Aspek Medikolegal Dalam Pelayanan Kesehatan
Aspek Medikolegal Dalam Pelayanan Kesehatan
fakta
Tidak ada manusia yang sempurna !!
Profesi penyembuh (dokter,dll) adalah pekerjaan yang mulia Tidak ada manusia yang sempurna !!
Kasus I
Dalam sebuah jamuan makan malam seorang ahli Obsgin bertemu dengan suami pasiennya. Doctor : If you come in with raincoat, please come out with
Suami pasien merasa tidak pernah meninggalkan jas hujan dalam ruangan isterinya Suami menceraikan isterinya Isteri (pasien) menuntut dokter yang menjual lelucon sepele itu Pengadilan mewajibkan dokter membayar ribuan dollar
Kasus II
Pasien luka tusuk pada dada ditangani di UGD Dalam keadaan yang belum stabil dirujuk ke Rumah Sakit lain dan meninggal dalam perjalanan Hal ini disebabkan dokter bedah jaga (on call) menolak datang dengan alasan pasien tidak memiliki asuransi Hakim mempersalahkan dokter spesialis tersebut dan mengatakan bahwa kasus ini sudah jelas kesalahannya dan tidak diperlukan kesaksian dari ahli lagi res ipsa loquitur
Ketentuan Hospital by law jelas melarang merujuk pasien tanpa memperhatikan keadaannya
Eh disini tertulis bahwa kejadian kesalahan medis di rumah sakit ini sangat tinggi
Dst..
Upaya Kesehatan
Aturan-Aturan :
* * * * * *
UU No. 23/1992 tentang Kesehatan UU No. 29/2004 tentang Praktik Kedokteran PP No 32/1996 tentang Tenaga Kesehatan Permenkes No. 585/1989 tentang Informed Consent UU No. 1/1970 tentang Kesehatan Kerja dll
Hubungan Dokter Pasien dalam ilmu kedokteran umumnya berlangsung sebagai hubungan biomedis aktif-pasif yang disebut juga hubungan medik.
Dokter
Aktif Superior ?
Pasien
Pasif
Kepercayaan
Pola Hubungan Dokter Pasien berdasarkan Keadaan Sosial Budaya dan Penyakit Pasien
Activity-Passivity
Pola hubungan klasik, disini dokter seolah-olah dapat melaksanakan ilmunya tanpa campur tangan pasiennya, dengan motivasi altruistis
Dalam keadan: pasien tidak sadar atau gawat darurat atau gangguan mental berat
Guidance-Cooperation Membimbing dan kerjasama. Walaupun dokter mengetahui banyak, ia tidak semata-mata menjalankan kekuasaan, namun mengaharapkan kerjasama pasien yang diwujudkan dengan menuruti anjuran dan nasihat dokter Dalam keadaan penyakit pasien yang tidak terlalu berat. Penyakit baru.
Mutual Participation Filosofi pola ini berdasarkan pemikiran bahwa setiap manusia memiliki martabat dan hak yang sama. Pasien berperan secara aktif dalam pengobatan dirinya. Dalam keadaan pasien cukup intelek, penyakit kronis atau ingin memelihara kesehatannya
Dalam kontrak terapeutik, apakah dokter dapat dipersalahkan bila tindakan medik menyebabkan pasien merasa sakit atau kurang nyaman ??
Secara yuridis sering dipermasalahkan apakah tidndakan medis yang tidak mengenakkan/menyakitkan itu dapat dimasukkan dalam pengertian penganiayaan yang merupakan konsep hukum pidana . Sebenarnya kualifikasi yuridis mengenai tindakan medik tidak hanya mempunyai arti bagi hukum pidana saja, melainkan juga bagi hukum perdata dan administratif.
: melukai orang lain : melakukan perjanjian : harus memiliki ijin praktek yang sah
Secara materil, suatu tindakan medik tidak bertentangan dengan hukum bila:
1. Mempunyai indikasi medis guna mencapai suatu tujuan yang konkrit 2. Sesuai dengan standar yang berlaku dalam ilmu kedokteran 3. Terlebih dahulu mendapat persetuan dari pasien
lege artis
Informed consent
Kontrak Terapeutik
2 jenis perjanjian
Inspanningverbintenis berdasarkan usaha yang maksimal
Pada umumnya, secara hukum hubungan dokter-pasien merupakan hubungan ikhtiar atau usaha maksimal Pada beberapa keadaan dapat terjadi hubungan berdasarkan hasil kerja misalnya: pembuatan gigi palsu atau organ palsu oleh dokter gigi, ahli orthopedi atau ahli bedah plastik
1. 2. 3. 4.
Kesepakatan dari pihak-pihak yang bersangkutan Kecakapan untuk membuat suatu perikatan Suatu hal tertentu Suatu sebab yang halal
Informed consent usia pasien telah 21 th usaha penyembuhan misalnya tidak melakukan abortus provokatus kriminalis
Hak-Hak Pasien:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Hak untuk memperoleh informasi Hak untuk memberikan persetujuan Hak atas rahasia kedokteran Hak untuk memilih dokter Hak untuk memilih sarana kesehatan Hak untuk menolak pengobatan/perawatan Hak untuk menolak tindakan medik tertentu Hak atas second opinion Hak untuk mengetahui isi rekam medis Hak untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya
1. Memberikan informasi secara lengkap & jujur tentang kesehatannya 2. Mematuhi nasihat & petunjuk dokter 3. Mematuhi ketentuan yang berlaku 4. Memberikan imbalan jasa
Dalam kontrak terapeutik seperti halnya suatu perikatan, hal yang terpenting adalah adanya kesepakatan kerjasama antara dokter dan pasien
Lisan Expressed Tertulis
Informed Consent
pernyataansepihak dari pasien dan bukan perjanjian antara pasien dengan dokter
proses sekaligus hasil dari suatu komunikasi yang efektif antara pasien dengan dokter bukan sekedar penandatanganan formulir persetujuan.
Consent
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang Rekam Medis dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.
Dalam penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran, yang dimaksud dengan rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Rahasia Medis
Itikad Baik
Tenaga Kesehatan
Hubungan
Pasien
segala sesuatu yang kulihat dan kudengar dalam melakukan praktekku, akan kusimpan sebagai rahasia
Hipokrates
Definisi : Rahasia Medis adalah segala sesuatu yang diketahui oleh karena atau pada saat melakukan pekerjaan di bidang kedokteran
Pasal 322 KUHP 1) Barangsiapa dengan sengaja membuka rahasia yang wajib disimpannya karena jabatan atau pencahariannya baik yang sekarang maupun yang dahulu, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak sembilan ribu rupiah. 2) Jika kejahatan dilakukan terhadap seseorang tertentu, maka perbuatan itu hanya dapat dituntut atas pengaduan orang itu. Pasal 112 KUHP Barang siapa dengan sengaja mengumumkan surat-surat, berita-berita atau keterangan-keterangan yang diketahui harus dirahasiakan untuk kepentingan negara, atau dengan sengaja memberitahukan atau memberikan kepada negara asing, kepada seorang raja atau suku bangsa, diancam dengan pidana paling lama tujuh tahun
SUKA MENOLONG
I. Kewajiban Umum 9 pasal II. Kewajiban Dokter Terhadap Pasien 4 pasal III. Kewajiban Terhadap Teman Sejawat 2 pasal IV. Kewajiban Terhadap Diri Sendiri 2 pasal
Environmental Health Law Ethics & Medical Research Legislations Regulations Hospital Law
BIOETHICS
Medicoethicolegal conflict
HEALTH LAW
Medical Forensic
MEDICAL SCIENCE
MEDICAL SCHOOL
Professional Physician
Terima Kasih