Dalam struktur organisasi logistik ada dua jenis organisasi yang biasa diterapkan antara lain : a. Organisasi Logistik Sentralistik b. Organisasi logistik Desentralistik Pemilihan jenis organisasi logistik tersebut baik yang sentralistik maupun yang desentralistik dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor antara lain : Strategi perusahaan Jangkauan pasar ( luas atau sempitnya pasar yang dimiliki ) Tersedianya sumber daya yang dibutuhkan . a. Organisasi Logistik Sentralistik Merupakan struktur organisasi logistik yang menggambarkan kewenangan pengambilan keputusan berada pada pucuk pimpinan , artinya untuk memenuhi kebutuhan logistik seluruh departemen atau bagian dalam organisasi menjadi wewenang dan tanggung jawab pimpinan puncak . Contoh struktur organisasi Sentralistik
General Manager
Staff
Finance
Divisi A
Logistic
Divisi B
Analisis
Accounting
Engineering
Transportation
Procurement Warehousing
Engineering
b. Organisasi Logistik Desentralistik Merupakan struktur organisasi logistik yang wewenang dalam pengambilan keputusan dilakukan pendelegasian kepada departemen atau bagian yang ada dalam organisasi , artinya untuk memenuhi kebutuhan logistik maka masing-masing departemen atau divisi bertanggung jawab untuk memenuhi sendiri kebutuhan logistiknya . Contoh struktur organisasi desentralistik :
General Manager
Staff
Finance
Divisi A
Divisi B
Purchasing
Analisis
Logistik
a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
c.
2. Pengendalian Logistik
Pengendalian sistim logistik selalu berhubungan dengan rencana operasional yang ditetapkan . Pengendalian logistik diperlukan agar supaya dalam kegiatan operasional logistik tidak terjadi penyimpangan dari yang direncanakan . Disamping itu pengendalian logistik digunakan juga untuk mengukur efisiensi dan efektifitas dalam kegiatan operasi logistik . Efisiensi dapat diukur dengan membandingkan antara hasil yang diperoleh dengan apa yang direncanakan , bila hasilnya lebih besar dapat dikatakan efisien dan sebaliknya , sedang efektif merupakan ukuran yang digunakan untuk mengetahui sampai sejauh mana sistim logistik berprestasi dilihat dari sudut sasaran yang ingin dicapai . Bentuk pengendalian logistik yang langsung dilakukan adalah pengendalian anggaran dengan melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan logistik dengan melihat antara rencana dengan realisasinya, efektif dapat dilihat dari rencana yang ditetapkan sudah terlaksana semuanya apa belum , sedang efisien dapat dilihat dari pengeluaran sesungguhnya dibandingkan dengan rencana pengeluaran yang dianggarkan . Langkah langkah Pengendalian Logistik : Ada 4 langkah pengendalian logistik yang perlu dilaksanakan antara lain : a. Penetapan standar pengendalian Dalam proses perencanaan sebaiknya ditetapkan rencana dengan istilah yang mudah dimengerti , jelas , dapat diukur , waktu pelaksanaan dan dana yang dibutuhkan . Hal tersebut dimaksudkan untuk mempermudah evaluasi dalam pelaksanaan pengendalian perusahaan .
Contoh Penetapan Standar Penerimaan karyawan : - Pendidikan : S1 - Jenis Kelamin : Laki laki - Status : belum menikah - Domisili : jakarta - Indeks prestasi : minimal 2,5 - Disiplin ilmu : sesuai bagiannya . b. Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja harus berdasarkan pada standar kerja yang menjadi acuan sehingga prestasi kerja yang baik dan kurang baik dapat diukur secara akurat . c. Pengambilan Tindakan Perbaikan Tindakan perbaikan dilakukan bila kinerja karyawan dibawah standar yang ditetapkan dan setelah dilakukan analisis diperlukan tindakan perbaikan baik yang menyangkut kebijakannya maupun yang menyangkut karyawannya . d. Pendelegasian wewenang dalam Kelompok Manajemen partisipatif meningkatkan kecenderungan akan kebutuhan untuk mendelegasikan wewenang dan mendorong karyawan bekerja dalam suatu kelompok ( teamwork ) , misalnya perusahaan memberikan wewenang yang lebih besar pada karyawan yang tergabung dalam kelompok gugus kendali mutu ( Quality Control circle ) .
Model pengendalian logistik yang digunakan biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dalam sistim logistik , misalnya :
- Proses pembelian dengan menerapkan economic order quantity ( EOQ ) , material requirement planning ( MRP ) atau Just In Time ( JIT ).