Anda di halaman 1dari 2

Review Artikel Jurnal, Irfan Safrudin Etika Emansipatoris Jurgen Harbermas

Etika paradigmatik di Wilayah Praksis

Nama : Helmy Fahferly


Nim : 5012011029

Dalam artikel ini secara umum memaparkan bahwasanya Filsafat sangat berkaitan
dengan kritik terhadap hubungan hubungan sosial yang nyata, dan sangat percaya diri serta
bertanggungjawab atas keadaan sosial yang ada saat ini adapun ciri khas dari adanya pemikiran
kritis misalkan di satu pihak yang sedang berdebat yang kemudian langsung di tingkat filosofis
ke teoritis, jadi mau tidak mau itu akan menjadi sebuah ideologi perjuangan dan di pihak lain, hal
ini justru dilihat sebagai kegiatan teoritis yang tetap tinggal dalam medium pikiran,dan oleh
sebab itulah mengapa filsafat kritis menjadi praktis. teori kritis juga melakukan suatu keputusan
yang cenderung memihak pada praxis sejarah tertentu, yaitu mengenai pembebasan manusia dari
perbudakan, membangun masyarakat atas dasar hubungan antar pribadi yang merdeka menjadi
pemulihan kedudukan manusia yang dalam hal ini menjadi subjek serta memproseskan sendiri
terhadap kenyataan sosial yang ada. Jurgen Harbermas juga mendialogkan teori kritisnya yang
disebut dengan istilah ‘Teori Tindakan Komunikatif” dengan tradisi ilmu ilmu sosial yang ada,
teori kritis juga didorong oleh kepentingan emansipatoris dan dari sinilah etika diskursus
dirumuskan dengan bentuk konsensus yang bebas dari paksaan dan sangat memungkinkan
adanya dialog intersubjektivitas terbuka.

Saya sebagai reviewer menilai hal menarik dalam artikel ini, reviewer melihat
kepindahan Jurgen Harbermas ke Stanberg membuat semakin jauh dari para aktivis kiri jerman
yang sampai pada pertengahan tahun 1970-an pada saat itu dan masih mengecam dirinya sebagai
orang yang telah “melalaikan kewajiban kewajiban”, akan tetapi justru dengan mengambil jarak
terhadap aksi aksi politis tersebut, ia mendapat kemungkinan untuk mengembangkan dasar dasar
bagi teori kritisnya dengan isi, gaya, dan jalan yang berbeda dari para pendahulunya, tetapi juga
dengan prinsip-prinsip yang berlainan dari para pemikir Marxis pada umumnya menurut
Hardiman. Jurgen Harbermas sebagai tokoh terkemuka dewasa ini semakin berpengaruh, baik
dalam dunia filsafat maupun ilmu ilmu sosial, sukses mengantarkan pemikiran sosial melalui
filsafat kritisnya. dengan kata lain setiap orang cenderung akan menggunakan pemikiran kritis
dalam dunia filsafat ilmu ilmu sosial melalui filsafat kritis Jurgen Harbermas.

Adapun terhadap ide dan poin penting mengenai apa saja yang telah disampaikan pada
artikel ini adalah Filsafat kritis ini mengambil inspirasi dari pemikiran Marx yang kemudian
dikembangkan oleh Jurgen Harbermas melalui ilmu ilmu sosial dan berakhir pada filsafat
kritisnya, kemudian ciri khas filsafat kritis dalam hal ini adalah bahwa selalu berkaitan erat
dengan kritik terhadap hubungan hubungan sosial yang nyata, sehingga filsafat ini tidak
mengisolasikan diri dalam menara gading teori murni, yang seakan akan filsafat dapat secara
netral menganalisis hakikat bahwasanya manusia dan masyarakat tanpa sekaligus terlibat di
dalamnya. kata “praktis” yang dipergunakan oleh Harbermas harus selalu dipahami dalam
pengertian Aristotelian sebagai komunikasi yang mewujudkan kehidupan nyata masyarakat dan
juga etika emansipatoris dalam hal ini tidak boleh dilupakan dalam mendominasi keyakinan
suatu moral terhadap lingkungan yang ada keberlakuan universal juga harus dibuktikan dalam
berdialog dengan moralitas lainya di dalam kehidupan masyarakat pada saat ini, sebab etika
emansipatoris menuntut keterbukaan atas kebijaksanaan moral praktis artinya setiap kebijakan
harus bersedia dipertanyakan dan harus di kritik oleh kebijaksanaan kebijaksanaan lain apalagi
menyangkut aspirasi masyarakat diluar sana yang menuntut keterbukaan atas kebijakan yang
telah diambil terutama dalam hal bekerja dengan merumuskan bentuk konsensus yang bebas dari
paksaan (tekanan) dan memungkinkan adanya diskusi antar individu satu dengan individu yang
lain secara terbuka.

Anda mungkin juga menyukai