Anda di halaman 1dari 4

Bambam Yang Setia

Intan Tihaya adalah seorang putri Raja yang cantik jelita. Umurnya 13 tahun. Ia memiliki anjing hutan yang setia. Namanya Bambam. Hampir setiap hari, Putri Intan dan Bambam bermain di tepi hutan terlarang. Suatu hari, Putri Intan jatuh sakit. Raja dan Ratu sangat sedih. Beberapa tabib Putri Intan. sudah Tetapi datang menyembuhkan

penyakitnya tidak sembuh juga. Suatu hari, Raja diberi tahu oleh salah satu prajuritnya bahwa ada seorang tabib yang dapat menyembuhkan segala macam penyakit. Raja memanggil tabib itu ke istana. Menurut sang tabib, Putri Intan dapat sembuh jika mendengar nyanyian burung kutilang yang tinggal di hutan terlarang. Tanpa basa basi lagi, raja langsung memerintahkan prajuritnya untuk mencari burung kutilang itu. Namun, mereka tidak dapat menerobos masuk karena hutan itu sangat lebat dan ditumbuhi tanaman merambat. Raja dan Ratu sangat sedih mendengar laporan prajurit kerajaan itu. Bambam yang saat itu duduk di dekat Raja dan Ratu mendengar pembicaraan mereka.

dalam hati.

Hutan

terlarang?

Aku

kan

sudah

terbiasa masuk ke dalam hutan itu. Kata Bambam Bambam bergegas pergi ke hutan

terlarang. Di perjalanan, Bambam selalu teringat Putri Intan. Bambam menangis pilu. Binatangbinatang Ceritalah di hutan merasa kau Siapa kasihan menangis tahu melihat kawan? bisa Bambam. Tak kecuali Burung Kutilang. Mengapa kepadaku! aku

membantumu.

kata Burung Kutilang. Bambam

memandang burung itu dengan penuh air mata. Ia menyahut sedih. Putri Intan sahabatku sedang sakit. Ia akan sembuh jika mendengar suara nyanyian burung kutilang yang tinggal di hutan ini sahut Bambam. Burung Kutilang terharu mendengar cerita Bambam. Lalu ia berkata, Teman, bawalah aku menemui sahabatmu itu! Aku akan menyanyi untuknya. Jadi kau? tanya Bambam heran. Benar, akulah burung kutilang yang kau cari! jawab Burung Kutilang tegas namun penuh kelembutan. Betapa gembiranya Bambam. Ia segera mengajak Burung Kutilang ke istana. Setibanya di

istana, Kutilang terpejam

Bambam ke

langsung Putri

mengajak Intan. Putri

Burung Intan

kamar

terbaring dengan tubuh lemas dan pucat. Matanya rapat. Burung Kutilang kemudian bernyanyi amat merdu. Cuuiiiiittt, cuuiiiiittt, cuuiiiiittt Mata Putri Intan yang terpejam mulai terbuka perlahan- lahan. Oh, Kutilang, sudah lama aku merindukan suaramu bisik Putri Intan. Bambam sangat gembira melihat keadaan Putri Intan yang sudah membaik. Ia mendekati Putri Intan sambil mengibas- ngibaskan ekornya. Raja dan Ratu juga sangat senang melihat keadaan Putri yang sudah membaik. Dan akhirnya mereka hidup bahagia seperti dahulu kala.

Tamat

Anda mungkin juga menyukai