Anda di halaman 1dari 5

Gonore Gonore adalah infeksi menular seksual di saluran genitourinaria bawah yang disebabkan oleh Neisseria gonorrheae.

Masalah infeksi gonokokus telah diperberat oleh munculnya stain N.gonorrheae yang resisten terhadap banyak antibiotik. Manusia adalah satu-satunya reservoar untuk N.gonorrheae. organisme ini cepat berkembang biak,dan infeksi menyebar melalui kontak kelamin. Tidak terdapat bukti bahwa gonore dapat ditularkan melalui kontak dengan toilet atau benda-benda lain. Bakteri ini mula-mula melekat ke epitel mukosa, terutama tipe kolumnar atau transisional, menggunakan beragam molekul perekat di membrane dan struktur yang dinamai pili. Perlekatan ini mencegah organisme terbilas oleh cairan tubuh,misalnya urine atau mukus undoserviks. Organisme kemudian menembus sel epitel dan menginvasi jaringan yang lebih dalam. Morfologi : N.gonorrheae memicu reaksi peradangan supuratif yang kuat. Pada laki-laki, hal ini paling sering bermanifestasi sebagai discharge uretra purulen, disertai pembegkakan edematosa meatus uretra. Diplokokus gram (-), banyak di antaranya berada di dalam neutrofil, mudah diidentifikasi dengan pewarnaan gram terhadap eksudat purulen. Kasus yang berat dapat mengalami penyulit abses. Eksudat uretra dan endoserviks cenderung tidak terlalu banyak pada perempuan, meskipun peradangan struktur di sekitar, misalnya kelenjar Bartolin, cukup sering terjadi. Infeksi asendens yang mengenai uterus, tuba fallopi, dan ovarium menyebabkan salpingitis akut, kadang-kadang disertai oleh abses tuboovarium. Proses peradangan akut diikuti oleh terbentuknya jaringan granulasi dan jaringan parut, yang menyebabkan striktur dan deformitas menetap lain di struktur yang terkena.

Gambaran Klinis .pada sebagian besar laki-laki yang terinfeksi,gonore bermanifastasi sebagai disuria, sering berkemih, dan eksudat uretra mukopurulen dalam 2 hingga 7 hari setelah infeksi dimulai. Infeksi yang tidak diobati dapat merembet ke atas dan mengenai prostat, vesikula seminalis, epididimis dan testis. Kasus yang tidak ditangani dapat mengalami penyulit striktur uretra kronis dan,

pada ksus yang lebih parah , oleh sterilisasi permanen. Laki-laki yang tidak diobati juga dapat menjadi pembawa kronis N.gonorrheae. Pada pasien perempuan, infeksi awal mungkin asimtomatik atau menyebabkan disuria,yeri panggul bawah, dan discharge vagina. Kasus yang tidak diobati dapat mengalami penyulit infeksi asendena sehingga terjadi peradangan akut tuba fallopii (salpingitis) dan ovarium. Jaringan parut dapat terbentuk di tuba fallopi yang menyebabkan infertilitas dan peningkatan resiko kehamilan ektopik. Infeksi gonokokus pada saluran genitalia atas dapat menyebar ke rongga peritoneum dimana eksudat mungkin meluas ke atas hingga alur parakolon kanan ke kubah hati, menimbulkan perihepatitis gonokokus. Infeksi gonokokus dapat ditularkan ke bayi sewaktu bayi melewati jalan lahir. Neonatus yang terkena dapat mengalami infeksi purulen di mata (oftalmia neonatorum), dahulu merupakan salah satu penyebab penting kebutaan. Pemberian rutin salep antibiotik ke mata neonatus telah menyebabkan penurunan tajam insiden penyakit ini. Uretritis dan Servisitis Non-gonokokus Berbagai organisme dilaporkan berperan dalam patogesis uretritis dan servisitis nongonokokus, termasuk C.trachomatis karena diperkirakan merupakan bakteri tersering penyebab penyakit menular seksual. C.trachomatis merupakan bakteri gram-negataif-kecil yang bersifat parasit intrasel obligat. Bakteri ini memiliki dua bentuk. Bentuk infeksi, yang disebut juga badan elementer, sedikit banyak mampu bertahan dalam lingkungan ekstrasel. Badan elementer diserap oleh sel pejamu, terutama melalui proses endositosis yang diperantarai oleh reseptor. Setelah berada di dalam sel, badan elementer berdiferensiasi menjadi bentuk yang secara metabolis aktif yaitu badan retikulat. Dengan menggunakan sumber energi dari sel pejamu, badan retikulat membelah diri dan akhirnya membentuk badan elementer baru yang mampu menginfeksi sel lain. Infeksi C. trachomatis mungkin menyebabkan spectrum klinis yang sulit dibedakan dengan yang disebabkan oleh N. gonorrheae. Oleh karena itu,pasien dapat mengalami epididimitis,prostatitis,penyakit radang panggul, faringitis,

konjungtivitis, perihepatitis, dan pada orang yang melakukan hubungan seks per anus, proktitis. C. trachomatis juga menyebabkan limfogranuloma venereum. Limfogranuloma Venereum Limfogranuloma venereum (LGV) merupakan penyakit ulseratif kronis yang disebabkan oleh strain tertentu C.trachomatis. Morfologi : Pasien dengan LGV mungkin dating dengan uretritis nonspesifik, lesi sindrom anorektum. Lesi mengandung campuran respons peradangan granulomatosa dan neutrofilik, dengan badan inklusi klamidia(dalam jumlah bervariasi) di sitoplasma sel epitel atau sel radang. Limfadenopati regional sering ditemukan, biasanya terjadi dalam 30 hari setelah infeksi. Terkenanya kelenjar getah bening ditandai dengan reaksi peradangan granulomatosa disertai focusfokus nekrosis yang berbentuk iregular dan infiltrasi neutrofil (abses stelata). Seiring dengan waktu, reaksi peradangan didominasi oleh infiltrate peradangan kronis nonspesifik dan fibrosis luas. Yang terakhir, sebaliuknya, dapat menyebabkan obstruksi limfe local disertai limfedema dan striktur. Chancroid (Ulkus Mole) Chanchroid, kadang-kadang disebut penyakit kelamin ketiga, adalah infeksi ulseratif akut yang dibabkan oleh Haemophilus ducreyi, suatu kokobasil gramnegatif berukuran kecil. Penykit ini paling sering ditemukan di daerah tropis dan subtropics dan lebih prevalen dikalangan sosioekonomi lemah, terutama di antara laki-laki yang sering berkontak dengan perempuan tunasusila. Morfologi : Empat hingga tujuh hari setelah inokulasi, pasien mengalami papul kemerahan yang nyeri di genitalia eksterna. Pada laki-laki, lesi primer biasanya di penis. Pada perempuan, sebagian besar lesi timbul di vagina atau daerah periuretra. Dalam beberapa hari, permukaan lesi primer mengalami erosi untuk menghasilkan ulkus iregular yang biasanya lebih nyeri pada laki-lki daripada perempuan. Dasar ulkus ditutupi oleh eksudat abu-abu kuninh berserat. Secara mikroskopis, ulkus chancroid mengandung debris neutrofil dan fibrin di lapisan superficial,disertai zona jaringan granulasi di bawahnya yang mengandung bagian nekrotik dan trombosis pembuluh.

Granuloma Inuinale Granuloma inguinale adalah penyakit peradangan kronis yang disebabkan oleh Calymmatobacterium donovani,suatu kokobasil kecil yang berkapsul. Di daerah perkotaan, penularan C.donovanibiasanya berkaitan dengan proiskuitas seksual. Pada kasus yang tidak diobati ditemukan pembentukan jaringan parut yang luas,sering disertai obstruksi limf dan limfedema(elephantiasis) genitalia eksterna. Morfologi : Granuloma inguinale berawal sebagai lesi popular meninggi yang mengenai epitel skumosa berlapis yang lembab di genitalia. Lesi akhirnya mengalami ulserasi, disertai pembentukan jaringan granulasi dalam jumlah besar yang secara makroskopis tampak sebagai massa menonjol, lunak, dan tidak nyeri. Ketika membesar batas lesi menjadi menggi dan induratif. Pada kasus yang tidak diobati dapat terbentuk jaringan parut yang menyebabkan kecacatan dan kadangkadang disertai striktur uretra, vulva, atau anus. Trikomoniasis Tcichomonas vaginalis adalah protozoa yang di tularkan melalui hubungan seksual dan sering menyebabkan vaginitis. Bentuk trofozoit melekat ke mukosa dan menyebabkan lesi superficial. Pada perempuan, infeksi T.vaginalis sering berkaitan dengan hilangnya basil Doderlein penghasil asam. Penyakit mungkin asimtomatik, tetapi umumnya menyebabkan discharge vagina yang kuning, berbusa, dan banyak. Infeksi T. vaginalis biasanya asimtomatik pada laki-laki tetapi pada sebagian kasus menyebabkan gejala uretritis nongonokokus. Organisme biasanya dapat ditemukan dalam asupan kerokan vagina. Herpes Simpleks Genital Sebagian besar kasus disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV) tipe2, meskipun HSV 1 juga cukup banyak menyebabkan infeksi genital. Infeksi HSV genital dapat terjadi pada semua populasi yang aktif melakukan hubungan seks. HSV ditularkan jika virus berkontak dengan permukaan mukosa atau kulit yang rusak pada pejamu yang renta. Penularan ini memerlukan kontak langsung dengan orng yang terinfeksi karena virus mudah inaktif pada suhu kamar, terutama dalam kedaan kering.

Morfoologi :

Anda mungkin juga menyukai