Anda di halaman 1dari 3

Rambutan

Pohon hijau abadi, menyukai suhu tropika hangat (suhu rata-rata 25 derajat Celsius), tinggi dapat mencapai 8m namun biasanya tajuknya melebar hingga jari-jari 4m. Daun majemuk menyirip dengan anak daun 5 hingga 9, berbentuk bulat telur, dengan variasi tergantung umur, posisi pada pohon, dan ras lokal. Pertumbuhan rambutan dipengaruhi oleh ketersediaan air. Setelah masa berbuah selesai, pohon rambutan akan merona (flushing) menghasilkan cabang dan daun baru. Tahap ini sangat jelas teramati dengan warna pohon yang hijau muda karena didominasi oleh daun muda. Pertumbuhan ini akan berhenti ketika ketersediaan air terbatas dan tumbuhan beristirahat tumbuh.

Pembungaan dan bunga

Bunga banci rambutan. Tumbuhan ini menghasilkan bunga setelah tujuh tahun jika ditanam dari biji, namun pada usia 2 tahun sudah dapat berbunga jika diperbanyak secara vegetatif. Rambutan berumah dua, tetapi bersifat androdioecious, ada tumbuhan penghasil bunga jantan saja dan tumbuhan penghasil bunga banci. Tumbuhan jantan tidak pernah menghasilkan buah. Pembungaan rambutan dipengaruhi oleh musim atau ketersediaan air. Masa kering tiga bulan menghentikan pertumbuhan vegetatif dan merangsang pembentukan bunga. Di daerah Sumatera bagian utara, yang tidak mengenal musim kemarau rambutan dapat menghasilkan buah dua kali dalam setahun. Di tempat lain, bunga muncul biasanya setelah masa kering 3 bulan (di Jawa dan Kalimantan biasanya pada bulan Oktober dan November). Bunga majemuk, tersusun dalam karangan, dengan ukuran satuan bunga berdiameter 5 mm atau bahkan lebih kecil. Bunga jantan tidak menghasilkan putik. Tumbuhan banci yang baru berbunga biasanya menghasilkan bunga jantan, baru kemudian diikuti dengan bunga dengan alat betina (putik). Bunga banci (hermafrodit) memiliki benang sari yang fungsional dan memiliki dua bakal buah, meskipun jika terjadi pembuahan hanya satu yang biasanya berkembang hingga matang, sementara yang lainnya tereduksi. Penyerbukan dilakukan oleh berbagai jenis lebah, namun yang paling sering hadir adalah Trigona, lebah kecil tanpa sengat berukuran sebesar lalat. Di berbagai apiari, bunga rambutan juga menjadi sumber utama nektar bagi lebah peliharaan.

Buah

Buah Rambutan

Buah rambutan terbungkus oleh kulit yang memiliki "rambut" di bagian luarnya (eksokarp). Warnanya hijau ketika masih muda, lalu berangsur kuning hingga merah ketika masak/ranum. Endokarp berwarna putih, menutupi "daging". Bagian buah yang dimakan, "daging buah", sebenarnya adalah salut biji atau aril, yang bisa melekat kuat pada kulit terluar biji atau lepas ("rambutan ace"/ngelotok). Pohon dengan buah masak sangat menarik perhatian karena biasanya rambutan sangat banyak menghasilkan buah. Jika pertumbuhan musiman, buah masak pada bulan Desember hingga Maret, dikenal sebagai "musim rambutan". Masanya biasanya bersamaan dengan buah musiman lain, seperti durian dan mangga

Ketan 01 Keunggulan spesifik Perawakan tanaman ramping dan pendek, umur genjah, jumlah anakan 3-5 batang mampu berbunga dan masak serempak. Karakter-karakter itu menjamin produktivitas yang tinggi dengan jarak tanam rapat. Buah enak dikonsumsi segar maupun olahan. Apabila digoreng atau bentuk olahan lainnya, daging terasa pulen agak lengket mirip nasi ketan. Karakter ini pula yang membuat buah pisang varietas Ketan ini dapat dijadikan bahan baku nasi goreng pisang. Diskripsi Umur berbuah 6 bulan, umur panen 3 bulan setelah bunga. Kadar gula 24%, kadar tepung 86,5, vitamin C (mg/ 100 g) 5 dan kadar air 59%. Citarasa sangat enak. Daya simpan 15 hari. Raja Siem Keunggulan spesifik Perawakan tanaman tanaman ramping, berumur genjah, jumlah anakan banyak, kadar tepung tinggi dan kandungan vitamin A serta kalori yang lebih tinggi daripada kepok lain. Varietas ini potensial untuk dijadikan sebagai bahan baku tepung pisang. Diskrip Umur berbuah 278 hari setelah tanam, umur panen 117 hari setelah bunga. Jumlah buahper tandan 112, jumlah per sisir 14-16, bobot sisir 11,5 kg. Kadar gula 27%, tekstur daging berserat. Kalori (kal/100 g) 120,5, kadar tepung 79,8 g, vitamin C (mg/100 g) 5,1, vitamin A (SI) 712. Citarasa manis, daya simpan 15 hari. Kepok Tanjung Keunggulan spesifik

Varietas Kepok Tanpa Jantung ini dilepas 2007 dengan nama Kepok Tanjung, sebagai kependekan dari tanpa jantung. Sudah dapat diterka, salah satu keunggulannya adalah tidak mempunyai jantung. Dengan demikian tidak diperlukan lagi pekerjaan membuang jantung seperti pada tanaman pisang pada umumnya dalam rangka mencegah penularan penyakit layu bakteri secara alami yang disebarkan oleh serangga. Selain itu, tidak seperti pisang kapok lainnya yang terasa asam, varietas ini manis dengan kandungan total padatan terlarut (TSS) sebesar 2930% Brix. Inilah, salah satu bukti, bahwa Indonesia adalah negara mega diversity untuk buah-buahan tropika. Varietas Kepok Tanjung berasal dari Pulau Seram, tepatnya di Desa Makariki, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah. Diskripsi Bobot buah pertandan 15-25 kg, jumlah sisir per tandan -17, jumlah buah per sisir 13-18, jumlah buah per tandan 150-250, panjang buah 10-17 cm, diameter buah 3,0-5,0 cm, warna kulit buah matang kuning, warna daging buah matang kuning orange, tekstur buah kenyal, bobot satu buah 125-170 g, cita rasa daging buah manis (pisang olah), daya simpan pada suhu kamar 15-21hari, dan potensi hasil per ha/tahun 20-30 ton.

Raja Kinalun Keunggulan spesifik Varietas pisang Raja Kinalun, yang baru dilepas 2007, mempunyai keunggulan spesifik lebih tahan terhadap penyakit layu bakteri dan fusarium. Dengan demikian, jika Anda tidak atau lupa memotong jantung pisang ini, tidak beresiko terlalu tinggi terinfeksi penyakit layu bakteri maupun fusarium. Daya simpan cukup lama (24 hari) dapotensial sebagai bahan baku industri tepung pisang.

Anda mungkin juga menyukai