Anda di halaman 1dari 17

PRAKTEK KLINIK PROFESI KEPERAWATAN MATERNITAS PSIK FK UNAIR T.A.

2001/2002

LAPORAN PENDAHULUAN
Nama Mahasiswa NIM Topik : ANAS TAMSURI : 019930006 B Tempat Praktek : Poliklinik Kebidanan Tanggal : 2 April 2001

: ABORTUS

peritonitis thyroid disengaja

Infeksi Akut Gangguan Endokrin

: Pneumonia, Thipii, septikemia, : Gangguan produksi progesterone,

Gangguan Gizi/Anemia Trauma, baik yang tidak disengaja (mischariage) maupun yang

(provokatus) Gangguan faal organ : Hypoplasi uteri, tumor uterus, cervix pendek, retrofleksi uteri incarcerata, ggn endometrium

ABORTUS (mati janin < 22 mg/< 500 gr) Abortus Spontan Abortus Infeksiosa Retensi Janin Abortus Resiko tinggi (Missed abortion) (Unsafe abortion)

Ab. Imminens Ab. Insipiens cavum uteri Ab. Inkomplit Ab. Komplit

: perdarahan bercak, ada ancaman kehamilan : Perdarahan ringan dimana hasil konsepsi masih di

Perdarahan Shock

Nyeri Abdomen Gangguan Rasa Nyaman

Kurang Pengetahuan Cemas

Resiko tinggi Infeksi Devisit Vol. Cairan

Gangguan Aktivitas

Pemeriksaan Diagnostik 1. Test HCG Urine 2. Ultra Sonografi 3. Kadar Hematocrit/Ht 4. Kadar Hemoglobin 5. Kadar SDP 6. Kultur

: Indikator kehamilan Kondisi janin/cavum ut Status Hemodinamika Status Hemodinamika Resiko Infeksi Kuman spesifik Positif terdapat janin/sisa janin Penurunan (< 35 mg%) Penurunan (< 10 mg%) Meningkat(>10.000 U/dl) Ditemukan kuman

DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Devisit Volume Cairan s.d perdarahan 2. Gangguan Aktivitas s.d kelemahan, penurunan sirkulasi 3. Gangguan rasa nyaman: Nyeri s.d kerusakan jaringan intrauteri 4. Resiko tinggi Infeksi s.d perdarahan, kondisi vulva lembab 5. Cemas s.d kurang pengetahuan

INTERVENSI KEPERAWATAN : 1. Devisit Volume Cairan s.d Perdarahan Tujuan : Tidak terjadi devisit volume cairan, seimbang antara intake dan output baik jumlah maupun kualitas. Intervensi : a. Kaji kondisi status hemodinamika R : Pengeluaran cairan pervaginal sebagai akibat abortus memiliki karekteristik bervariasi b. Ukur pengeluaran harian R : Jumlah cairan ditentukan dari jumlah kebutuhan harian ditambah dengan jumlah cairan yang hilang pervaginal c. Berikan sejumlah cairan pengganti harian R : Tranfusi mungkin diperlukan pada kondisi perdarahan masif d. Evaluasi status hemodinamika R : Penilaian dapat dilakukan secara harian melalui pemeriksaan fisik 2. Gangguan Aktivitas s.d kelemahan, penurunan sirkulasi Tujuan : Kllien dapat melakukan aktivitas tanpa adanya komplikasi Intervensi : a. Kaji tingkat kemampuan klien untuk beraktivitas R : Mungkin klien tidak mengalami perubahan berarti, tetapi perdarahan masif perlu diwaspadai untuk menccegah kondisi klien lebih buruk b. Kaji pengaruh aktivitas terhadap kondisi uterus/kandungan R : Aktivitas merangsang peningkatan vaskularisasi dan pulsasi organ reproduksi c. Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari R : Mengistiratkan klilen secara optimal d. Bantu klien untuk melakukan tindakan sesuai dengan kemampuan/kondisi klien R : Mengoptimalkan kondisi klien, pada abortus imminens, istirahat mutlak sangat diperlukan e. Evaluasi perkembangan kemampuan klien melakukan aktivitas R : Menilai kondisi umum klien

3. Gangguan rasa nyaman : Nyeri s.d Kerusakan jaringan intrauteri Tujuan : Klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami Intervensi : a. Kaji kondisi nyeri yang dialami klien R : Pengukuran nilai ambang nyeri dapat dilakukan dengan skala maupun dsekripsi. b. Terangkan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya R : Meningkatkan koping klien dalam melakukan guidance mengatasi nyeri c. Kolaborasi pemberian analgetika R : Mengurangi onset terjadinya nyeri dapat dilakukan dengan pemberian analgetika oral maupun sistemik dalam spectrum luas/spesifik 4. Resiko tinggi Infeksi s.d perdarahan, kondisi vulva lembab Tujuan : Tidak terjadi infeksi selama perawatan perdarahan Intervensi : a. Kaji kondisi keluaran/dischart yang keluar ; jumlah, warna, dan bau R : Perubahan yang terjadi pada dishart dikaji setiap saat dischart keluar. Adanya warna yang lebih gelap disertai bau tidak enak mungkin merupakan tanda infeksi b. Terangkan pada klien pentingnya perawatan vulva selama masa perdarahan R : Infeksi dapat timbul akibat kurangnya kebersihan genital yang lebih luar c. Lakukan pemeriksaan biakan pada dischart R : Berbagai kuman dapat teridentifikasi melalui dischart d. Lakukan perawatan vulva R :Inkubasi kuman pada area genital yang relatif cepat dapat menyebabkan infeksi. e. Terangkan pada klien cara mengidentifikasi tanda inveksi R : Berbagai manivestasi klinik dapat menjadi tanda nonspesifik infeksi; demam dan peningkatan rasa nyeri mungkin merupakan gejala infeksi f. Anjurkan pada suami untuk tidak melakukan hubungan senggama se;ama masa perdarahan R : Pengertian pada keluarga sangat penting artinya untuk kebaikan ibu; senggama dalam kondisi perdarahan dapat memperburuk kondisi system reproduksi ibu dan sekaligus meningkatkan resiko infeksi pada pasangan. 5. Cemas s.d kurang pengetahuan Tujuan : Tidak terjadi kecemasan, pengetahuan klien dan keluarga terhadap penyakit meningkat Intervensi : a. Kaji tingkat pengetahuan/persepsi klien dan keluarga terhadap penyakit R : Ketidaktahuan dapat menjadi dasar peningkatan rasa cemas b. Kaji derajat kecemasan yang dialami klien R : Kecemasan yang tinggi dapat menyebabkan penurunan penialaian objektif klien tentang penyakit c. Bantu klien mengidentifikasi penyebab kecemasan R : Pelibatan klien secara aktif dalam tindakan keperawatan merupakan support yang mungkin berguna bagi klien dan meningkatkan kesadaran diri klien d. Asistensi klien menentukan tujuan perawatan bersama R : Peningkatan nilai objektif terhadap masalah berkontibusi menurunkan kecemasan

e. Terangkan hal-hal seputar aborsi yang perlu diketahui oleh klien dan keluarga R : Konseling bagi klien sangat diperlukan bagi klien untuk meningkatkan pengetahuan dan membangun support system keluarga; untuk mengurangi kecemasan klien dan keluarga.

Referensi : 1. Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad(1981) Obstetri Patologi, Elstar Offset, Bandung 2. JNPKKR-POGI (2000), Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta 3. Wong,Dona L& Perry, Shanon W (1998) Maternal Child Nursing Care, Mosby Year Book Co., Philadelphia 4. (--), Protap Pelayanan Kebidanan RSUD Dr. Sutomo Surabaya, Surabaya

PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 4 April 2001 Ruang Pengkajian A. Identitas Nama Pasien Umur Suku/Bangsa Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat : Ny. U H : 31 tahun : Jawa/Indonesia : Islam : SLTP : Ibu rumah tangga : Jeruk, Gamping, Krian Sidoarjo Nama Suami : Tn. M Umur Agama Pekerjaan : 34 tahun : Islam Pendidikan : SLTA : Wiraswasta Suku/bangsa : Jawa / Indonesia : Poliklinik Kebidanan : 4 April 2001 Jam masuk : 09.40 WIB No. Reg Med : 17778812

B. RIWAYAT KEPERAWATAN 1. Persepsi Terhadap Kehamilan Saat ini : tanggal 24 Maret 2001, jumlah sedikit-sedikit dan disertai dengan nyeri pada perutnya bagian bawah, menyebar ke daerah pinggang dan dubur. Jumlah darah yang keluar kurang lebih 500 cc (tiap hari 50 cc/kali) b. Ibu menyatakan bahwa dirinya hanyalah mengalami menstruasi (tidak merasa bahwa dirinya hamil) saat ini, setelah sebelunya tidak haid selama satu bulan. c. Kondisi hamil yang tidak dirasakan oleh ibu meyebabkan ibu melakukan aktiitas seperti biasanya sebagai ibu rumah tangga 2. Riwayat Obstetri Menarche umur 14 tahun, siklus teratur (28 hari) denggan jumlah darah relatif banyak selama 6-7 hari. Klien tidak mengalami dismenorhea. Hari Pertama Haid Terakhir tanggal 23 januari 2001, Perdarahan tanggal 24 Maret 2001 dianggap klien sebagai haid. b. Riwayat Kehamilan/nifas sebelumnya : Klien sebelumnya pernah mengalami keguguran (tahun 1993) pada saat umur kehamilan 5 bulan. Klien memiliki anak (dari kehamilan kedua) berusia 5 tahun, persalinan normal dan tidak terdapat komlikasi persalinan/nifas. a. Ibu dapat ke klinik karena mengalami perdarahan yang tidak berhenti mulai

a. Riwayat Menstruasi

c. Kehamilan Saat ini Klien tidak merasa dirinya hamil walaupun pernah telambat haid satu bulan. 3. Riwayat KB

Saat ini klien tidak menggunakan alat kontrasepsi; tatpi klien pernah menggunakan kontrasepsi jenis Suntik sebelumnya. Kontrasepsi yang digunakan oleh klien tidak menimbulkan masalah kesehatan. 4. Riwayat Kesehatan

Klien menyatakan tidak menderita penyakit jantung, paru, kencing manis, gondok, dan penyakit keturunan lainnya. Tidak ada riwayat keguguran padfa annggota keluarga lainnya. 5. 1. Kebutuhan Dasar Khusus Pola Nutrisi Klien makan 3 kali sehari, dengan cukup lauk dan sayuran; klien tidak mengalami gangguan nafsu makan, klien tidak berpantang makan. 2. Pola Aktivitas dan latihan

Sebagai ibu rumah tangga, klien menjalankan aktiitas seperti biasanya dan tidak menambah waktu istirahat karena klien tidak merasa bahwa dirinya hamil. Saat ini klien merasa nyeri pada perut bagian bawah walaupun tidak terlalu mengganggu kegiatan sehari-hari. Nyeri yang timbul terasa lebih berat saat merubah posisi tubuh dengan cepat dan tiba-tiba. 6. Pemeriksaaan Fisik : Composmentis : 120/70 mmHg : 18 X/menit : 80 X/menit : Anemis : Anikteric : elastis : agak pucat

Kesadaraan Umum Tekanan Darah Pernafasan Nadi Konjungtiva Sclera Turgor kulit Warna kulit

a. Inspeksi : Pembesaran relatif abdomen Linea alba tidak ada Striae pada perut sedikit b. Palpasi Leopold I : tinggi Fundus Uteri : 3 Cm diatas simpisis : tidak ditemukan fluks : Lunak, nyeri goyang (-), Pembukaan 1 Cm : TFU l.k 8 10 Cm : tidak menonjol : Fleks (+) Periksa Dalam (Vaginal Toucher) : - Vaginal Toucher - Portio - Cavum Uteri - Cavum Douglas - Inspekulo c. Auskultasi Doppler tidak dilakukan 7. HCG Test Hemoglobin Ultra Sonografi Data Penunjang : Positif : 9 mg% : Janin Tunggal intraabdomen, Denyut Jantung (+) Panjang janin 5-6 Cm Diagnosa Medik : Abortus Imminens

- Adnexia Parametrium ka/ki : Nyeri tekan (-) Massa (-)

Analisa Data Masalah Keperawatan Devisit Volume Cairan

Data DS : Me ngeluh perdarahan 10 hari, badan lemah DO : Per darahan 10 hari, 50 cc/hari Hb . 9 mg% Ku lit agak pucat DS : me ngeluh perdarahan 10 hari DO : Per darahan Vu lva kotor & lembab jari-ngan

Etiologi Perdarahan akibat kerusakan intrauterus menimbulkan perdarahan dan penurunan volume cairan.

Akibat

perdarahan

Resiko tinggi untuk Infeksi

mengakibatkan kondisi vulva hygiene menjadi berkurang dan selalu lembab, beresiko terhadap terjadinya infeksi Kerusakan jaringan yang

Gangguan Rasa Nyaman : Nyeri

terjadi dapat mengakibatkan nyeri dan mengganggu kondisi fisik dan psikologis klien

DS : Me nyatakan Nyeri Me ngeluh Perdarahan 10 hari DO : Ka dang meringis menahan nyeri DS : Me nyatakan tidak tahu dirinya hamil Me nyatakan perdarahan yang terjadi adalah haid Me nyatakan bingung apa yang harus dilakukan DO : -

Kekurangtahuan

terhadap

Cemas

kondisi dapat mengakibatkan kecemasan dan mengakibatkan perawatan yang dilakukan tidak maksimal

Diagnosa Keperawatan : a. Devisit Volume Cairan s.d perdarahan b. Gangguan rasa nyaman: Nyeri s.d kerusakan jaringan intrauteri c. Resiko tinggi Infeksi s.d perdarahan, kondisi vulva lembab d. Cemas s.d kurang pengetahuan

RENCANA KEPERAWATAN : 1. Devisit Volume Cairan s.d Perdarahan Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, maka Tidak terjadi devisit volume cairan, seimbang antara intake dan output baik jumlah maupun kualitas. Intervensi : a. Kaji kondisi status hemodinamika R : Pengeluaran cairan pervaginal sebagai akibat abortus memiliki karekteristik bervariasi b. Ukur pengeluaran harian R : Jumlah cairan ditentukan dari jumlah kebutuhan harian ditambah dengan jumlah cairan yang hilang pervaginal d. Anjurkan klien memenuhi kebutuhan cairan R : Motivasi untuk memenuhi kebutuhan cairan 2. Gangguan rasa nyaman : Nyeri s.d Kerusakan jaringan intrauteri

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan Klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami, Intervensi : a. Kaji kondisi nyeri yang dialami klien R : Pengukuran nilai ambang nyeri dapat dilakukan dengan skala maupun deskripsi. b. Terangkan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya R : Meningkatkan koping klien dalam melakukan guidance mengatasi nyeri c. Kolaborasi pemberian analgetika R : Mengurangi onset terjadinya nyeri dapat dilakukan dengan pemberian analgetika oral maupun sistemik dalam spectrum luas/spesifik d. Lakukan pendidikan kesehatan teknik distraksi R : Adaptasi terhadap nyeri merupakan teknik yang dapat menurunkan nyeri disamping kecemasan

3.

Resiko tinggi Infeksi s.d perdarahan, kondisi vulva lembab

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawtan, diharapkan tidak terjadi infeksi selama perdarahan berlangsung

Intervensi : a. Kaji kondisi keluaran/dischart yang keluar ; jumlah, warna, dan bau R : Perubahan yang terjadi pada dishart dikaji setiap saat dischart keluar. Adanya warna yang lebih gelap disertai bau tidak enak mungkin merupakan tanda infeksi b. Terangkan pada klien pentingnya perawatan vulva selama masa perdarahan R : Infeksi dapat timbul akibat kurangnya kebersihan genital yang lebih luar c. Lakukan perawatan vulva R :Inkubasi kuman pada area genital yang relatif cepat dapat menyebabkan infeksi. d. Terangkan pada klien cara mengidentifikasi tanda inveksi R : Berbagai manivestasi klinik dapat menjadi tanda nonspesifik infeksi; demam dan peningkatan rasa nyeri mungkin merupakan gejala infeksi e. Anjurkan pada suami untuk selama masa perdarahan R : Pengertian pada keluarga sangat penting artinya untuk kebaikan ibu; senggama dalam kondisi perdarahan dapat memperburuk kondisi system reproduksi ibu dan sekaligus meningkatkan resiko infeksi pada pasangan. 4. Cemas s.d kurang pengetahuan tidak melakukan hubungan senggama

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien tidak merasa cemas, pengetahuan klien dan keluarga terhadap penyakit meningkat Intervensi : a. Kaji tingkat pengetahuan/persepsi klien dan keluarga terhadap penyakit R : Ketidaktahuan dapat menjadi dasar peningkatan rasa cemas b. Kaji derajat kecemasan yang dialami klien R : Kecemasan yang tinggi dapat menyebabkan penurunan penialaian objektif klien tentang penyakit c. Bantu klien mengidentifikasi penyebab kecemasan R : Pelibatan klien secara aktif dalam tindakan keperawatan merupakan support yang mungkin berguna bagi klien dan meningkatkan kesadaran diri klien d. Asistensi klien menentukan tujuan perawatan bersama R : Peningkatan nilai objektif terhadap masalah berkontibusi menurunkan kecemasan

e. Terangkan hal-hal seputar aborsi yang perlu diketahui oleh klien dan keluarga R : Konseling bagi klien sangat diperlukan bagi klien untuk meningkatkan pengetahuan dan membangun support system keluarga; untuk mengurangi kecemasan klien dan keluarga.

IMPLEMENTASI & EVALUASI A. Perdarahan Waktu 09.45 Implementasi Mengukur jumlah cairan yang keluar Menerangkan bahaya pengeluaran cairan berlebihan Melakukan penghitungan intake dan output Mengajarkan cara mengukur kebutuhan cairan sederhana Menganjurkan klien cukup banyak minum dan makan Mengajarkan cara menentukan jumlah minum yang diperlukan selama perdarahan B. Waktu 09. 55 Respon Vol darah l.k 20 cc keluar, warna merah segar Menyatakan takut dengan perdarahan, dan menanyakan cara agar perdarahan berhenti Intake harian + 1200 cc, Output + 1400 cc. Menyatakan mengerti cara pengukuran cairan Menyatakan akan berusaha banyak minum Menyatakan akan minum air tambahan 2 gelas tiap hari Diagnosis Keperawatan I : Devisit Volume Cairan s.d

Diagnosis Keperawatan II : Gangguan rasa nyaman : Implementasi Menilai derajad nyeri Menerangkan penyebab nyeri Menganjurkan klien tidak banyak bergerak/aktivitas Menganjurkan klien untuk berrobat bila nheri bertambah hebat Respon Nyeri seperti ditekan pada bagian bawah perut Klien diam, menyatakan mengerti Klien mengangguk Klien mengangguk, menyatakan akan memperhatikan kondisi tubuhnya

Nyeri s.d Kerusakan jaringgan intrauterine

C. Waktu 10.10

Diagnosis Keperawatan III : Resiko tinggi Infeksi s.d Implementasi Mengajarkan pada ibu untuk dapat mengecek perdarahan tiap hari, menerangkan hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengkaji tanda infeksi pada vagina Menganjurkan ibu untuk membersihkan kemaluan teratur Menganjurkan pada ibu untuk segera berobat bila ada tanda demam, perdarahan berbau atau keluar nanah Respon Menyatakan ia telah berusaha memperhaikan perdarahan yang terjadi Dan dapat menyebutkan tanda infeksi

perdarahan, kondisi vulcva lembab

Menganggguk dan menyatakan sanggup Menyatakan akan ke RS dua minggu lagi atau bila perlu

D. pengetahuan Waktu 10.30

Diagnosis Keperawatan IV : Cemas s.d kurang Implementasi Menerangkan bahwa ibu saat ini hamil dan mengalami keguguran Menerangkan agar ibu banyak istirahat Menerangkan perdarahan yang terjadi Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan hubungan seksual Respon Mengulang pernyataan bahwa dirinya hamil Menyatakan ia akan banyak istirahat mengangguk

IMPLEMENTASI & EVALUASI E. Perdarahan Waktu 09.45 Implementasi Mengukur jumlah cairan yang keluar Menerangkan bahaya pengeluaran cairan berlebihan Melakukan penghitungan intake dan output Mengajarkan cara mengukur kebutuhan cairan sederhana Menganjurkan klien cukup banyak minum dan makan Mengajarkan cara menentukan jumlah minum yang diperlukan selama perdarahan F. Waktu 09. 55 Respon Vol darah l.k 20 cc keluar, warna merah segar Menyatakan takut dengan perdarahan, dan menanyakan cara agar perdarahan berhenti Intake harian + 1200 cc, Output + 1400 cc. Menyatakan mengerti cara pengukuran cairan Menyatakan akan berusaha banyak minum Menyatakan akan minum air tambahan 2 gelas tiap hari Diagnosis Keperawatan I : Devisit Volume Cairan s.d

Diagnosis Keperawatan II : Gangguan rasa nyaman : Implementasi Menilai derajad nyeri Menerangkan penyebab nyeri Menganjurkan klien tidak banyak bergerak/aktivitas Menganjurkan klien untuk berrobat bila nheri bertambah hebat Respon Nyeri seperti ditekan pada bagian bawah perut Klien diam, menyatakan mengerti Klien mengangguk Klien mengangguk, menyatakan akan memperhatikan kondisi tubuhnya

Nyeri s.d Kerusakan jaringgan intrauterine

G. Waktu 10.10

Diagnosis Keperawatan III : Resiko tinggi Infeksi s.d Implementasi Mengajarkan pada ibu untuk dapat mengecek perdarahan tiap hari, menerangkan hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengkaji tanda infeksi pada vagina Menganjurkan ibu untuk membersihkan kemaluan teratur Menganjurkan pada ibu untuk segera berobat bila ada tanda demam, perdarahan berbau atau keluar nanah Respon Menyatakan ia telah berusaha memperhaikan perdarahan yang terjadi Dan dapat menyebutkan tanda infeksi

perdarahan, kondisi vulcva lembab

Menganggguk dan menyatakan sanggup Menyatakan akan ke RS dua minggu lagi atau bila perlu

H. pengetahuan Waktu 10.30

Diagnosis Keperawatan IV : Cemas s.d kurang Implementasi Menerangkan bahwa ibu saat ini hamil dan mengalami keguguran Menerangkan agar ibu banyak istirahat Menerangkan perdarahan yang terjadi Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan hubungan seksual Respon Mengulang pernyataan bahwa dirinya hamil Menyatakan ia akan banyak istirahat mengangguk

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Tema : Keputihan Waktu : Tanggal 2 April 2001; 15 menit Tempat : Ruang Tunggu Poli Kebidanan (10a) Pelaksana : Anas Tamsuri/Dewi Mayam F. (PSIK FK Unair) Sasaran : Pasien dan keluarga

No.
1.

Tujuan Umum
Masyarakat mengetahui penyakit keputihan dan cara pencegahan serta pengobatannya

Tujuan Khusus
Pendahuluan Masyarakat mengetahui : Pengertian Keputihan Pembukaan

Materi
Pengertian keputihan : Keputiahn adalah infeksi oleh kuman/jamur pada daerah kemaluan wanita. Gejala yang timbul: gatal, panas, terasa lembab, keluarnya lendir dalam jumlah yang relatif banyak Berbagai jenis kuman,jamur penyebab keputihan : Clamydia, E. Colly, Staphilococcus, streptococcus, atau candida, Trochomonas dll. Bahaya bila keputihan tidak segera diobati : infeksi berat dan sistemik, kemandulan

Waktu
2 menit 3 menit

Metode
Ceramah s.d.a

Evaluasi
Pertanyaan balik, Umpan balik

3 menit

sda

Penyebab Keputihan

5 menit 5 menit

sda sda

Bahaya Keputihan

Cara pencegahan Keputihan

Cara untuk mencegah keputihan : Menjaga kebersihan vulva : -Membersihkan vulva dengan irigasi air hangat dua kali sehari -Mengeringkan dengan hair drier -menggunakan cream antibacterial 2X/hari -berobat -Pasangan menggunakan kondom Cara pengobatan keputihan

3 menit

sda

Cara pengobatan keputihan

Anda mungkin juga menyukai