Trisa Apriani
Riesma Tasomara
Sarah Bella Sopianingrum
140310090037
140310100030
140310100046
POLARISASI
1. Polarisasi adalah suatu peristiwa perubahan arah getar
gelombang pada cahaya yang acak menjadi satu arah getar .
2. Gejala Polarisasi hanya dapat dialami oleh gelombang
transversal, sedangkan gelombang longitudinal tidak
mengalami gejala polarisasi. Fakta bahwa cahaya dapat
mengalami polarisasi menunjukkan bahwa cahaya
merupakan gelombang transversal.
JENIS POLARISASI
1. Polarisasi Linier
2. Polarisasi Lingkaran
3. Polarisasi Elips
POLARISASI LINIER
Gelombang terpolarisasi linier dinamakan juga
gelombang terpolarisasi bidang.
polarizer
0
I
analyzer
Suatu gelombang dikatakan terpolarisasi linier apabila vektor medan
elektrik (atau medan magnetik) pada suatu titik selalu diorientasikan
sepanjang garis lurus yang sama pada setiap waktu sesaat. Kondisi yang
memenuhi hal ini adalah apabila vektor medan (elektrik atau magnetik)
memiliki :
1.Hanya satu komponen, atau
2.Dua komponen orthogonal linear yang sefasa dalam waktu atau berbeda
fasa sebesar 180
0
(atau kelipatannya).
Gelombang ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Terpolarisasi vertikal bila medan E bergerak periodik
arah y pada suatu bidang vertikal tertentu.
2. Terpolarisasi horizontal bila medan E bergerak periodik
arah x pada suatu bidang horizontal tertentu.
PERSAMAAN POLARISASI LINIER
Misalkan gelombang merambat dalam arah z+ . Vektor
gangguan terletak pada bidang xy. Bentuk persamaan
umum gelombang :
( )
ikz
y x
e y x
+ =
- Persamaan Umum Gelombang Polarisasi.
2
2
2
sin cos . . 2 =
|
.
|
\
|
+
|
|
.
|
\
|
a b a b
x
y
x
y
-
t =
( ) t =
a b
2
2
2
sin cos . . 2 = |
.
|
\
|
+
|
|
.
|
\
|
a b a b
x
y
x
y
0 . . 2
2
2
= + |
.
|
\
|
+
|
|
.
|
\
|
a b a b
x
y
x
y
0
y
2
=
|
|
.
|
\
|
+
a b
x
y