Anda di halaman 1dari 13

LIVOR MORTIS

Andi Rahmayanti C 111 08 256 Dimas Agung C 111 08 293 Pembimbing: Click to edit Master subtitle style dr. Nola T. S. Mallo Konsulen: dr. Berti J. Nelwan, M.Si, Sp. PA, DFM, Sp. F
DIBAWAKAN DALAM RANGKA KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2013

2/15/13

PENDAHULUAN
Perubahan post mortem merupakan salah satu petunjuk dalam menentukan waktu terjadinya kematian (interval postmortem)

2/15/13Color atlas of Forensic Pathology. New York : CRC Press Boca Raton London New York Dix, Jay.

PERUBAHAN POST MORTEM


1. Livor Mortis 2. Rigor Mortis

3. Algor Mortis
Penurunan suhu tubuh

4. Dekomposi si

2/15/13Color atlas of Forensic Pathology. New York : CRC Press Boca Raton London New York Dix, Jay.

(lebam mayat/hipostasis post mortem)

LIVOR MORTIS

Livor mortis adalah warna ungu kemerahan pada bagian tubuh terendah akibat akumulasi darah di pembuluh darah kecil di bagian tubuh yang paling rendah akibat gravitasi

A. Hariadi, Mutahal. Tanatologi. Dalam: Buku Ajar Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Edisi Ketujuh. 2/15/13 Editor: Hoediyanto, A. Hariadi. Surabaya: Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

PATOFISIOLOGI

2/15/13

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


1. Volume darah yang beredar. 2. Lamanya darah dalam keadaan cepat cair. 3. Warna lebam.

DiMaio2/15/13 D. Time of Death. In: Forensic Pathology Second Edition (Practical aspects of criminal and forensic VJ, DiMaio investigation). Florida : CRC Press LLC. 2001

WARNA LEBAM
1. Merah kebiruan merupakan warna normal lebam. 2. Merah terang menandakan keracunan CO, keracunan CN, atau suhu dingin. 3. Merah gelap menunjukkan asfiksia. 4. Biru menunjukkan keracunan nitrit. 5. Coklat menandakan keracunan aniline.
Hariadi, Mutahal. Tanatologi. Dalam: Buku Ajar Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Edisi Ketujuh. Editor: Hoediyanto, A. Hariadi. Surabaya: Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. 2/15/13

A.

WAKTU/LAMA TERJADINYA
Lebam mulai tampak 20-30 menit pasca kematian klinis Lebam menetap 8-12 jam pasca kematian klinis

Gordon, Shapiro, Berson, Forensic Medicine: A Guide to Principles, 3rd edition. Churchill Livingstone, Edinburgh.

2/15/13

LOKALISASI LIVOR MORTIS


Lokalisasi lebam mayat pada bagian tubuh yang rendah, kecuali pada bagian tubuh yang tertekan dasar atau tertekan pakaian.

A. Hariadi, Mutahal. Tanatologi. Dalam: Buku Ajar Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Edisi Ketujuh. 2/15/13 Editor: Hoediyanto, A. Hariadi. Surabaya: Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

PERBEDAAN LEBAM MAYAT DAN MEMAR


Lebam Mayat Lokalisasi Ditekan Pembengkakan Bagian tubuh terendah Biasanya hilang Tidak ada Luka Memar Sembarang tempat Tidak hilang Sering ada

Insisi Tanda intra vital

Bintik-bintik darah Bintik-bintik darah intravaskular Tidak ada extravaskular Ada

A. Hariadi, Mutahal. Tanatologi. Dalam: Buku Ajar Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Edisi Ketujuh. 2/15/13 Editor: Hoediyanto, A. Hariadi. Surabaya: Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

GAMBARAN LIVOR MORTIS

Setelah diinsisi Sebelum diinsisi

2/15/13Color atlas of Forensic Pathology. New York : CRC Press Boca Raton London New York Dix, Jay.

INTERPRETASI LIVOR MORTIS


1. Tanda pasti kematian. 2. Menaksir perkiraan saat kematian. 3. Menaksir penyebab kematian. 4. Posisi terakhir mayat.

A. Hariadi, Mutahal. Tanatologi. Dalam: Buku Ajar Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Edisi Ketujuh. 2/15/13 Editor: Hoediyanto, A. Hariadi. Surabaya: Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

TERIMA KASIH
2/15/13

Anda mungkin juga menyukai