Anda di halaman 1dari 17

Psikologi Persepsi

Rika Nugraha S.Sn.

PROSES PERSEPTUAL

PROSES PERSEPTUAL
Stimuli : Penglihatan Suara Bau Rasa Tekstur

SENSASI

Pemberian Arti

Indera penerima

Perhatian

Interpretasi

Tanggapan

PERSEPSI

Sumber : Diadaptasi dari Michael R. Solomon (1996), Consumer Behavior, Prentice Hall International. (Sutisna, 2002; 62)

Kecenderungan pengorganisasian universal ada pada prinsipprinsip Gestalt tentang pengelompokan (gestalt principles of grouping) yang berpijak pada kecenderungan manusia untuk mengorganisasi stimuli yang terpisah menjadi pengelompokan yang berdasarkan pada proximity (kedekatan), similarity (kemiripan), closure (ketertutupan), continuity (kesinambungan), dan symmetry (simetris). Menurut teori ini, jika stimulus mengandung dua atau lebih daerah yang berbeda, biasanya akan dilihat sebagiannya sebagai gambar atau sosok dan sisanya sebagai latar belakang. Daerah yang terlihat pada gambar berisi obyek yang menjadi pusat perhatian, mereka tampak lebih padat dibandingkan latar belakang dan terlihat di depan latar. Inilah bentuk organisasi perseptual yang paling dasar.Proses persepsi tersebut yang akan berusaha membedakan objek dari latar. Dalam keadaan yang sebanding, objek dan latar dapat dipertukarkan sehingga menghasilkan hubungan ambiguitas atau mendua.

MANUSIA ITU PEMBOSAN

Persepsi setiap orang terhadap suatu objek akan berbeda- beda oleh karena itu persepsi mempunyai sifat subyektif. Proses persepsi seseorang terhadap suatu objek dipengaruhi oleh pengalaman masa lalunya yang tersimpan dalam memori. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa persepsi secara substansil bisa sangat berbeda dengan realitas. Stimuli/ stimulus adalah setiap bentuk fisik, visual atau komunikasi verbal yang dapat mempengaruhi tanggapan individu.

Seperti gambar yang dibuat oleh Edgar Rubins (Rubins Face/ Vase) menjelaskan prinsip ini. Menggambarkan bahwa organisasi sosok-latar belakang dapat dipertukarkan,antara gambar vas (vase) dan wajah (face) Kenyataan bahwa kedua daerah tersebut dapat dikenali sebagai suatu gambar menyatakan bahwa organisasi sosok-latar belakang bukan merupakan bagian dari stimulus fisik, tetapi merupakan pencapaian dari sistem perseptual. Dari paparan tentang pengorganisasian tersebut dapat diketahui bahwa sebuah karya desain merupakan hasil kumulatif dari beragam elemen dan efek.

Organisasi persepsi (perceptual organization) terjadi ketika penglihat mengelompokkan informasi dari berbagai sumber ke dalam pengertian yang menyeluruh untuk memahami lebih baik dan bertindak atas pemahaman itu. Prinsip dasar dari organisasi persepsi adalah penyatuan yang bermakna, bahwa berbagai stimulus akan dirasakan sebagai suatu yang dikelompokkan secara menyeluruh. Pengorganisasian seperti itu memudahkan untuk memproses informasi dan memberikan pengertian yang terintegrasi terhadap stimulus. Beberapa contoh prinsip-prinsip dalam integrasi persepsi seperti penutupan (closure),pengelompokan (grouping), sosok dan latar (figure/ground) sering dipakai dalam dunia desain komunikasi visual.

Proses

kognitif dalam diri manusia terdiri dari : Sensasi persepsi perhatian berpikir mengambil keputusan memori - motivasi

Proses terbentuknya persepsi Manusia secara umum menerima informasi dari lingkungan lewat proses yang sama, oleh karena itu dalam memahami persepsi harus ada proses dimana ada informasi yang diperoleh lewat memory organisme yang hidup. Fakta ini memudahkan peningkatan persepsi individu, adanya stimulus yang mempengaruhi individu yang mencetus suatu pengalaman dari organisme, sehingga timbul berpikir yang dalam proses perceptual merupakan proses yang paling tinggi (Hill. G, 2000). Menurut Mulyana (2005) persepsi sosial adalah proses menangkap arti obyek-obyek sosial dan kejadian-kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita. Manusia bersifat emosional, sehingga penilaian terhadap mereka mengandung resiko. Setiap orang memiliki gambaran yang berbeda mengenai realitas di sekelilingnya.

Persepsi berdasarkan pengalaman Pola-pola perilaku manusia berdasarkan persepsi mereka mengenai realitas (social) yang telah dipelajari (pengalaman). Persepsi bersifat selektif Alat indera kita bersifat lemah dan selektif (selective attention). Apa yang menjadi perhatian kita lolos dari perhatian orang lain, atau sebaliknya. Persepsi bersifat dugaan Oleh karena data yang kita peroleh mengenai objek lewat penginderaan tidak pernah lengkap, persepsi merupakan loncatan langsung pada kesimpulan. Persepsi bersifat kontekstual Konteks merupakan salah satu pengaruh paling kuat. Konteks yang melingkungi kita ketika kita melihat seseorang, suatu objek atau suatu kejadian sangat mempengaruhi struktur kognitif, pengharapan dan oleh karenanya juga persepsi kita.

Persepsi Jarak

Stimulus visual mempunyai ciri-ciri yang berkaitan dengan jarak pengamat yang disebut isyarat jarak (distance cues) . Sebagain faktor ini hanya ada bila suatu penglihatan dipandang dengan kedua mata (isyarat binokular), sebagian lagi ada dalam stimulus pada tiap mata (isyarat monokular) .

PERSEPSI GERAK
Gibson (1968) mengemukakan bahwa isyarat persepsi gerak ada disekitar kita. Kita melihat sebuah benda bergerak karena ketika benda itu bergerak sebagian menutupi dan sebagian tidak menutupi latar belakangnya yang tidak bergerak.

Gerak yang Tampak Gerak mungkin dihayati tanpa adanya suatu pola stimulasi yang bergerak, disebut sebagai gerak Stoboskopik . Bayangan gerak terjadi bila stimulus yang terpisah dan yang tidak bergerak disajikan secara berturut-turut. Gerak Nyata Persepsi gerak nyata lebih kompleks, yang tergantung dari hubungan antara setiap objek dalam setiap medan penglihatan dengan tafsiran kita tentang hubungan ini. Bilamana terjadi suatu gerakan, sistem persepsi haluslah menentukan apa yang bergerak dan apa yang tidak bergerak.

Thats all for this week, see u next week....

Anda mungkin juga menyukai