Anda di halaman 1dari 7

MERETAS ASA ( MENGGAPAI MIMPI ) LEWAT MANGROVE

ESAI

Oleh : EKO WINDARTO

MAGISTER MANAJEMEN SUMBERDAYA PANTAI PROGRAM DOUBLE DEGREE UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012

MERETAS ASA ( MENGGAPAI MIMPI ) LEWAT MANGROVE

I. PENDAHULUAN Menggapai mimpi lewat mangrove. Apa yang bisa digapai dengan menanam ataupun mengolah mangrove?. Mungkin bagi sebagian orang itu adalah hal yang tidal mungkin. Namun, menurut pandangan saya hal ini mungkin saja bahkan bisa saja terjadi. Hal ini dikarenakan mangrove memiliki fungsi ekonomis yang sangat besar sehingga memungkinkan untuk menghasilkan keuntungan. Mungkin mangrove belum menjadi hal yang umum dalam mendatangkan rezeki. Sebagian orang sering memandang sebelah mata akan keberadaan mangrove itu sendiri, bahkan bagi para nelayan atau pun petambak yang notabene hidup berdampingan dengan mangrove itu sendiri. Seringkali kita mendengar bahwa masyarakat pesisir sering mengalami kesusahan (khususnya dibidang finansial). Bahkan tidak jarang mereka memiliki pendidikan yang rendah. Bagi anak anak mereka mempunyai mimpi untuk menjadi seseorang yang berguna bahkan sesorang yang kaya. Namun, karena ketiadaan biaya impian itu kadang harus sirna karena putus sekolah, membentu orang tua dan lain lain. Dalam pemikiran saya bukan tidak mungkin impian tersebut bisa menjadi kenyataan, dan dapat diwujudkan berkat MANGROVE . Jika masyarakat pesisr memiliki kemampuan untuk mengolah serta memasarkan hasil olahan dari mangrove bukan tidak mungkin mereka akan menghasilkan profit yang banyak dari usaha tersebut. Tulisan berikut merupakan esai untuk menggambarkan peranan mangrove dalam mendukung pembangunan wilayah pesisir, terutama dalam segi sosial ekonomi maupun manfaatnya dalam mengurangi efek bencana.

II. ISI II.1 Sekilas Tentang Mangrove Mangrove. Apa yang ada dibenak anda jika mendengar kata mangrove?. Secara umum mangrove merupakan tumbuhan yang berada pada daerah pasang surut (pantai, laguna, muara sungai) yang tergenang pada saat pasang tertinggi dan kering pada saat air laut

surut serta merupakan komunitas tumbuhan yang bersifat halophyte, atau mempunyai toleransi yang tinggi terhadap tingkat keasinan (salinity) air laut dan pada umumnya bersifat alkalin. Pada perkembangannya hutan mangrove di Indonesia (khususnya masyarakat awam) sering juga menyebutnya sebagai hutan bakau. Tetapi istilah ini sebenarnya KURANG TEPAT karena bakau (rhizophora) adalah salah satu family tumbuhan yang sering ditemukan dalam ekosistem hutan mangrove.

II.2 Menggapai Mimpi Lewat Mangrove

Kehidupan masyarakat pesisir identik dengan kemiskinan, pendidikan rendah dan kesejahteraan yang minim. Kebanyakan dari masyarakat pesisr hanya menggantungkan hidupnya dari menjadi nelayan atau petambak saja. Lalu bagaimana dengan impian mereka?. Mereka tentu menginginkan agar anaknya dapat memiliki impian dan pendidikan yang tinggi agar dapat mengangkat harkat hidup mereka. Mungkin dengan membudidayakan, menjaga kelestrarian serta mengolah mangrove mereka dapat menggapai impian tersebut. Mengapa menggapai mimpi ? Apa yang bisa digapai dengan mangrove?. Mungkin bagi sebagian orang menggantungkan mimpi pada mangrove merupakan hal yang aneh bahkan konyol . Coba kita resapi sejenak. Mangrove mempunyai banyak sekali fungsi. Jika dihubungkan dengan menggapai impian , hal ini tidak akan jauh jauh dari UANG . Mangrove juga dapat menghasilkan banyak sekali pundi pundi uang, bahkan bagi sebagian orang mereka menggantungkan kehidupan mereka melalui mangrove. Coba kita lihat apa yang bisa kita hasilkan ( Uang ) dari mangrove.

1.

Cemilan / Makanan Ringan dari Mangrove Jika kita bepergian ataupun berwisata sering kali kita mencari makanan ringan atau

cemilan khas dari suatu daerah yang kita kunjungi tersebut. Bagaimana jika makan ringan tersebut berasal dari mangrove?. Mengapa tidak?, bisa kita ambil contoh pada daerah wisata di Pulau Pahawang ( Teluk Lampung ). Menu dengan bahan baku buah dan daun mangrove pun menjadi kuliner khas pulau ini, di antaranya dodol, keripik, dan sirop mangrove. Menu-menu dari buah mangrove ini diolah secara manual dan merupakan penganan masyarakat sekitar serta oleh-oleh khas pulau di Teluk Lampung ini. Makanan unik ( dodol )

dari mangrove ini berasal dari buah mangrove jenis pedada. Sedangkan keripik dibuat dari daun mangrove berjenis jeruju. Makanan berbahan mangrove ini merupakan pengolahan hutan berbasis masyarakat. Bekerja sama dengan pemerintah dan LSM lingkungan. Camilan mangrove ini terbukti memiliki khasiat untuk pengobatan. Berdasarkan penelitian, buah dan daun mangrove dapat mengobati alergi, reumatik, dan kanker. Bagaimana bisa camilan ini menghasilkan keuntungan ( Uang ) sehingga bisa dikatakan sebagai alat untuk menggapai mimpi? Coba kita analisa sejenak usaha cemilan mangrove ini dengan menggunakan metode analisis sederhana ( SWOT) Strenght ( Kekuatan ) : a. Kekuatan dari usaha ini adalah makanan / cemilan ini benar benar unik dan hanya sedikit yang baru bisa mengolah mangrove tersebut. b. Produk ini merupakan produk yang inovatif, dalam hal ini adalah produk ini merupakan inovasi dari olahan mangrove. Produk ini sangat cocok bagi masyarakat yang menginginkan inovasi dalah hal makanan. Selain itu cita rasa dan kandungan gizi yang cukup dapat menambah nilai plus dari produk ini. c. Penyediaan bahan baku produk ini tidak terlalu sulit, biasanya dijual seharga Rp 1.500/kg. Biaya produksi yang rendah dapat menghasilkan produk dengan harga yang dapat dijangkau oleh semua kalangan. Weakness ( kelemahan ) : Kelemahan dari usaha ini adalah masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang cara pengolahan mangrove, serta bahan baku yang terus berkurang akibat semakin sempitnya wilayah hutan mangrove. Serta produk ini belum ada banyak di pasaran sehingga dibutuhkan riset untuk mengperkenalkan produk ini pada masyarakat secara luas. Opportunities ( Keuntungan ) : Keuntungan dari usaha camilan mangrove ini adalah orang pasti tertarik ketika pertama kali mereka mendengar jika ada cemilan unik dari daerah tersebut yang berasal dari mangrove. Dari situlah akan berkembang usahanya, memeng awalnya dari mulut ke mulut, namun, nantinya bukan tidak mungkin akan menembus pasaran nasional bahkan internasional.

Treath ( Ancaman ) : Produk cemilan mangrove ini harus bersaing dengan cemilan lokal yang sudah biasa dipasarkan. Dari uraian diatas tentunya bisa membantu kita dalam melihat peluang usaha guna meningkatkan income/uang tambahan. Hal ini khususnya bagi masyarakat pesisir yang mampu mendapatkan penghasilan tambahan melalui mangrove. Jadi menanam mangrove tidak hanya untuk mengurangi abrasi tetapi juga untuk menghasilkan pundi pundi uang melalui usaha camilan/ makanan ringan ini.

2.

Sistem Budidaya dengan Silvofishcery Dalam mengakomodasi kebutuhan lahan dan lapangan pekerjaan, hutan mangrove

dapat dikelola dengan model silvofishery atau wanamina yang dikaitkan dengan program rehabilitasi pantai dan pesisir. Misal saja kita gunakan dengan metode Empang Parit .Misal, kita buat saja lubangan berupa parit selebar 2 m yang disisihkan dari tepi areal kegiatan reboisasi hutan mangrove, sehingga keluasannya mencapai 10-15% dari total area garapan ( proyek ataupun lahan reboisasi milik warga ). Jarak tanam 3 m x 2 m, dengan harapan 4-5 tahun pada akhir kontrak, tajuk tanaman sudah saling menutup . Dari data yang penulis temukan ternyata dari sistem silvofishery semacam ini dengan pemeliharaan bandeng dan udang liar dapat dihasilkan keuntungan sebesar Rp 5.122.000,-/ha/tahun untuk 2 kali panen setiap tahun (Perum Perhutani, 1995).

3. Ekowisata

Pundi pundi uang juga dapat dihasilkan memalui kegiatan pembuatan ekowisata. Dimana, nantinya ekowisata ini dapat kita satukan dengan usaha kita yang pertama yakni usaha cemilan mangrove. Sebenarnya apa itu ekowisata? Dan mengapa ekowisata harus di hutan mangrove?. Ekowisata dewasa ini menjadi salah satu pilihan dalam mempromosikan lingkungan yang khas yang terjaga keasliannya sekaligus menjadi suatu kawasan kunjungan wisata. Potensi yang ada adalah suatu konsep pengembangan lingkungan yang berbasis pada pendekatan pemeliharaan dan konservasi alam. Konsep ini sangat unik dengan pengembangan dan pelibatan sector management yang terpadu serta seluruh stakeholders yang terkait. Namun pada prinsipnya cukup sederhana dengan pola management lingkungan

yang rill. Lantas mengapa mangrove sangat potensil bagi pengembangan konsep ekowisata ini ?. Jawabannya ada pada kondisi mangrove yang sangat unik serta model wilayah yang dapat di kembangkan sebagai sarana wisata dengan tetap menjaga keaslian hutan serta organisma yang hidup disana. Dari sini, usaha camilan / makanan ringan dari mangrove juga dapat dicompare menjadi satu sehingga nantinya didapatkan sebuah wisata yang unik ( wisata hutan mangrove ) dengan oleh oleh yang khas yakni camilan dari mangrove. Dari uraian diatas fungsi mangrove secara ekonomi cukup besar, yakni mampu menghasilkan beberapa usaha yang dapat menaikkan pendapatan masyarakat pesisir. Selama ini masyarakat terus bermimpi saja untuk memiliki sebuah impian yakni hidup sejahtera. Dari sini, mungkin bisa menjadi masukan agar impian masyarakat pesisir dapat tercapai. Mangrove adalah tumbuhan yang unik dan dari keunikannya itulah kita bisa mendapat sesuatu yang bermanfaat guna menggapai sebuah impian .

III.

PENUTUP

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, ternyata menggapai impian lewat mangrove bukan merupakan hal yang Tidak Mungkin . Karena secara ekonomi, banyaknya fungsi mangrove tersebut diatas tentunya mendatangkan keuntungan tersendiri bagi orang-orang terutama nelayan yang hidup di sekitarnya. Terlepas dari manfaat kayunya yang mampu dijadikan arang, buahnya dapat dijadikan dodol dan daunnya bisa menjadi keripik, mangrove memiliki manfaat yang lebih tinggi lagi bagi para nelayan. Keberadaannya sebagai daerah perlindungan (spawning ground) bagi ikan-ikan dapat dimanfaatkan juga sebagai lahan mencari ikan oleh nelayan. Dan dengan pesona yang dimilikinya, tak jarang mangrove juga dapat disulap menjadi kawasan pariwisata berbasis lingkungan yang tak hanya kan memberikan penghasilan lebih kepada masyarakat di sekitar mangrove, namun juga kepada daerah. . Dengan pentingnya keberadaan hutan mangrove ini bagi lingkungan terutama manusia diamana mampu menghasilkan profit/keuntungan ( dari sisi finansial ) maka sebaiknya wajib bagi kita untuk tetap menjaga keberadaannya serta melakukan sosialisasi terhadap penduduk yang berada di sekitar wilayah pesisir tentang fungsi dari keberadaan dan kelestarian hutan mangrove. Semoga ini bisa menjadi bahan renungan untuk kelestarian lingkungan demi masa depan anak cucu kita, dan harapan dari penulis adalah teruslah

bermimpi karena dengan mimpi lah kesuksesan itu berawal. Jaga, budidayakan dan olah mangrove agar menghasilkan dan mendatangkan keuntungan.

MERETAS ASA ( MENGGAPAI MIMPI ) LEWAT MANGROVE


ESAI Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pantai dan Laut Dosen Pengampu : Dr. Rudhi Pribadi

Disusun Oleh: EKO WINDARTO

MAGISTER MANAJEMEN SUMBERDAYA PANTAI PROGRAM DOUBLE DEGREE UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012

Anda mungkin juga menyukai