Anda di halaman 1dari 2

1.

Retakan
Banyak teori yang dikemukan untuk menjelaskan terjadinya kekandasan pada batuan bila mengalami suatu gaya tekanan, terutama dalam hal pembentukan retakan-retakan gerus (shear fracture) dan hubungannya dengan besarnya sudut yang mereka bentuk di alam. Retakan adalah hasil proses geologi yang tidak menunjukkan perpindahan yang dpt diamati (Ramsay & Huber,87). Retakan adalah pecahan pada batuan yang tidak atau sedikit sekali mengalami pergerakan (Twiss & Moores,92) Retakan pada batuan yang sedikit atau tidak sama sekali mengalami pergeseran (Davis,1996). Retakan yang terjadi gaya tekanan disebut shear fractures dan yang terjadi karena gaya tarikan disebut tension fractures (Hatcher,1990 & Dennis,1972). Billings (1972), membagi kekar tarikan kedalam extension joints dan release joints. Fungsi Kekar : Sebagai jalannya larutan (air/larutan magma dll), Sebagai ruang untuk pengendapan cebakan, Sebagai jalan migrasi minyak bumi, Sebagai reservoir minyak bumi, Untuk memudahkan penambangan batu Kekar adalah struktur retakan/retakan terbentuk pada batuan akibat suatu gaya yang bekerja pada batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran. Secara umum dicirikan oleh: a). Pemotongan bidang perlapisan batuan; b). Biasanya terisi mineral lain (mineralisasi) seperti kalsit, kuarsa dsb; c) kenampakan breksiasi. Struktur kekar dapat dikelompokkan berdasarkan sifat dan karakter retakan/retakan serta arah gaya yang bekerja pada batuan tersebut. Kekar yang umumnya dijumpai pada batuan adalah sebagai berikut:

1.Shear Joint (Kekar Gerus) adalah retakan / retakan yang membentuk pola saling
berpotongan membentuk sudut lancip dengan arah gaya utama. Kekar jenis shear joint umumnya bersifat tertutup.

2.Tension Joint adalah retakan/retakan yang berpola sejajar dengan arah gaya utama,
Umumnya bentuk retakan bersifat terbuka.

3.Extension Joint (Release Joint) adalah retakan/retakan yang berpola tegak lurus dengan arah
gaya utama dan bentuk retakan umumnya terbuka.

Terjadinya Kekar dapat disebabkan karena ; - Tektonik (Kekar Gerus/Shear Joint dan Kekar Regangan/ Tension Joint/Gash Fracture, Extension & Release Joint) - Non-Tektonik (coling Joint, Shrinkage Joint & akibat hilangnya beban ) Berdasarkan Struktur disekitarnya (Kekar penyerta lipatan dan sesar) cirri di lapangan : - Kekar tarikan ; tidak rapat, batas retakan relatif tidak rata, kuarza yang mengisi kristalnya baik, tidak berpasangan. Dibawah suatu tarikan, batuan patah melalui bidang-bidang patahan yang tegak lurus arah tegasan (tensile stress).

- Kekar tekanan ; rapat,lurus, memotong semua lapisan batuan, biasa berpasangan jika terisi kuarza kristalnya kurang baik. Dibawah suatu tekanan, maka tiap bidang kecuali bidang yang 3 akan membentuk poros-poros tegasan, dalam benda itu akan dipengaruhi oleh tegasan normal dan tegasan geser. Tegasan-tegasan Geser secara teoritis besarnya akan maksimum pada bidang-bidang yang membuat sudut 45 derajat dengan poros tegasan utama terbesar dan terkecil, dan berpotongan pada poros menengah, tetapi pada kenyataannya sudut antara 2 retakan geser itu besarnya kurang dari 90 derajat.

Anda mungkin juga menyukai