Anda di halaman 1dari 4

Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia

Kebumen merupakan suatu wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah,
Indonesia. Wilayah Kebumen memiliki luas 128.111,50 Ha atau 1.281.115 km2 dan wilayah
laut 6.867 km2 dengan kondisi beberapa wilayah adalah daerah pantai dan pegunungan,
tetapi sebagian besar merupakan dataran rendah. Daerah pantai mempunyai ketinggian
daerah 0-25 m dpl, daerah tengah sekitar 25-100 m dpl dan daerah pegunungan antara 100-
500 m dpl.
Jenis-jenis tanah yang ada di Kabupaten Kebumen antara lain Komplek latasol merah
kuning 17,69 %, Aluvial coklat kekuningan dan coklat kekelabuan 10,42 %, Asosiasi glei
humus dan alluvial kelabu 27,84 %, Asosiasi litosol dan mediteran coklat 7,05 %, Podsolik
merah kekuningan 28,20 %, dan regosol kelabu coklat 8,80 %. Menurut BPS Kabupaten
Kebumen wilayah ini memiliki curah hujan tahunan yaitu 4 548,00 mm ditahun 2022.
Wilayah pesisir di Kabupaten Kebumen memiliki variabilitas curah hujan yang tinggi diikuti
dengan rata-rata curah hujan yang rendah. Semakin tinggi tempat maka variabilitas curah
hujannya menurun diikuti rata-rata curah hujan yang tinggi. Suhu harian di wilayah
Kabupaten kebumen rata-rata dibawah 30 derajat celcius dan saat musim panas memiliki
rata-rata suhu sekitar 31 derajat Celsius. Dengan kondisi geografis yang Kebumen miliki,
Kebumen dapat menghasilkan sumber daya alam yang bermacam-macam dan dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kebumen merupakan salah satu sentra produksi bengkuang di Indonesia. Besusu atau
lebih dikenal dengan bengkuang ini banyak ditemukan di daerah Kebumen, tepatnya di
wilayah Kecamatan Prembun. Disepanjang jalan dari arah Kebumen menuju Yogyakarta atau
sebaliknya, bengkuang banyak dijajakan di pinggir jalan. Tanaman bengkuang termasuk
dalam genus Pachyrhizus erosus L.

Sumber: https://gdm.id/cara-menanam-bengkuang/
 Akar
Tanaman bengkuang memiliki akar berbentuk gasing (napiformis), pangkal akar besar
membulat, cabang akar berupa serabut akar yang hanya terdapat pada ujung akar yang
sempit meruncing. Bengkuang membentuk umbi akar (cormus) berbentuk bulat
seperti gasing dengan berat yang dapat mencapai 5 kg. Kulit umbinya tipis berwarna
kuning pucat dan bagian dalamnya berwarna putih dengan cairan segar yang sedikit
manis.
 Batang
Tanaman bengkuang memiliki batang menjalar dan membelit dengan rambut-rambut
halus yang mengarah ke bawah. Tinggi batang dapat mencapai 4-5m.
 Daun
Daun tanaman bengkuang merupakan daun majemuk menyirip beranak daun 3 (daun
trifoliate), dengan bentuk tulang daun menyirip, panjang tangkau berkisar antara 8.5-
16 cm, anak daun berbentuk oval atau bulat telur melebar dengan ujung runcing dan
bergigi besar, berambut di kedua belah sisinya. Anak daun ujung paling besar,
berbentuk belah ketupat, berukuran 7-21 cm x 6-20 cm.
 Bunga
Bunga tanaman bengkuang berkumpul dalam tandan di ujung atau di ketiak daun,
sendiri atau berkelompok 2 - 4 tandan, memiliki panjang hingga 60 cm, berambut
warna coklat. Tabung kelopak berbentuk lonceng, berwarna kecoklatan, panjang
sekitar 0.5 cm, bertajuk hingga 0.5 cm. Mahkota putih ungu kebiru-biruan dan
gundul. Tangkai sari berbentuk pipih dengan ujung sedikit menggulung, kepala putik
berbentuk bulat dibawah ujung tangkai putik. Buah polong berbentuk garis, pipih,
memiliki panjang 8-13 cm, berambut, berbiji 4-9 butir.
 Buah dan Biji
Buah bengkuang termasuk buah polong yang berbentuk pipih, dengan panjang 8-13
cm, memiliki rambut halus pada permukaan polongnya. Polong berisi 4-7 butir biji
yang dipisahkan oleh sekat. Biji bengkuang berbentuk persegi membundar, biji pipih
dan berwarna hijau kecoklatan atau coklat tua kemerahan.

Bengkoang mengandung banyak vitamin C yang baik untuk Kesehatan tubuh, sebagai
antioksidan, dan untuk mengobati seriawan. Selain itu, Bengkoang juga dapat menurunkan
kadar kolesterol dalam darah. Selain itu, bengkuang juga dapat digunakan untuk bahan
pembuatan produk kosmetik dan masih banyak lagi manfaat bengkuang bagi masyarakat.
Kebumen juga memiliki buah khasnya yaitu kelapa genjah entok atau lebih dikenal
dengan GEK. Kelapa Genjah Entog atau Entok merupakan salah satu jenis tanaman yang
dapat dibudayakan dilahan sempit seperti pekarangan. Kelapa Genjah Entog memiliki nama
latin Cocos Nucifera dan merupakan jenis kelapa unggul lokal. Selain cepat berbuah, Genjah
Entog juga memiliki ukuran pohon yang tidak terlalu tinggi sehingga aman dan mengurangi
resiko kecelakaan pemetik buahnya.
Sumber:https://encryptedtbn0.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcRMgwDXoc13jTudDQdAKuIg41dhLx9fXsSlsw&usp=CAU
Tanaman buah kelapa jenis kelapa genjah entok ini memiliki postur tubuh mini dan
pendek. Tinggi batang kelapa genjah entok hanya sekitar 3-4 meter saja. Bentuk batang mulai
dari pangkal sampai dengan ujung batang sama besar. Tinggi batang pada masa akhir umur
produktif tidak lebih dari 10 meter.
Dengan pemilihan bibit yang unggul, budidaya optimal, serta kombinasi dari
penanaman serta perawatan yang baik, kelapa genjah entok dapat menghasilkan 140 butir per
pohon dalam satu tahun pada saat mencapai umur dewasa. Keunggulannya terletak pada
umur berbuah yang relatif cepat yaitu 3 tahun setelah tanam, pertambahan tinggi tanaman
yang lambat yaitu antara 40-50 cm pertahun.
Keunggulan tanaman buah kelapa genjah entok yang selanjutnya adalah memiliki
tingkat adaptasi lumayan tinggi. Tanaman buah kelapa genjah entok dapat tumbuh dengan
baik di segala bentuk tanah apapun, asalkan memiliki drainase dan aerasi yang sehat, serta
mendapatkan papaan sinar matahari yang cukup. Tanaman kelapa genjah entok dapat tumbuh
dengan baik dan optimal pada dataran dengan elevensi kisara 0 – 450 mdpl, dengan pH tanah
optimum 5,5 – 7,5, dan suhu rata-rata 27oC – 28oC.
Tanaman buah kelapa genjah entok juga memerlukan nutrisi air yang cukup beserta
paparan sinar matahari yang optimal. Idealnya, tanaman buah kelapa genjah entok akan
tumbuh dengan subur pada area yang memiliki curah hujan 1.200 – 2.500 mm per tahun,
dengan penyinaran optimum 2000 jam per tahun, atau kisaran 180 jam per bulan dan tingkat
kelembapan 80 – 90 %.
Keunikan yang dimiliki oleh tanaman kelapa Genjah Entog adalah dapat tumbuh
dimana saja, tanpa peduli kondisi tanah dan sudah dapat dipanen saat usia tiga sampai lima
tahun.
Air buah kelapa Genjah Entog ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.
Antara lain:
 Berfungsi sebagai diuretik, yang dapat mencegah kencing batu, melancarkan buang
air kecil dan dapat menetralkan racun pada makanan.
 Dapat menjadi obat berbagai macam sakit pencernaan, seperti disentri, diare dan
cacingan.
 Air kelapa terkenal sebagai cairan isotonik alami yang dapat mengembalikan cairan
tubuh yang hilang.
 Dapat digunakan sebagai treatment kecantikan seperti melembutkan rambut,
menghilangkan ketombe dan mencegah tumbuhnya uban.
SUMBER RUJUKAN
BPS Jateng. 2019. Height Above Mean Sea Level (AMSL) by Regency/Municipality in Jawa
Tengah Province, 2015 – 2018. (Online),
[https://jateng.bps.go.id/statictable/2017/10/26/1513/tinggi-wilayah-di-atas-permukaan-laut-
dpl-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-jawa-tengah-2015---2018.html], diakses 5 Januari
2024.
Kementrian Dalam Negeri Indonesia. 2018. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 137 Tahun 2017 Tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi
Pemerintahan di Indonesia. (Online),
[https://archive.org/details/PermendagriNo.137Tahun2017/11.%20Aceh%20Fix/mode/1up],
diakses 5 Januari 2024.
FITRYADY, Dody, Dr. Ir. Bambang Hendro Sunaarminto, S.U. 2008. Sebaran jenis tanah
berdasarkan formasi geologi di daerah aliran sungai (DAS) waduk Sempor kabupaten
Kebumen. Tesis tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Teguh Haryono. 2006. Basis Data Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kebumen Tahun
2006. Seksi Pengembangan Informasi Lingkungan Bidang Peningkatan Kapasitas Dinas
Perhutanan dan Pengendalian Dampak Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen
Tahun 2006: Kebumen.
Satria Indratmoko, Djoko Harmantyo, Eko Kusratmoko. 2017. Variabilitas curah hujan di
Kabupaten Kebumen. Jurnal Geografi Lingkungan Tropik, 1 (1), 29-40.
BPS Jateng. 2022. Hari Hujan dan Curah Hujan 2020-2022. (Online),
[https://kebumenkab.bps.go.id/indicator/151/56/1/hari-hujan-dan-curah-hujan.html], diakses
5 Januari 2024.
Fitri Yonosari. 2020. Kelapa Genjah Entok. (Online),
[https://dinpertanpangan.demakkab.go.id/?p=1527], diakses 5 Januari 2024.

Anda mungkin juga menyukai