Penyair, dramawan, Kolumnis, esais, sutradara, dosen teater ISI Padangpanjang, Pembimbing UKM-Pers, serta Pendiri/Penasehat Komunitas Seni Kuflet Padangpanjang-Sumatera Barat, Dewan Penasehat Persatuan Pewarta Warga Indonesia Cab. Padangpanjang Mobile. 081393286671, email sjdoesy@gmail.com Bloger: http://www.sjuned.blogspot.com Facebook: Sulaiman Juned
Hand out mata kuliah Jurnalistik Seni Teater Jurusan Seni Teater Fak. Seni Pertunjukan ISI Padangpanjang
PENGERTIAN JURNALISTIK
* (BELANDA) Joernalistik * (INGGERIS) Journalism * (LATIN) Diurna
Harian atau Setiap hari
Jadi Jurnalistik; suatu pengelolaan laporan harian yang menarik minat khalayak, mulai dari peliputan sampai penyebarannya kepada masyarakat, dipergunakan untuk melakukan kontrol sosial. Termasuk didalamnya; Surat kabar-Radio-Televisi.
FUNGSI PERS
Menyiarkan informasi; Khalayak pembaca berlangganan atau membeli surat kabar karena memerlukan informasi. Informasi yang disiarkan tentang peristiwa-gagasan perilaku orang lain-opini orang lain, dan sebagainya. Mendidik: Sarana pendidikan massa. Surat kabar-majalah memuat tulisan yang mengandung pengetahuan sehingga menambah wawasan pembaca. Fungsi ini secara implisit, ditemui dalam bentuk artikel-tajuk rencana-cerbung-berita bergambar juga mengandung aspek pendidikan. Menghibur; Berita hiburan untuk mengimbangi berita berat (hard news) dan artikel yang berbobot. Hiburan berisi; cerpen-cerbung- cergam-teka-teki silang-pojok-karikatur. Untuk melemaskan ketegangan pikiran setelah pembaca dihidangkan berita-berita dan artikel yang berat. Mempengaruhi; Pers memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Pers yang berpengaruh adalah pers yang independent. Bebas menyatakan pendapat dan bebas melakukan kontrol sosial. Fungsi mempengaruhi terdapat pada tajuk rencana dan artikel.
PERS
Pers
Pers Belanda
Pers Inggeris
Arti Harfiah Cetak Arti Maknawiyah Penyiaran secara tercetah atau publikasi secara tercetak.
PENGERTIAN PERS
Pengertian luas; segala penerbitan, termasuk media elektronikradio-televisi-internet. Pengertian sempit; Hanya terbatas pada media cetak surat kabarmajalah-buletin dan kantor Berita.
MENENTUKAN KELAYAKAN
Sebelum menulis, seorang PENULIS mesti tahu apakah peristiwa itu layak ditulis atau tidak. Jika layak , apakah bahan liputan dapat ditulis menjadi tulisan besar, sedang, atau sekilas saja
10
Sulaiman juned, Jurnalistik Seni teater
11
FAKTOR PRIORITAS
Seberapa penting peristiwa itu bagi pembaca media Anda? Ini menyangkut wilayah jangkauan pembaca dan kebijakan media itu. Masing-masing media tentu punya kebijakan sendiri terhadap itu. Misalnya, media lokal boleh jadi tidak perlu meliput pameran lukisan di Jakarta. Begitu sebaliknya. Atau jika majalah Anda segmennya remaja, tentu yang diprioritaskan adalah acara-acara seni bersegmen remaja
12
FAKTOR KEBARUAN:
Apa hal baru yang disajikan dalam peristiwa atau karya Teater yang diliput itu? Apakah itu karya yang baru, atau karya lama yang dipermak ulang sehingga menjadi baru, atau karya itu mengandung unsur-unsur kebaruan.
13
FAKTOR KEUNIKAN
Apa uniknya peristiwa karya Teater itu? Apa keistimewanya? Keunikan dan keistimewaan dapat diuji dengan pertanyaan: apakah orang lain pernah melakukan hal yang sama? Apa bedanya karya itu dengan karya yang pernah ada?
14
FAKTOR KETOKOHAN
Apakah peristiwa atau karya yang diliput milik seorang tokoh atau berkaitan dengan tokoh? Tokoh seni Teater, boleh tokoh pembaca puisi yang handal. Boleh pula pembacaan puisi oleh penyairnya, atau yang baca puisi Gubernur, koran di provinsi itu wajib menulis, barangkali pula yang menjadi aktor/sutradara adalah Walikota Padangpanjang.
15
16
17
Menulis lewat proses berpikir, bukan suatu kebetulan. Makanya perlu membuat kerangka tulisan terlebih dahulu. Catat semua fakta melalui urutan yang paling penting dan logis. Pilih ide menarik untuk dijadikan paragraf pembuka. Kata-kata yang digunakan mudah diketahui, kosa kata yang dimiliki memang tergantung dari bacaannya. Penulis yang baik adalah juga pembaca yang sangat baik. Pakailah kata/diksi yang sudah dikenal agar mudah dipahami pembaca. Hindari kata yang kurang berarti dalam kalimat. Tiap kata harus memiliki arti. Contoh= mampu melarikan diri (Lolos). Memahami kalimat singkat. Ilmu jurnalistik juga berkembang; abad 17 satu kalimat terdiri 45 kata. Abad 19 menjadi 30 kata. Dewasa ini kalimat yang ekonomis terdiri dari 17 kata. Mempersingkat kalimat agar ekonomis, tidak rumit serta mudah dipahami. Satu kailmat mengandung satu gagasan utama dan gagasan penjelas. Kata sifat digunakan seperlunya saja, karena kata sifat cenederung mengungkapkan perasaan, seperti karya Sulaiman Juned; Jurnalistik Seni sastra.
DASAR-DASAR MENULIS
teater
LANJUTAN.DASAR-DASAR MENULIS
Paragraf juga singkat. Setiap paragraf memuat ide yang lengkap. Satu paragraf minimal 3 kalimat. Mulailah menulis dengan kalimat peralihan, atau memakai kata penghubung selanjutnya, atau Disamping itu. Berpisah dengan pembaca menyajikan pokok pikiran berita. Hendaknya memakai bentuk aktif, karena mampu memberikan sifat mengena, dan singkat pada tulisan. Contoh: Abu (subjek)-Lolos (Prediket)-dari sergapan petugas (Keterangan). Bahasa khusus dan kongkret, jauhkan diri dari bahasa yang abstrak. Contoh: Pistol lebih jelas dari senjata genggam. Palu lebih fokus dari benda tumpul, dan lain-lain. Menulis seperti apa yang sedang diceritakan. Merevisi tulisan-mengoreksi dan mengubah, sesungguhnya bagian dari menulis. Penulis harus menjadi editor terlebih dahulu sebelum dikirim. Tiga kunci sukses jadi penulis; membaca-menulis-lalu kirim ke media. Penutup; kesalahan terbesar tak mampu mengendalikan pemakaian kata. Terpenting jangan gurui pembaca dalam tulisan.
18
19
20
FEATURE
Feature; Memerlukan kekuatan tertentu. Menulis dengan penggambaran yang hidup. Pembaca diajak mengenali persoalan dengan enteng, mengalir dan tidak rewet. Tiap soal dijelaskan melalui peristiwa demi peristiwa, menjalin kisah dengan tema besar tentang kemanusian. Feature; Membicarakan satu-dua manusia (bukan kemanusian), satu keluarga (bukan masyarakat) tetapi dalam bingkai (konteks) tema yang lebih luas. Contoh: satu orang tewas adalah tragedi, dan 100.000,- orang tewas adalah statistik. Contoh Feature; Ekonomi= mengisahkan dampak implasi terhadap keluarga miskin. Olahraga= mengisahkan atlet yang menangis di sudut ruang ganti. Seni= Mengisahkan kehidupan kumuh seorang aktor di luar panggung. Sosial= Seorang guru yang mengabdi di daerah kumuh perkotaan. (hal seperti ini merupakan kekuatan tulisan feature). Karakteristik Feature; Laporan masterpeace. Menggali peristiwa minor menjadi mayor. Memiliki aksentuasi human interest. Karya tulis yang unik karena orisinalitas, pemaparannya bersifat deskriptif. Ada juga feature berisi hiburan dan sedikit informasi, atau mengandalkan informasi dengan sedikit hiburan. Feture ditulis untuk tiga tujuan; hiburan-memberitahumengajarkan sesuatu.
21
HUMAM INTEREST
Terkait dengan ketertarikan dan minat orang. Kisah tentang orang-orang dan pikirannya. Peristiwa yang terpenting; sesuatu yang hidup punya kehangatan, kegembiraan dapat jadi contoh bagi orang lain. Peristiwa hidup; segala kejadian yang bikin enak-enteng-meriah bila dipahami. Interest pembaca disentuh, rasa manusiawi ditarik , pembaca diajak terbenam dalam kisah-kisah cinta, kebencian keingintahuan, ketakutan, humor atau tema-tema yang aneh. Contoh; perasaan orangtua, yang sebagian usia anaknya dihabiskan dalam penjara. Kisah human interest tidak terdeteksi pola dan rincian kejadiannya. Di Balai Kota atau Kepolisian, peristiwa demi peristiwa terjadi dalam ritme dan pemberitahuan tertentu. Kisah human interest menjadi hidup, menjadi berwarna, ketika khalayak diajak membayangkan detail-detail latar kejadian, menikmati apa yang dirasakan penulis, ikut bersedih atau tertawa. Pembaca seolah-olah ada di sana. Penulis masuk kelubang peristiwa, ia mencatat, merekam dan melaporkan seperti detail-detail fotografis. Hal ini yang berhubungan dengan wawasan, pengetahuan, dan berbagai referensi penulis.
Sulaiman Juned; Jurnalistik Seni teater
22
Human Interest....Lanjutan....
Penulis feature selalu mengandalkan deskripsi yang bersandar pada akurasi jurnalistik. Ia tetap memverifikasi informasi, mengakurasi kutipan-kutipan. Bahasa feature ditata apik, tiap kata dan kalimat dipilih. Ringkas-tegasaktif-menarik dan sugestif. Bahasa feature mesti memikatenak dibaca. Gagasan dibangun dengan ekspresi yang harmonis. Membutuhkan kreativitas. Mampu menggunakan sudut pandang (Point Of View) dan gaya penulisan yang khas. Penulis feature mesti peka, dimana ia meletakkan emosional tertentu-paparan yang menyentuh adegan yang menarik dirancang-deskripsi yang kuat disusun.
23
KATEGORI FEATURE
The Bussiness Story; Kisah seputar soal bisnis. Pengisahan biasanya melaporkan bagaimana dunia bisnis penjualan, para pelaku bisnis, dan produk bisnis. Seorang direktur penjualan yang sukses akan dibeli oleh perusahaan lain dengan harga yang mahal. Kisah yang melaporkan cara kerja-konsepfilosofi kerja-kehidupan masa kecil dan keluarganya. The Commemorative Story; kisah human interest mengenai perayaan, peringatan, atau nostalgia yang diupacarakan. Kehidupan masyarakat meritualkan beberapa moment penting. Misalnya; laporan perayaan tahun baru, 17 agustusan dan perjalanan bulan ramadhan. The Explanatory Story; feature yang melaporkan proses kegiatan seperti persiapan partai-partai politik menghadapi pelaksanaan kampanye dan pemilihan umum. The First-Person Story; Kisah tentang seseorang yang menuturkan pengalamannya. Ada peristiwa personal yang ditunggu khalayak. Contoh: Penuturan korban bencana Tsunami di Mentawai, atau gunung merapi di Yogyakarta yang selamat. The Historical Story; Feature tentang sejarah-tempat-tempat bersejarah-kisah dibalik peristiwa bersejarah-kisah dibalik kehidupan tokoh-tokoh sejarah. The Hobbyist Story; kisah tentang kegemaran yang unik dari seseorang. Misalnya; Kisah kolektor barang antik, tidak biasa, aneh! Atau seorang kakek yang memiliki hobi main layang-layang.
Sulaiman Juned,; Jurnalistik Seni teater
24
LANJUTAN.KATEGORI FEATURE
The How To Story: kisah-kisah bagaimana seseorang memproses sebuah kegiatan. Ketidaklaziman, diukur dari kepakaran atau keanehan kejadiannya. Contohny= kisah pengacara yang selalu memenangkan perkara. The Invention Story ; kisah feature tentang penemuan-penemuan. Misalnya; seorang guru menemukan metode pengajaran yang efektif atau seorang pelajar menemukan rakitan teknologi robot. The Medical Story; Setiap manusia pasti sakit. Orang-orang akan mati. Kisah feature tentang rumah sakit yang menolak operasi pasiennya yang miskin, atau penolakan penderita AIDS yang disingkirkan masyarakat. The odd-Ocupation Story; menyangkut kisah pekerjaan yang unik. Contohnya; Kisah penggali kubur atau perias jenazah, atau kisah pembersih jendela gedung pencakar langit. The Overview Story; Mengulas fenomena aktual di masyarakat. Contohnya; ulasan tentang peristiwa kebakaran- ada penyidik-ada pihak asuransi-ada korban kebakaran dan pihak terkait lainnya. Mereka semua untuk mengemukakan pendapat-keadaan-kesulitan-penderitaan-solusinya. The Profile Story; Wartawan kerap membuat feauture profil tokoh publik yang jadi pembicaraan.
25
26
Jenis-Jenis Lead: Lead Ringkasan= berisi saripati atau inti materi tulisan yang meringkas seluruh isi feature. Lead yang bercerita= penulis menciptakan sebuah suasana dan membebaskan pembaca untuk aktif masuk ke dalam tuturan cerita. Biasanya dipakai oleh penulis Novel atau Cerpen. Lead Deskriptif= memuat gambaran tentang peristiwa, tempat kejadian atau tokoh kisah yang terlibat dalam rincian kejadian yang begitu dekat, rapat, seolah-olah pembaca ada disana. Lead Kutipan= Kutipan dan ringkas untuk membuat lead menarik. Terutama bila mengutip omongan orang-orang terkenal. Lead Pertanyaan= menantang keingintahuan pembaca atau memancing rasa ingin tahu. Lead menuding langsung= berkomunikasi langsung dengan pembaca, seperti menyisipkan kata anda untuk menarik keterlibatan pembaca secara pribadi. Lead penggoda= menelusuri keingintahuan pembaca dengan sesuatu yang absurd, tak dikenal, hal baru dan dibawakan umumnya secara bergurau. Lead Seni/Nyentrik= Meleluasakan penulis untuk kreatif. Lead Gabungan= merupakan gabungan dua atau tiga lead.
27
28
PENULISAN ARTIKEL
Artikel = Bagi jurnalisme artikel=Views yaitu segala tulisan yang bersifat opini. Contoh artikel; editoriial-artikel khusus-kolom dan artikel feature. Setiap koran-majalah membutuhkan artikel (views). Tujuan adanya Artikel = berbagai artikel menjadi saluran masyarakat. Halaman opini menjadi forum dialog. Kolom-mimbar untuk mengkaji masalah-masalah nasional, regional, maupun mondial yang berdimensi politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan filsafat. Kontruksi Artikel= Kronologin; memudahkan pemahaman pembaca. Penulis dengan sederhana menyampaikan kisahnya dari permulaan ke akhir. Penulis menggerakkan kisahnya di dalam waktu memakai flasback, dan meneruskannya berdasarkan urutan waktu. Masalah dan Solusi= struktur umum, misalnya; penulis menyampaikan soal birokrasi yang bengkak dan lamban kerjanya. Penulis memulai dengan permasalahan. Menggambarkan isu-isu persoalannya. Memaparkan jawaban demi jawaban sampai ke jawaban utamanya. Dimulai dengan satu dua anekdot lalu bergerak ke solusi dari persoalan. Katalog= membuat list, urutan yang menyangkut orang, tempat, atau berbagai kejadian. Semua diklasifikasikan dan dijelaskan masing-masingnya. Contoh: tulisan perjalanan. Refetitif= kerangka yang mengulang-ulang topik artikel dengan berbagai penekanan yang berbeda. Misalnya; penulis menjelaskan konsep-diawal konsep sudah dijelaskan-selanjutnya menyebut konsep tersebut dalam uraiannya-konsep jadi pokok uraian dengan penekanan yang berbeda. Kombinasi= Pengisahan yang sering dipakai. Menggabungkan Kronologi-masalah dan solusi, diakhir tulisan memberikan pemecahan masalah. Setiap artikel juga harus memakai formula 5 W + 1 H.
29
KOLOM
Kolom= lajur pada surat kabar atau majalah. Juga tulisan dalam penerbitan pers yang menyoroti suatu masalah tertentu dengan gaya bahasa bebas, bersifat subjektif, biasanya satiris dan komis. Penulisnya disebut kolumnis. Sebagai lajur akan ditemukan ketika membolak-balik halaman surat kabar, pada tiap lajur membagi halaman koran atau majalah dengan berbagai berita. Sebagai tulisan akan anda temukan sekotak pembatas (bergaris atau tidak) yang berisi teks artikel ketika membuka halaman demi halaman surat kabar dan majalah. Nama penulisnya tercantum. Biasanya dibumbui foto wajah penulis. Ada juga diberi ilustrasi gambar pignet atau karikatur. Para kolumnis adalah orang-orang yang merespons berbagai peristiwa aktual di masyarakat. Kolom merupakan artikel personal yang gaya tulisan mengandung nilai seni. Sifat otoritatif penulisnya sangat berpengaruh, melebihi fungsi pers sebagai menyiarkan informasi-mendidik-menghibur dan mempengaruhi. Kolom mengekspresikan keyakinan atau keyakinan penulis. Kolumnis mengulas hal-hal aktual. Ulasannya bersifat faktual. Ulasannya selalu menyentuh berbagai bidang. Kolom melayani keintiman yang diinginkan pembaca, artikel kolom menjawab kebutuhan hubungan intim. Kolomnis mesti mempunyai ketajaman melihat celah persoalan, ketangkasan menganalisis dan mensintesiskan permasalahan, dan kemampuan menjelaskan secara luas dan mendalam. Orisinalitas-kreatif-ilustratif ialah kecakapan.
30
LANJUTAN.. KOLOM
Kecakapan kolumnis= kolumnis harus mampu membuat sebuah prosa yang menarik, dan harus mampu melenakan perasan pembaca pada titik rasa kemanusian-yang bersahaja tanpa meninggalkan sodokan penting dan bernasnya pikiran yang diapungkan. Kolumnis harus mampu mengupas dengan bahasa yang gagah dan penuh wibawa akademis-pemaparannya unikmenarik- dan mampu mensugestif pembaca. Kolumnis menyuluhi pembaca yang sedang bingung menyikapi soal-soal kemasyarakatan. Pengaruh Sastra; Jurnalistik perlu sastra yang menunjang, pembaca bukan saja perlu fakta, melainkan perlu nilai-nilai keindahan. Penulis kolom atau wartawan harus mengerti seni reporting sekaligus pelaporan yang artistisk. Kepekaan seorang kolumnis pada latar kultur masyarakatnya. Mencari bentuk dalam penulisannya, keluasaan kerja kreatif penulisan sastra mewadahi ekspresi jurnalistik, khususnya penulisan kolom.
31
ESAI
Sejak tahun 1990. bentuk esai dipilih dan dipakai pers Indonesia, khususnya dalam bentuk penyampaian opini. Jurnalisme mengaplikasikan esai dalam bentuk opini yang punya nuansa tersendiri. Sifat esai; reflektif, melahirkan perengkuhan pada gaya sastra yang mengandung kreatifitas dan orisinalitas. Mengangkat esai pada posisi yang lebih meluas dalam pencapaian eksplorasi penulisannya. Contoh= Catatan pinggir Gunawan Muhammad berjudul Usamah, mari kita baca. Esai Sebuah Artikel Opini; Sebuah esai (artikel opini) berbeda dengan sebuah berita, sebuah esai memiliki sebuah unsur yang menonjol sebab esai memiliki unsur waktu (timelines)- emosi, dan hiburan (entertaintment). Materi esai harus antisipatif-selalu aktual-menjangkau waktu didepan masa cetak-menyelinap dibalik berita-sekaligus interpretatif-esai harus provokatif harus mampu menarik atensi dan minat baca. Penulis menyajikan esai dengan gaya bersifat reflektif-diskursif-persuasif- atau intruktif dan harus menyentuh emosi. Esai mencerminkan sebuah reaksi. Penulis tergerak untuk merespon masalahmelalui peristiwa melaporkan permasalahan. Sebagai medium, tiap masalah dikaitkan dengan kepentingan pembaca. Para redaktur mengaturnya, para penulis meresponsnya; secara sistematis, masalah-masalah dikelompokkan.
32
Lanjutan Esai.
Struktur Esai; seperti kerja sebuah jam , tiap bagian demikian kecil. Antar bagian saling menyatu. Terlihat begitu rumit, susash menelusuri darimana p jam mulai bekerja. Namun jika dilihat dengan kaca pembesar, terlihat setiap bagiannya menunjukkan fungsinya; setiap bagian memiliki pengelompokan. Tiap alat punya klasifikasi, ada komponen yang dapat diobservasi secara mandiri-secara keseluruhan. Sebuah esai dapat dianalisis melalui tiga komponen; Pemaknaanorganisasi karangan-gaya penulisan. Setiap komponen memiliki unitunit kecil, disinilah penulis esai yang baik memiliki kerapian meraut tulisannya. Seluruh gagasan demi gagasan mengalir dengan gaya bahasa yang lugas campur metaforis. Setiap bagian tulisan, dari lead sampai penutup, jalin menjalin secara padu dan utuh. Membawakan penjelasan dan keterangan yang terurut ditemukan penulis. Lewat gaya tulisan personal-prosais-dan retoris esaipun menjadi serumpun paragraf, kalimat dan kata yang ritmis, memikat dan mengalir.
33
34