap Tini, mahasiswa 2C Diksatrasia di akhir sesi bedah buku. Acara pun ditutup dengan penampilan beberapa kelompok musikalisasi puisi dan duet pembacaan puisi. Tidak selesai sampai di sana, peserta pun juga disuguhi dengan bazaar buku, yang di antaranya tentu saja tersedia buku antologi puisi Harmoni karya Teti Gumiati lengkap beserta CD musikalisasi puisinya, juga antologi puisi karya Meitha KH, Tabloid Linguistika, dan sejumlah buku-buku mata kuliah. Luar biasa acara ini! Mulai saat ini saya akan terus menulis, baik fiksi maupun nonfiksi. Benar bahwa menulis menandakan bahwa kita pernah hidup, ungkap Ai Santi, seorang peserta Bedak Padat dengan senyum puas usai acara. (Yandi Hidayatulloh, Pemred Linguistika Diksatrasia FKIP Universitas Galuh Ciamis)
Dengan ragu-ragu, kubuka mulut ini untuk mengatakan Aki- aki numpak japati Numpakna jeung Ema-ema Abdi bantara Nur Meirini Ti angkatan dua puluh lima, dengan nada yang sengaja aku cengkok-cengkokan biar kelihatan unik dan enak. Sambutannya? Beda dengan ketika Irgi, Evi, Lilim, Rizal, Riza,Wahyuni yang ketika selesai membacanya mengundang gelak tawa semua orang yang mendengar. Setelah aku selesai membacakan pantunku, yang ada hanya suara tegas dari A Yogi, Lanjutkan! Hari giliran kamu! Ya, lemas deh jadinya. Biar kamu tahu ya Organisasi pramuka di sekolah kami powernya setara sama OSIS lho. Jadi anggota pramuka berisi orangorang hebat semua. Kebanyakan ketua ekstrakurikuler di sekolah ini yang jumlahnya mencapai 24 ekstra ini diketuai oleh anggota
pramuka. Dan yang pasti, tiap tahun dari angkatan pertama sampai sekarang, ketua OSIS pasti anggota pramuka juga. Hebat ya? Teman seangkatanku juga sama hebatnya sama kakak kelas. Meski baru kelas X, mereka sudah dicalonkan jadi ketua ekskul di ekskul yang mereka ikuti selain pramuka. Irgi bahkan sudah jadi Ketua OSIS II. Sedangkan aku? Gadis biasa-biasa ini apa hebatnya? Bikin pantun sama nada unik juga gak bisa. Hiks hiks. * Acara itu pun akhirnya terjadi pada malam ini, tepatnya dimulai dari pukul tujuh malam sampai selesai. Para undangan sudah mulai berdatangan dan memasuki ruangan tempat acara ini berlangsung. Kira-kira sudah ada dua ratusan yang hadir ketika MC membuka acara ini dengan ucapan basmallah bersama-sama. Lalu acara mulai berjalan sesuai agenda. Dan tibalah ke menit tiga puluh sebelum acara hiburan dimulai, para bantara memasuki
Hidungku mulai menunjukan gelagat demam panggung, kembang-kempis tak henti-henti. Ayo Nur, jangan salting! Biasa aja kayak latihan! Anggap semua yang nonton itu gak ada! Berkali-kali kuingatkan hatiku sampai aku kebagian maju ke depan untuk memperkenalkan diri. Belum mulutku terbuka, gelak tawa yang tak tertahan sudah meledak. Dengkulku lemas tibatiba. Aduh gimana ini? Kubuka mulutku sambil setengah merem. Aki-aki numpak japati Numpakna jeung Ema-ema Abdi bantara Nur Puspitasari Ti angkatan dua puluh lima. Dan tawa itu mulai meledak lagi. Aku semakin demam panggung menghadapi riuh ramai suasana acara ini. Tak menyangka nadaku dalam berpantun bisa menarik perhatian sebesar ini. Rasa grogi yang sudah melangit semakin melangit saja. Tapi aku harus kuasai hati. Kulangkahkan kaki menuju barisanku lagi dan penampilan kelompok sisindiran tetap berlanjut. * Hari senin menjemput pagi. Kulangkahkan kakiku menuju sekolah tercinta untuk menimba ilmu yang sebanyak-banyaknya. Baru saja turun dari angkot, seorang murid yang tak kukenal dari sekolah ini juga menghampiriku. Kamu Nur Meirini itu kan? Yang kemarin tampil di acara pramuka malam minggu itu kan? Aku mengangguk. Sumpah Nur, kamu berbakat
BEDAK Padat dihadiri 277 peserta yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, guru, serta sejumlah tamu undangan, Minggu (17/3) bertempat di Auditorium Universitas Galuh Ciamis. Bedak Padat alias Bedah Karya dan Pendapat tersebut mengusung tema Penulis Perempuan Merengkuh Kata, Mewujudkan Sayap-sayap Pencerahan. Dua pembicara sekaligus penyair pun dihadirkan, yakni Teti Gumiati, Dra., M.Pd. dan Meitha KH. Hadir pula di antara tamu undangan, sastrawan Bode Riswandi, sejumlah mahasiswa Unsil, dan para anggota dari Komunitas Penulis Perempuan Indonesia (KPPI). Bedak Padat dipandu oleh Iin
Hodijah, S.Pd. selaku MC. Sajian utamanya adalah bedah buku kumpulan puisi karya Teti Gumiati dan antologi puisi karya Meitha KH. Sebagai pembuka, tampil sejumlah pengisi acara, di antaranya musikalisasi puisi dan deklamasi puisi dari kelompok Teater Pijar, Diksatrasia FKIP Universitas Galuh Ciamis. Sesi bedah buku dipimpin oleh Wida Waridah, salah seorang penggiat sastra dan apresiator puisi. Dengan mengambil beberapa judul dalam antologi kedua puisi tersebut, Wida mampu menjabarkan perihal makna yang terkandung di dalam kumpulan puisi keduanya.
jawab di kalangan para pemuda, ujar Dian Herdianto selaku ketua panitia. Dari ketua RW hingga para sesepuh sangat mendukung kegiatan ini. Diharapkan setiap