Anda di halaman 1dari 8

1

BAB I
PEMBAHASAN
A. Kronologis (Diakronis)
Sejarah mengajarkan kepada kita cara berpikir kronologis, artinya berpikirlah secara
runtut, teratur, dan berkesinambungan. Dengan konsep kronologis, sejarah akan memberikan
kepada kita gambara yang utuh tentang peristiwa atau perjalanan sejarah dari tinjauan aspek
tertentu sehingga dengan mudah kita dapat menarik manfaat dan makna dari hubungan antar
peristiwa yang terjadi. Adapun dalam kehidupan sehari-hari, konsep berfikir diakrnik atau
kronologis ini sangat diperlukan jika kita ingin memecahkan masalah. Tanpa berpikir secara
runtut dan berkesinambungan dalam mengidentifikasi suatu permasalahan, kita akan
dihadapkan pada pemecahan masalah atau pemberian solusi yang tidak tepat.

Menurut Galtung, diakronis berasal dari bahasa Yunani, dia artinya melintasi atau
melewati dan khronos yang berarti perjalanan waktu. Dengan demikian, diakronis dapat
diartikan sebagai suatu peristiwa yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya
dan tidak berdiri sendiri atau timbul secara tiba-tiba. Sebab sejarah meneliti gejala-gejala
yang memanjang dalam waktu, tetapi dalam ruang yang terbatas.

Konsep diakronis melihat bahwa peristiwa dalam sejarah mengalami perkembangan dan
bergerak sepanjang masa. Melalui proses inilah, manusia dapat melakukan perbandingan dan
melihat perkembangan sejarah kehidupan masyarakatnya dari jaman ke jaman berikutnya.

Suatu peristiwa sejarah tidak bisa lepas dari peristiwa sebelumnya dan akan mempengaruhi
peristiwa yang akan datang. Sehingga, berfikir secara diakronis haruslah dapat memberikan
penjelasan secara kronologis dan kausalita.
Contoh :
Menjelaskan peristiwa detik-detik proklamasi harus menjelaskan pula peristiwa-peristiwa
yang melatarbelakanginya, misalnya peristiwa menyerahnya Jepang kepada sekutu, reaksi
pemuda Indonesia terhadap berita kekalahan Jepang, peristiwa rengasdengklok, penyusunan
teks proklamasi.



2


Studi diakronis bersifat vertikal, misalnya menyelidiki perkembangan sejarah Indonesia yang
dimulai sejak adanya prasasti di Kutai sampai kini.

Adapun ciri diakronik yaitu:
a. Mengkaji dengan berlalunya masa;
b. Menitik beratkan pengkajian peristiwa pada sejarahnya
c. Bersifat historis atau komparatif;
d. Bersifat vertikal;
e. Terdapat konsep perbandingan;
f. Cakupan kajian lebih luas;























3


B. Sinkronis
Pendekatan sinkronis menganalisa sesuatu tertentu pada saat tertentu, titik tetap pada
waktunya. Ini tidak berusaha untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa
yang berkontribusi pada kondisi saat ini, tetapi hanya menganalisis suatu kondisi seperti itu.

Contoh:
satu mungkin menggunakan pendekatan sinkronis untuk menggambarkan keadaan
ekonomi di Indonesia pada suatu waktu tertentu, menganalisis struktur dan fungsi ekonomi
hanya pada keadaan tertentu dan pada di saat itu.Penelitian arsip memungkinkan orang untuk
meneliti waktu yang panjang.
Istilah memanjang dalam waktu itu meliputi juga gejala sejarah yang ada didalam waktu yang
panjang itu.
Ada juga yang menyebutkan ilmu sinkronis, yaitu ilmu yang meneliti gejala - gejala yang
meluas dalam ruang tetapi dalam waktu yang terbatas.

Cara berfikir sinkronik dalam mempelajari sejarah : Sedangkan ilmu sosial itu sinkronik
(menekankan struktur) artinya ilmu sosial meluas dalam ruang. Pendekatan sinkronis
menganalisa sesuatu tertentu pada saat tertentu, tidak tetap pada waktunya. Ini tidak berusaha
untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa yang berkontribusi pada kondisi
saat ini, tetapi hanya menganalisis suatu kondisi seperti itu.

Contoh: suatu saat mungkin menggunakan pendekatan sinkronis untuk menggambarkan
keadaan ekonomi di Indonesia pada suatu waktu tertentu, menganalisis struktur dan fungsi
ekonomi hanya pada keadaan tertentu dan pada di saat itu.Penelitian arsip memungkinkan
orang untuk meneliti waktu yang panjang.
Istilah memanjang dalam waktu itu meliputi juga gejala sejarah yang ada didalam waktu yang
panjang itu.

Ada juga yang menyebutkan ilmu sinkronis, yaitu ilmu yang meneliti gejala - gejala yang
meluas dalam ruang tetapi dalam waktu yang terbatas.


4

Sedangkan contoh penulisan sejarah dengan topik - topik dari ilmu sosial yang disusun
dengan cara sinkronis lainnya misalnya adalah:

- Tarekat Naqsyabandiyah
- Qodiriyah di pesantren - pesantren Jawa;
- Kota - kota metropolitan : Jakarta , Surabaya dan Medan;
(metode survey dan interview hanya memungkinkan topik yang kontemporer dengan jangka
waktu yang pendek, tetapi bisa jadi ruangnya yang sangat luas.

Kedua ilmu ini saling berhubungan ( ilmu sejarah dan ilmu ilmu sosial ). Kita ingin mencatat
bahwa ada persilangan antara sejarah yang diakronis dan ilmu sosial lain yang sinkronis
Artinya ada kalanya sejarah menggunakan ilmu sosial, dan sebaliknya, ilmu sosial
menggunakan sejarah Ilmu diakronis bercampur dengan sinkronis
Contoh:
- Peranan militer dalam politik,1945-1999 ( yang ditulis seorang ahli ilmu politik )
- Elit Agama dan Politik 1945- 2003 (yang ditulis ahli sosiologi )


















5

C. Ruang dan Waktu


Konsep Ruang
Ruang adalah konsep yang paling melekat dengan waktu.
Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa - peristiwa sejarah dalam
perjalanan waktu.
Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat terlepaskan
dari ruang waktu terjadinya peristiwa tersebut.
Jika waktu menitik beratkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep
ruang menitikberatkan pada aspek tempat, dimana peristiwa itu terjadi.

Konsep waktu
Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi,
masa lampau bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup.
Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam
sejarah, masa lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan
begitu saja, sebab sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat
dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai
kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.
Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan
untuk perencanaan masa yang akan datang
Keterkaitan konsep ruang dan waktu dalam sejarah
1. Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan
dalam suatu peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subyek
atau pelaku sejarah
2. Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu
kejadian


6

1. Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu
karena perjalanan manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu
tempat dimana manusia hidup ( beraktivitas )






























7

BAB II
Kesimpulan
A. Kesimpulan


Dapat kita simpulkan dari keikhasan ilmu sejarah itu jelaslah bahwa harus ada
pendekatan khusus untuk menerangkan gejala sejarah ( peristiwa, tokoh, perbuatan, pikira,
dan perkataan). Pendekatan yang digunakan untuk mempelajari sejarah dengan menggunakan
pendekatan melalui ilmu-ilmu alam (ilmu tentang dunia luar) tidak sesuai dengan hakikat
ilmu-ilmu kemanusiaan. Abrasi pantai, tanah longsor,banjir bandang, dan peristiwa alam
yang lain memang dapat dianalisis tentang sebab akibat yang pasti berdasar teori ilmu yang di
dapat secara kumulatif. Demikian halnya dengan gejala tehnik, kedokteran, astronomis,
peternakan, geologi, dan sebagainya tidak sesuai dengan sejarah. Istilah penjelasan
memadai untuk menerangkan gejala sejarah.




















8


DAFTAR PUSTAKA

http://bulank2.blogspot.com/2013/10/berpikir-diakronik-sinkronik-kausalita.html

http://focussejarah.blogspot.com/2013/08/pengertian-diakronis-dan-sinkronis.html


http://akrabsenada.blogspot.com/2013/09/sejarah-sebagai-diakronis.html

http://jhonmiduk8.blogspot.com/2014/08/berpikir-kronologi-dan-sinkronik-
dalam.html

Anda mungkin juga menyukai