Anda di halaman 1dari 12

Raden Puntadewa adalah putra sulung dari Prabu Pandudewanata dan Dewi Kunti.

Namun sesungguhnya ia adalah putra Dewi Kunti dan Batara Darma, dewa keadilan Sifat adil, sabar, jujur, taat terhadap ajaran agama, penuh percaya diri, tidak suka marah walaupun harga dirinya diinjak-injak, suka mengalah, sabar, tenang dan berani berspekulasi. Pusaka Jamus Kalimasada, Tunggulnaga, dan Robyong Mustikawarih. Raja di Hastinapura dengan gelar Prabu Kalimataya.

Raden Werkudara atau Bima merupakan putra kedua dari Dewi Kunti dan Prabu Pandudewanata. Tetapi ia sesungguhnya adalah putra Batara Bayu dan Dewi Kunti. Perwatakan berani, tegas, berpendirian kuat, teguh iman,gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh dan jujur, serta menganggap semua orang sama derajatnya. Istri : Dewi Arimbi dan Dewi Urangayu Anak : Gatotkaca, Antasena, Antareja Senjata : Kuku pancanaka dan Gada Rujakpala

Raja di Jodiphati dengan gelar Prabu Jayapusaka

Raden Arjuna adalah putra ketiga dari pasangan Dewi Kunti, namun sebenarnya ia adalah putra dari Dewi Kunti dan Batara Indra. Disebut dengan ksatria Panengah Pandawa. Arjuna berarti jujur dalam wajah maupun pikiran. Sifatnya cerdik dan pandai, pendiam, teliti, sopan-santun, berani dan suka melindungi yang lemah, berjiwa kesatria, imannyakuat, tahan terhadap godaan duniawi, selalu berhasil merebut kejayaan, berimu tinggi tapi ragu dalam bertindak. Istri-istri : Dewi Srikandi, Dewi Palupi, Dewi Ratri, Dewi Larasati, dll. Anak : R. Abimanyu, R. Angkawijaya, Dewi Pregiwa, dll. Aji-aji Arjuna diantaranya : 1. Sepi Angin : dapat bergerak tanpa jejak 2. Pengasih : menjadi dikasihi sesama 3. Mayabumi : memperbesar wibawa dalam pertempuran Senjata : Panah Pasopati, Keris Kiai Kalanadah, Panah Kiai Sarotama, Keris Pulanggeni, Keris Kiai Baruna, dll.

Nakula atau Pinten adalah putra dari Prabu Pandu dan Dewi Madrim. Namun sesungguhnya ia adalah putra Dewi Madrim dengan Batara Aswan. Perwatakan jujur, setia, taat pada orang tua dan tahu membalas budi serta dapat menjaga rahasia, teliti dalam menjalankan tugasnya dan selalu mengawasi kenakalan kakaknya, Bima. Istri : Dewi Sayati dan Dewi Sengganawati Anak Bambang Pramusinta, Dewi Pramuwati dan Dewi Sritanjung Memiliki Aji Pranawajati yang berhasiat tak dapat lupa akan hal apapun. memiliki cupu yang berisi Banyu Panguripan dari Batara Indra, cupu berisi Tirta Manik yang merupakan air kehidupan dari mertuannya Begawan Badawanganala.

Raden Sadewa atau Tangsen yang merupakan saudara kembar dari Raden Nakula adalah bungsu dari Pandawa. Ia adalah putra dari Dewi Madrim dan Batara Aswin. Perwatakan jujur, setia, taat pada orang tua dan tahu membalas budi serta dapat menjaga rahasia. Istri Dewi Srengginiwati dan Dewi Rasawulan Anak kesayangan Dewi Kunti

Merupakan tokoh wayang asli Indonesia Diciptakan oleh para Wali untuk berdakwah. Tokoh ini berfungsi sebagai pengasuh untuk tokoh wayang lainnya.

Semar berasal dari basaha Arab, Ismar yang berarti paku. Tokoh ini dijadikan pengokoh suatu kebenaran yang ada. Semar juga merupak simbol dari agamasebagai prinsip hidup setiap umat beragama

Nala Gareng berasal dari Bahasa Arab Naala Qariin yang berati memperoleh banyak teman. Hal ini sesuai dengan dakwah para wali sebagai juru dakwah untuk memperoleh sebanyakbanyaknya teman (umat) untuk kembali kejalan Allah SWT dengan sikap arif dan harapan yang baik.

Petruk diadaptasi dari kata Fatruk. Kata ini merupakan kata pangkal dari sebuah wejangan Tasawuf yang berbunyi: Fat-ruk kulla maa siwallahi, yang artinya: tinggalkan semua apa pun selain Allah. Petruk juga sering disebut Kanthong Bolong artinya kantong yang berlobang. Maknanya bahwa setiap manusia harus menzakatkan hartanya dan menyerahkan jiwa raganya kepada Allah SWT secara ikhlas, tanpa pamrih dan ikhlas, seperti bolongnya kantong yang tanpa penghalang.

Bagong: berasal dari kata Baghaa yang berarti berontak. Yaitu berontak terhadap kebatilan dan keangkaramurkaan. Dalam versi lain kata Bagong berasal dari Baqa yang berarti kekal atau langgeng, artinya semua manusia hanya akan hidup kekal setelah di akhirat nanti. Dunia hanya diibaratkan mampir ngombe (sekadar mampir untuk minum).

Anda mungkin juga menyukai