SILO Jagung2
SILO Jagung2
Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Departemen Pertanian 1 Jakarta - 2008
KERANGKA PIKIR
LATAR BELAKANG
PRODUKSI JAGUNG RELATIF TETAP SELAM 5 TAHUN TERAKHIR YAITU SEKITAR 11 JUTA TON.
KEBUTUHAN JAGUNG UNTUK INDUSTRI MAKANAN DAN PAKAN TERNAK MENINGKAT TERUS DENGAN LAJU KENAIKAN SEKITAR 1015% PER TAHUN
SAMPAI SAAT INI IMPOR JAGUNG SETIAP TAHUN CENDERUNG MENINGKAT (1 Juta Ton/Tahun). HAL INI MENUNJUKAN BAHWA KETERSEDIAAN JAGUNG DALAM NEGERI BAIK DARI SEGI KUANTITAS MAUPUN KUALITAS MASIH BELUM MENCUKUPI 2
PERMASALAHAN
Modal Usahatani (on farm) kurang memadai Mutu (kualitas) jagung masaih rendah dan beragam Kontinuitas produksi jagung belum memenuhi kebutuhan Kuantitas kurang memadahi bagi industri pakan ternak Sentra produksi jagung tersebar Harga jagung berfluktuasi dan akses pasarnya rendah Harga pakan ternak relatif tinggi Peralatan mesin pasca panen jagung masih terbatas On farm (usahatani) jagung dan Off farm (pasca panen, pengolahan dan pasar) belum terintegrasi dalam suatu kawasan agoindustri dan agribisnis
JALAN KELUAR :
Pengembangan unit usaha silo jagung untuk perbaikan penanganan pasca panen dan pemasaran jagung.
3
TUJUAN :
1. Menumbuhkembangkan unit usaha silo di sentra produksi jagung untuk perbaikan penanganan pasca dan pemasaran jagung. 2. Mengembangkan model agoindustri jagung yang terintegrasi antara on farm dan off farm. 3. Meningkatkan produksi jagung untuk mencapai swasembada pada tahun 2009 4. Menumbuhkembangkan kemitraan yang sejajar antara petani/kelompok tani/ GAPOKTAN dengan industri pakan ternak 5. Meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah dan daya saing produk jagung dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
4
SASARAN :
1. Terbentuknya model kemitraan pengembangan agroindustri jagung yang terintegrasi antara on farm dan off farm 2. Terbangunnya sistem pengembangan agroindustri jagung untuk memenuhi bahan baku industri pakan ternak 3. Terpenuhinya bahan baku pakan ternak yang terjamin mutu dan kontinyuitasnya 4. Berkembangnya industri perunggasan rakyat
5. Terciptanya nilai tambah dan daya saing (on farm dan off farm) dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahtraan petani di pedesaan 6. Terserapnya tenaga kerja di pedesaan 7. Tumbuhkembangnya kemitraan yang sejajar antara5 petani/kelompok tani dengan pabrik pakan ternak
Pasokan musiman VS Pasokan kontinyu Mutu rendah dan tidak seragam VS Mutu tinggi-seragam Skala kecil-terpencar VS Skala besar-terkumpul
6
INDUSTRI PAKAN
Berbasis gapoktan
PEMBELIAN
UNIT SAPRODI Bibit Pupuk Pestisida Dll. UNIT PASCA PANEN Corn sheller Cleaner Dryer Grader, dll.
Manajemen Stock
Corn Sheller
Cleaner Dryer Grader Bag Closer Warehouse
PASAR
Jagung pipilan kering bermutu
ESKPOR
Pembersih Jagung Dryer Silo jagung Bag Closer Timbangan Genset , dll
PASAR
Jagung
Aflatoksin
ESKPOR
OUTPUT :
1. Terciptanya Model Pengembangan Kemitraan Agoindustri Jagung. 2. Terciptanya Sistem Pengembangan Agroindusti Jagung dalam rangka terpenuhinya bahan baku pakan ternak yang terjamin mutu dan kontinyuitasnya. 3. Meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah dan daya saing produk jagung dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani/Gapoktan.
11
12