Sirsak
Sirsak
Klasifikasi Menurut Backer dan Bakhuizen (1963), tumbuhan Annona muricata dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom Divisio Class Subclass Ordo Family Genus Spesies : Plantae : Magnoliophyta : Magnoliopsida : Magnoliidae : Magnoliales : Annonaceae : Annona : Annona muricata
Annona muricata merupakan tumbuhan yang berasal dari daerah tropis Amerika, namun telah banyak ditanam di Pulau Jawa
sebagai tumbuhan penghasil buah (Backer dan Bakhuizen, 1963). Sinonim dari A. muricata diantaranya Annona macrocarpa, Annona bonplandiana, (Noller, 2005). Annona cearensis, dan Guanabanus muricatus
2. Morfologi Tumbuhan A. muricata atau yang biasa disebut sirsak, merupakan tumbuhan tegak evergreen yang tingginya dapat mencapai 5-6 meter. Daunnya berbentuk elips memanjang atau bulat menyempit dengan bagian ujung yang meruncing. Daun ini memiliki panjang 6 20 cm
mengkilat, dengan warna hijau yang lebih tua di bagian permukaan atas dibandingkan dengan permukaan bawah. Bunga A. muricata
tumbuh secara tunggal, dapat muncul disemua bagian batang, cabang dan ranting. Bunga ini memiliki panjang 4 5 cm dengan tangkai yang pendek. Bunganya berbentuk kerucut-segitiga dilengkapi
dengan 3 helaian bunga yang sedikit tebal dan tersusun berlapis. Bagian luar petal berwarna kuning kehijauan sedangkan tiga petal bagian dalamnya berwarna kuning pucat. Buah A. muricata berbentuk seperti jantung atau oval. Ukuran panjangnya sekitar 10 30 cm, le bar hingga 15 cm dan beratnya dapat mencapai 4,5 6,8 kg (Adewole dan C axton-Martins, 2006).
3. Senyawa-Senyawa pada Tumbuhan Annona muricata Secara fitokimia, Annona muricata kaya dengan beberapa macam senyawa tanin, lakton 2006). dan alkaloid isokuinolina dapat (Adewole dan pada
Caxton-Martins,
Senyawa
tanin
ditemukan
berbagai bagian tumbuhan (Doss et al., 2009). Tanin merupakan sejenis kandungan tumbuhan yang bersifat fenol dan mempunyai rasa sepat. Kadar tanin yang tinggi mungkin mempunyai arti pertahanan bagi tumbuhan seperti membantu mengusir hewan pemangsa tumbuhan. Lakton merupakan sejenis asam organik yang tersimpan di dalam cairan vakuola (Robinson, 1995). Alkaloid terbesar. merupakan Fungsi golongan zat tumbuhan sebagai sekunder penghalau yang atau
alkaloid
diantaranya
penarik serangga (Harborne, 1987). Menurut Salisbury dan Ross (1995), sebagian besar alkaloid
Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Pathak et al. (2010), ekstrak metanol daun A. muricata mengandung metabolit sekunder seperti tanin dan steroid. Menurut penelitian Takahashi et al. (2006) ekstrak etanol daun A. muricata mengandung senyawa flavonoid. Senyawa flavonoid ini terdapat sehingga dalam banyak sel-sel tersebar yang pada sedang kingdom melakukan Plantae
fotosintesis
flavonoid berasal
dari pati yang dirubah menjadi asam fosfoenolpiruvat dan asam piruvat pada proses glikolisis. Asam fosfoenolpiruvat akan yang dirubah menjadi asam sinamat dan asam piruvat menjadi asetil CoA. Asam sinamat dan asetil CoA inilah yang berperan dalam
pembentukan senyawa flavonoid pada tumbuhan (Salisbury dan Ross, 1995). Salah satu fungsi flavonoid untuk tumbuhan ialah sebagai agen antimikroba dan antivirus (Robinson, 1995). Struktur umum flavonoid dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Lebih
lanjut
A.
muricata
mengandung
senyawa
kimia
alkaloid
seperti reticulin, coreximine, coclarine, dan anomurine, serta minyak esensial seperti -caryophyllene, d-cadinene, epi-a-
cadinol dan a-cadinol dalam jumlah besar. Daun, batang, kulit kayu dan biji A. muricata mengandung sejumlah bahan kimia yang dipercaya sebagai senyawa 2005). alami bioaktif yang disebut annonaceous merupakan ini
(Noller, senyawa
Annonaceus baru
acetogenins
yang
ditemukan.
Senyawa
merupakan sebuah rangkaian turunan asam lemak C-35 atau C-37 dan hanya ditemukan pada tumbuhan family Annonaceae. Sejauh ini
telah ditemukan lebih dari 250 jenis annonaceus acetogenins yang berhasil diisolasi dari 30 spesies yang diteliti. Sebagian besar dari senyawa yang tersebut luas menunjukan aktivitas in biologis vivo, dengan
spektrum
seperti
antitumor
sitotoksik,
pestisida, antibakteri dan antiparasit. Selain itu, annonaceus acetogenins ini bekerja secara selektif dalam menghambat sel-sel tumor (Kim et al., 1997).
4. Kasiat Dan Mamfaat Di berbagai daerah tropis, semua bagian tumbuhan A. muricata
dapat digunakan sebagai obat-obatan alami termasuk kulit kayu, daun, akar, buah, dan biji. Setiap bagian pohon memiliki kegunaan dan kandungan yang berbeda. a. Daun Hasil laboratorium membuktikan daun sirsak memiliki kandungan yang berkhasiat. Daun sirsak mengandung senyawa
anonasin, dan geniotalamisin, zat zat tersebut sangat efektif mencegah dan mengobati beberapa penyakit seperti, diuretic, diabetes, reumatik, disentri, tumor, dan hipertensi. b. Bunga Bunga ini sering di gunakan masyarakat brasil untuk mengobati penyakit saluran pernapasan. dengan daun serta akar bunga ini sering di kombinasi menyembuhkan sakit di dada.
untuk
(Muktiani,2011) c. Biji Di Indonesia biji sirsak di kenal sebgai peptisida alami yang mampu membunuh larva hama dan penyakit tanaman. Biji sirsak mengandung 8% air, 2% protein, 13% abu, 8% serat, 20% lemak dan 47% karbohidrat. senyawa untuk Fraksionasi pembuatan biji sirsak menghasilkan obat hama
beberapa
biointektisida(
d. Buah Buah ini kaya akan serat dan vitamin setiap 100gram mengandung serat 3,3 gram, sedangkan vitamin yang terkandung dalam buah sirsak yaitu A, B, dan C. Adapun mineral yang terkandung dalam buah sirsak adalah fosfor (27mg/100 g daging buah) dan kalsium (14mg/100g bakteri, daging anti buah.buah dan sirsak efektif berfungsi melawan sebagai anti jenis
jamur,
berbagai
parasit, menurunkan tekanan darah tinggi, disentri, stress, diare, menjaga stamina dan memperlancar asi. e. Batang Kulit batang sirsak mengandung senyawa tannin, fitosterol, Caoksalat, murisin dan alkaloid yang di gunakan untuk mengobati asma, batuk, hipertensi Obat parasit, obat penenang dan
kejang. (Muktiani,2011)
annomuricatin, cohibin, muracin, muricatanol yang di gunakan uantuk obat diabetes(khusus kulit akarnya) dan
kejang.(Muktiani,2011)