Anda di halaman 1dari 10

METODE LATIHAN (DRILL)

KELAS PKR A REGULER 2010

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2012

BAB I PENDAHULUAN

Metodologi mengajar dalam dunia pendidikan perlu dimiliki oleh pendidik, karena keberhasilan Proses Belajar Mengajar (PBM) bergantung pada cara mengajar gurunya. Jika cara mengajar gurunya enak menurut siswa, maka siswa akan tekun, rajin, antusias menerima pelajaran yang diberikan, sehingga diharapkan akan terjadi perubahan dan tingkah laku pada siswa baik tutur katanya, sopan santunnya, motorik dan gaya hidupnya.

Ada banyak sekali metode pengajaran yang digunakan oleh para pendidik, salah satu metode pengajaran yang digunakan adalah metode drill / latihan. Seberapa efektifkah metode ini dan bagaimanakah metode ini dipergunakan dalam proses pembelajaran ?

BAB II ISI
I. Pengertian Metode Latihan Metode drill atau disebut latihan adalah suatu metode mengajar dimana siswa langsung diajak menuju ketempat latihan keterampilan / eksperimental, seperti untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya, dsb.(1) Metode drill / latihan siap dimaksudkan untuk memperoleh ketangkasan atau keterampilan latihan terhadap apa yang dipelajari, karena hanya dengan melakukan secara praktis suatu pengetahuan dapat disempurnakan.(2)

II. Macam-Macam Metode Drill

IV. Syarat-Syarat Dalam Metode Drill


Latihan diberikan dengan memperhitungkan kemampuan/ daya tahan murid, baik segi jiwa maupun jasmani. Adanya pengerahan dan koreksi dari guru yang melatih sehingga murid tidak perlu mengulang suatu respons yang salah. Latihan diberikan secara sistematis. Latihan lebih baik diberikan kepada perorangan karena memudahkan pengarahan dan koreksi. Latihan-latihan harus diberikan terpisah menurut bidang ilmunya.

V. Prinsip Dan Petunjuk Menggunakan Metode Drill

Siswa harus diberi pengertian yang mendalam sebelum diadakan latihan tertentu. Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersikap diagnostik Latihan harus memiliki arti dalam rangka tingkah laku yang lebih luas.

Anak didik akan dapat mempergunakan daya fikirannya dengan bertambah baik, karena dengan pengajaran yang baik maka anak didik akan menjadi lebih teratur, teliti dan mendorong daya ingatnya.

Latihan Yang dilakukan di bawah pengawasan yang ketat dan suasana serius mudah sekali menimbulkan kebosanan. Tekanan yang lebih berat, yang diberikan setelah murid merasa bosan atau jengkel tidak akan menambah gairah belajar dan menimbulkan keadaan psikis berupa mogok belajar/latihan. Latihan yang terlampau berat dapat menimbulkan perasaan benci dalam diri murid, baik terhadap pelajaran maupun terhadap guru. Latihan yangs selalu diberikan di bawah bimbingan guru, perintah guru dapat melemahkan inisiatif maupun kreatifitas siswa. Karena tujuan latihan adalah untuk mengkokohkan asosiasi tertentu, maka murid akan merasa asing terhadap semua strukturstruktur baru dan menimbulkan perasan tidak berdaya.

Anda mungkin juga menyukai