Penggunaan Etosuksimid, Asam Valproat, dan Lamotrigin pada Epilepsi Petit Mal (Absence) Anak

AU LYA A D H A D I N I PA H A L A S I M AN J U N TA K R A H M A H Y U N I A H YA R

PERCEPTOR: D R . F I R D A U S D J U N E D, S P. A

LATAR BELAKANG
Epilepsi petit mal (absence) anak, sindrom epilepsi

yang paling umum pada anak, biasanya diobati dengan etosuksimid, asam valproat, atau lamotrigin. Tetapi pengobatan inisial empiris yang paling berkhasiat (efficacy) belum ditetapkan.

METODE
double-blind, random, klinis terkontrol

membandingkan efikasi, tolerabilitas, dan efek

neuropsikologi dari etosuksimid (156), lamotrigin (149), atau asam valproat (148) pada anak dengan epilepsi petit mal (absence) Dosis obat secara bertahap ditingkatkan sampai anak bebas dari kejang, pada dosis maksimal yang diijinkan atau dosis toleransi tertinggi yang dapat dicapai, atau kriteria yang menunjukkan perlakuan mengalami kegagalan.

 Hasil primer adalah kebebasan dari kegagalan

pengobatan setelah 16 minggu terapi Hasil sekunder adalah disfungsi attentional.

REKRUTMEN
Dilakukan di 32 lokasi di seluruh Amerika Serikat

Anak-anak antara usia 2,5 dan 13 tahun

memiliki epilepsi petit mal onset baru

International League Against Epilepsy secara elektrografik tercatat satu kejadian epilepsi berlangsung 3 detik atau lebih 1 jam

 beratnya 10 kg atau lebih

memiliki indeks massa tubuh di bawah persentil ke-

99 memiliki hitung darah lengkap normal tingkat serum alanine aminotransferase, serum aminotransferase, aspartat dan bilirubin normal anak perempuan harus premenarchal

PROTOKOL
secara acak diberikan salah satu dari tiga obat

dengan rasio 1:1:1 pengujian neuropsikologi dilakukan sebelum atau dalam waktu 7 hari setelah mulai dari penelitian obat kecerdasan verbal dan nonverbal, kosa kata, memori, belajar keterampilan, integrasi visuomotor, pencapaian akademik, dan kualitas hidup

 Etosuksimid (Zarontin) (250 mg kapsul atau 250 mg

per 5 ml sirup) Asam valproat (Depakote) (25-mg kapsul atau 125-mg dosis tabur) Lamotrigin (Lamictal) (5 mg dan 25 mg tablet kunyah atau 25-mg tablet)

 peningkatan dosis dilakukan setiap 1 sampai 2

minggu selama 16 minggu sampai bebas dari kejang atau terdapat efek samping yang membatasi dosis yang diberikan

 Dosis harian tertinggi yang diperbolehkan adalah 60

mg/kgBB untuk etosuksimid, 60 mg/kgBB untuk asam valproat, dan 12 mg/kgBB untuk lamotrigin Untuk dosis maksimum masing-masing 2000 mg, 3000 mg, dan 600 mg per hari

 visit penelitian dilakukan setiap 4 minggu status

kejang, EEG

 Kriteria untuk kegagalan pengobatan:

1. 2. 3. 4. 5. 6.

kejang petit mal yang persisten pada minggu ke16 atau minggu ke-20 kejang tonik-klonik umum setiap saat toksisitas berlebihan terkait obat sistemik pankreatitis peningkatan dalam indeks massa tubuh penarikan diprakarsai oleh orang tua atau dokter

HASIL
Bebas dari Kegagalan Pengobatan

1.

2.

209 dari 446 anak (47%) bebas dari kegagalan pengobatan pada kunjungan minggu 16 atau minggu 20 etosuksimid atau asam valproat memiliki tingkat kebebasan dari kegagalan lebih tinggi (masing-masing 53% dan 58%)

3.

Mayoritas anak-anak yang mengalami berkelanjutan lamotrigin

kejang

 Conners Continuous Performance Test

skor lebih tinggi pada kelompok asam valproat dibandingkan dengan kelompok etosuksimid dan kelompok lamotrigin

 Farmakologi Klinis

Pada kunjungan minggu 16 atau minggu 20, proporsi subyek yang menerima dosis maksimal lebih tinggi pada kelompok lamotrigin (58,9%) dibandingkan dengan kelompok etosuksimid (17,5%) atau kelompok asam valproat (20,5%)

PEMBAHASAN
anak-anak dengan epilepsi petit mal (absence)

etosuksimid dan asam valproat efektivitas obat (disfungsi kognitif) efek jangka pendek etosuksimid << dan asam valproat

KESIMPULAN
Etosuksimid dan asam valproat lebih efektif

daripada lamotrigin dalam pengobatan dari epilepsi petit mal (absence) pada anak. Etosuksimid dikaitkan dengan efek samping lebih sedikit pada disfungsi attentional.

DAFTAR PUSTAKA
The New England Journal of Medicine 362;9

nejm.org march 4, 2010 downloaded from nejm.org on May 10, 2012

TERIMA KASIH