Anda di halaman 1dari 5

Akuntansi Biaya Bahan

0 June 11, 2012 by 1) Jelaskan mengapa entitas penting untuk merencanakan kuantitas bahan baku !

Karena entitas akan menyesuaikan jadwal produksi yang disiapkan secara berkala menurut permintaan. Sehingga dengan jadwal produksi akan menentukan kuantitas bahan baku yang harus disesuaikan. 2) Salah satu teknik untuk merencanakan kuantitas persediaan bahan adalah dengan EOQ, jelaskan teknik tersebut (termasuk rumus yang digunakan)! EOQ ( economic order quantity ) adalah jumlah kuantitas barang yang diperoleh dengan biaya yang minimal, atau dalam kata lain sebagai jumlah pembelian yang optimal. EOQ mempunyai karakteristik yaitu : a b c d Jumlah barag yang dipesan selalu konstan / tetap Harga per unit adalah konstan Biaya penyimpanan per unit pertahun konstan Tidak mempertimbangkan biaya kualitas barang

EOQ akan menentukanjumlah pesanan persediaan yang mminimumkan biaya pemesanan dan biaya pemesanan. Rumus EOQ ( economic order quantity ) TAC TOC TCC : Total biaya persediaan tahunan (Total Annual Inventory Cost) : Total biaya pesan (Total ordering cost) : Total biaya simpan (total carrying cost)

R C S Q Q1 TC

: Jumlah pembelian (permintaan ) selama satu periode : Biaya simpan tahunan dalam rupiah / unit : Biaya setiap kali pemesanan : kuantitas pemesanan (unit/order) : jumlah pesanan optimum (EOQ) : total biaya persediaan minimum (minimum total inventory cost)

Rumus-rumus

1. 2. 3. 4. 5.

TAC=TOC + TCC TOC = ( R / Q ) S Frekuensi pemesanan/tahun = R / Q Rata-rata persediaan pertahun = Q/2 ; TOC = ( Q / 2 ) C EOQ= Q1 = (2RS/C)

Menghitung karakteristik lain dari kebijakan persediaan optimum : 1. Total biaya tahunan minimum (TIC) :

TC= ( R / Q1 ) S + ( Q1 / 2 ) C 2. Total biaya pemesanan tahunan (TOC) :

TOC= ( R / Q1 ) S 3. Total Biaya Simpan Tahunan(TCC) :

TCC= ( Q1 / 2 ) C 4. Frekuensi pemesanan optimum/tahun (F1) :

F1= R / Q1 5. Jarak Siklus optimum (T1) :

T= Q1 / R 3) Jelaskan istilah re-order point!

Reorder point ( ROP ) adalah keadaan titik dimana harus diadakan pesanan lagi hingga kedatangan atau bahan yang di pesan itu adalah tepat waktu pada waktu dimana persediaan safety stock sama dengan nol. Rumus ROP Reorder Point = (LD x AU) + SS LD = Lead Time AU ( Average Usage ) = Pemakaian rata-rata SS = Safety Stock perbedaaan perpetual system dengan periodic system Nama Periodic system transakasi 1. pembelian didebit pada akun pembelian barang dagang 2. beban angkut didebit pada akun pembelian pembelian

Perpetual system didebit pada akun persediaan didebit pada akun persediaan

3.return dan potongan pembelian 4.HPP

dikredit ke akun return dan potongan pembelian dikredit ke akun persediaan dihitung pada akhir tahun periode setelah melakukan penghitungan fisik dan penilaian persedian akhir diakui bersamaan dengan pengakuan penjualan dan persediaan akan dikredit

4) Akuntansi mengenal periodic system dan perpetual system, jelaskan perbedaannya disertai dengan jurnal yang diperlukan ! Perbedaaan Perpetual dan Periodick System

Jurnal Perpetual System dan Periodic System Sistem Perpetual saat terjadi pebelian persediaan utang dagang saat terjadi penjualan piutang dagang penjualan penyesuaian pada akhir periode ( tidak diperlukan ) Sistem Periodik saat terjadi pembelian pembelian utang dagang saat terjadi penjualan piutang dagang penjualan penyesuaian pada akhir periode HPP Persediaan HPP Pembelian Persediaan HPP xxx xxx

xxx xxx

xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

5)

Apa yang dimaksud dengan safety stock ? dan apakah masih diperlukan pada era sekarang?

Safety stock adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan . Untuk saat ini Safety Stock masih diperlukan karena apabila tidak dilakukan perusahaan akan mengalami sagnasi disaat stock kosong disaat terjadi pemesanan yang lebih banyak.

6)

PT Daya Manunggal mempunyai data per 31 Desember 2007 sebagai berikut: Rp. 40.000.000 Rp. 250.000.000

Inventory of material awal (10.000 unit) Pembelian material selama tahun 2007

Material yang tersedia selama 2007 Rp. 290.000.000 Inventory of material akhir 2007 (10.000 unit) Rp. 30.000.000 Cost of material used 2007 Rp. 260.000.000 Direct labour Rp. 150.000.000 FOH Rp. 100.000.000 Biaya pabrik Rp. 510.000.000 + Inventory WIP awal Rp. 80.000.000 Rp. 590.000.000 Inventory WIP akhir Rp. 180.000.000 Cost of good manufacturing Rp. 410.000.000 Inventory finished good awal Rp. 200.000.000 Rp. 610.000.000 Inventory finished good akhir Rp. 50.000.000 Cost of sold Rp. 560.000.000 Data lain diketahui sebagai berikut: 1. Biaya setiap kali pemesanan material Rp. 1.250.000 2. Biaya simpan material 25% dari harga beli per unit 3. Harga material per unit Rp. 1.000 4. Lead time ditetapkan selama 2 minggu dan satu tahun 50 minggu. Ditanyakan : 1. Jika rencana kebutuhan bahan baku untuk tahun 2008 sama dengan tahun 2007 dan biaya pemesanan, biaya simpan serta harga per unit material sama dengan tahun 2007, hitunglah berapa EOQ untuk tahun 2008! Rumus : EOQ= Q1 =(2RS/C) R : Jumlah pembelian (permintaan ) selama satu periode C : Biaya simpan tahunan dalam rupiah / unit S : Biaya setiap kali pemesanan

Q : kuantitas pemesanan (unit/order) Q1 : jumlah pesanan optimum (EOQ)

R C S EOQ = =

= = = =

250.000 Unit Rp 1.000 x 25% Rp. 1.250.000 (2RS/C) = Rp 250

(2 x 250.000 x 1.250.000 / 250) 50.000 Unit

2. Jika safety stock sama besarnya dengan inventory awal tahun 2007 hitunglah ROP tahun 2008! ROP = = = = Kebutuhan selama lead time + safety stock + 10.000

(250.000 Unit / 50 Minggu) x 2 Minggu 20.000 + 10.000 30.000 Unit

Anda mungkin juga menyukai