Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM PRESTASI MESIN 2011/2012

MODUL 6 UJI UNJUK KERJA ALAT PENUKAR KALOR TIPE SELONGSONG DAN TABUNG ( SHELL AND TUBE HE)
A. Pendahuluan Salah satu jenis alat penukar kalor adalah jenis shell and tube, dimana suatu fluida mengalir di dalam suatu tabung dan fluida yang satu lagi dialirkan melalui selongsong yang melintasi bagian luar tabung. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya perpindahan panas dari aliran fluida yang memiliki temperatur lebih tinggi ke fluida lain yang memiliki temperatur lebih rendah. Untuk menjamin bahwa fluida sebelah selongsong melintasi tabung dan menyebabkan perpindahan panas maka didalam selongsong dipasang sekat-sekat (baffles). Sekat ini berfungsi untuk mengarahkan aliran, dan untuk menambah olakan pada aliran dimana diharapkan akan mempertinggi perpindahan panas yang terjadi.

Gambar 1. Penukar kalor jenis shell & tube satu selonsong dan berkas tabung dengan satu lintasan aliran fluida berlawanan arah

Pada percobaan ini akan dibahas alat penukar kalor tipe selongsong dan tabung satu lintasan dengan melewatkan fluida dingin di dalam berkas tabung (tubes), sedangkan fluida panas berada di luar berkas tabung (shell). Dengan sistem ini diharapkan fluida panas akan mengalami penurunan suhu karena terjadi perpindahan panas ke fluida dingin, demikian juga sebaliknya fluida dingin akan mengalami peningkatan temperatur setara dengan panas yang diserap dari fluida panas. B. Tujuan Percobaan Mempelajari proses perpindahan kalor antara 2 macam fluida kerja dalam suatu alat penukar kalor jenis selonsong dan tabung (shell and tube heat

exchanger).

- Dapat menganalisa unjuk kerja dari alat penukar kalor tipe selongsong dan tabung
(shell & tube) satu lintasan (efektifitas penukar panas) dengan arah aliran searah maupun berlawanan arah.

Mechanical Engineering UNS

55

C.

Peralatan dan Bahan Percobaan 1. Pompa fluida dingin dan fluida panas a. Pompa fluida dingin Merk : DAB : Pompa sentrifugal (Centrifugal pump)

Tipe

Debit maksimum : 32 lt/menit

Suction : 9 meter Discharge Winding class


Putaran motor : 15 meter :B : 2850 rpm

b. Pompa fluida panas

Tipe pompa
Input Tipe motor Putaran motor Buatan : China

: Pompa roda gigi (Gear pump)

: 1400 rpm, 0,25 hp : JY09A : 1400 rpm

2. Sistem pemanas dan kelistrikan a. Thermocontroller: Model : IL-80EN : 220 Volt Tegangan

Range
b. Heater Daya Jumlah c. MCB

: 0-200 : CA(K)

Thermocouple

: 1000 watt : 220 volt AC

Tegangan : 3 buah Jumlah

: 2 buah

1. MCB 20 Ampere untuk Heater 2. MCB 6 Ampere untuk Pompa dan Thermocontrol
3. Alat Ukur a. Manometer : 2 buah

Mechanical Engineering UNS

56


Card

Manometer air untuk pressure drop sisi selongsong Manometer air raksa untuk pressure drop sisi tabung

b. Data Akuisisi : : PCLD-789D : Advantech Co.Ltd (Turbo Pascal) : Thermocouple : K : 16 buah

Software Sensor
Tipe Channel

4. Sistem Perpipaan Fluida Panas. Sistem perpipaan dari fluida panas dibuat dari pipa besi dan sambungan dibuat dengan sambungan ulir dengan tujuan dapat dibongkar pasang dengan cepat seperti yang terlihat pada gambar 2. Bak Penampungan oli yang berisi pemanas (heater) ditempatkan diatas untuk mengalirkan fluida panas secara gravitasi, bak penampung oli ini diisolasi dengan gipsum agar panas oli tidak banyak terbuang keluar. Katup K11 difungsikan untuk mengatur debit aliran turun oli. Katup K9 merupakan katup aliran bypass oli. Katup K10 merupakan katup pengatur aliran oli dari penampung oli menuju bak pemanas oli.

5. Sistem Perpipaan fluida dingin.


Dalam perencanaan peralatan uji coba penukar panas ini sistem perpipaan fluida dingin dibuat agar dapat digunakan untuk melakukan pengujian baik secara aliran searah (parallel flow) maupun berlawanan (counter flow). Pipa yang digunakan adalah pipa PVC dengan alasan fluida yang digunakan adalah air sehingga pipa tidak akan mengalami perkaratan sebagaimana terlihat pada gambar 3. 6. Sistem Kelistrikan Sistem instalasi kelistrikan dirancang supaya alat pengujian ini mudah dioperasikan dan aman seperti terlihat pada gambar 4. Sistem dilengkapi dengan 2 buah MCB masing-masing untuk heater ( 20 Amper) dan pompa air dan oli ( 6 Amper) untuk melindungi sistem apabila terjadi hubungan pendek. Instalasi kelistrikannya juga diatur supaya mudah dalam pengoperasian pengujian.

Mechanical Engineering UNS

57

Gambar 2. Sistem perpipaan fluida panas

Gambar 3. Sistem perpipaan fluida dingin

Katup K1 Katup K2 Katup K3 Katup K4 Katup K5 Katup K6

: katup pengatur debit aliran fluida dingin : katup bypass aliran fluida dingin : katup pengatur arah aliran searah atau berlawanan : katup pengatur arah aliran searah atau berlawanan : katup fluida keluar aliran searah : katup fluida keluar aliran berlawanan

Mechanical Engineering UNS

58

Gambar 4. Instalasi kelistrikan

7. Alat Penukar Panas Selonsong dan Tabung a. Selongsong ( Shell ) Selongsong terbuat dari pipa baja dengan dimensi seperti gambar 5. Bagian

inlet dan outlet dapat dibuka untuk mempermudah pemasangan berkas tabung.
Karena dalam pengujian dilakukan penggantian berkas tabung sebanyak tiga macam. Sambungan dibuat dengan sambungan mur/baut dengan menggunakakan seal dari karet untuk menghindari kebocoran fluida keluar dari alat penukar panas. Dimensi selonsong yang digunakan :

- panjang
- diameter dalam

(Ls) (Do) (Di) (Df)

: 520 mm : 62 mm : 70 mm : 100 mm

- diameter luar
- diameter flange

Gambar 5. Dimensi selongsong

b. Tabung ( Tube )

Mechanical Engineering UNS

59

Jarak sekat 50 mm

Gambar 6. Dimensi berkas tabung dengan jarak sekat 50 mm

Spesifikasi dan dimensi tabung yang digunakan adalah sebagai berikut : - diameter luar tabung - pola susunan tabung - prosentase pemotongan sekat - jumlah tabung (Ntt) - jumlah lintasan tabung (Ntp) - jarak antar pusat tabung (Ltp) - panjang tabung keseluruhan - ketebalan tube sheet (Dto) : 4,7 mm : 3,6 mm : Rectangle (90o) (Bc) : 25 buah : 1 lintasan : 10 mm (Lto) : 520 mm : 0,1 mm : 0,2 mm : 50 %

- diameter dalam tabung (Dti)

(Lts) : 2 mm (Lsb )

- celah antara diameter luar tabung dengan lubang (Ltb) - celah antara selongsong dengan sekat Susunan tabung adalah sebagai berikut :

8. Fluida Penukar Kalor

Mechanical Engineering UNS

60

Fluida yang digunakan dalam penukar kalor adalah sebagai berikut : a. Fluida dingin Jenis b. Fluida panas Jenis D. Prosedur Percobaan Tahap Persiapan 1. Pasang thermometer digital untuk mengukur temperatur pada sisi masuk dan keluar dipasang pada alat penukar panas baik untuk fluida panas dan dingin 2. Pasang saluran manometer untuk fluida panas dan dingin dipasang pada pressure : Oil : Air ( H2O)

tap.
3. Saklar utama dari instalasi dinyalakan 4. Katup saluran fluida dingin diatur dengan katup K3 atau K4 untuk menentukan arah alirannya tipe searah atau berlawanan. Aliran searah Katup K1 dibuka untuk mengatur debit, katup K4 dibuka dan katup K3 ditutup untuk mengatur arah aliran menjadi aliran searah. Katup K5 dibuka dan katup K6 ditutup untuk mengalirkan fluida yang keluar dari alat penukar panas Aliran berlawanan Katup K1 dibuka untuk mengatur debit, katup K3 dibuka dan katup K4 ditutup untuk mengatur arah aliran menjadi aliran berlawanan. Katup K6 dibuka dan katup K5 ditutup untuk mengalirkan fluida yang keluar dari alat penukar panas 5. Panaskan oli dengan menghidupkan saklar heater. 6. Thermocontroller diatur pada temperatur yang dikehendaki Tahap pengambilan data. 7. Atur debit aliran oli sesuai pengambilan data setelah itu matikan pompa oli. 8. Katup fluida panas tetap bukaannya untuk semua pengambilan data 9. Nyalakan pompa oli untuk menaikkan oli ke bak atas penampungan oli yang otomatis mengalirkan air ke alat penukar panas. 10. Setelah temperatur sesuai dengan set yang akan diambil datanya maka nyalakan pompa oli untuk mengalirkan oli pendingin.

Mechanical Engineering UNS

61

11. Data siap diambil (secara manual) untuk data temperatur setelah oli panas dialirkan dan setelah selang waktu dimana tidak terjadi lagi perubahan temperatur di sisi keluar dari fluida dingin maupun fluida panas. Data yang diambil adalah sebagai berikut : a. Debit aliran fluida panas (lt/jam) b. Debit aliran fluida dingin (lt/jam)

c. Temperatur fluida panas masuk (oC) d. Temperatur fluida panas keluar (oC) e. Temperatur fluida dingin masuk (oC) f. Temperatur fluida dingin keluar (oC)
12. Bila sudah selesai setting thermocontroller dan pompa air dimatikan. 13. Percobaan dilakukan untuk set temperatur 60 oC 14. Percobaan dilakukan untuk berkas tabung dengan jarak sekat 50 mm, untuk aliran searah maupun berlawanan arah. E. Perhitungan a. Perpindahan Panas Aktual Perpindahan kalor aktual dalam suatu penukar kalor selonsong dan tabung karena perpindahan panas antara fluida panas dan fluida dingin, besarnya adalah : q dimana : q ch, cc : perpindahan kalor aktual : kalor spesifik fluida panas/dingin (Watt) (kg/detik) (kJ/kg.oC) (oC) (oC) mh, mc : laju aliran massa fluida panas/dingin Th1, Tc1 : suhu masuk fluida panas/dingin Th2, Tc2 : suhu keluar fluida panas/dingin tabung satu lintasan, dapat dihitung sebagai berikut : q dimana : q Uo Ui : perpindahan panas aktual diameter luar dari tabung (W) (W/m2.oC) : koefisien perpindahan panas menyeluruh berdasarkan : koefisien perpindahan panas menyeluruh berdasarkan = Uo.Ao.TLMTD = Ui.Ai.TLMTD (2) = mh . ch . (Th1 Th2) = mc . cc . (Tc2 Tc1) (1)

Perpindahan panas aktual yang terjadi pada alat penukar kalor selongsong dan

Mechanical Engineering UNS

62

diameter dalam dari tabung (W/m2.oC) Ao Ai : luas permukaan perpindahan panas luar tabung (oC) (3) (m2) : luas permukaan perpindahan panas dalam tabung (m2)

TLMTD : beda suhu rata-rata log Ao = x Dto x Lto x Ntt

Jika analisa berdasarkan diameter dalam tabung maka :

Uo =

1 r r ln i 1 1 ro o ro + R + R ro + + fo fi r ho hi i k ri
: jari-jari luar tabung : jari-jari dalam tabung (sisi selongsong) (m) (m)

(4)

dimana : ro ri ho hi k Rfo Rfi

: koefisien perpindahan panas konveksi di luar tabung (W/m2.K) (W/m2.K) (W/m.K) : koefisien perpindahan panas konveksi di dalam tabung (sisi tabung) : konduktifitas termal bahan tabung

:Hambatan pengotoran (fouling resistance) sisi selongsong (m2K/W) : Hambatan pengotoran (fouling resistance) sisi tabung (m2.K/W)

Beda suhu rata-rata log untuk penukar kalor selonsong dan tabung : TLMTD dimana : Tsi Tso Tti Tto : Temperatur fluida masuk selongsong : Temperatur fluida keluar selongsong : Temperatur fluida masuk tabung : Temperatur fluida keluar tabung (K) (K) (K) (K)

(Tsi Tti ) (Tso Tto ) T Tti = ln si T T to so

(5)

b. Perpindahan Panas Maksimum Perpindahan panas maksimum dinyatakan sebagai : qmaks Jika : (a). Cc < Ch , maka Cmin = Cc = Cmin . (Th1 Tc1) (6)

Mechanical Engineering UNS

63

qmaks (b). dimana : qmaks Cc Ch Th1 Tc1 qmaks

= Cc . (Th1 Tc1) = Ch . (Th1 Tc1) (W) (W/K) (W/K) (K) (K)

(7) (8)

Cc > Ch , maka Cmin = Ch

: perpindahan panas maksimum : laju kapasitas panas fluida dingin : laju kapasitas panas fluida panas : suhu fluida panas masuk penukar kalor : suhu fluida dingin masuk penukar kalor

c. Efektivitas Penukar Kalor Efektivitas = = = F. Tugas Hitung efektivitas penukar kalor selongsong dan tabung pada percobaan ini untuk aliran sejajar maupun aliran berlawanan arah.

Perpindahan kalor aktual q = Perpindahan kalor maksimum yang mungkin q maks


(9)

U o . Ao .TLMTD C min .(Th1 Tc1 )

Mechanical Engineering UNS

64

PRAKTIKUM PRESTASI MESIN 2011/2012


DATA PERCOBAAN UJI UNJUK KERJA PENUKAR KALOR JENIS SHEEL AND TUBE ALIRAN SEARAH NO
1 2 3 Rata Rata FLUIDA PANAS Debit Suhu Suhu Masuk Keluar (L/jam) ( o C) ( o C) FLUIDA DINGIN Debit Suhu Suhu Masuk Keluar (L/jam) ( o C) ( o C)

ALIRAN BERLAWANAN ARAH


FLUIDA PANAS Debit Suhu Suhu Masuk Keluar (L/jam) ( o C) ( o C) FLUIDA DINGIN Suhu Suhu Masuk Keluar (L/jam) ( o C) ( o C) Debit

Praktikan : Nama 1. 2. 3.. 4. 5. 6. 7. 8. NIM .. .. .. .. .. .. .. ..

Surakarta, . Mengetahui, Dosen/Asisten

( ..)

65 Mechanical Engineering UNS 65

Anda mungkin juga menyukai