Anda di halaman 1dari 4

Rangkuman materi STP(Segmenting, Targeting dan Positioning) Pada dunia pemasaran, strategi modern yang dikenal oleh praktisi

bisnis dan manajer perusahaan adalah pemasaran STP yaitu segmenting, targeting dan positioning, yang pada intinya bertujuan untuk memilah-milah pasar dalam berbagai segmen yang homogen, menjadikan salah satu segmen sebagai targetnya dan memposisikan produknya sesuai dengan target pasar yang dituju. 1. SEGMENTASI PASAR Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen Swasta,1986). Terdapat 3 pola yang membentuk segmentasi pasar, yaitu : Preferensi homogen :suatu pasar dimana semua konsumennya mempunyai preferensi yang relative sama. Preferensi tersebar :konsumen memilih berdasarkan preferensi yang beragam dan pilihan konsumen tersebar keseluruh penjuru. Preferensi terkelompok :konsumen memilih preferensi yang berbeda-beda, dimana pasar dikelompokkan berdasarkan selera dan pilihan yang tegas. PROSEDUR SEGMENTASI Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : Survey : yang pertama melakukan wawancara atau membentuk focus grup untuk memperoleh gambaran umum mengenai motivasi, sikap dan perilaku. Kedua untuk membuat kerangka kuesioner segmentasi. Ketiga ialah menyebar kuesioner. Analisis : pertama melakukan analisi statistic terhadap data yang telah dikumpulkan pada tahap satu. Kedua melakukan analisis faktor untuk membuang variable-variabel yang berkoleraasi tinggi. Ketiga melaukan analisis kluster untuk mendapatkan kelompok-kelompok secara maksimal. Pembentukan : Ada empat metode untuk melakukan segmentasi yang lazim digunakan, yaitu : Segmentasi geografis. Contoh : berdasarkan daerah, pedesaaan/perkotaan. segmentasi demografis. Contoh : pekerjaan,kewarganegaraan,agama,umur,jenis kelamin. Segmentasi psikologis. Contoh : kelas social dan tipe personalitas. Segmentasi tingkah laku. Contoh : intensitas penggunaan produk, loyalitas terhadap merk. SEGMENTASI YANG EFEKTIF Segmentasi yang efektif ialah segmentasi yang : Dapat diukur(measurable). Besar atau luasnya segmen, daya beli dan profit yang bias diukur. Harus substansial(substantial). Artinya segmen harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani. Mudah diakses(accesable). Segmen harus mudah dicapai dan dilayani. Harus jelas alamatnya, bisa dihubungi, diketahui kebuthan dan keinginannya. Dapat dibedakan(differentiable). Secara konseptual segmen harus bisa dibedakan dan memberikan respon yang berbeda. Dapat diambil tindakan(actionable). Program efektif bisa disusun untuk menarik dan melayani segmen. 2. TARGETING Dalam berusaha perlu ditentukan target yang tepat dan spesifik. Hal ini dilakukan agar sumber daya yang telah diupayakan menjadi efektif. Targeting sendiri memiliki arti bentuk usaha untuk mencapai tujuan atau harapan yang diinginkan dari kegiatan beriklan terhadap segmentasi calon konsumen yang telah teridentifikasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan target pasar adalah Mengevaluasi segmen pasar. Pertama,menilai beragam segmen yang harus diketahui. Kedua,harus memperhatikan faktor-faktor yaitu yang pertama daya tarik segmen keseluruhan, diantaranya ukuran segmen, pertumbuhan,

profitabilitas, skla ekonomis dan faktor resiko. Dan yang kedua adalah tujuan dan sumber daya perusahaan diantaranya tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Memilih segmen pasar Konsentrasi segmen tunggal. Disini pihak perusahaan memilih sebuah segmen tunggal. Sebagai contoh Volkswagen berkonsentrasi pada pasar mobil kecil dan Porsche pada pasar mobil sport. Spesialisasi selektif. Disini perusahaan memilih sejumlah segmen yang berpotensi sebagai penghasil uang. Sebagai contoh penyiar radio yang ingin menarik pendengar muda dan tua. Spesialisasi produk. Perusahaan berkonsentrasi dalam menghasilkan produk tertentu yang dijual ke beberapa segmen. Dengan spesialisasi produk, perusahaan membangun reputasi yang kuat dibidang produk tertentu. Sebagai contoh perusahaan mikroskop yang menjual mikroskop ke lab, pemerintah dank e universitas. Spesialisai pasar. Perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan suatu kelompok pelanggan tertentu. Contohnya perusahaan yang menjual bermacam-macam produk ke lab universitas yang terdiri dari :mikroskop, osiloskop pembakar Bunsen dll. Cakupan seluruh pasar. Perusahaan berusaha melayani seluruh kelompok pelanggan dengan menyediakan semua produk yang mungkin mereka butuhkan. Biasanya dilakukan oleh perusahaan yang sangat besar. Ada dua jenis pemasaran yang pertama pemasaran yang tidak terdeferiensi, disini perusahaan mengabaikan perbedaan segmen pasar dan memusatkan kebutuhan pembeli yang bersifat dasar dengan meraih seluruh pasar dengan satu tawaran pasar. Yang kedua pemasaran yang terdeferiensi, disini perusahaan beroperasi dibeberapa segmen pasar dan merancang program berbeda bagi masing-masing segmen. 3. POSITIONING Positioning berhubungan dengan upaya identifikasi, pengembangan dan komunikasi keunggulan yang bersifat khas serta unik. Dengan demikian, produk dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus (distinctive) dibandingkan dengan produk dan jasa pesaing dalam persepsi konsumen. Fokus utama positioning adalah persepsi pelanggan terhadap produk yang dihasilkan dan bukan hanya sekedar produk fisik. Keberhasilan positioning sangat ditentukan oleh kemampuan sebuah perusahaan untuk mendeferensiasikan atau memberikan nilai superior kepada pelanggan. Nilai superior sendiri dibentuk dar beberapa komponen. Strategi alternative posisi perusahaan yaitu: Market Leaders (40%) Perusahaan memperluas ukuran target pasar, melindungi pangsa pasar dan memperluas pangsa pasar. Market Challengers (30%) Disini perusahaan dating sebagai penerima atau penantang market leaders. Market Followers (20%) Perusahaan hanya mengikuti market leaders. Market Nichers (10%) Disini perusahaan megikuti pasar yang umum(mencari celah). Positioning yang efektif adalah memiliki data konsumen, info yang diberikan kepada konsumen jelas, pembedaan, pola perancangan yang efektif dan penyampaiannya jelas. Positioning dapat dilihat dari : Keistimewaan produk Keuntungan, permintaan produk, solusi masalah. Alasan pemakaian produk Kategori pemakai Produk pesaing Posisi sebagai produk bergengsi orisinil atau imitasi

STP (Segmenting, Targeting dan Positioning) sebagai contoh pada produk makanan SO NICE SO NICE merupakan sosis yang siap makan yang diproduksi oleh PT.CIOMAS ADISATWA Sidoarjo 61261-Indonesia untuk PT.SO GOOD FOOD Jakarta 11730-Indonesia. Komposisi SO NICE sendiri antara lain daging ayam atau daging sapi, pati tapioka termodifikasi, protein nabati, garam, minyak nabati, serat nabati, bumbu(mengandung antioksidan asam askorbat), karagenan, antioksidan natrium eritorbat. Sosis SO NICE sendiri memiliki dua ras yaitu rasa ayam dan rasa sapi. Segmenting : Untuk segmentasi geografis sosis SO NICE tidak menentukan wilayah sasaran mana yang akan jadi sasaran tetapi sasaran yang dilakukan ialah menyebar yaitu melayani semua segmen pasar. Untuk segmentasi demografis, penjualan sosis SO NICE ditujukan untuk semua kalangan mulai dari kalangan bawah sampai atas. Selain pada pedagang besar, penyebarab sosis SO NICE dilakukan penyebaran dipasar-pasar pada pedagang kecil hal ini dilakukan ntuk mendukung keberadaa sosis SO NICE. Targeting : Target penjualan sosis SO NICE ialah untuk konsumen semua umur baik dari kalangan bawah sampai atas. Mulai dari anak-anak, remaja pria wanita, orang dewasa, pelajar, artis dll. Lalu merambah ke pasar atlet mulai dari pesepak bola dan jenis-jenis atletik lain. Makanan ini juga cocok untuk siapa saja yang lupa tidak sarapan karena makanan siap makan. Makanan ini juga sangat baik untuk anak-anak Karena memiliki banyak gizi bervitamin. Positioning : Dari contoh produk yang tersedia, sosis SO NICE memberikan banyak manfaat bagi yang mengkonsumsinya dan lebih unggul dari produk sosis-sosis yang lain. Dengan harga yang terjangkau 1000,-/biji dapat menarik minat konsumen untuk membeli sosis SO NICE. Menurut Lalu Sumayang (2003), Manajemen Operasional adalah suatu pengelolaan proses konversi dimana sumber-sumber daya yang berlaku sebagai input diubah menjadi barang dan jasa sebagai output. RANDOM FLUCTUATION Merupakan faktor-faktor yang selalu berubah-ubah, tidak diinginkan dan tidak dapat dikendalikan yang akan mempengaruhi secara acak proses produksi sehingga menyebabkan output akan berbeda dengan yang di inginkan. 10 KEPUTUSANDALAM FUNGSI MANAJEMEN Produk dan Jasa (Product and Services) Kualitas (Quality) Proses (Process) Lokasi (Location) Tata Ruang (Layout) SDM (Human Resources) Rantai Penyalur (Supply Chain) Persediaan (Inventory) Jadwal (Schedule) Pemeliharaan (Maintenance) Peramalan (forecasting) merupakan bagian vital bagi setiap organisasi bisnis dan untuk setiap pengambilan keputusan manajemen yang sangat signifikan. Peramalan menjadi dasar bagi perencanaan jangka panjang perusahaan. Peramalan adalah penggunaan data masa lalu dari sebuah variabel atau kumpulan variabel untuk mengestimasi nilainya di masa yang akan datang. 5 JENIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN OPERASIONAL Proses : keputusan mengenai proses fisik dan fasilitas yang dipakai Kapasitas : keputusan untuk menghasilkan jumlah, tempat dan waktu yang tepat

Persediaan : keputusan persediaan mencakup mengenai apa yang dipesan, berapa banyak, kualitas dan kapan bahan baku dipesan Tenaga kerja : keputusan tenaga kerja mencakup seleksi, recruitment, penggajian, PHK, pelatihan, supervisi, kompensasi dan promosi terhadap karyawan, penggunaan tenaga spesialis. Kualitas/mutu : keputusan untuk menentukan mutu barang dan jasa yang dihasilkan, penetapan standar, disain peralatan, karyawan terampil, dan pengawasan produk dan jasa. Manajemen operasional adalah studi tentang pengambilan keputusan dalam fungsi operasi. Pada definisi diatas, ada tiga hal yang perlu diperhatikan : Fungsi, Manajer operasi bertanggung jawab untuk mengelola departemen atau fungsi dalam perusahaan yang memproduksi barang dan jasa. Sistem, Mengacu pada sistem transformasi yang memproduksi barang atau jasa. Termasuk didalamnya adalah membuat rancangan dan analisis operasi. Keputusan, Menyatakan pengambilan keputusan sebagai unsur penting dalam manajemen opersional. USAHA STRATEGIS OPERASIONAL Efisiensi : cara yang mungkin untuk memutuskan harga lebih rendah. Efektivitas: bagaimana dengan cara terbaik perusahaan dapat menyatukan kriteria spesifik dalam skedul pengiriman dan kemampuan teknis. Kualitas: usaha pemenuhan hasil terbaik atas produk dan layanan yang diterima pelanggan dan sesuai pengaharapan organisasi. Fleksibilitas: adaptasi dari kemampuan untuk usaha bisnis sesuai dengan kondisi perubahan yang terjadi. Metode Kualitatif : Metode ini digunakan dimana tidak ada model matematik, biasanya dikarenakan data yang ada tidak cukup representatif untuk meramalkan masa yang akan datang (long term forecasting). Metode Kuantitatif : Penggunaan metode ini didasari ketersediaan data mentah disertai serangkaian kaidah matematis untuk meramalkan hasil di masa depan 4 MACAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti. 2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko. 3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti. 4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain. Mutu adalah kemampuan suatu produk, baik itu barang maupun jasa/layanan untuk memenuhi keinginan pelanggannya. Manajemen mutu sangat penting untuk membangun kesuksesan melalui pembedaan produk dan jasa, biaya yang rendah (efisiensi) dan merespons selera pasar atau konsumen. Teknik Delphi, dimana menggabungkan dan merata-ratakan pendapat para pakar dalam suatu forum yang dibentuk untuk memberikan estimasi suatu hasil permasalahan di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai