Anda di halaman 1dari 12

Menyengajakan perbuatan semata-mata mencari keridlaan Allah dan memurnikan perbuatan dari segala bentuk kesenangan duniawi.

Ikhlas adalah merupakan buah dari tauhid yang sejati, yaitu tindakan mengesakan Allah SWT dalam peribadatan dan memohon pertolongan. Karena itu , riya -sebagai lawan ikhlas- dianggap sebagai perbuatan syirik (kecil).

SULITNYA IKHLAS
Amalan yang paling berat dilaksanakan adalah ikhlas. Membersihkan niat dari segala macam campuran itu lebih berat bagi juru dakwah dari pada nmenyucikan amal perbuatan yang lain. Seorang ulama berkata, Suatu pekerjaan yang sulit dan berat dilakukan di dunia ini adalah ikhlas. Sudah beberapa kali saya mematahkan riya dari dalam kalbu , namun ternyata ia tumbuh lagi dalam bentuk yang lain.

PERINTAH IKHLAS DAN KEUTAMAANNYA

Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". (TQS. AlAnaam : 162-163)

Katakanlah: "Hanya Allah saja Yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)

DASAR DITERIMANYA AMAL PERBUATAN


Pertama : keikhlasan. Nabi saw bersabda : Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung niatnya. (HR. Bukhori). Kedua : sesuai dengan sunnah Nabi saw atau syariat Islam. Nabi saw bersabda , Barangsiapa yang mengerjakan suatu perbuatan tidak sesuai dengan perintahku maka tertolak. (HR. Muslim) Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. (TQS. Luqman : 22)

1. Takut akan popularitas. 2. Mengakui kekurangan diri. 3. Cenderung menyembunyikan amal kebaikan. 4. Menyamakan tugas seorang jendral dengan tugas seorang prajurit. 5. Mengutamakan keridlaan Allah daripada keridlaan manusia. 6. Cinta dan marah karena Allah. 7. Sabar terhadap panjangnya jalan. 8. Merasa gembira jika kawannya memilki kelebihan.

. Takut akan popularitas. Orang yang ikhlas senantiasa khawatir dirinya populer di kalangan masyarakat. Bersikap zuhud terhadap kedudukan, jabatan, dan popularitas. Mengakui kekurangan diri. Orang yang ihklas selalu merasa dirinya kurang di sisi Allah. Ia merasa belum maksimal dalam menjalankan berbagai kewajiban. Dan cemas semua kebaikkannya tidak diterima. Serta khawatir dosanya tidak diampuni Allah.

Cenderung menyembunyikan amal kebaikan. Orang yang ikhlas lebih menyukai tergabung dalam kelompok akar pohon. Ia juga ingin menjadi fondasi suatu bangunan. Menyamakan tugas seorang jendral dengan tugas seorang prajurit. Rasulullah saw menggambarkan dengan sabdanya, Beruntunglah seorang hamba yang memegang tali kendali kudanya di jalan Allah semantara tumitnya berdebu. Apabila ia bertugas menjaga benteng pertahanan, ia benar-benar menjaganya. Dan jika ia bertugas sebagai pemberi minuman, ia benar-benar melaksanakannya.

Mengutamakan keridlaan Allah daripada keridlaan manusia. Seorang yang ikhlas tidak mempunyai keinginan mendapatkan perhatian dari manusia sebab hal itu akan menyebabkan kemurkaan Allah. Cinta dan marah karena Allah. Orang yang ikhlas menjadikan cinta dan benci, pemberian dan penolakannya, ridla dan marahnya karena kecintaannya kepada Allah dan keinginan membela agama-Nya.

Sabar terhadap panjangnya jalan.

Seorang yang ikhlas akan tetap berdakwah dan berjihad di jalan Allah. Meskipun jalan yang hendak ditempuh masih jauh, kemenangan yang akan diperoleh masih belum pasti, kesuksesan masih jauh dari harapan, dan meskipun harus menghadapi berbagai kesulitan karena kecenderungan dan sikap manusia yang berbeda-beda. Ia berdakwah bukan sekedar mengejar keberhasilan atau meraih kemenangan. Lebih dari itu, ia berdakwah untuk mencari keridlaan Allah dan menaati perintah-Nya.

Merasa gembira jika kawannya memilki kelebihan.

Seorang yang ikhlas pasti akan merasa senang melihat juru dakwah (yang lain) memiliki kemampuan yang handal. Dia tidak merasa tersaingi. Dia akan memberi kesempatan pada temannya yang punya kemampuan untuk tampil. BUAH KEIKHLASAN 1. Sumber ketenangan jiwa. 2. Sumber kekuatan jiwa. 3. Memperpanjang amal kebajikan. 4. Mengalihkan sesuatu yang mubah dan biasa menjadi ibadah.

Anda mungkin juga menyukai