Anda di halaman 1dari 6

Paradigma Kritis Jurgen Habermas

Latar Belakang Jurgen Habermas dilahirkan pada tanggal 18 Juni 1929 di kota Dusseldorf, Jerman. Ia adalah seorang filsuf dan sosiolog dari Jerman. Ia merupakan genarasi kedua dari Mazhab Frankfurt. Jurgen Habermas adalah penerus teori kritis yang ditawarkan oleh para pendahulunya (Max Horkheimer, Theodor Adorno, dan Herbert Marcuse). Tepatnya pada tahun 1956, Jurgen Habermas berkenalan dengan institut penelitian sosial di Frankfurt dan menjadi asisten daro Theodor Adorno. Habermas belajar mengenai sosiologi dari Theodor Adorno. Ketika Habermas brekerja pada institute penelitian sosial inilah ia makin berkenalan dengan pemikiran Marxisme. Hubungan Jurgen Habermas dengan Mahasiswa dan Kritik terhadap Mahasiswa Pemikiran marx pada Mazhab Frankfurt cukup memengaruhi pemikiran Habermas secara utuh. Peranan Habermas sebagai seorang Marxis tampak ketika ia turut berperan serta dalam gerakan mahasiswa Frankfurt. Sekitar tahun 1960-1970an merupakan periode demonstrasi gerakan mahasiswa kiri baru yang radikal yang sedang marak. Sebagai seorang pemikir Marxis, ia cukup dikenal oleh gerakan mahasiswa tersebut, bahkan sempat menjadi ideologinya, walaupun keterlibatannya hanya sejauh sebagai pemikir Marxis, Habermas sangat popular dikalangan kelompok yang bernama Sozialistischer Deutsche Studentenbund (Kelompok Mahasiswa Sosialis Jerman). Kedekatan Habermas dengan kelompok mahasiswa yang beraliran kiri radikal tidak berlangsung lama, hal ini dikarenakan aksi-aksi mahasiswa yang mulai melewati ambang batas, yaitu dengan menggunakan tindak anarkis atau tindak kekerasan. Akibatnya, Habermas mengkritik tindakan mahasiswa yang melampaui batas tersebut. akan tetapi, akibat dari kritikan tersebut, Habermas harus bernasib sama dengan Max Horkheimer dan Theodor Adorno, yang terlibat konflik dengan mahasiswa. Di dalam bukunya yang diterbitkan pada tahun 1969 yang berjudul protestbewegung und Hochschulreform (gerakan opsisi dan pembahasan perguruan tinggi), Habermas mengkritik secara pedas aksi-aksi kekerasan yang dilakukan oleh mahasiswa kiri. Bagi Habermas, aksi-aksi

yang dilakukan oleh para mahasiswa kiri tersebut dikecam sebagai revolusi palsu, bentukbentuk pemerasan yang diulang kembali, dan counterproductive. Pemikiran Filosofis Jurgen Habermas merupakan tokoh terakhir dari Mazhab Frankfurt dan juga yang masih hidup sampai sekarang. Ketika Mazhab Frankfurt secara resmi sudah tidak ada lagi dan teori yang ditawarkan kepada masyarakat berakhir dengan sikap yang pesimis. Namun, Habermas telah menghidupkan kembali Mazhab Frankfurt dan melanjutkan kembali teori kritis yang menjadi proyek para pendahulunya (Max Horkheimer, Theodor Adorno, dan Hebert Marcuse). Bukan hanya teori kritis yang dilanjutkan oleh Habermas, ada banyak hal yang ia berikan dalam dunia filsafat dewasa ini. Teori Kritis Menurut Habermas teori kritis bukanlah teori ilmiah, yang biasa dikenal dikalangan publik akademis dalam masyarakat kita. Habermas menggambarkan teori kritis sebagai suatu metodologi yang berdiri di dalam ketegangan dialektis antara filsafat dan ilmu pengetahuan (sosiologi). Teori kritis tidak hanya berhenti pada fakta-fakta objektif, yang umumnya dianut oleh aliran positivistik. Teori kritis berusaha menembus realitas sosial sebagai fakta sosiologis, untuk menemukan kondisi yang bersifat trasendental yang melampaui data empiris. Dapat dikatakan, teori kritis merupakan kritik ideology. Teori kritis ini dilahirkan oleh Mazhab Frankfurt memiliki maksud membuka seluruh selubung ideologis dan irasionalisme yang telah melenyapkan kebebasan dan kejernihan berpikir manusia modern. Akan tetapi, semua itu konsep teori kritis yang ditawarkan oleh pendahulu Habermas (Max Horkheimer, Theodor Adorno, dan Hebert Marcuse) mengalami sebuah kemacetan atau berakhir dengan kepesimisan. Akan tetapi, teori ini tidak berakhir begitu saja, Habermas sebagai penerus Mazhab Frankfurt akan membangkitkan kembali teori tersebut dengan sebuah paradigma baru. Teori Kritis dengan Paradigma Baru Habermas menambahkan konsep komunikasi di dalam teori kritis tersebut. menurut Habermas, komunikasi dapat menyelesaikan kemacetan teori kritis yang ditawarkan oleh pendahulunya. Habermas mebedakan antara pekerjaan dan komunikasi (interaksi). Pekerjaan
2

merupakan tindakan instrumental, jadi sebuah tindakan yang bertujuan untuk mencapai sesuatu. Sedangkan komunikasi adalah tindakan saling pengertian. Dalam tradisi mazhab Frankfurt, teori dan praksis tidak dapat dipisahkan. Praksis dilandasi kesadaran rasional, rasio tidak hanya tampak dalam kegiatan-kegiatan yang berkerja terus-menerus, melainkan interaksi dengan orang lain menggunakan bahasa sehari-hari. Selain itu juga, para pendahulunya memandang rasionalitas sebagai penaklukan kekuasaan. Kedua hal itulah yang membuat kemacetan dalam teori kritis menurut Habermas. Pandangan ini telah membuat sudut pandang masyarakat tentang kritik dengan penaklukan itu sama dan praksis dengan penaklikan itu sama. Habermas berpendirian kritik hanya dapat maju dengan rasio komunikatif yang dimengerti sebagai praksis komunikatif atau tindakan komunikatif. Masyarakat komunikatif bukanlah masyarakat yang melakukan kritik melalui revolusi atau kekerasan, tetapi melalui argumentasi. Kemudian Habermas membedakan dua macam argumentasi, yaitu perbincangan atau diskursus dan kritik. Demokrasi Deliberatif Kata deliberasi berasal dari bahasa latin deliberation yang kemudian dalam bahasa inggris menjadi deliberation. Istilah ini memiliki arti konsultasi, menimbang-nimbang, atau dalam istilah politik adalah musyawarah. Pemakaian istilah demokrasi memberikan makna tersendiri bagi konsep demokrasi. Istilah demokrasi deliberatif memiliki makna yang tersirat, yaitu diskursus praktis, formasi opini dan aspirasi politik, serta kedaulatan rakyat sebagai prosedur. Teori demokrasi deliberative tidak memfokuskan pandangannya dengan aturan-aturan tertentu yang mengatur warga, tetapi sebuah prosedur yang menghasilkan aturan-aturan itu. Teori ini membantu untuk bagaimana keputusan-keputusan politis diambil dan dalam kondisi bagaimanakah aturan-aturan tersebut dihasilkan sedemikian rupa sehingga warganegara mematuhi peraturan-peraturan tersebut. Dengan kata lain, demokrasi deliberatif meminati kesahihan keputusan-keputusan kolektif itu. Secara tidak langsung, opini-opini publik di sini dapat mengklaim keputusan-keputusan yang membuat warga mematuhinya. Di dalam demokrasi deliberative, kedaulatan rakyat dapat mengkontrol keputusankeputusan mayoritas. Kita sebagai rakyat dapat mengkritisi keputusan-keputusan yang dibuat
3

oleh orang-orang yang memegang mandat. Jika kita berani mengkritisi kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, maka secara tidak langsung kita sudah menjadi masyarakat rasional, bukan lagi masyarakat irasional. Opini publik atau aspirasi memiliki fungsi untuk mengendalikan politik formal atau kebijakan-kebijakan politik. Jika kita berani mengkritik kebijakan-kebijakan yang legal itu, secara tidak langsung kita sudah tunduk terhadap sistem. Ruang Publik Bagi Habermas, ruang publik memiliki peran yang cukup berarti dalam proses berdemokrasi. Ruang publik merupakan ruang demokratis atau wahana diskursus masyarakat, yang mana warga negara dapat menyatakan opini-opini, kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan mereka secara diskursif. Ruang publik merupakan syarat penting dalam demokrasi. Ruang publik adalah tempat warga berkomunikasi mengenai kegelisahan-kegelisahan politis warga. Selain itu, ruang public merupakan wadah yang mana warganegara dengan bebas dapat menyatakan sikap dan argument mereka terhadap negara atau pemerintah. Ruang publik bukan hanya sekedar fisik, maksudnya sebuah institusi atau organisasi yang legal, melainkan adalah komunikasi warga itu sendiri. Ruang publik harus bersifat bebas, terbuka, transparan dan tidak ada intervensi pemerintah atau otonom di dalamnya. Ruang publik itu harus mudah diakses semua orang.

Tugas Resume Akuntansi Sosiologi

Teori Kritis
(Jurgen Habermas)

Oleh : Wigayanti Rauf P3400212011

Kelas : A

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi PascaSarjana Universitas Hasanuddin


5

Anda mungkin juga menyukai