Askep Asma
Askep Asma
I.
PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan tanggal 2 Agustus 2004 jam 10.45 WIB a. Identitas Pasien Nama Umur Pekerjaan Status Alamat No Register b. : Nn. M : 16 tahun : Pelajar : Belum Kawin : Kalisari, Semarang : 381478
Diagnosa Medis: Asma Bronchiale Penanggung Jawab Nama Umur Pekerjaan Alamat II. : Ny. S : 45 tahun : Wiraswasta : Kalisari, Semarang
PENGKAJIAN PRIMER a. Airway Batuk tidak produktif, sekret kental lengket sulit keluar, wheezing, suara dasar bronkial expirasi diperpanjang, ronkhi basah area paru. b. Breathing Sesak napas, RR 30 x/menit, tarikan nafas dangkal dan cepat irama teratur, inspirasi memendek, ekspirasi memanjang, tarikan otot intercosta, nafas cuping hidung
c. Circulation Tekanan darah 90/50 mmHg, nadi 112 x/menit, suhu 36,80 C, akral dingin, gelisah, sianosis, diaforesis III. PENGKAJIAN SEKUNDER 1. 2. Keluhan utama Klien mengeluh sesak nafas terus menerus dan rasanya ampeg. Riwayat penyakit sekarang Klien mengeluh sesak nafas sejak tadi malan. Batuk disertai sekret kental yang sulit keluar. Selama tiga minggu terakhir ini klien sudah tiga kali mengalami serangan asma. Bila ada serangan klien terbiasa minum amoxilin 500 mg dan salbutamol. Karena sesak yang dirasakan tidak berkurang kemudian klien dibawa ke RSDK. 3. Riwayat penyakit dahulu Klien mempunyai riwayat sesak nafas sejak kecil. Akhir-akhir ini serangan sesak nafas sering kambuh dan keluarga baru mengetahui kalau klien menderita asma. Sesak kambuh terutama bila klien mengalami stres, banyak pikiran dan masalah terutama masalah tugas di sekolah dan keluarga. 4. Riwayat penyakit keluarga Ibu klien mempunyai riwayat sesak nafas sejak kecil tapi sekarang sudah tidak pernah kambuh. 5. Pola kebiasaan Klien sehari-hari membantu ibunya jualan makanan di rumah setelah pulang dari sekolah. 6. Pemeriksaan fisik Kepala : bentuk mesochepal, rambut hitam lurus tidak mudah dicabut Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik Hidung : terdapat sekret/ingus berwarna bening Telinga : ada serumen sedikit, pendengaran berfungsi normal Mulut Leher : mukosa bibir agak kering, gigi bersih, bibir sianosis : tak ada pembesaran kelenjar limpha dan tiroid
Paru - paru I Pa Pe Au Jantung I Pa Pe Au I Au Pa Pe : Ictus cordis tidak tampak : Ictus cordis teraba di SIC V, 2 cm mid LMCS : Pekak : Bj S1-S2 murni : datar : bising usus (+), 32x/menit : hepar dan lien tak teraba : timpani : bentuk simetris, gerakan dada simetris, tarikan otot intercosta :Fremitus kanan = kiri : sonor seluruh lapang paru : Ronchi basah dan Whezing seluruh lapang paru, suara dasar
Abdomen
Genetalia: keadaan bersih Ekstrimitas: Atas: akral dingin, sianosis, edema (-) Bawah: akral dingin, edema (-), varises (-) 7. Data Penunjang Hb Ht :10, 65 gr% : 43 %
Leukosit : 8500/ul Trombosit : 253.000/ul GDS 8. Terapi Nebulezer : (Atrovent 1cc + berotec 1cc + bisolvon 1cc) dan nacl 0,9 % 6 cc Aminophilin drip 1 ampul infus RL 20 tetes/men : 110 mg/dl
10
ANALISA DATA
No
1
Data Fokus
nafas terus menerus Do: - sesak nafas, nafas dangkal dan cepat - tarikan otot intercosta - Auskultasi : wheezing di bronkus dan area paru - Batuk keluar tidak produktif, sekret kental lengket sulit kental
Etiologi
Masalah
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
2.
- RR= 30 kali permenit Ds : Klien mengatakan Hiperinflasi alveoli, perubahan Kerusakan pertukaran dadanya terasa ampeg Do : - Auskultasi ronkhi basah kedua basal paru - Sesak nafas, nafas dangkal cepat - Dyspnea dengan ekspirasi yang pendek - RR 30 x/menit - SaO2 95 %, akral dingin Ds : Klien mengatakan Hipoksia, badannya terasa lemas Do: TD 90/50 mmHg, nadi 112 x/menit, suhu 36,8 derajat Sianosis, diaforesis, akral dingin, gelisah SaO2 95 % lama inspirasi ventilasi-perfusi gas
3.
kurangnya
perfusi
oksigen ke jaringan
11
4.
Ds: klien sering menanyakan Kesulitan kapan berkurang DO: Pasien Sesak menerus Nadi: 112x/menit, RR : 30 x/menit, TD: 90/50 mmHg nafas tampak terus gelisah, tegang sesaknya
bernafas,
takut Cemas
Diagnosa keperawatan yang muncul; 1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d bronkospasme, sekret yang kental 2. Kerusakan pertukaran gas b.d hiperinflasi alveoli, perubahan ventilasi-perfusi 3. Perubahan perfusi jaringan b.d hipoksia, kurangnya suplai oksigen ke jaringan 4. Cemas b.d kesulitan bernafas, takut serangan ulang
12
NO
1.
DP
Ketidakefektifan
TUJUAN
Setelah
INTERVENSI
pernapasan bunyi nafas tambahan batuk agonist untuk dada mengurangi bila ada
TTD
bersihan jalan nafas tindakan keperawatan b.d bronkospasme, selama sekret yang kental bersihan jalan nafas dengan kriteria hasil : - sesak berkurang/hilang - RR 16-24 x/menit dan encer sekret lebih
menjadi lebih efektif - Kaji jenis batuk dan produksi nafas - Kolaborasi pemberian beta 2 bronkospasme (nebulizer) indikasi - Ajarkan batuk dan nafas dalam efektif setelah pengobatan dan pengisapan sekret - Berikan cairan hangat - Pertahankan kepatenan jalan nafas
2.
Kerusakan
Setelah
fungsi
pernafasan;
pertukaran gas b.d tindakan keperawatan hiperinflasi alveoli, selama perubahan ventilasi-perfusi gas Nafas 24 x/mnt 3.
auskultasi bunyi nafas, kaji kulit setiap menit sampai 4 jam - Berikan oximetry - Berikan posisi nyaman semi fowler - Monitor efek samping pemberian pengobatan oksigen sesuai
kerusakan pertukaran dengan kriteria hasil : dalam irama teratur 16Ronkhi berkurang GDA dalam batas basah
normal - Periksa kadar BGA perfusi Setelah dilakukan - Kaji tanda dan gejala hypoxia; b.d tindakan keperawatan selama 1 jam, perfusi suplai jaringan kegelisahan, fatigue, iritabel, tachycardia, tachypnea kenyamanan fisik;
meningkat, - Berikan
13
oksigen ke jaringan
dengan kriteria hasil : - Tidak ada hipoksia, iritabel Akral hangat SaO2 100 %
support dengan bantal dan pengaturan posisi - Berikan - Monitor oksigen efek dengan pemberian humidifikasi nebulizer; kemudian pantau bunyi nafas dan usaha nafas
b.d Setelah
setelah terapi dilakukan - Kaji tingkat kecemasan pasien dilakukan tentang tehnik kelaurga perawatan relaksasi untuk dan pengobatan pasien - Ajarkan - Anjurkan dengan nafas dalam menemani klien saat serangan
kesulitan bernafas, tindakan keperawatan - Jelaskan setiap prosedur yang selama 1jam, cemas pasien /hilang kriteria hasil: Pasien tampak lebih rileks Nadi 60-100 x/menit Pasien mengerti kooperatif setiap dilakukan dan untuk tindakan dengan berkurang - Jelaskan
keperawatan yang
CATATAN KEPERAWATAN
TGL/JAM NO . IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
14
2-8-04 10.45
DP 1
- Mengkaji pernapasan
frekuensi
dan
kedalaman
Jam 12.00 S : pasien mengatakan sesak sudah berkurang O: - RR 24 x/menit sebagian paru memanjang Klien masalah sebagian P : lanjutkan untuk pemberian Aminophilin 1 ampul drip lewat infus RL di ruangan jika tekanan darah sistole diatas 100 mmHg Jam 12.00 sesak sudah berkurang O: - RR 24 x/menit - Masih ada ronkhi basah - Ekspirasi masih sedikit memanjang dyspnea berkurang SaO2 98 % masalah sebagian P : lanjutkan monitor gangguan teratasi batuk teratasi mengeluarkan dahak
R : RR 30 x/menit, nafas dangkal cepat, ekspirasi lebih panjang dari inspirasi - Mengauskultasi bunyi nafas bronkus 11.00 bisolvon 1 cc, berotec 1 cc dan Nacl 0,9 % 6 cc) R : Pasien mengatakan jalan nafasnya menjadi hidung - Mengajarkan pasien nafas dalam dan batuk efektif setelah diberikan nebulizer R : sekret dapat keluar, lebih encer lebih longgar dan sesak A: berkurang, klien batuk, keluar ingus di
R : Ada Whezing di lapang paru dan - Masih ada wheezing di - Memberikan nebulezer (atrovent 1 cc, - Ekspirasi masih sedikit
2-8-2004 10.50
- Memberikan posisi fowler pada pasien posisi duduk - Memberikan O2 3 liter/menit R : binasal kanul, sesak tidak berkurang - Mengkaji pernapasan R : RR 30 x/menit, nafas dangkal cepat, ekspirasi lebih panjang dari inspirasi frekuensi dan kedalaman
10.55
- Mengauskultasi bunyi nafas R : Ada ronchi seluruh lapang paru dengan A: suara dasar bronkial efek dari ekspirasi memanjang - Memonitor
pemberian adanya
15
perfusi R : dyspnea berkurang 2-8-2004 11.05 3 - Mengkaji tanda dan gejala hypoxia akral dingin, diaforesis - Memberikan R : posisi fowler - Memberikan humidifikasi R : O2 3 lt/mnt, sesak sedikit berkurang - Memberikan cairan RL loading R : cairan masuk, TD 90/50 mmHg 11.30 - Memantau efek pemberian nebulizer A serta efek sampingnya R : nadi 98 x/mnt, SaO2 99%, akral masih dingin 7-7-04 11. 40 2 - Mengkaji tingkat kecemasan pasien R : Pasien mengatakan kecemasan yang sangat disaat sesak tidak berkurang - Menjelaskan tentang pengobatan dan perawatan R : Pasien mengangguk tanda mengerti dan perawat 11.45 - Mengajarkan tehnik relaksasi dengan nafas dalam R : Pasien mengikuti yang diajarkan dan mengatakan lebih nyaman - Menganjurkan istirahat R : pasien kooperatif - Menemani pasien disaaat cemas pasien tiduran dan memperhatikan penjelasan S : Pasien mengatakan sudah tidak begitu cemas O: Pasien lebih rileks Pasien tampak tiduran Nd= 98x/menit A= masalah teratasi sebagian P= anjurkan pada keluarga untuk selalu menemani klien terutama saat serangan oksigen dengan posisi yang sehingga melancarkan perfusi perifer Jam 12.00 badannya nyaman lemah O: - TD 95/60 mmHg - Nadi 98x/menit - RR 24x/mnt - Suhu 36,9 derajat - Akral : agak dingin, teratasi tidak sianosis masalah masih agak
terhadap kecukupan sirkulasi ke perifer sebagian P : lanjutkan monitor tingkat perfusi jaringan di ruangan Jam 12.00
16
R : pasien merasa lebih tenang 11.50 - Memonitor TTV R= TD 95/60 mmHg RR= 24x/menit S= 36,90 C Nd= 96x/menit
17