Anda di halaman 1dari 14

1.

Mula-mula abu bhasma itu di asapi dan diperciki dengan air suci (Trtha atau Toya). Letakkan bhasma itu tempat bhasma yang disediakan sebagai Sarat atas Badhana diikuti peletakannya dengan Go Mudra (mudr 1 lembu) kiri. Letakkan bhasma pada tapak tangan kiri, gosok dengan jari manis tangan kanan. Ucapkan formula mantra berikut untuk abu bhasma itu. Mantra : O Idam bhasmam param guhyam, sarwa pp Winaanam; Sarwa-roga-praamanam, sarwa klea naanam Artinya : O (ya Tuhan) Abu ini adalah sangat rahasia, menghancurkan semua kejahatan (papa-nestapa) menyembahkan semua penderitaan, menghancurkan semua yang tidak suci.

2.

3.

4.

5.

Bhasma yang telah dimantrai setelah diletakkan di tapak tangan kiri, terlebih dahulu dimantrai dengan mantra. Mantra Artinya : O (Bam) Bamadewya nama. : O (Bam), sujud kepada Wamadewa

6.

Bhasma kemudian dihancurkan dengan jari manis tangan kanan. Sebagai sarana waktu meremas bhasma, supaya mantra berikut di

ucapkan dan dilengkapi selanjutnya dengan Sthiti Mantra Dewapratiha dan Kuta Mantra berturut sebagai mantra berikut : Mantra : O Sam - Bam - Ta - A - I (O) - Na-M-Sim-Wam Yam, O (A)U-M, O Hr - Hr -Sa-Parama iwa Adityya nama. Artinya : O, (sujud kepadaMU, apun juga namaMU). Sa-Ba-Ta-A-I. Sujud padaMU, iwa (sujud padaMU) O Hr Hr Sa, sujud padaMu ditya, iwa Yang Maha Utama. 7. Bhasma yang sudah hancur dan diberi mantra di atas sekali lagi di aduk sebanyak tiga kali putaran dengan cara yang sama menurut arah perputaran jarum jam dan dimantrai dengan mantra berikut : Mantra : O Bhr Bhuwa Swa Artinya : O (sujud pada MU) Dunia, Langit Angkasa. 8. Cara pemakaian atau Penggunaan Bhasma. Sebelum bhasma dipakai terlebih dahulu diusap-usap bhasma itu yang pada tapak tangan kiri dengan jari manis tangan kanan dengan sarana Mantra Dharma Jti : Mantra : O A Pradhna-Prua Samyogya. Windudewya, Bhoktri Jagat-Nthya Dewa-dewy-di Samyogya Parama iwya nama Swh. Artinya : O A, (sujud kepada) bersatunya Prua dengan Pradhna

Dewanya Windu, Penguasa Dunia yang menikmatinya Asal mula satunya dewa dengan dew iwa yang Maha Utama, Swh. Pemakaian dan tujuannya adalah untuk menjadikan badan ini sebagai Brahmga karena lima sifatnya diwadahinya dalam tubuh untuk dapat mewujudkan Persucian dan menjadikan tubuh itu sebagai Brahmga dan iwga mantra di bawah ini yang dipakai: Mantra : O (A) Inya nama; (kepada atau ubun-ubun) O (A) Anghorya nama (hati). O (Bam) Bama Dewya nama (bahu kanan) O (Sam) Sadyya nama (bahu kiri) (iwga) : O ham Hdayya nama (hati) O rim Kaya irese nama (kepala) O Bhr Bhuwa Swa Jwalini skheye nama (ujung rambut) O hr Kawacya nama (pinggang) O bham netrya nama (2X) O U (rah) Astrya nama (kedua telinga) : O, sujud kepada I (m), na O, sujud kepada Ta(m), Tatprua O, sujud kepada A(m), Aghora. O, sujud kepada Ba(m), Bamadewa. O, sujud kepada Sa(m), Sadyojata. O, sujud kepada ha(m), Hati itu. O, sujud kepada Ri(m), badan kepada itu.

(Brahmga) : O (Tam) Tatpruya nama (muka)

Artinya

O sujud kepada Dunia-Angkasa-Srya, ujung lidah-api yang nyalanya berkobar-kobar. O, sujud kepada hr, Pakaian (itu). O, sujud kepada Bham, mata (itu). O, sujud kepada U rah ph, Astra itu. 10. Memantrai iro Wista dan Astra mantra. Mantra : iro-Wistam Mah-diwiyam, Pawitram ppnaanam; Nityam kugra tishati, sidantam pratighnati, (O) U rah ph astrya nama. Artinya : irowista amat suci, penyuci dan pelebur dosa nestapa ujung rumput ilalang amat tajam, peujang kepada Nya yang bertahta di dalam hati. (O) sujud kepada kepala U rah ph, Astra itu.

Penjelasan : Sirowista adalah gelung rumput alang-alang yang di ikat pada upacara sebagai destar untuk lambang kesucian. Pemakaian ini dapat dipersamakan dengan pemasangan Sirowista pada iwmbha (tempat air suci). Maksudnya hanya untuk menjadikan badan itu suci, dapat ditahtai oleh Hyang Widhi, karena badan identik dengan liga. 11. Memantrai Sampet. Sampet diukupi (diasapi) di atas padupa setelah terlebih dahulu di percikan air suci dan dimantrai dengan mantra sebagai berikut : Mantra : O Sampet Nirbandhamam nitya, Mahdewa tu lasana; Saha-deat-dewana, Sarwa atru winaana.

Artinya

: O, Sampet selalu sebagai pelindung, Ia (adalah) laksana Mahdewa, Dewa (dan) Dew semuanya termasuk di dalamnya, Pemusnah semua lawan.

Penjelasan : Sampet adalah secarik kain, yang dipakai sebagai tanda kebesaran yang fungsinya sama dengan benang pawitra. Mantra Artinya : Angulir-agra-parwena kriyete sad; Meroh pradakia nityam, mah- patakam naanam. : Dengan simpul (dan) ujung jari selalu memperoleh dan menimbulkan lingkaran keliling Maha Meru. Melebur semua dosa insyani dengan selalu menegakkan kebenaran para tangan-tangan (yang) benar.

Pejelasan : Ganitri adalah akamala atau tasbih yang dipakai untuk melakukan japa mantra. 13. Kara-uddhi Rahasiya. Mantra : O San nama; (tarjan) O A nama; (madhyamika) O-karaya nama (anmik) O U rah ph Astrya nama; (kaniha) Kiri: (Japa akti atau Catur akti) O A nama; (tarjan) O Sa nama; (madhyamika) O Ka nama; (anmik) O Wa nama; (kaniha). Artinya : O sujud kepada Saddyojta; (telunjuk) O, sujud kepada Agho ra; (jari tengah)

O, sujud kepada Ongkra; (jari manis) O, sujud kepada U rah ph, Astra itu (kelingking) O, sujud kepada Aghora; (telunjuk) O, sujud kepada Sadyojata; (jari tengah) O, sujud kepada Ongkra (jari manis) O, sujud kepada Petir; (jari manis) penjelasan : Tentang arti dan penjelasan Kara uddhi dapat dilihat dalam mantra Kara uddhi di Bab - bab sebelumnya. 14. Memakai Hiasan Aksa (Guduha Bhusana). a. Mengambil Aksa untuk dipakai. Mantra : O Kam O A nama Artinya : O sujud kepada Ka (dan) A b. Kuta Mantra (sebagai penghormatan) Mantra Artinya : O Hr U Sa. Parama iwa dityya nama.

: O sujud kepada iwa ditya Yang Utama, Hr Hr Sa. c. Memasang (memakai Guduha). Mantra Artinya : O O Parama iwa Sthana na Rpya nama : O sujud kepada O, iwa Yang Maha Tinggi dalam bentuk na.

15. Hiasan rambut (Kasa Bharana). Mantra Artinya : : O, iwa - Rudrya nama O, sujud kepada iwa-Rudra

16. Waktra -Bharana (Hiasan Muka) Mantra Artinya : : O, Saraswatya nama. O, sujud kepada Saraswat.

17. Memakai Anting-anting. Mantra Artinya : : O, Wira - linggya nama. O, sujud kepada lingga yang perkasa.

18. tm Bharana (pakaian - jiwa). Mantra Artinya : O, A Sarwa - iwa bhyo nama. : O, sujud kepada A(m), Semua yang suci (iwa).

19. Kalung (Khanta Bharana). Mantra : Aksa-mala bhawet Brahm, kanthake Rudra ewa ca rekhya indra dewya Candrditya Caksus san. : Tasbih (akamala) adalah Brahm, dan (laksana) Rudra adalah kalung (itu) dan bagian (depannya) (adalah untuk) Indra mata(nya) (adalah) bulan dan Matahari.

Artinya

20. Sawit (Benang Pawitra). Mantra : Kleda (?) Gaapati dewa. Wiwaram Bayur ewa ca; Stra Nga-rajaca iwa, aa dewa iti Amta. : Kleda adalah Gaapati. Lobangnya itu laksana dewa Bayu, talinya adalah laksana raja ular, mereka itu (semua dikenal) delapan dewa.

Artinya

Penjelasan

Penjelasan mantra No 16 - 22 di atas, dapat dilihat dalam penjelasan Bab-bab sebelumnya. 21. Hiasan Tangan (Hasta Bharana). Mantra : O namami Ra r-rya; Loka nathan jagat-patim; aktimantam Mah-wiryam; Nila-waman catur bhujam Artinya : O, (saya) sujud pada-Mu, r Yang Terpuji dan Penguasa-Pelindung dunia; Maha akti dan Perwira. (yang) wama (leher) hitam, dan bertangan empat.

22. Hiasan Jari Tangan (Angustha Bharana). Mantra Artinya : : O, iwa Rpya nama O, sujud kepada bentuk iwa (itu)

23. Memakai Bhawa. Mantra : Walkala ca mahdiwyam, Pawitram pp nayanam; ka-tattwa-bhta pratiham (Patangan). Artinya : Dan berpakaian kayu adalah suci, Pawitra memusnahkan penderitaan. Dan ka tattwa, memberikan rahmat adanya. Ca Waranagan

24. Mengambil Tasbih untuk Pemujaan. a. Mantra : O Hr ma(ma) jpa ghniswa (ha); sat - prayojanam dehi:

O hr m (m) dhynam ghniswa (ha); sat - prayojanam dehi; O - prayojanam dehi; O hr m (m) Yoga ghniswa (m); : O hr, terimalah persembahan hamba (berupa) doa (dan) puji; karuniailah niat (hamba) yang benar. O hr, terimalah persembahan hamba (berupa) samdhi; karuniailah niat (hamba) yang benar. O hr, terimlah persembahan hamba (berupa) Yoga; karuniailah niat (hamba) yang benar. b. Meletakkan Tasbih. Setelah mengucapkan japa puji, tasbih diletakkan kembali, diantara dengan mantra dan di tutup dengan Kuta Mantra. Mantra : O ai bhrum hasta - siddhi karotu. O hr hr sa Parama iwa dityya nama. Artinya: O ai bhrum (semoga Ia) mengerjakan kekuatan tangan itu. O sujud kepada hr hr sa, iwa ditya Yang Maha Utama. 25. Stawa Sang Hyang Catur daa. Setelah menyelesaikan segala upahara atas badan itu dilakukan pemujaan kepada Sang Hyang Catur daa, empat belas bentuk sifat hakekat iwa. Catur daa iwa belum boleh dilakukan sebelum pandita meletakkan Liga karena akan berbahaya oleh aa Liga. Mantra : O A Prasada-Kal iwya nama; (pada tangen) Artinya

O A Sthiti - Kal iwya nama; (pada kiwa) O A Kal-Kuta iwya nama; (kuksi) O A Mah-Skma iwya nama; (nabhi) O A Skma iwya nama; (hdaya) O A Anta - Kal iwya nama; (Kara tinen) O A di - Kal iwya nama; (Kara kiwa) O A Parama iwa Skmya nama; (netra tinen) O A Ati Skma iwya nama; (netra kiwa) O A Skma-tara iwya nama; (kama tinen) O A Skma-tama iwya nama; (kama kiwa) O A Sad iwya nama; (bhru madhya) O A Parama iwya nama; (nasikarga) O A unya iwya nama; (ikhagra) Artinya : O sujud kepada A, Prasada-Kal iwa; (kaki kanan) O sujud kepada A, Sthiti-Kal iwa; (kaki kiri) O sujud kepada A, Kal-Kuta iwa; (perut) O sujud kepada A, Mah Skma iwa; (pusar) O sujud kepada A, Skma iwa; (hati)

O sujud kepada A, Anta-Kal iwa; (tangan kanan) O sujud kepada A, di-Kal iwa; (tangan kiri) O sujud kepada A, Parama iwa Skma (mata kanan) O sujud kepada A, Parama iwa Skma (mata kiri) O sujud kepada A, Skma Tara iwa; (telinga kanan) O sujud kepada A, Skma Tama iwa (telinga kanan) O sujud kepada A, Skma Tama iwa (telinga kiri) O sujud kepada A, Sad iwa; (dua alis) O sujud kepada A, Parama iwa; (ujung hidung); O sujud kepada A unya iwa; (ujung rambut) Penjelasan : Catur daa atau Empat Belas, yang dimaksudkan dalam mantra ialah empat belas sifat hakekat wujud wara mulai dari bentuk sakala sampai pada bentuk nikala. Sifat hakekat itu adalah sifat pengamatan bathiniah yang diproses esensinya mulai dari wujud riil sampai pada bentuknya yang absolut dimana kata unya iwa terakhir merupakan sifat Hakekat Tuhan Yang Maha Suci yang tak terkatakan maupun terbayangkan bentuknya oleh akal pikiran manusia. 26. Tri Tattwa.

Dengan memakai Kalpika, dilakukan pemujaan Tri Tattwa. Tiga sifat Hakekat Tuhan Yang Maha Agung dengan mantra Tri Tattwa. Mantra : O A tm - Tattwya nama; (hdaya) O U Widy-Tattwya nama; (Waktra) O M iwa-Tattwya nama; (Wunwunan) Artinya : O sujud kepada A, (ia sebagai) element tm; (hati) O sujud kepada U, (Ia sebagai) element Pengetahuan; (muka). O sujud kepada M, (Ia sebagai) element iwa; (ubun-ubun). Lihat penjelasan tentang Tiga Sifat Hakekat Tuhan telah diuraikan dalam mantra-mantra sebelumnya. 27. iwi-karaa Untuk mensucikan badan itu iwi Karaa, dipergunakan mantra Dewa akti mewujudkan sifat hakekat Yang Maha Suci pada tempat penting dari badan, sebagai dimaksud dalam mantra-mantra berikut: Mantra : O A Dewa-aktyasi na; (pala tengen) O U Wiu-Wimba-aktyai nama; (pala kiwa) O M Tri-aktyai nama; (kantha) O A Brahmne nama; (irung tangen) O U Wiawe nama; (irung kiwa) O M waraye nama; (murdhi ikha) O Bhta-ntha-pataye tengen) nama; (bahu

O Bhta-tatpanya nama; (bahu kiwa) O Bhta-japanya nama ; (dada).

Artinya

: O, sujud kepada A, Dewa akti; (lengan kanan) O, sujud kepada U, Wiu-Wimba akti; (lengan kiri) O, sujud kepada M, Triakti; (leher) O, sujud kepada A, Brahm; (hidung kanan) O, sujud kepada U, Wiu; (hidung kiri) O, sujud kepada Raja dari para Raja Rakasa; (bahu kanan) O sujud kepada pemberi nikmat atas makhluk; (bahu kiri) O sujud kepada japa mantra untuk makhluk; (dada). Lihat penjelasan arti iwikaraa dalam mantra sebelumnya.

28. Pengembalian kembali. Pengembalian kembali Paca iwa, Lima sifat hakekat iwa ke alam asalnya ke dalam hati, tempat A dengan di antar mantra Pj Simpen: Mantra : O O iwya nama; (tutuk) O h Sad iwya nama; (nabhi) O ho, Parama iwya nama; (rahi) O ah unya iwya nama; (sirah) O ph Windu Dewya nama; (hdaya) Artinya (Lengkapi - Patangan). : O O, sujud kepada iwa; (mulut) O h, sujud kepada Sad iwa; (pusar) O ho, sujud kepada Parama iwa; (muka), O ph, sujud kepada Windu Dewata; (hati)

Dalam mantra pengembalian pada asalnya dibayangkan bagaimana Ia harus diproses dalam pikiran dari wujud tertentu, wara sebagai iwa menjadi absolut unya dan akhirnya kembali ke Angkasa (Windu). Dalam proses biopsikis phenomena itu dikembalikan dari bentuk lahir ke dalam unya di hati. 29. Penutup. Memperciki angkasa dengan Trtha, air suci, diikuti dengan Astra Mantra di tutup dengan Triyantu. a. Mantra Artinya b. Triyanta : O U rah ph Astrya nama : O, sujud kepada U rah ph, Astra itu. : O, greyo bhawatu O, Pra bhawatu O ukha bhawatu. Artinya : O, mulialah kamu O, sempurnalah kami O, bahagialah kamu

Anda mungkin juga menyukai