Anda di halaman 1dari 4

Buah Manggis

December 1, 2012
BY MEISETYOWATI
Manggis (Garcinia mangostana Linn) adalah salah satu komoditas buah Indonesia yang memiliki
nilai ekonomis yang cukup tinggi dan juga merupakan primadona ekspor yang menjadi andalan
Indonesia dalam meningkatkan pendapatan devisa negara. Buah manggis juga dikenal dengan
sebutan ”Queen of the Tropical Fruits” yang merupakan suatu refleksi dari perpaduan citrarasa
yang khas, yakni perpaduan rasa asam, manis, dan sepat yang tidak dimiliki oleh buah-buahan
lainnya. Buah manggis yang diperdagangkan di pasar luar negeri (ekspor) sebagian besar masih
berasal dari perkebunan milik rakyat yang belum terpelihara dengan baik dari segi budidaya
dan pascapanennya serta sistem produksinya pun masih bergantung pada keadaan alam saja
(tradisional). Meskipun demikian, ternyata negara Indonesia mampu melakukan ekspor buah
manggis dalam dengan jumlah yang cukup besar bahkan dapat bersaing dengan negara-negara
lain yang melakukan ekspor buah manggis.

Secara nasional, bila dilihat dari tingkat produksi, luas panen, dan produktivitas buah manggis di
Indonesia cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2000 sampai tahun 2006 dengan laju
pertumbuhan produksi sebesar 26,76 persen per tahun, laju pertumbuhan luas panen sebesar
11,43 persen per tahun, dan laju pertumbuhan produktivitas sebesar 10,79 persen per tahun
(Tabel 2). Berdasarkan data dari Direktorat Jendral Hortikultura (2007), terdapat beberapa
daerah di Indonesia yang menjadi pusat dari penghasil buah manggis, daerah-daerah tersebut
adalah Sumatera Utara (Deli, Serdang, Batang, Natal), Sumatera Barat (Padang, Pasaman, Solok,
Sawahlunto), Jawa Barat (Purwakarta, Tasikmalaya, Bogor), Jawa Tengah (Purworejo), DI
Yogyakarta (Kulonprogo), Jawa Timur (Ngawi, Pacitan, Blitar, Lumajang), dan Sulawesi Utara
(Minahasa).

Tanaman manggis tergolong tanaman tahunan, umurnya dapat mencapai puluhan tahun dan
pohonnya dapat tumbuh dengan besar. Tanaman manggis merupakan tanaman asli dari daerah
tropis sehingga syarat tumbuh yang cocok untuk pertumbuhan produksinya adalah pada suhu
antara 25-32 derajat celcius, dan ketinggian tempat antara 0-600 meter di atas permukaan laut
(dpl). Kelembaban udaranya pun berkisar diantara 80 persen dengan curah hujan antara 1270-
2500 mm/th dengan sepuluh bulan basah dalam tujuh tahun. Intensitas cahaya matahari yang
diperlukan tanaman manggis agar dapat tumbuh dengan baik berkisar antara 40-70 persen.

Tanaman manggis dapat dikembangbiakan secara generatif yaitu dengan menggunakan bijinya
dan secara vegetatif (cangkok, stek cabang, sambung pucuk,penyusunan dan kultur jaringan).
Pembiakan tanaman manggis secara generatif menghasilkan bibit yang masa berbuah yang
sangat lama yaitu sekitar 10-15 tahun dari awal proses penanaman. Buah yang akan
dihasilkannya pun bervariasi dalam hal citrarasa maupun ukuran buah. Secara morfologis
organ-organ penting pada tanaman manggis adalah sebagai berikut:

Daun
Daun pada tanaman manggis termasuk dalam jenis daun tunggal, berbentuk bulat telur sampai
bulat panjang, memiliki tangkai yang pendek, dan tidak memiliki daun penumpu (stipulae).
Daun tanaman manggis memiliki panjang sekitar 14-17 cm dengan lebar 7,5-14 cm. Tiap helai
pada daun manggis memiliki bersifat kaku dan tebal, permukaan daun bagian atasnya
mengandung lilin dan berwarna hijau tua, serta memiliki tulang daun yang menyirip. Berbeda
dengan permukaan daun bagian atas, permukaan daun bagian bawahnya berwarna hijau
kekuning-kuningan atau hijau pupus. Batang
Tanaman manggis memiliki batang yang berkayu dan keras. Batang dan ranting tanaman
manggis memiliki jumlah percabangan yang jumlahnya banyak sehingga dapat membentuk
tajuk atau mahkota yang tinggi, rimbun, dan rindang serta memiliki lebar yang mencapai 12 m.
Batang tanaman manggis dapat tumbuh dan membesar hingga mencapai ketinggian lebih dari
25 m dengan diameter hingga 60 cm. Pada kulit batangnya bertekstur tidak rata dan berwarna
kecoklat-coklatan. Bunga
Bunga pada tanaman manggis tumbuh pada ujung-ujung ranting. Bunganya tergolong dalam
bunga yang sempurna karena dalam satu bunga terdapat alat kelamin jantan dan betina.
Meskipun memiliki alat kelamin jantan, namun alat kelamin ini tidak mampu untuk membuahi
sel telur karena sel kelamin jantan berukuran kecil dan mengalami pengeringan pada selnya
sehingga buah manggis yang terbentuk pun terjadi tanpa melalui penyerbukan (apomixis).
Bunga tanaman manggis terdiri dari empat helai daun kelopak yang tersusun dalam dua
pasang, empat helai daun tajuk atau mahkota yang berwarna hijau kekuning-kuningan yang
pada bagian pinggirnya berwarna merah, bakal buah yang mempunyai 4-8 ruangan dan 4-8
kepala putik. Bakal buah yang ada pada tanaman manggis berbentuk bulat dan mengandung 1-
3 bakal biji.

Akar
Terdapat dua macam akar pada tanaman manggis yaitu akar tunggang dan akar serabut. Akar
tunggang bersifat sangat kuat dan menjulur cukup dalam ke tanah, sedangkan pada akar
serabut bersifat lemah dan cenderung agak dangkal dalam menjulur ke tanah. Akar tanaman
manggis mengalami pertumbuhan yang lambat sehingga secara bertahap dalam jangka waktu
tertentu mengalami layu bahkan mati. Namun, tidak semua tanaman manggis yang ada
memiliki sistem perakaran yang lemah. Hal ini tergantung pada kondisi lingkungan alam sekitar
dan juga pengaruh dari sifat dan karakteristik tanaman manggis itu sendiri. Buah
Buah manggis terbentuk tanpa melalui penyerbukan terlebih dahulu (apomixis). Buah manggis
ini memiliki tipe buah buni berbentuk bulat dan bercupat yang berdiameter 4-7 cm dengan
kelopak yang masih menempel pada buahnya. Saat masih muda kulit buah manggis berwarna
hijau dan berubah menjadi merah keunguan setelah tua atau matang. Buah ini memiliki
segmen dengan 5-8 segmen tiap buah. Daging buah yang ada berwarna putih susu, bertekstur
halus dan memiliki aroma yang khas. Setiap segmen pada daging buah biasanya terdapat biji
yang berukuran cukup besar. Buah manggis yang masak biasanya memiliki berat berkisar antara
30-140 gram, tebal kulitnya sekitar 5 mm, getah berwarna kuning, warna petal merah dan
stigma halus dengan diameter 8-12 mm. Biji
Biji tanaman manggis berbentuk bulat agak pipih, berwarna coklat muda dan terbungkus atau
dilapisi oleh arillode berwarna putih. Biji manggis ini tergolong dalam biji berkeping dua
(Dicotyledonae) yang dapat digunakan untuk perkembangbiakan tanamannya dan juga bersifat
polinucellus yakni dapat tumbuh lebih dari satu semaian tiap bijinya.

2.1.1 Kandungan Gizi Buah Manggis


Buah manggis merupakan salah satu buah yang memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap,
yakni mengandung kalori, protein, lemak, karbohidrat, mineral, kalsium, fosfor, besi, vitamin
B1, vitamin C dan air. Oleh karena itu buah manggis cocok dikonsumsi oleh tubuh karena buah
manggis sangat baik untuk meningkatkan kesehatan pada tubuh. Pada kulit buah sebelah dalam
(rind) kaya akan zat-zat seperti zat petein, catechin, tannin, dan rosin. Bila dilihat dari
kandungan gizinya, buah manggis tidak
jauh berbeda dengan buah-buahan lainnya hanya saja pada buah manggis memiliki kadar
kandungan karbohidrat yang lebih tinggi daripada buah-buahan lainnya. Kandungan gizi buah
manggis juga bermanfaat sebagai obat anti inflamasi (anti radang) dan obat diare. Kulit
buahnya kaya akan xanthone yaitu antioksidan yang sangat baik untuk menjaga kesehatan dan
kebugaran tubuh serta dapat dimanfaatkan sebagai pewarna tekstil dan air rebusannya dapat
dijadikan sebagai obat.

Sumber :

http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/13055
http://jauharulali.wordpress.com/2010/09/03/buah-manggis-buah-yang-jujur/
http://e-lifestylenews.blogspot.com/2012/07/manfaat-dan-khasiat-buah-manggis-yang.html
Share this:

Anda mungkin juga menyukai