Salah Mutlak Dan Salah Relatif
Salah Mutlak Dan Salah Relatif
A. Indikator Hasil pengukuran ditentukan salah mutlak dan salah relatifnya B. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menentukan kesalahan mutlak dan kesalahan relatif dalam suatu pengukuran
PENGANTAR SALAH MUTLAK DAN SALAH RELATIF Oleh: Joko Soebagyo, S.Pd
07016131800196
KONSEP DASAR
Materi aproksimasi kesalahan didasari oleh adanya kegiatan mengukur. Mengapa? Karena aproksimasi kesalahan merupakan suatu nilai taksiran/pendekatan/pembulatan yang diperoleh dari kegiatan mengukur. Apa yang dimaksud dengan mengukur?
3
KONSEP DASAR
KONSEP DASAR
Mengukur adalah membandingkan sesuatu yang diukur dengan besaran sejenis (alat ukur) yang ditetapkan sebagai satuan. Apa yang diukur?
KONSEP DASAR
KONSEP DASAR
Yang diukur adalah besaran-besaran dalam fisika, yaitu besaran pokok dan besaran turunan, seperti: panjang, massa, dan waktu
KONSEP DASAR
KONSEP DASAR
Alat ukur yang digunakan ada berbagai macam, seperti: mistar (penggaris), meteran, timbangan, jangka sorong, stopwatch dll
Perlu diketahui bahwa setiap alat ukur memiliki tingkat ketelitian yang berbeda. contoh: mistar memiliki tingkat ketelitian 0,1 cm
6
KONSEP DASAR
KONSEP DASAR
Tujuan pengukuran adalah menentukan nilai besaran ukur Hasil pengukuran merupakan taksiran nilai besaran ukur Karena hanya merupakan taksiran maka setiap hasil pengukuran selalu mengandung kesalahan Apa yang dimaksud dengan kesalahan pengukuran(error)? Kesalahan pengukuran (error) adalah perbedaan hasil pengukuran dengan hasil yang di harapkan. Agar kesalahan pengukuran dapat di minimalisir maka perlu diketahui penyebab kesalahan dalam pengukuran
PENYEBAB ERROR
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kesalahan pemakaian alat ukur Kekeliruan dalam menyalin data Salah membaca skala Kesalahan pembulatan (round-off error) Salah menentukan tingkat ketelitian dll
BAGAIMANA MENGATASI KESALAHAN PENGUKURAN (ERROR)?
1. 2. 3. 4.
Mengganti alat ukur Menyalin kembali data Mengulangi membaca skala Memperbaiki kesalahan pembulatan (round-off error) 5. Menentukan kembali tingkat ketelitian 6. dll
SETELAH MENGATASI ERROR, INTINYA ADALAH MEMBUAT HASIL PENGUKURAN TETAP BERADA DALAM BATAS-BATAS YANG DAPAT DITERIMA (TOLERANSI) SEBELUM MENENTUKAN TOLERANSI SUATU PENGUKURAN, TENTUKAN TERLEBIH DAHULU
SALAH MUTLAK
SEBELUM MENENTUKAN SALAH MUTLAK, TENTUKAN TERLEBIH DAHULU SATUAN PENGUKURAN TERKECIL DARI HASIL PENGUKURAN
10
HASIL PENGUKURAN
SALAH MUTLAK
SALAH RELATIF
11
KONSEP DASAR
Ilustrasi
AB = 101 cm = 100 cm CD
EF = 102 cm
C E F
12
Satuan Pengukuran Terkecil (SPT) adalah tingkat ketelitian pengukuran terkecil (ukuran terkecil) dari hasil pengukuran.
Contoh: Hasil Pengukuran 100 cm 101 cm 102 cm Dst SPT 1 cm 1 cm 1 cm
13
Salah Mutlak (SM) adalah kesalahan terbesar yang mungkin timbul dalam pengukuran
Rumus: SM = x SPT
Contoh: Hasil Pengukuran 102 cm 15, 3 cm 4,27 cm Dst
SPT 1 cm 0,1 cm 0,01 cm SM 0,5 0,05 0,005
14
15
Contoh Soal
Hasil pengukuran tinggi badan Dadan adalah 160,15 cm. Tentukan: 1. Salah mutlak pengukuran tinggi badan Dadan. 2. Salah relatif pengukuran tinggi badan Dadan.
16
Jawab
Satuan Pengukuran terkecil dari hasil pengukuran tinggi badan Dadan adalah 0,01 cm.
1. Salah mutlak (SM) = x SPT = x 0,01 = 0,005 cm 2. SR = SM / Hasil Pengukuran = 0,005/160,15 = 0,0000312
17
1 2
Kunci LKS
1. a. SM = 1/2 x SPT = 1/2 x 1 kg = 0,5 kg b. SR = SM/ Hasil Pengukuran = 0,5 kg/ 250 kg = 0,002 2. a. SM = 1/2 x SPT = x 0,0001 kg = 0,00005 kg b. SR = SM/ Hasil Pengukuran = 0,00005 cm/ 15,2435 cm = 0,0000033
19
20