Anda di halaman 1dari 73

Bismillahirrahmanirrahim Segala puji hanya milik Allah Rabb alam semesta.

Shalwat dan salam kepada Rasulullah, keluarga dan para shahabat. Salafi sebagai satu manhaj adalah satu keharusan. Manhaj ini terproyeksikan dengan menjadikan Al-Quran, sunnah nabawiyah dan ijma' para ulama salaf sebagai sumber dalam beragama (tadayyun). Dan tidak satupun dari ulama atau kelompok yang menolak pandangan ini. Bahkan gerakan-gerakan kebangkitan kontemporer menjadikan manhaj salafi ini sebagai manhajnya dalam pergerakannya. Namun salafi sebagai satu gerakan (harakah) atau hizb adalah problem. Gerakan ini menguat seiring dengan hegomoni Amerika di dunia. Gerakan ini menyebar dengan cepat ke seluruh dunia setelah terjadi Perang Teluk I yang merupakan rekayasa Amerika untuk menancapkan kukunya di dunia arab. Tujuan gerakan ini sudah jelas, membendung shahwah islamiyah (kebangkitan Islam) dan menghancurkan harakah islamiyah (gerakan Islam). Bagi Amerika merupakan satu keniscayaan mendukung gerakan ini secara pemikiran dan pilitik karena berarti peradaban meterialis jahiliyah akan tetap kokoh di bumi. Dan bagi Kerajaan Saudi merupakan juga satu keharusan mendukung gerakan ini secara ekonomi karena berarti keberlangsungan hidup kerajaan akan tetap terjamin. Salafi sebagai satu gerakan sangat mirip dengan keadaan menjelang Khilafah Turki Ustmani runtuh. Betapa agen-agen yahudi melalui organisasi bawah tanah mereka, yaitu Fremasonry berhasil menyusup ke dalam lingkaran pusat pemerintahan baik politik dan keagamaan. Dalam politik para jenderal dan menteri adalah orang-orang binaan atau keturunan yahudi dogma. Sedang dalam keagamaan mereka menjadi mufti khilafah yang di sana disebut dengan syaikhul islam. Karenanya mereka berhasil setelah itu mengakhiri kekhilafahan umat tesebut. Sekarang gerakan bawah tanah yahudi, Fremasonry memanfaatkan atau malah sudah menyusupkan orang-orangnya di dalamnya. Maka tidak heran dimana-mana gerakan salafi ini kemudian berusaha memisahkan umat dari para duat, para ulama, para mufakkir dan para zuama' yang punya kedudukan harum di mata mereka. Maka terjadilah fitnah, hujatan, hasutan, tuduhan dan penghancuran karakter dimana-mana. Semuanya dilakukan dengan alasan semua mereka itu adalah ahlul bidah, mengusung pikiran khawarij atau shufiyah atau asyariyah atau muktazilah, dan karena mereka lebih berbahaya dari pada orang-orang kafir dari yahudi dan nasharani. Tokoh yang paling populer dari gerakan salafi dalam mengusung fitnah adalah Dr. Rabi Bin Hadi Al-Madkhali. Dia ini selama dua puluh tahun pernah menjadi anggota gerakan Al-Ikhwan Al-Muslimun. Dia adalah penyusup dalam gerakan tersebut yang sengaja dimasukkan untuk mempelajari dan kemudian menjadi konsoltan pemikiran untuk menghancurkan gerakan ini dan setelah itu gerakan-gerakan yang lain. Dia pertama kali bergabung atau masuk dalam gerakan salafi setelah bertemu atau menghadiri muhadharah (ceramah) Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani di Saudi. Tetapi anehnya dia mengatakan setelah itu kepada para muridnya, 'salafiyyatuna aqwa min salafiyyati al-Albani' (salafi kita jauh lebih kuat daripada salafinya Al-Albani). Dia juga menghantam tokoh salafi di Kuwait, Syaikh Abdurrrahman Abdul Khalik dll. Bahkan Al-Allamah Syaikh Abdul Aziz Bin Abdullah

Bin Baz tidak luput dari mulut kejinya ketika beliau mengatakan bahwa Al-Ikhwan Al-Muslimun dan Jamaah Al-Tabligh masih termasuk ahlus sunnah dengan menuduhnya, 'Syaikh Bin Baz sudah mencoreng salafi'. Melihat Fenomena ini seorang ulama yang berwibawa di Saudi, Syaikh Dr. Bakar Bin Abdullah Abu Zaid tampil melakukan koreksi dan kritik dengan apa yang dilakukan oleh Rabi Bin Hadi Al-Madkhali. Dan bahwa buku-buku dan kaset-kaset ceramah Rabi tidak lebih hanyalah ghibah, fitnah dan menghasut para syabab pemuda) untuk menghujat duat dan ulama. Secara tegas Syaikh Bakar menyebut gerakan Rabi dan murid-muridnya sebagai su'atul fitnah (pengusung fitnah). Oleh karena itu beliau tulis beberapa buku sebagai nasehat kepada Rabi dan muridmuridnya beberapa buku, seperti: Tashnifun Naas Baina Al-Zhan wa Al-Yakin (Menghakimi Orang Antara Prasangka Dan Keyakinan), Al-Risalah Al-Dzahabiyyah (Surat Emas), At-Ta'alum (Bahaya Sok Tahu) dll. Dan pada akhirnya sampai Rabi Bin hadi ini di usir oleh Amir madinah dari sana. Di Saudi jumlah penasehat militer asal Amerika ada puluhan ribu orang, baik analis intelegen, ahli strategi militer, ahli perencanaan dan pertahanan dll. Dan tidak di pungkiri mereka ini sesungguhnya adalah agen-agen CIA dan Mossad, serta anggota gerakan bawah tanah yahudi. Nah setelah dua puluh tahun lebih mereka berkerja keras tampaklah hasilnya. Mereka mampu menghancurkan gerakan salafi dengan membuatnya terpecah-pecah dan saling menghujat, dan kemudian mereka juga menemukan cara paling afektif bagaimana memerangi shshwah islamiyah dan harakah islamiyah dengan cara sebagaimana di atas. Dampaknya umat menjadi binggung, bahkan tidak tertarik dengan Islam. Dan tingkat kepercayaan umat kepada duat, ulama, mufakkir dan zu'ama menjadi menipis. Sungguh kerjasama Amerika, Israel dan Saudi yang sangat canggih. Harakah Islam sangat berterimah kasih dengan gerakan pembusukan ini. Betapa semakin hari mereka menjadi semakin matang. Kekurangan-kekurang di sana-sini terus di perbaiki. Hatta dalam beberapa masalah akidah yang selama ini di tuduhkan gerakan salafi ini. Dan harakah islam semakin matang dengan mu'amarah (konspirasi) dan tahadiyat (tantangan) musuh-musuh Islam. Dan Harakah Islam semakin yakin bahwa masa yang di janjikan oleh nabi saw dalam hadits-nya riwayat Imam Tirmidzi sudah sangat dekat. Dan bahwa masa depan dan kemenangan adalah untuk Islam. Allahu Akbar. Dan menjadi kewajiban bagi kita yang mengerti shira' (pertarungan) sekarang untuk menyadarkan umat dari bahaya yang sedang mengancam ini. Teruslah berdakwah dan beramal wahai saudaraku. Demikin tulisan singkat ini. Jika Allahmasih memberikan umur insya Allah ana sambung dengan tulisan yang lain. Wassalamu'alaikum wr wb

Dikirim oleh

zaq

tanggal 18/05/2003 @ 20:59:02

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Sebelumnya izinkan saya, dengan keterbatasan ilmu yang saya

miliki, menanggapi tulisan Sdr. Hafidin. Saya sepenuhnya sependapat, bahwa salafy sebagai manhaj adalah suatu keharusan. Tapi saya tidak pernah masuk ke dalam salafy sebagai suatu gerakan atau hizb, sebagai mana yang anda sebutkan. Saya banyak berteman dengan orang-orang dari jamaah IM, tabligh dan sebagainya, termasuk dengan orang yang mungkin anda sebut sebagai "gerakan salafy". Saya pernah beberapa kali mengikuti kajian salafy di Bandung, karena terbuka bagi siapapun untuk mengikutinya . Menurut saya kajiannya sangat ilmiah dan menarik ( selalu diikuti dalil-dalil yang jelas), banyak ilmu yang bisa saya ambil di sana, karena dibawakan oleh seorang murabbi yang memiliki dasar pendidikan Islam yang mumpuni (bukan murabbi karbitan). Demikian halnya dengan tulisan Dr. Rabi bin Hadi, walaupun saya tidak begitu suka membacanya, (saya pernah membacanya sedikit, semoga Sdr.Hafidin juga pernah membacanya), saya melihat bahwa beliau berhujjah dengan mengutip dalil-dalil (dari Al Qur'an, Hadits dan perkataan ulama) . Setiap kali beliau menuliskan tentang kesalahan pada suatu gerakan (harakah) selalu beliau sertai dengan dalil pula. Berbeda dengan tulisan saudara Hafidin, saya tidak melihat Sdr. Hafidin memberi dalil yang kuat atas kesalahan yang beliau tujukan pada suatu "gerakan salafy". Saya melihat dalil Sdr. Hafidin berikan hanya berdasarkan "informasi intelejen" :D yang tidak jelas asalnya yang menyebutkan bahwa Fremasonry memanfaatkan atau malah sudah menyusupkan orang-orangnya di dalamnya, bla bla bla. Saya justru takut perkataan Sdr. Hafidin inilah yang banyak mengandung ghibah dan fitnah. Sanggupkah Sdr. Hafidin menyediakan empat saksi (jika ada pengadilannya) yang bisa mendukung "informasi intelejen" yang beliau sebutkan. Sadarkah kita bahwa selama ini ummat Islam telah banyak terpecah belah karena "informasi intelejen" semacam ini yang tidak jelas asalnya. Saya juga mempertanyakan Bahwa Al-Allamah Syaikh Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baz pernah mengatakan bahwa Al-Ikhwan Al-Muslimun masih termasuk ahlus sunnah. Mengenai jamaah Tabligh, bukankah Syaikh Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baz sudah meralat ucapannya ( saya baca di tulisan Dr. Rabi bin Hadi). Jika Sdr. Hafidin punya informasi bahwa Syaikh Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baz meralat lagi pernyataannya tentang Jamaah Tabligh, tolong beri tahu saya sumber infonya. Bahkan saya melihat pada tulisan Dr. Rabi bin Hadi juga banyak mengutip perkataan Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baz. Saran saya pada saudaraku Sdr. Hafidin, agar jika anda mengkritik suatu yang anda sebut "gerakan" silakan saja anda mengkritik, tapi sebaiknya ajaran (substansi) yang diberikan pada "gerakan" tersebutlah yang anda kritik tentunya dengan dalil yang kuat. Selanjutnya saya mengharapkan lagi tulisan Sdr. Hafidin. Sekian, mohon maaf jika ada perkataan yang salah. Sekali lagi saya tidak pernah masuk ke dalam "gerakan salafy" (kalau ada), saya hanya pernah mengikuti kajiannya, itupun sangat jarang. Wassalamu'alaikum wr. wb.

fatima tanggal 18/05/2003 @ 23:37:36 nampaknya saudara zaq salah dalam menanggapi, saya tidak melihat adanya hal yang bersentuhan dari tanggapan saudar zaq denagn tema yang diberikan oleh saudara hafidin. nampak sangat jelas adanya satu pembelaan sepihak yang dilakukan oleh saudara zaq. terima kasih dan maaf atas kesalahn Dikirim oleh Abdul Hakim tanggal 19/05/2003 @ 08:04:22 Assalamu'alaikum
Dikirim oleh

Sepengetahuan saya, saudara2 kita yang bermanhaj salaf sangat mendasarkan qur'an & hadits serta ulama2 salaf (klasik) dalam aqidah dan applikasinya. Sedangkan qur'an dan hadits adalah sumber dari agama Islam. Mari kita lihat kutipan Hadits Rasulullah SAW dari Imam Attirmidzi;bahwasannya kita dihimbau untuk berpegang pada sunnah Nabi dan sunnah2 khulafaurrasyidin. Seperti halnya akhi zaq,saya juga tidak/belum masuk dalam "gerakan salafy" tsb,tapi saya pribadi hormat kepada mereka, terutama akan ilmu dan komitmen mereka. Wassalam Dikirim oleh allamax tanggal 19/05/2003 @ 22:27:16 null Dikirim oleh allamax tanggal 19/05/2003 @ 22:46:26 sebelunnya afwan jika menggangu.assalamu'alaikum. kepada ikhwah semua. mungkinsaya tidak menanggapi ,namun saya hanya sedikit berbagi pengalaman. seperti saudar zaq diatas saya juga pernah mengikuti kajian dari salaf(bukan hizb,lebih dikenal dengan ahlulsunah wal jamaah).disana sayamendapatkan sebuah paparan yang sangat jelas dan lugas tentang ahlisunnah wal jamaah.yang menceritakan tentangnya.diman adayang mengatakan salafy telah pecah menjadi dua,dan salah satunya merupakan salafy bentukannya amerika yang digunakan untuk menghancurkan umat islam. namun manhaj salaf yang satu masih dalam keadaan hanif dan masih murni. karena saya pindah tempat tinggal saya sekarang jarang mendapat informasi yang detail. jadi dari ustadz saya memberi gambaran seperti itu. oleh karena itu mengapa dan karena apa orang-orang yang mengatakan bermanhaj ssalaf yang haq sering bermusuhan kalu tujuannya sama.tuntunannanya sama,dan aqidahnya,kalau bukan ada sesuatu dibalik itu.aqidah salafush shaleh sebagai manhaj saya akan tetap saya pegang walaupun ada perpecahan itu. saya pernah membaca buku tentang peristiwa pasca mubahalah gerakan salaf diindonesia. yang judunya saya agak lupa. mungkin ini informasi dari saya yang saya dapat dari ustadz saya. semoga informasi ini benar dan tidak dusta, serta tidak menimbulkan fitnah. astaghfirrullah. semoga dapat dijadikan perhatiaan. saya tidak ingin menimbulkan kebencian dan permusuhan jika mereka adalah alhaq tentu semua dapat bersatu

atas ikatan aqidah,wassalamu'alaikum Dikirim oleh siti tanggal 20/05/2003 @ 05:57:04 assalamualaikum ana ingin menanggapi sedikit. beberapa kali ini ana mengikuti kajian salaf, dan ana kira kajian ini sungguh ilmiah berdasarkan quran dan sunnah. dan sebelumnya ana memang termasuk dalam harokah. disana ana tidak mendapatkan ilmu, sekalipun dapat, sangat sedikit sekali. ana merasa tidak puas dengan apa yang diberikan oleh murobbi. dan dengan ana mengikuti kajian salaf,alhamdulillah, pemahaman ilmu ana bertambah. dan kajian tersebut tidaklah mengikat ana. dan salafy ini tidak bisa dikatakan gerakan. apa yang membuat antum berfikir bahwa salafy adalah gerakan? dengan kajian salaf ini juga sangat mementingkan aqidah tauhid, dimana hal inilah yang ditanamkan dan didakwahkan oleh rosulullah kepada umatnya. karena tauhidullah adalah sangat utama. namun ana tetap berharap semua kaum muslimin tetaplah dijaga ukhuwah. kalaupun mengkritik haruslah dengan dalil yang benar. al-haq dari 4jji dan yang salah dari ana pribadi. Dikirim oleh Ghori tanggal 21/05/2003 @ 06:20:48 Membaca pemikiran seorang pemuka dari kalangan salafi atau gerakan/Jamaah apapun nampaknya tidak dapat dijadikan sandaran untuk menghakimi suatu Mazhab/Gerakan ataupun Jamaah/Organisasi. Sebab setiap gerakan/ Jamaah/ organisasi memiliki manhaj dan sandaran berpijak yang terkadang bisa jadi tidak tercermin dalam seluruh anggota gerakan/Jamaah/Organisasi. Gerakan/jamaah/Organisasi hanyalah alat yang tak dapat dipersalahkan. belum lagi jika, anggota gerakan /jamaah/Organisasi tersebut sisipan ataupun sempalan, maka suatu hal yang sangat vulgar menilai suatu gerakan/Jamaah/organisasi dari sosok pribadi sekalipun dianya seorang pemuka. Dalam hal ini, saya mengajak saudara saudara saya se agama utk melihat sisi sisi baik pihak saudaranya yang lain yang berbeda dan tidak sebaliknya justru saling menelanjangi antara satu dgn yg lain. Rasulullah saw bersabda : Barang siapa yg menutupi aib saudaranya, allah SWT akan menutupi aibnya dihari pembalasan nanti". Kini sudah bukan zamannya saling memojokkan,...apalagi merasa benar sendiri,...kenapa kita tidak saling mencari persamaan dan menyatukan persamaan itu dalaam suatu langkah yg kongkrit? Semoga bermanfaat,...khususnya bagi diri pribadi saya dan kepada Allah jua segala urusan akan kembali. Dikirim oleh Ghori tanggal 21/05/2003 @ 06:26:40 Membaca pemikiran seorang pemuka dari kalangan salafi atau gerakan/Jamaah apapun nampaknya tidak dapat dijadikan sandaran untuk menghakimi suatu Mazhab/Gerakan ataupun Jamaah/Organisasi. Sebab setiap gerakan/ Jamaah/ organisasi memiliki manhaj dan sandaran berpijak yang terkadang bisa jadi tidak tercermin dalam seluruh anggota gerakan/Jamaah/Organisasi. Gerakan/jamaah/Organisasi hanyalah alat yang tak dapat dipersalahkan. belum lagi jika, anggota gerakan /jamaah/Organisasi tersebut sisipan ataupun sempalan, maka suatu hal yang sangat

vulgar menilai suatu gerakan/Jamaah/organisasi dari sosok pribadi sekalipun dianya seorang pemuka. Dalam hal ini, saya mengajak saudara saudara saya se agama utk melihat sisi sisi baik pihak saudaranya yang lain yang berbeda dan tidak sebaliknya justru saling menelanjangi antara satu dgn yg lain. Rasulullah saw bersabda : Barang siapa yg menutupi aib saudaranya, allah SWT akan menutupi aibnya dihari pembalasan nanti". Kini sudah bukan zamannya saling memojokkan,...apalagi merasa benar sendiri,...kenapa kita tidak saling mencari persamaan dan menyatukan persamaan itu dalaam suatu langkah yg kongkrit? Semoga bermanfaat,...khususnya bagi diri pribadi saya dan kepada Allah jua segala urusan akan kembali. Dikirim oleh Koji ar Roja tanggal 21/05/2003 @ 22:54:00 Assalamualaikum akhi dan ukhti Sejujurnya masalah ini sangatlah menarik. Cuman mungkin saya bisa meluruskan sedikit maksud tujuan dari akhina Hafidin dalam menuturkan ini bukanlah untuk mendiskreditkan atau untuk memecah belah umat. Tidak, cuman untuk membeberkan konspiracy Barat dalam menghancurkan Islam lewat neo imperialismenya. Pihak Barat sangat mengetahui untuk menjauhkan umat dari Islam apabila dengan cara langsung itu akan gagal. Maka digunakanlah tangan orang-orang muslim sendiri. Banyak bukti tentang itu semua, bagaimana mereka (orang-orang barat mencekoki umat muslim dengan tsaqofah (ilmu pengetahuan) yang notabene bertentangan dengan Islam. Tentang Freemasonry yang menyusup ke jamaah salafy sudah berlangsung sejak lama. Msa-masa awal kemunduran daulah pihak Freemasonry sudah memasukkan orangnya ke salafy. Muhammad Abduh adalah salah satunya. Insya Allah ini bukanlah fitnah, tapi hanyalah informasi untuk itu. sebaiknya kita jangan menyibukkan diri untuk membahas tentang harakah atau jamaah ini yang salah ataupun yang benar, sebab itulah tujuan barat sebagai kafir harbi sebenarnya bagaimna mengaburkan fokus utama kita akan solusi dan permasalahan umat yang sebenarnya. Mungkin semua itu di atas dapat dijadikan wacana. Yang pasti saudarasaudara kita di salafy, di IM, di JT, di HT, di WI adalah saudara seaqidah kita. Dan ingat akhi dan ukhti, ikatan aqidah adalah ikatan yang tertinggi di atas ikatan lainnya (nasionalisme, keluarga, kesukuan ). Janganlah kita menjadikannya sebagai ashobiyah. Janganlah kita menjadikannya sebagai dinding pemisah dengan saudara kita. Ikhtilaf itu boleh selama tidak menyinggung masalah aqidah. Sekali lagi masih tidak terlambat untuk merenovasi pemikiran kita tentang masalah umat yang sebenarnya dan mencari solusi yang betul dan tepat sesuai thorikoh (metode) Rasulullah dalam mengatasinya.Dan permasalahan kita sekarang adalah dijauhkannya Islam sebagai pemikiran, sebagai sistem hidup, sebagai pandangan hidup dari umat. Maslah umat adalah terkotak-kotaknya kita sebagai umat Islam. Masalah umat tidak adanya penyatu umat yaitu Daulah Khilafah Islamiyah. LET's BACK to MUKHARIJ MABDAI. Wallahu a'lam Dikirim oleh ikhwan117 tanggal 22/05/2003 @ 23:27:34

Assalamualaikum Wr. Wb. b'ada tahmid dan shalawat. wacana ini sangat menarik.Khusus tentang salafy setahu saya mereka selalu berbuat dan berkata berdasar al hadist dan as sunah dan itu sangatlah baik. Dan tentang fatwa-fatwa mereka tentang jamaah,hizb,golongan,organisasi,selain mereka sungguh sangat disayangkan.Dengan maksud atau dalil amal marur nahi munkar mungkin saya setuju tapi bagaimana dengan dalil sebagai rujukan lain seperti muslim satu dengan yang lain itu bersaudara,bahkan satu dengan lainnya adalah laksana satu tubuh,dalil menutup aib saudara (seperti pendapat akhi ghori ),ukhuwah ,dan lain sebagainya. Marilah kita,sesama muslim bersatu demi tegaknya al islam di muka bumi.Ingatlah dari ketiga doa rasul yang tertolak hanya persatuan umat. salam ukhuwah. wasalammualaikum Wr.Wb.

sabrina tanggal 23/05/2003 @ 18:05:09 Ba'da hamdalah wa sholawat Ane cuma ingin memberikan sedikit komentar dimana sekarang ini kenyataanya adalah musuh islam yang jelas itu sbgmn termaktub dlm al qur'an adlh yahudi dan nasrani dan tdk terlepas org munafik didlm nya yg tdk suka dg islam. salah satu hal lainnya adlh kondisi negara kita tercinta ini mpy pemimpin yng sgt zhalim dan ini bukan ghibah jikalau kita tdk bersama bersatu maka sebentarlagi anda semua akan "mengontrak di negeri sendiri" di sini saya hanya menyayangkan saudara saya di salafi yang sgt bangga dg ilmu nya shg mereka sibuk menilai kesalahan saudaranya tanpa sadar mereka telah mghambat laju islam itu sendiri. Sistem da'wah salafi yang tdk bergabung dg ahli bid'ah dan orang partai, yg jadi pertanyaan adlh bagaimana anda menegakkan amar ma'ruf nahi mungkar dan dikaitkan bahwasanya kita semua adl saudara. Bukannya dg cara yg "tdk etis", sedangkan kondisinya di masyarakat luas yg bebas dan hedonis sgt butuh sentuhan ruhaniyah yg tdk sekedar kata,inilah realnya so solusinya?, jadi ini sebetulnya lahan da'wah sebenarnya. wallahua'lam bishawab, astaghfirullah.wass. Dikirim oleh hermanto khairuli tanggal 23/05/2003 @ 19:40:07 salam'alaykum...ingatlah saudaraku, persatuan adalah segala2nya : innamal mu'minunal ikhwah. oleh sebab itu kalau saya boleh usul, marilah saudara2ku di berbagai harakah janganlah alergi untuk saling silaturrahim; janganlah ragu untuk mengadakan acara tabligh
Dikirim oleh

bersama, misalnya; atau janganlah jadikan penyakit hati menceraiberaikan kita. Kok jadi ingat sama nasyidnya Aa' Gym "Jagalah Hati"? (he..he..he..) i love you all...salam'alaykum Dikirim oleh taufik tanggal 24/05/2003 @ 00:02:28 Marilah kita mengkotak-kotakkan Islam, agar segera umat ini hancur! Nauzubillah Jane tanggal 24/05/2003 @ 02:59:38

Dikirim oleh

Siapa sih nimrung aja.... urusin keluarga sendiri dong Jangan jadi pengacau ... ganti-ganti nama, sebanyak apapun nama yg anda pakai tetap aja ketahuan.......... Dikirim oleh Jane tanggal 24/05/2003 @ 02:59:45 Siapa sih nimrung aja.... urusin keluarga sendiri dong Jangan jadi pengacau ... ganti-ganti nama, sebanyak apapun nama yg anda pakai tetap aja ketahuan.......... Dikirim oleh IKHWAN STTTELKOM tanggal 24/05/2003 @ 03:29:29 assalamualaikum wr.wb. Saya merasa aneh ketika saya membaca wacana ini(WACANA HAFIDIN DAN ORANG ORANG YG SEPENDAPAT DG NYA ),selama ini saya tidak menemukan keterangan dari apa yang anda utarakan dalam buku ,majalah,buletin ataupun keterangan yang lain dan saya sangat menyesalkan mengapa anda tidak mencantumkan rujukan ataupun bukti yang jelas untuk mendukung argument anda ,sedangkan cukup seseorang cukup dikatakan pendusta jika dia menyampaikan suatu khabar tanpa tabayun (di cek) kembali . Dari wacana ini saya bisa menangkap bahwa anda bermaksud membuat umat menjadi bingung dan membuat kabur sesuatu yang telah jelas dengan mengadu antara Ulama Ahlussunnah sedangkan bukti tidak ada sama sekali . Saya akan menanggapi tulisan anda yang saya nilai tidak lepas dari empat kemungkinan a.Mungkin karena kejahilan(kebodohan) anda/kedangkalan ilmu anda atau b.Karena anda salah dalam mengambil ilmu atau c.Anda dengki atau d.Anda merasa tidak bisa menerima kritikan yang ditujukan kepada kelompok anda atau bagi anda sendiri . Saya jelaskan bahwa salafy merupakan suatu pemahaman /metoda dalam memahami agama ini dengan merujuk kepada Al-Qur'an dan

As Sunnah dengan pemahaman para sahabat nabi dan bukan merupakan suatu gerakan atau harokah. Saya merasa heran dengan omongan orang-orang yang berbicara dengan kebodohannya tanpa tabayun apakah berita itu benar atau sebaliknya.Mereka selalu mendengung-dengungkan serta menjelekjelekan para Mufti (ahli fatwa) Saudi sebagai antek-antek AS setelah perang Teluk pecah. Wahai Saudra-saudaraku , mengapa antum tidak melihat dari sisi negara Kuwait (negara yang mayoritasnya adalah MUSLIM) yang ketika itu di invasi oleh Iraq.Iraq yang ketika itu dipimpin oleh Saddam Husain (seorang murid Michael Aflaq (Nasrani)dan mendirikan partai SOSIALIS AlBa'ts.Tidak hanya itu saja,dia juga mengerahkan pasukan pendukungnya ke perbatasan Saudi Arabiya untuk menteror Kerajaan Saudi.Bahkan melemparkan rudal Scud nya ke ibukota Riyadh.Betapa banyak kaum muslimin yang tidak berdosa terbunuh tanpa mengerti salah apa mereka hingga diserang. Dengan menambahkan tulisan "Allahu Akbar" di benderanya Saddam membantai dan membunuh kaum muslimin .Bisakah yang demikian disebut Jihad Fi Sabilillah?.Hingga akhirnya para ulama memberi fatwa bolehnya meminta bantuan kepada orang nashrani (AS) untuk mengusir pasukan Sosialis Ba'atsi.Lihatlah wahai saudaraku sekalian,Bahwa dalam mengambil keputusan/fatwa,para Ulama mempertimbangkan dengan cermat. Anda mungkin masih ingat pada tahun 1999/2000 ketika muslimin di Ambon dibantai,diperkosa,diusir dari tempat tinggalnya dan Agama ini dihina oleh kaum Kuffar. Para Ulama dan salah satunya Syaikh Rabi sendiri yang menyatakan dan memberi fatwa bahwa jihad di Maluku & Ambon adalah Wajib Ain bagi muslimin di Indonesia,Jadi apakah dawah Salafy dikatakan membendung kebangkitan Islam?.Saya sangat heran sekali Menanggapi pernyataan tantang Salafy menghancurkan gerakan islam (yang tentunya didalam firqoh tsb terdapat penyimpangan berupa kesyirikan dan kebidahan ),saya nukilkan perkataan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah: Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan tatkala beliau menjelaskan keutamaan orang yang tegak membantah ahlul bidah dan kebidahanya:Seandainya tidak ada orang yang Allah bangkitkan untuk menolak bahaya para Ahlul Bidah niscaya akan rusaklah dien ini kerusakannya itu lebih besar dibandingkan kerusakan penguasaan musuh (atas umat ini).Karena Ahlul Harbi (musuh perang) jika menguasai tidaklah merusak hati dan Dien yang terdapat didalamnya.Sedangkan mereka (Ahlul-Bidah )akan merusak hati sejak permulaannya .(Mauqif Ahlis Sunnah Wal Jamaah min Ahlil Ahwawal Bida;hal :492). menanggapi celaan kep.syaikh Rabi saya komentar:

Dr. Rabi Bin Hadi Al-Madkhali adalah seorang Ulama yang tidak diragukan lagi keilmuannya.Telah banyak karya-karya yang telah beliau tulis jadi tidak heran Banyak pujian para ulama terhadap Pribadi, Manhaj, dan kitab-kitab beliau. Dan dia pula dikenal sbg pembela dawah Salafyah dan pembongkar Kesesatan Hizbiyyah. Dan tidak heran banyak orang hizzbiyyun yang mencela beliau dikarenakan dibongkarnya borok-borok mereka. Saya nukilkan : 1.Syaikh Nashiruddin Al-Albani (seorang Ulama besar) Ketika beliau ditanya beberapa pemuda yang ragu terhadap Syaikh Rabi dan sayaikh Muqbil apakah berada diatas Manhaj Salaf ? Syaikh Albani menjawab: Orang yang merendahkan syaikh Rabi dan Syaikh Muqbil hanyalah muncul dari salah satu dari dua golongan manusia ,apakah dari orang jahil ataukah ahlul bidah. (dikutib dari dialog Syaikh Abul Hasan Al-Masri dengan Syaikh AlAlbani ) 2.Syaikh Zaid bin Hadi Al-Madkhali Diantara Ulama yang tampil membantah kitab-kitab Sayyid Quthb dan Al Maududi termasuk didalamnya adalah Jamaah Tabligh adalah saudara kita yang Mulia Syaikh Rabi bin Hadi Al- Madkhali yang terwujud dalam 6 kitabnya. (An-Nashrul Aziz hal 21-22) Dan Masih banyak lagi pujian para Ulama seperti Syaikh Shalih Suhaimi,Syaikh Ahmad bin Yahya An-Najmi seorang Mufti kota Shamithah ),Syaikh Muhammad bin Abdillah As-Ubayil (pimpinan masjidil Haram & masjid Nabawi) Yang jelas penetapan harus dengan bukti dan saksi yang jelas bukan berdasar katanya dan katanya. Bila Antum memang mencari kebenaran saya sarankan anda untuk belajar,mengkaji ilmu,dengan pemahaman yang jauh dari akalakalan,perasaan,dan hawa nafsu ,Sebelum anda menghukumi seseorang ,lebih-lebih lagi dia adalah seorang Ulama yang telah mendapat Tazkiyah dari para Ahlul Ilmi lainnya. Sebagai penutup saya untaikan syair Tidak akan terusik lautan yang luas, Hanya dengan lemparan batu seorang anak kecil. Sebagian saya kutip dari majalah Salafy edisi 10 dan edisi 41 Wallohu alam Wassalamualaikum Wr.Wb. STTTELKOM,BANDUNG
Dikirim oleh

nobody ass.wr.wb.

tanggal 24/05/2003 @ 05:40:38

saya bukan siapa-siapa tidak tahu apa-apa dan tidak ikut ke mana-mana tidak seperti kalian yang bisa ngomong ini-itu keluarin dalil begini-begitu dan bisa mendebat dengan ba bi bu - ba bi bu tapi saya punya pesan untuk kalian semua kalian yang ikut gerakan atau pun bukan juga buat kalian yang ikut tapi nggak merasa (atau nggak ngaku?) siapapun kalian, kalian tidak akan pernah bisa disebandingkan dengan para ulama, duat, syaikh, mufakkir, zuama', dan mereka yang telah memberikan kontribusi besar bagi da'wah ini. dengan harta, nyawa, darah dan air mata mereka. kita cuma bisa datengin majelis, buka kitab, debat, kemudian mencela-cela orang-orang sholeh. padahal keringat pun belum pernah kita sumbangkan untuk da'wah ini. baru belajar sedikit kita sudah merasa paling 'salaf' dari yang lain. paling hafal dengan pendapat imam-imam besar. paling 'ahlus sunnah' dan orang lain 'ahlul bid'ah'. nggak sadar kalau perasaan ke-'ahlus sunnahan' kita ternyata malah membawa bid'ah baru yang lebih parah dampaknya bagi da'wah ini. sudahlah... kalo banyak omong saya sama saja seperti kalian. berdebat yang nggak bawa manfaat. apa gunanya ilmu banyak kalo hanya untuk berdebat dan mencela orang sholeh? wallohu laa yuhibbu kulla mukhtaalin fakhuur... wassalamu'alaykum wr. wb. ikhwan nobody Dikirim oleh dani tanggal 24/05/2003 @ 07:57:11 null Dikirim oleh auah tanggal 24/05/2003 @ 21:26:10 assalamu'alaikum wr, wb. ayo saudara Hafidin, tampaknya tanggapan sudah cukup banyak. Cepat sambung lagi tulisan anda (sperti yang anda janjikan). Paparkan bukti-bukti dari tulisan anda! kalau tak ada bukti, cepatlah meralat tulisan anda. saya percaya anda orang yang bertanggung jawab. Wassalamu'alaikum wr,wb.

Dikirim oleh

sulis tanggal 24/05/2003 @ 23:32:51 Assalaamu'alikum......

Sebuah tulisan dari antum, yang mana menurut hemat saya sebaiknya antum perlu untuk cek and ricek sebelumnya siapa itu salafy. Cobalah kalian lihat atau ikuti kajian mereka dan resapi dan nilai apa yang telah mereka lakuakan dalam menjaga komitmen kesadaran beragama dengan kembali ke manhaj salaf. Sebaiknya antum mengerti dulu siapa syaikh Rabi, siapa Syaik bin Baaz (rahimahullah) dan siapa Syaikh Albani (Rahimahullah). Saya tahu betul siapa mereka dan apa yang antum paparkan adalah bertolak belakang sama sekali dengan apa yang saya ketahui selama ini tentang beliau? Dari mana antum mengatakan itu semua. Bagaimana perasaan saudara salafy kita jika pengorbana mereka tergores oleh tulisan dari antum. Terakhir kalinya, carilah banyak literatur tentang dunia salaf yang sebenarnya juga ahlus sunnah wal jamaa'ah dan juga adalah kaum muslimin itu sendiri, tidak membedakan kedudukan kaum muslimin kecuali keberadaan meraka dan komitmen mereka dalam menjaga sunnah. Kemudian resapi, pahami, dan telaah benar-benar Insya Alloh antum akan memahaminya. Selamat mencoba. Dari saudaramu seiman. Wassalaamu'alaikum..... Dikirim oleh isma tanggal 25/05/2003 @ 00:32:02 Assalamu'alaikum Wr. Wb. marilah kita intrrospeksi diri kita masing-masing. sudahkah kita menjalankan ajaran islam ini dengan benar, dengan penuh kesungguhan, dan dengan keikhlasan. apakah islam yang sedang kita jalani ini telah sesuai dengan apa yang diajarkan oleh rasulullah SAW kepada kita melalui para sahabatnya, tabiin, dan tabiut-tabiin. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Dikirim oleh

null
Dikirim oleh

syahrul

tanggal 25/05/2003 @ 02:20:09

hafidin tanggal 25/05/2003 @ 02:32:25 Bismillahirrahmanirrahim Sampai detik ini ana belum melihat tanggapan yang subtansial dari masalah-masalah krusial yang ana tulis. Dari hizb atau harakah salafiyah kebanyakan menaggapi secara emosional dan taklid. Apalagi Ikhwan STT Telkom, seolah majalah As-Sunnah dan Salafi kitab suci saja. Apakah kalau anda tidak mengetahui berarti masalah itu tidak ada? Semenjak dulu selalu begitu model berpikiran orangorang dalam hizb salafi, arogan dan seolah orang yang ihathah dengan maklumat dan ma'arif yang ada. Anda siapa? Belajar syariah saja dari bahasa Indonesia sudah membodoh-bodohkan orang. Kitab yang ada bawa kemana-mana hanyalah untuk menakut-nakuti orang

awam, karena anda membacanya dengan di talkin dan itupun kitabkitab karangan orang kontemporer dengan bahasa yang sederhana dan mudah. Anda tidak dapat membaca kitab-kitab arab sudah berlagak menjadi ulama atau mujtahid besar. Sepuluh hadits lengkap dengan sanadnya dari mukharrij sampai shahabat saja tidak hapal sudah berlagak pakar atau alim. Bukankah ini ta'alum (berlagak pinter)?. Dan anda satu juz quran saja juga tidak hapal atau minimal satu surat sajalah al-Baqarah, bagaimana anda sudah berlagak menjadi mufti? Inilah sifat umum dari hizb salafi, arogan dan selalu memahami nushush dari aqwal para ulama sesuai dengan selera hawa nafsunya, mentahrif kitab-kitab para duat untuk kepentingan Yahudi dan Saudi sebagaimana yang dilakukan oleh Rabi Bin Hadi Al-Madkhali dalam buku-buku bantahannya kepada para pengkritiknya. Kemudian kepada ukhti Sulis saya lebih tahu tentang siapa mereka, kapan mereka lahir dan kapan mereka wafat, murid-murid dan kitab-kitab mereka. Saya punya lengkap semua kitab Syaikh Nashiruddin Al-Albani dari yang paling besar seperti Al-Silsilah atau Irwaul Ghalil sampai yang paling kecil seperti Shifat Shalatun Nabiy atau yang baru-baru saja di keluarkan oleh muridnya Ali Hasan AlAtsari. Saya juga punya koleksi fatwa Samahatusy Syaikh Abdul Aziz Bin Baz Rahimahullah. Khusus Rabi' dia hanya mempunyai dua kitab karangan saja atau tiga, itupun dua di antaranya hanyalah risalah magister dalam qism hadits dan risalah doktor dan satu kitab tentang Manhaj Dakwatil Anbiya' yang bahasanya tidak lebih adalah menciplak buku-buku Sayyid Quthub. Dan selain itu hanyalah kitabkitab kecil yang berisi pembelaan dirinya kepada sikap dan pemikiran menyimpangnya, seperti Al-Nasrul Aziz yang di sebut Ikhwan STT Telkom. Jika ukhti tahu semua kitab Rabi itu ukhti akan merasa geli dengan Rabi ini. Dia orang yang inkonsisten dan menderita penyakit kaya Gus Dur dalam berpikir. Dia selalu memuji kitabnya setinggi langit, dia bicara politik sedang dalam kesempatan lain dia menghantam politik, dan dia selalu memutar balikkan nushush sesuai dengan propaganda dan hawa nafsunya. Dia ini sangat terpengaruh dengan gurunya Syaikh Al-A'jamiy. Sekali lagi saya tegaskan ketika saya menulis opini dengan tema 'Mewaspadai Gerakan Salafi' saya hanya menujukannya kepada hizb salafi. Dan hizb ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Syaikhul Islam Abul Abbas Taqiyuddin Ahmad Bin Taimiyyah AlHarrani Al-Dimasyqi, Al-Hafizh Syamsuddin Bin Qayyim Al-Jauziyyah Al-Dimasyqi, Al-Hafizh An-Naqid Ibnul Rajab Al-Baghdadi AlDimasyqi, Al-Imam Ibnu Abdul Hadi Al-Damsyiqi dan semua ulama dalam madzhab saya, hanabilah. Saya lebih tahu dengan aqwal ulama madzhab saya daripada ukhti. Jika kalian dari hizb salafi memahami secara baik Al-I'tisham Oleh Al-Imam Abu Ishaq Al-Syathibi Al-Gharnathi, Al-Shawaiq AlMursalah 'alal Jahmiyyah Wal Mu'ath-thillah Oleh Ibnul Qayyim, Majmu' Fatawa oleh Ibnu Taimiyyah maka kalian akan segera sadar dari kekeliruan ustadz-ustadz kalian di Indonesia, seperti Jakfar Umar Thalib, Abu Ihsan Al-Maidani yang suka menulis dengan

kebodohan karena tampa data yang akurat dan orisinil, hanya untuk mendukung hawa nafsunya sehingga dia tidak malu mengutif tulisan lawan akidahnya (asy'ariyah) untuk menghancurkan gerakan atau pribadi tertentu atau ustadz-ustadz kalian yang lain. Ingat, antara murid Jakfar dengan Abdurrahman Al-Tamimiy di Surabaya tidak akur, bahkan diharamkan bagi murid Jakfar belajar kesana. Dan Jakfar ini oleh kelompok Al-Shahwah di Jakarta di angap keliru dalam memahami fatwa-fatwa ulama di Saudi atau Yaman. Dan bahwa apa yang terjadi pada kalian tidak beda dengan ahlul bida' wal ahwa, ketika kalian berselisih maka kalian akan beriftiraq, kemudian saling membid'ahkan satu dengan yang lain dan bahkan melakukan mubahalah. Sekali lagi tanggapilah semua subtansi krusial dari tulisan ana. Jangan melenceng kesana kemari. Khusus Rabi saya akan tulis secara khusus penyimpangannya pada kesempatan mendatang. Kurang dan lebihnya mohon maaf. Wassalamu'alaikum wr wb fatima tanggal 25/05/2003 @ 03:40:18 seutama-utama jihad adalah berkata benar dihadapan penguasa yang dzalim Dikirim oleh abdillah tanggal 25/05/2003 @ 03:46:06 Assalammualaikum. Afwan, tapi ini sebenarnya ribrik opini, kan ?. Saya kira setiap orang bebas mengemukakan pandapatnya, tetapi tentu saja dgn cara yg baik. Saya tdk berniat menggurui, karena saya yakin antum semua lebih mengerti. Buat Sdr. Hafidin, tolong diberikan referensinya. Dan buat yg lain, tolong komentarnya jangan dengan menjelek-jelekkan satu sama lain, dong. K-lo memang Anda tahu kebenarannya. Tolang sampaikan dgn kata-kata yg baik seperti ajaran rasulullah. Bukannya kita bersaudara ?. Wassalam. Dikirim oleh Abdul Rahman tanggal 25/05/2003 @ 04:05:30 Ana sebagai muslim sangat setuju dengan adannya kajian salaf, yangmana tujuan kajian salafy adalah untuk mengajak umat islam untuk kembali kepada pemahaman yang benar sesuai dengan sunnah yang sahih. Anggota salafy selalu mengkaji ilmu dengan menghadiri pengajian salaf dan mereka berusaha mengamalkan sunnah dalam kehidupan sehari-hari. Bagi setiap muslim, pribadi Nabi Muhammad merupakan contoh yang patut dijadikan teladan untuk mencapai kehidupan yang selamat dunia dan akhirat. Ana sangat membenci orang yang meremehkan sunnah nabi. Karena nabi Muhammad merupakan manusia yang paling mulia dan yang patut ditiru. Kehidupan beliau dengan sahabatnya tidak bisa ditandingi oleh generasi manapun dan kapanpun. Oleh karena itu marilah kita menaladani kehidupan sahabat, tabi'in dan Tabi'ut tabi'in. Mudah-mudahan Allah menunjukan kita ke jalan Sunnah dengan pemahaman salafus shalih. Amin.. Dikirim oleh AHMAD tanggal 25/05/2003 @ 07:29:08
Dikirim oleh

PEMIKIRAN SALAFI Yang dimaksud dengan "Pemikiran Salafi" di sini ialah kerangka berpikir (manhaj fikri) yang tercermin dalam pemahaman generasi terbaik dari ummat ini. Yakni para Sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan setia, dengan mempedomani hidayah AlQur'an dan tuntunan Nabi SAW. Kriteria Manhaj Salafi yang Benar Yaitu suatu manhaj yang secara global berpijak pada prinsip berikut : Berpegang pada nash-nash yang ma'shum (suci), bukan kepada pendapat para ahli atau tokoh. Mengembalikan masalah-masalah "mutasyabihat" (yang kurang jelas) kepada masalah "muhkamat" (yang pasti dan tegas). Dan mengembalikan masalah yang zhanni kepada yang qath'i. Memahami kasus-kasus furu' (kecil) dan juz'i (tidak prinsipil), dalam kerangka prinsip dan masalah fundamental. Menyerukan "Ijtihad" dan pembaruan. Memerangi "Taqlid" dan kebekuan. Mengajak untuk ber-iltizam (memegang teguh) akhlak Islamiah, bukan meniru trend. Dalam masalah fiqh, berorientasi pada "kemudahan" bukan "mempersulit". Dalam hal bimbingan dan penyuluhan, lebih memberikan motivasi, bukan menakut-nakuti. Dalam bidang aqidah, lebih menekankan penanaman keyakinan, bukan dengan perdebatan. Dalam masalah Ibadah, lebih mementingkan jiwa ibadah, bukan formalitasnya. Menekankan sikap "ittiba'" (mengikuti) dalam masalah agama. Dan menanamkan semangat "ikhtira'" (kreasi dan daya cipta) dalam masalah kehidupan duniawi. Inilah inti "manhaj salafi" yang merupakan khas mereka. Dengan manhaj inilah dibinanya generasi Islam terbaik, dari segi teori dan praktek. Sehingga mereka mendapat pujian langsung dari Allah di dalam Al-Qur'an dan Hadits-Hadits Nabi serta dibuktikan kebenarannya oleh sejarah. Merekalah yang telah berhasil mentransfer Al-Qur'an kepada generasi sesudah mereka. Menghafal Sunnah. Mempelopori berbagai kemenangan (futuh). Menyebarluaskan keadilan dan keluhuran (ihsan). Mendirikan "negara ilmu dan Iman". Membangun peradaban robbani yang manusiawi, bermoral dan mendunia. Sampai sekarang masih tercatat dalam sejarah. Citra "Salafiah" Dirusak oleh Pihak yang Pro dan Kontra Istilah "Salafiah" telah dirusak citranya oleh kalangan yang pro dan kontra terhadap "salafiah". Orang-orang yang pro-salafiah - baik yang sementara ini dianggap orang dan menamakan dirinya demikian, atau yang sebagian besar mereka benar-benar salafiyah telah membatasinya dalam skop formalitas dan kontroversial saja, seperti masalah-masalah tertentu dalam Ilmu Kalam, Ilmu Fiqh atau

Ilmu Tasawuf. Mereka sangat keras dan garang terhadap orang lain yang berbeda pendapat dengan mereka dalam masalah-masalah kecil dan tidak prinsipil ini. Sehingga memberi kesan bagi sementara orang bahwa manhaj Salaf adalah metoda "debat" dan "polemik", bukan manhaj konstruktif dan praktis. Dan juga mengesankan bahwa yang dimaksud dengan "Salafiah" ialah mempersoalkan yang kecil-kecil dengan mengorbankan hal-hal yang prinsipil. Mempermasalahkan khilafiah dengan mengabaikan masalahmasalah yang disepakati. Mementingkan formalitas dan kulit dengan melupakan inti dan jiwa. Sedangkan pihak yang kontra-salafiah menuduh faham ini "terbelakang", senantiasa menoleh ke belakang, tidak pernah menatap ke depan. Faham Salafiah, menurut mereka, tidak menaruh perhatian terhadap masa kini dan masa depan. Sangat fanatis terhadap pendapat sendiri, tidak mau mendengar suara orang lain. Salafiah identik dengan anti pembaruan, mematikan kreatifitas dan daya cipta. Serta tidak mengenal moderat dan pertengahan. Sebenarnya tuduhan-tuduhan ini merusak citra salafiah yang hakiki dan penyeru-penyerunya yang asli. Barangkali tokoh yang paling menonjol dalam mendakwahkan "salafiah" dan membelanya matimatian pda masa lampau ialah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah beserta muridnya Imam Ibnul-Qoyyim. Mereka inilah orang yang paling pantas mewakili gerakan"pembaruan Islam" pada masa mereka. Karena pembaruan yang mereka lakukan benar-benar mencakup seluruh disiplin ilmu Islam. Mereka telah menumpas faham "taqlid", "fanatisme madzhab" fiqh dan ilmu kalam yang sempat mendominasi dan mengekang pemikiran Islam selama beberapa abad. Namun, di samping kegarangan mereka dalam membasmi "ashobiyah madzhabiyah" ini, mereka tetap menghargai para Imam Madzhab dan memberikan hak-hak mereka untuk dihormati. Hal itu jelas terlihat dalam risalah "Raf'l - malaam 'anil - A'immatil A'lam" karya Ibnu Taimiyah. Demikian gencar serangan mereka terhadap "tasawuf" karena penyimpangan-penyimpangan pemikiran dan aqidah yang menyebar di dalamnya. Khususnya di tangan pendiri madzhab "Al-Hulul WalIttihad" (penyatuan). Dan penyelewengan perilaku yang dilakukan para orang jahil dan yang menyalahgunakan "tasawuf" untuk kepentingan pribadinya. Namun, mereka menyadari tasawuf yang benar (shahih). Mereka memuji para pemuka tasawuf yang ikhlas dan robbani. Bahkan dalam bidang ini, mereka meninggalkan warisan yang sangat berharga, yang tertuang dalam dua jilid dari "Majmu' Fatawa" karya besar Imam Ibnu Taimiyah. Demikian pula dalam beberapa karangan Ibnu-Qoyyim. Yang termasyhur ialah "Madarijus Salikin syarah Manazil As-Sairin ila Maqomaat Iyyaka Na'budu wa Iyyaka Nasta'in", dalam tiga jilid. Mengikut Manhaj Salaf Bukan Sekedar Ucapan Mereka

Yang pelu saya tekankan di sini, mengikut manhaj salaf, tidaklah berarti sekedar ucapan-ucapan mereka dalam masalah-masalah kecil tertentu. Adalah suatu hal y ang mungkin terjadi, anda mengambil pendapat-pendapat salaf dalam masalah yang juz'i (kecil), namun pada hakikatnya anda meninggalkan manhaj mereka yang universal, integral dan seimbang. Sebagaimana juga mungkin, anda memegang teguh manhaj mereka yang kulli (universal), jiwa dan tujuan-tujuannya, walaupun anda menyalahi sebagian pendapat dan ijtihad mereka. Inilah sikap saya pribadi terhadap kedua Imam tersebut, yakni Imam Ibnu Taimiyah dan Ibnul-Qoyyim. Saya sangat menghargai manhaj mereka secara global dan memahaminya. Namun, ini tidak berarti bahwa saya harus mengambil semua pendapat mereka. Jika saya melakukan hal itu berarti saya telah terperangkap dalam "taqlid" yang baru. Dan berarti telah melanggar manhaj yang mereka pegang dan perjuangkan sehingga mereka disiksa karenanya. Yaitu manhaj "nalar" dan "mengikuti dalil". Melihat setiap pendapat secara obyektif, bukan memandang orangnya. Apa artinya anda protes orang lain mengikut (taqlid) Imam Abu Hanifah atau Imam Malik, jika anda sendiri taqlid kepada Ibnu Taimiyah atau Ibnul-Qoyyim Juga termasuk menzalimi kedua Imam tersebut, hanya menyebutkan sisi ilmiah dan pemikiran dari hidup mereka dan mengabaikan segi-segi lain yang tidak kalah penting dengan sisi pertama. Sering terlupakan sisi Robbani dari kehidupan Ibnu Taimiyah yang pernah menuturkan kata-kata: "Aku melewati harihari dalam hidupku dimana suara hatiku berkata, kalaulah yang dinikmati ahli syurga itu seperti apa yang kurasakan, pastilah mereka dalam kehidupan yang bahagia". Di dalam sel penjara dan penyiksaannya, beliau pernah mengatakan: "Apa yang hendak dilakukan musuh terhadapku? Kehidupan di dalam penjara bagiku merupakan khalwat (mengasingkan diri dari kebisingan dunia), pengasingan bagiku merupakan rekreasi, dan jika aku dibunuh adalah mati syahid". Beliau adalah seorang laki-laki robbani yang amat berperasaan. Demikian pula muridnya Ibnul-Qoyyim. Ini dapat dirasakan oleh semua orang yang membaca kitab-kitabnya dengan hati yang terbuka. Namun, orang seringkali melupakan, sisi "dakwah" dan "jihad" dalam kehidupan dua Imam tersebut. Imam Ibnu Taimiyah terlibat langsung dalam beberapa medan pertempuran dan sebagai penggerak. Kehidupan dua tokoh itu penuh diwarnai perjuangan dalam memperbarui Islam. Dijebloskan ke dalam penjara beberapa kali. Akhirnya Syaikhul Islam mengakhiri hidupnya di dalam penjara, pada tahun 728 H. Inilah makna "Salafiah" yang sesungguhnya. Bila kita alihkan pandangan ke zaman sekarang, kita temukan tokoh

yang paling menonjol mendakwahkan "salafiah", dan paling gigih mempertahankannya lewat artikel, kitab karangan dan majalah pembawa missi "salafiah", ialah Imam Muhammad Rasyid Ridha. Pem-red majalah "Al-Manar' yang selama kurun waktu tiga puluh tahun lebih membawa "bendera" salafiah ini, menulis Tafsir "AlManar" dan dimuat dalam majalah yang sama, yang telah menyebar ke seluruh pelosok dunia. Rasyid Ridha adalah seorang "pembaharu" (mujaddid) Islam pada masanya. Barangsiapa membaca "tafsir"nya, sperti : "Al-Wahyu AlMuhammadi", "Yusrul-Islam", "Nida' Lil-Jins Al-Lathief", "AlKhilafah", "Muhawarat Al-Mushlih wal-Muqollid" dan sejumlah kitab dan makalah-makalahnya, akan melihat bahwa pemikiran tokoh yang satu ini benar-benar merupakan "Manar" (menara) yang memberi petunjuk dalam perjalanan Islam di masa modern. Kehidupan amalinya merupakan bukti bagi pemikiran "salafiah"nya. Beliaulah yang merumuskan sebuah kaidah "emas" yang terkenal dan belakangan dilanjutkan Imam Hasan Al-Banna. Yaitu kaidah : "Mari kita saling bekerja sama dalam hal-hal yang kita sepakati. Dan mari kita saling memaafkan dalam masalah-masalah yang kita berbeda pendapat." Betapa indahnya kaidah ini jika dipahami dan diterapkan oleh mereka yang meng-klaim dirinya sebagai "pengikut Salaf".

------------------------------------------------------------------------------Dikirim oleh

dani

tanggal 25/05/2003 @ 07:31:14

..kamu kira mereka itu bersatu sedang hati mereka berpecah belah.. ( QS Al Hasyr : 14 ) ass.wr.wb. ayat diatas memang ditujukan oleh Allah bagi orang-orang kufar dan munafik yang memusuhi islam, namun ane khawatir firman Allah tsb sekarang menjadi sindiran atau bahkan pagar makan tanaman bagi kaum muslim sekarang ( khususnya yang berharokah ). ane cuma ingin menegaskan bahwa sebenarnya masih ada tugas yang lebih penting dan lebih mulia yang harus kita kerjakan yaitu da'wah ! lihatlah sekeliling kita, para fuqara wal masakin, orangorang ammah dibentaran kali, dikolong jembatan, dan disudut-sudut kota lainnya, sudahkah mereka tersentuh da'wah ? sudahkah mereka menjadikan islam sbg pegangan hidup ? sudahkah kita yang pemahaman islamnya sedemikian ngelotok mengajak mereka semua kembali kepada dienul haq ini ? kalau belum, mengapa kita hanya sibuk pada 'diri' kita sendiri ?

mengapa kita hanya sibuk saling mencela ? sementara diluar sana para misionaris la'natullah siap merangkul saudara-saudara kita yang ammah tsb ! ane bukannya tidak setuju dengan perdebatan ini, tafadol ! silakan ! tapi ingat akh/ukh kita masih satu iman, satu aqidah, janganlah saling mencela dan emosional, bila Allah Rabbul 'Alamin saja menyuruh kita untuk berdebat dengan ahlul kitab dengan cara yang baik, masa dengan saudara seaqidah kita hujat-hujatan ? afwan jika ane tidak mennyinggung permasalahan, niatan ane nimbrung disini cuma ingin mnengingatkan bahwa sebenarnya kita masih punya banyak pe-er ( yang lebih urgen ) yang sebenarnya harus dikerjakan bersama, dan ingat kita berjuang dan mati bukan demi harokah dan hizb, tapi demi tegaknya kalimat Allah di muka bumi, demi Islam ! sekali lagi afwan jika ada yang kurang berkenan dengan pendapat ane, afwan.. wass.wr.wb.

Dikirim oleh

null
Dikirim oleh

merry riska

tanggal 25/05/2003 @ 07:33:52 tanggal 25/05/2003 @ 07:42:10

Ass. wr.wb Wahai saudaraku .... hati-hati dengan kejadian akhir-akhir ini, rubrik di atas mungkin perbuatan orang-orang yang tidak menyukai kebangkitan Islam. Dia sengaja mengadu domba dengan membuat komentar2 yang membingungkan kita semua Tapi insya alloh sepandai pandai tupai melompat pasti akan jatuh juga dan artinya sepandai-pandai orang jahil membuat kekacauan pasti nanti akan kena batunya. Semoga kita tidak termasuk golongan orang yg demikian. berpeganglah pada prinsip dan kebenaran yang kita yakini dan semua itu datangnya hanya dari Alloh SWT. Amiin. Wass. Syaipullah

Dikirim oleh

tanggal 25/05/2003 @ 08:12:52

Assalmualaikum wr wb Saya bukan mau mempertkeruh keadaan, tapi saya ingin memperjelas. Dan Saya sangat setuju dengan tanggapan dari nobody, bahwa kita tiodak apa-apanya dengan para ulama. baru sedukit saja belajar sok paling tahu sunnah dan orang lain ahli bid'ah. Itulah pandangan salafy selama i ni yang saya tahu, karena

saya pernah baca buletin salafy dan ikut pengajiannya. Mereka menuduh bid'ah orang lain atas nama hadits. Padahal menurut ulama sunni (madzhab 4) tidak begitu. pokoknya dengan adanya salafy, di tempat kami (Banjarmasin, Kalsel) bikin ulah dan suka usil amalan orang lain yang bermadzhab Syafi'ie. Dalam setiap pengajian Salafy, selalu saja menysipkan tentang bid'ah dan menyinggung amalan orang lain. Apkah zaman Nabi, ada yang cara begitu. Mereka selalu bilang Maulid itu bid'ah bahkan musyrik, ziarah qubur musyrik, dan lain sebagainya. Bahkan dalam khotbah jum'at mereka menempatkan hadist dhaif ke dalam hadits yang tidak bisa diamalkan. Padahal ulama sunni/salaf (klasik) telah memiliki ilmu yang tinggi terutama para mujtahid yang 4 dalam menilai hadits. Misalnya ada 2 hadits yang bertentangan maksudnya yang sama-sama shohih, lalu ulama cari dalil lain apakah salah satunya dihapus, atau salah satunya didukung oleh hadits yang dhoif. Oleh sebab itu, dengan kitab-kitab hadits yang ada saja kita belum bisa berfatwa karena kita harus memiliki keahlian yang lain seperti ilmu alat (nahwu, shorof, mantiq, bayan, ushul hadits, nasikh mansukh, tafsir, ushul tafsir, fatwa ulama, dan ushul fiqih, tahu asbabun nuzul, tahu asbabul wurud, sebagainya). Jadi, kalau kita melihat poersyaratan dari Imam ahmad bin Hanbal, ketika ditanya syarat seorang bisa berfatwa maka kata Imam Ahmad orang itu harus hapal hadiots 400.000 hadits lengkap dengan sanadsanadnya. apakah jumlah hadits-hadits sekarang sudah mencukupi jumlahnya 400.000. Saya menyangsikan pemakaian hadits yang digunakan pada pengajian salafy, seperti yang dikatakan para komentator di atas dalam memuji salafy. Bahkan yang ironis lagi Syekh Nashr al-albani mendukung kitab al Karaas syekh al-Ma'shumi al Makki dalam hal fatwa, bahwa tiap orang bvisa berfatwa dengan membaca kitab hadist yg 6. Innalillah, kerusakan agama yang akan timbul. sungguh namanya aja yang salaf, tapi perbuatan tidak salafy. apakah seorang insinyur diperbolehkan menyuntik org sakit. dalam hal dunia saja begitu, apalagi dalam hal agama. apakah pedagang boleh berfatwa sendiri, sedang dia tidak tahu ilmu agama. jangan kan pedagang, ulama yang belum memilki syarat saja wajib taqlid kepada madzhab, salah satu dari madzhab 4. Kenapa hanya madzhab 4 ? Karena madzhab 4 telah tersusun rapi, dan telah memiliki sanad yang sambung -menyambung. Kalau dengan yang lain, misalnya dzahiri, maka dzahiri sudah tamat riwayatnya, dan orang yang belajar dr kitabnya, maka tak ada gurunya lagi, sama saja belajar tanpa guru. Jadi, para pembaca dan ummat islam jangan terkecoh dengan para salafy yang menggunakan hadist dalam setiap pengajiannya. M<enurut ulama salaf, bahwa hadist akan menyesatkan kecuali ulama. banyak sekali aliran-aliran islam yang berpegang pada quran/hadist, bahkan khawarij pun dasar madzhabnya dengan qur-an, tapi quran dengan pengertian yang salah. Begitu juga dengan syiah, mutazilah, mujassimah. Namun yang benar adalah qur-an, hadits, berdasarkan pada pemahaman ulama yang benar seperti yang telah diijma'kan oleh ulama yaitu FIQIH : hanafi, Maliki, Syafi'ie, Hambali

TAUHID : asy'arie, Maturidi TASHOWWUF : Junaidi baghdad. Seorang ulama salaf, bernama Imam Ibnu Wahbin Rohimahullah dulunya beliau seorang ahli hadits, nbamun beliau bingung karena banyak hadits yg bertentangan dari pengamalan fiqih. lalu berguru beliau dengan Imam Laits dan Imam malik, dan mereka mengatakan amalkanlah yang ini, tinggalkanlah yang itu. lalu beliau berkata : seandainya tidak ada Laits dan Malik, niscaya aku tersesat". begitulah seorang ulama besar, ternyata timbul dalam keraguraguan dalam hadits, karena tidak menguasdai ilmu fatwa yang lain. Ada seorang ulama besar ahli hadits dan ahli fiqih sayafi'ie, namanya al-kaladzie, beliau menyalahi fatwa imamnya bahwa menurut hadist shohih yang ada dalam kitab adalah sholat shubuh tanpa qunut, karena menurut imam syafi'ie "Apabila hadits itu shohih , maka itulah madzhab ku". Sekian lama beliau meninggalkan qunut. lalu be;liau akhirnya sadar, ternyata hadits itu telah dihapus dengan hadist qunut. seorang ulama besar jaman dulu saja sempat terkecoh dengan ucapan Imam syafi'ie. Padahal maksud nya adalah diperuntukkan kepada mujtahid yg memenuhi syarat, seperti yang di atas penjelasan saya tadi. Dan anehnya, SALAFY/WAHABI menggunakan kata-kata ini dan ulama mujtahid yang lain, biar orang lain ikut mereka. Ternyata memang benar adanya mereka asal; ketemu hadist saja, sok berfatwa, sok sunnah, dan lain sebagainya. Pernah di mesjid di tempat kami seorang SALAFY menjadi khothib, dan berfatwa bahwa kitab-kitab tafsir harus dihilangkan dari hadishadits dhoif. namun setelah membaca do'a di akhir khotbah, istighfar nabi adam diakhira subhanaka inni kuntu minal muslimin, seharusnya dzolimin. Seolah-olah berani dengan tuhan walau pun tidak diampuni tuhan , tetap sebagai muslim. bahkan ketika jadi Imam, tajwidnya banyak yang salah, quran dibaca tanpa tajwid. Nah, mudahnya dia berfatwa, sedangkan tajwid saja belum beres. Masay Allah, semoga Tuhan menyelamatkan mereka dan memberi petunjuk. sudah sepantasnya lah dan dengan insaf diri bahwa kita jauh sekali keilmuan kita dengan para ulama, apalagi ulama dulu. sudah sepantasnyalah kita mencari kemudahan dalam agama, dimana kitab-kitab agama sudah ditulis para ulama dengan sanad yg jelas, apakah kita menghancurkan jerih payah ulama madzhab yang memudahkan kita dalam beramal, pada hal mereka memiliki dasar masing-masing, yang memiliki pendapat yang berbeda. dan kita wajib menghormati mereka. Apakah ada jaman sekarang yang melebihi ilmu mereka. Sungguh jauh sekalio, apalagi jaman sekarang penuh dgn keduniaan. Saya harap Salafy menyadari hal ini, jgn fanatik. kembalilah ke basic kita yaitu benar-benar SALF lagi AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH, yaitu Hanafi, Maliki, Syafiie, HAmbali, matiridi, Asyarie, Junaidi. Mneurut pemahaman ulama yang benar inilah salaf dipertahankan. Wahai Salafi lagi Wahabi, ingatlah bagaimana perlakuan pemerintah Wahabi (saudi) kepada umat islam sunni, lasykar (polisi) mereka membubarkan orang bermaulid, nishfu syaban, menghalangi org ziarah qubur Rasulullah dan qubur shahabat lainnya dengan

mengatakan musyrik, dan sebagainya yang mereka anggap musyrik, bahkan para jamaah mereka bubarkan dan mereka pukuli jamaah itu. Tapi disisi lain mereka memberi tempat kepada orang kafir(AMERIKA) berupa pangkalan militer yang membunuhi ummat islam lainnya. Apakah ini yang namanya islam, saudara sendiri dimusuhi, tapi drngan orang kafir berkawan bahkan mengasih tempat untuk membunuh ummat islam. Menangis hati saya melihat perlakuan demikian, padahal Allah memerintahkan kita agar berlemah lembut dgn sesama islam, dan keras terhadap kafir harbi. Sungguh kedzaliman yg amat besar. Pernah seorang ulama dari Kalsel tidak mau sholat berimam dengan imam mesjidi haram, dan beliau sholat sendirian, lalu anak kurid beliau mengikut. Dan beliau ditangkap karena tidak mau berma'mum dgn imam mesjidl haram, lalu beliau minta panggilkan imam itu, terjadilah dialog dengan ulama WAHABI itu, ternyata ulama itu menganut aliran MUJASSIMAH\, menjisimkan tuhan. Sudah jelas orang yang menjisimkan tuhan itu kafir. Kata-kata tangan bukan berarti tangan tuhan sama dengan tangan manusia, begitu kata ulama WAHABI. Padahal, mengatakan tuhan ber tangan saja sudah menjisimkan tuhan walaupun embel-embel laisa kamitslihi syaiun, yaitu tangan tuhan tidak sama dgn tangan manusia. yang benar menurut ulama tangan itu adalah qudrat tuhan. Apa yang dimaksud dengan tanpa ta'wil (secara dzahir) oleh Imam Ahmad adalah begitulah yang tertulis pada qur-an, sedangkan artinya wallahu a'alam. Namun, sebagian kecil pengikut Hambali salah paham, sehingga timbullah aliran mujassimah. namun akhirnya ditolak oleh ulama Hambali beraliran Asy'arie, yaiotu Imam Ibnul Jauzi al_hambali al-asy'arie. Yang aneh lagi, dari SALAFI adalah mengkafirkan aliran asy'arie. Padahal seluruh ulama dari dulu seperto Ibnul jauzi, nawawi, qadhi iyadh,Ghazali, Rafiie, bajuri, Sayhrastani, ibnu hajar, dan sebaginya adalah ulama-ulaam asyarie. begitu juga uylama-ulama penyebar islam di indnesia spt Wali songo juga aasyarie, begitu juga Syekh abdussamad palembang, Syekh m arsyad banajr, dan ulama-ulama islam asia tenggara lainny, juga penganut asy'arie. bahkan hampir 90 % ummat islam \dunia adalah asyarie. Apakah semuanya kafir, masya allah. bemnar-benar pendapat yg sesat menyesatkan. Taubatlah, dan kembalilah kepada islam sebenarnya, jgn ada sesat, semoga tuhan memberi petinjuk dan mengampuni anda. amiiiiiin.
Dikirim oleh

Mohammad Danial Bangu tanggal 25/05/2003 @ 09:33:29 Assalamu`alaykum wr wb saya generasi muda, tulisan ini tidak akan ada artinya, jika tidak didahului salam. ( budayakanlah salam). sekarang ini, khususnya umat islam indonesia, membutuhkan orangorang yang ikhlas penyejuk, bukan satu atau ratusan bahkan tidak pula ribuan. para takmir masjid yang ikhlas, para pengajar TPA begitu pula, walau ekonomi meradang, demawan-dermawan yang jujur. Topik ini bisa menjadi bahan renungan bagi kita, untuk lebih

bersikap Wara. saya berani ungkapkan, karena dinegeri kita saja sudah banyak kebobolan, salah satunya BOM BALI, kan intelijen banyak yang belajar dibarat, tentu mereka mengetahui kelemahankelemahan pertahanan. selebaran dari MISSONARIS saja kok bisa tertempel dipapan masjid. Wassalam Dikirim oleh Abu Naufal As-Salafy Assalamu alaikum wr wb

tanggal 25/05/2003 @ 17:23:06

Tadinya ana sudah ingin beranjak, dan tidak masuk-masuk lagi di forum ini, karena kebanyakan yang memberi opini tidak berlandaskan ilmu yang bermanfaat, selain kebanyakan ta'ashub dengan madzhabnya, mengaku-ngaku mempunyai ilmu tentang dien ini, hanya berdasarkan koleksi buku semata yang siapa pun mampu untuk mengkoleksi buku jika banyak duit tentunya. Tetapi memahami apa yang terkandung di dalam buku tersebut adalah hal lain yang Allah berikan kepada siapa yang dikehendakinya. Allah berfirman: " Jangan sekali-kali mengatakan diri kalian bertakwa.....Sesungguhnya Allah lebih mengetahui siapa yang paling bertakwa di antara kalian. Qs Fathir: 5 Telah menjadi ciri perjuangan iblis dan tentara-tentaranya yaitu terus berupaya mengelabui manusia. Yang batil bisa menjadi haq dan sebaliknya yang haq bisa menjadi batil. Sehingga ahli kebenaran bisa menjadi pelaku maksiat yang harus dimusuhi dan diisolir. Dan sebaliknya pelaku maksiat bisa menjadi pemilik kebenaran yang harus dibela. Syi'ar pemecah belah ini merupakan ciri khas mereka dan menganggu perjalanan manusia menuju Allah merupakan tujuan tertinggi mereka. Dalam upayanya mengelabui mangsanya, iblis akan mengatakan bahwa ahli kebenaran itu adalah orang yang harus dijauhi dan dimusuhi dan kebenaran itu menjadi sesuatu yang harus ditinggalkan. Demikianlah hal ini terjadi pada istilah Ahlu Sunnah wal jama'ah, dalam gambaran mereka istilah ini lebih melekat kepada orang-orang yang banyak beribadah dan berpemahaman sufi. Tak cuma itu semua kelompok (hizbiyah) yang ada ditengah kaum muslimin pun mengaku sebagai ahlu sunnah wal jama'ah, meski mereka memakai tarekat yang tak pernah Rasulullah tempuh dan berakidah yang tidak sama dengan akidah Rasulullah. Begitu istimewanya nama Ahlu sunnah wal jama'ah sehingga semua orang memperebutkannya, tetapi pengakuan tetap saja tak akan menyembunyikan hakikat yang ada, percuma kita mengaku sebagai kekasih laila, tetapi laila tidak pernah mengakuinya. Kita mengaku sebagai ahlu sunnah, tetapi prilaku kita, ilmu kita sangat jauh dari ciri-ciri ahlu sunnah. Ibnu Taimiyah berkata: Ahlu sunnah adalah yang berpegang teguh dengan kitabullah dan sunnah Rasul-Nya, dan apa yang telah disepakati oleh para pendahulu dari kalangan muhajirin dan anshar serta orang yang mengikuti mereka dengan baik. (Majmu Fatawa

Juz 3 hal 375). Adapun ciri-ciri ahlu sunnah adalah: * mereka adalah orang-orang yang mengikuti jalan Rasulullah dan jalan para sahabat, yang menyandarkan kepada Al-Quran dan Assunnah dengan pemahaman generasi terbaik umat ini, yaitu generasi sahabat, tabi'in dan tabi'ut tabi'in, yang meana mereka adalah pendahulu (salaf) yang shalih dan terbaik dari umat ini, sehingga mereka disebut Salafus Shalih secara keseluruhan, menyandarkan kepada pemahaman mereka secara keseluruhan, bukan person dari mereka, karena setelah Rasulullah tidak ada yang terjaga dari kesalahan. * Jika terjadi perselisihan, mereka akan mengembalikan kepada AlQuran dan Sunnah yang shahih, bukan kepada pendapat Imam A, atau B, apalagi kepada jalan tarikat sufi. Ingatlah bahwa perselisihan ini akan terjadi dan sunatullah, yang menjadi kontek kita bagaimana cara mengembalikan perselihan ini, siapa yang akan di jadikan hakim? *mereka mendahulukan ucapan Allah dan Rasul-Nya, dari pada ucapan selainnya. * mereka adalah orang yang menghidupkan sunnah Rasulullah dan mematikan segala jenis bid'ah dalam agama. Ingatlah jangan campur adukan antara khilafiyah dan bid'ah, antara perselisihan yang harus dicari kebenarannya, dengan perselisihan akibat perbedaan memahami dalil yang sama. semua itu memerlukan ilmu untuk mengetahui dasar-dasar bid'ah, bacalah kitab Ilmu Ushul Bid'ah - Syekh Ali Hasan. * mereka adalah orang yang sagat jauh dari sifat fanatisme golongan. Tidak fanatik kecuali kepada Kalamullah dan Sunnah Rasulullah * mereka adalah orang yang siap memikul amanat jihad fi sabilillah apabila agama menghendaki yang demikian. adapun ciri khas mereka adalah jumlahnya sangat sedikit, yang hidup ditengah umat yang sudah rusak dari segala sisi. Rasulullah saw bersabda: "Berbahagialah orang yang asing itu (mereka adalah) orang-orang baik yang berada ditengah orang-orang jahat. Dan orang yang memusuhinya lebih banyak dari pada orang yang mengikutinya (Shahihul Jami no. 3921). Ibnu Qayyim berkata: Ia adalah orang asing dalam agamanya dikarenakan rusaknya agama manusia, ading ketika dia berpegang terhadap sunnah karena kebanyakan manusia berpegang kepada bid'ah, asing pada keyakinnannya karena rusaknya keyakinan manusia, asing pada shalatnya karena jeleknya shalat mereka, asing dalam pergaulannya bersama mereka dikarenakan bergaul dengan apa yang tidak diinginkan oleh hawa nafsu mereka. (Madarijus salikin 3/199-200). Demikianlah uraian singkat, yang mudah-mudahan bermanfaat dan agar kita bisa mengoreksi diri kita apakah kita telah menjadikan Rasulullah sebagai hakim bagi kita, sebabagi Imam Panutan yang tak terbantahkan oleh perkataan siapapun. berbahagialah orang

yang telah menjadikan Rasulullah sebagai imamnya, beramal ktika rasul beamal dan berhenti ketika Rasul berhenti. Dan kepada jalan inilah ana berusaha untuk menempuhnya, berusaha mempertahankannya, tak peduli orang-orang yang mencela, yang mungkin ilmu dan kitab mereka lebih banyak dari yang ana punya, tetapi ingatlah di atas langit ada langit, sedikit tapi mengikuti sunnah adalah lebih baik daripada banyak tapi bertabur bid'ah. Wasalamu alaikum wr wb onil tanggal 25/05/2003 @ 19:12:34 Assalamu'alaikum wr. Wb. ane hanya mengemukakan fakta yg kelihatan lucu buat ane pribadi. Kita sering org-org salafi(Hizbiyah) sering membid'ahkan ajaran beberapa harokah dan menganggap mereka ahlul bid'ah...tapi ada beberapa ikhwan oknum salafi mau menikahi akhowat harakah. Sungguh lucu sekali..seharusnya mereka konsisten dgn prinsip mereka berbara' dgn ahlul bid'ah..tapi kenapa mereka mau dgn kodewnya(istilah saya). Wassalamu'alaikum Wr. Wb. Dikirim oleh Iswid tanggal 26/05/2003 @ 01:23:19 Nah kan mulai lagi. Hal yang paling nggak saya senengin dari ummat Islam adlah hobinya, yaitu menghajar saudara sendiri. Tapi kalau itu memang udah jadi kegemaran ente semua yah terusin aja. Itung-itung nyenegin orang lain di luar. kan dapet pahala ya. Jadi mo dihajar, juga saudara sendiri, nggak pa-pa kan? Si Nasrani dan yahudi pasti seneng sekali lihat yang kayak ini. Kan antum semua dapat pahala karena nyenengin mereka. lumayan kan. jadi terusin aja, nyang salafi nuduh nyang lain khawarij, atermasuk 72 golongan masuk neraka. Nyang lain nuduh nyang lain lagi kafir, ahli bid`ah dst. Kan dapat musuh banyak yah, lumayan bisa bat dagangan. SELAMAT BERKELAHI !!! Kalo bisa mah dipentasin kayak TPI Fighting Championship. Jadi announcernya bilang kayak begini: " Dari sudut biru , Fulan,Ahli neraka dari harokah A. LAwannya dari harokah B, mata-mata yahudi. LEt The Battle Begin" Ntar hasil penjualan karcisnya buat mbangun langgar reyot di kampung gue. GImana!!!??? Dikirim oleh sy tanggal 26/05/2003 @ 01:30:18 null Dikirim oleh IKHWAN STTTELKOM tanggal 26/05/2003 @ 02:50:51
Dikirim oleh

Untuk Hafidin(yang tidak hafidz) yang sedang bingung Sungguh, sangat menggelikan wacana anda ini,di wacana pertama anda mencela para mufti Kerajaan Saudi . Tapi diwacana kedua kamu mengambil rujukan dari mereka,Saya beritau bahwa Syaikh Abdul Aziz Bin Baz Rahimahullah itu Mufti Kerajaan Saudi.anda mencela beliau tapi mengambil rujukan dari kitab beliau pula. menggelikan sekali .

Seharusnya saya yang bertanya : anda ini siapa ?Mencela Ulama tanpa bukti,Sedangkan Syaikh Albani yang dia itu seorang ulama besar sendiri memuji beliau(syaikh Rabi). Lihat wacana hafidin II: [Dan hizb ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Syaikhul Islam Abul Abbas Taqiyuddin Ahmad Bin Taimiyyah Al-Harrani AlDimasyqi, Al-Hafizh Syamsuddin Bin Qayyim Al-Jauziyyah AlDimasyqi, Al-Hafizh An-Naqid Ibnul Rajab Al-Baghdadi Al-Dimasyqi, Al-Imam Ibnu Abdul Hadi Al-Damsyiqi dan semua ulama dalam madzhab saya, hanabilah. Saya lebih tahu dengan aqwal ulama madzhab saya daripada ukhti. ]lihat wacana hfd II Sekarang terlihat ,siapa sich yang katanya berusaha memisahkan umat dari para duat, para ulama(lihat wacana I hafidin )ternyata pernyataan anda sendiri yang berusaha memisahkan tholabul Ilmi dengan Ulama seperti Ibnul Qoyyim ,Ibnu Taimiyyah,Ibnul Rajab (tidak perlu menulis nama lengkapnya ,khawatir dikatakaan sok tahu) Dari sini justru saya melihat anda yang tidak konsisten,kok wacana I bertentangan dengan wacana II,jadi siapa yang memiliki penyakit seperti GusDur.Sangat LUCU sekali . Menurut saya,anda ini yang pantas disebut ta'alum(sok pinter)dan buta sejarah ,saya terangkan bahwa Abu Ihsan Al-Maidani dan Abdurrahman Al-Tamimiy itu seorang sururi dan kami berlepas diri dari mereka.Apakah anda tidak bisa membedakannya?.(katanya lebih tau.) Sekarang telah jelas bahwa anda ini orang yang jaahil murokab(bodoh yang bertingkat-tingkat).Modalnya Cuma gede omong dan bukti nol besar.Dalilnya hanya pokoknya dan pokoknya ,katanya dan katanya Beginilah orang yang mengambil ilmu dari tempat yang salah.Dia bingung dengan wacananya sendiri , Mencela tanpa bukti dan asal menuduh. Mungkin wacana ini saya cukupkan dan ini sudah cukup untuk membantah semua wacana hafidin karena agama ini bukan dimenangkan oleh si pemenang debat. Wacana ini saya buat agar kita punya rasa hormat kepada para Ulama.Karena Ulama adalah penerus tegaknya da'wah yang dibawa oleh Nabi kita Muhammad Sholallahu alaihi wa Sallam. Sebagai penutup saya nukilkan hadist Nabi : Senantiasa akan ada sekelompok dari umatku yang tampil diatas kebenaran,tidak akan merugikan mereka orang-orang yang mencela mereka dan tidak pula merugikan mereka orang-orang yang menyelisihi mereka sampai terjadinya kiamat.

Kita berharap agar kita termasuk dalam kelompok itu.

nn tanggal 26/05/2003 @ 03:09:37 hafidin dipersimpangan jalan........... Dikirim oleh salafystttelkom tanggal 26/05/2003 @ 06:39:39 Hafidin ingin memfitnah umat islam denganmengatakan bahwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah adalah antek-antek Yahudi dan Nasrani. Buktinya dia tidak punya bukti.Jangan dipercaya Dikirim oleh muslim tanggal 26/05/2003 @ 07:03:19 Saya aneh dengan Hafidin.Mau dia apa,ya.Apa Anda benar -benar punya bukti atas perkataan Anda, wahai Hafidin.Jangan mengadu domba sesama muslim, ya!Itu dosa besar.Berbahaya bagi umat Islam jika mendengarkan perkataan Anda. Lebih baik jangan dengarkan dan baca perkataan Hafidin. Anggap saja ini adalah sesuatu yg tidak bisa dibuktikan sama sekali. Memang begitu adanya. Siapa saja yg menganggap Ulama Ahlussunnah wal jama'ah(Salafy) baik yg hidup sekarang maupun yang dulu sebagai Asy'arie maka dia salah dan tidak berkata berdasar bukti.Mau bukti?Lihat sejarah Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah dari zaman Sahabat, Tabi'in, Tabiuttabi'in sampai zaman Ibnu Katsir dan Ibnu Qoyyim. Dikirim oleh Awam tanggal 26/05/2003 @ 07:10:59 Assalamu alaikum, Saya tidak melihat bukti yg kuat dari Hafidin dan orang-orang yang sependapat dengan dia. Mana buktinya.Jangan memfitnah sesama muslim, ya. Jika ada yang merasa dijuluki AHLI BID'AH dengan bukti yg jelas. Maka bertobatlah, jangan malah emosi dan menuduh orang lain sebagai pembuat kekacauan. KHUSUS UNTUK SYAIPULLAH. MEMANGNYA ANDA PUNYA BUKTI BAHWA ARAB SAUDI MENGIZINKAN AS MENDIRIKAN PANGKALAN DI ARAB SAUDI ADALAH UNTUK MEMBUNUH SESAMA MUSLIM. APA ANDA TIDAK TAHU BAHWA IRAK YG DIKUASAI KOMUNIS SADDAM HUSEIN DAN NASRANI DENGAN PARTAI BA'ATSNYA INGIN
Dikirim oleh

MENYERANG ARAB SAUDI DAN MEMBUNUH MUSLIM ARAB SAUDI, KUWAIT DAN RAKYAT MUSLIM IRAK SENDIRI? ADA BUKTINYA.SANA PERGI KE IRAK DAN ARAB SAUDI.JANGAN DENGAR BERITA BOHONG DARI CNN DAN KORAN DAN STASIUN TV INDONESIA SAJA. TELAH BANYAK BUKTI BAHWA YG PALING BANYAK MEMBANTU MUSLIM DISELURUH DUNIA ADALAH ARAB SAUDI. TERMASUK FATWA DAN PEMBIAYAAN PERANG DI AMBON MELAWAN NASRANI. Dikirim oleh missy tanggal 26/05/2003 @ 11:32:37 Assalamu'alaikum wr wb, Ana hanya ingin menyumbang sedikit "clue". Ana dulu pernah "nerobos" websitenya salah satu anak STTTelkom. Beliau bilang, dari 73 golongan Islam, yang bener itu ada 72. Yang satu salah. Nah, lo... apa nggak kebalik? (mungkin ada hubungannya). Dalihnya, hadits yang menyatakan hal sebaliknya malah dibilang dho'if. Untung saja Ahlus Sunnah wal jama'ah nggak dibilang yang sesat. Afwan. Memang sih, dalam satu jema'ah, gerakan atau apalah, anggotanya nggak mesti satu pemikiran. However, afwan kalau ada salah. Ana orang "kecil", masih bau kencur! Kalau ada yang mau ngritik, bisa langsung lewat email. Bagi ana, dimarahi di depan umum sama saja dengan dihina. Sekali lagi, afwan. :-) P.S. STTtelkom.. afwan, ya... Di sisi lain, stttelkom boleh juga, loh. Tech-No nya cuanggih! :P Peace n luv 4 u all! Wassalamu'alaikum wr wb. Dikirim oleh fauzy tanggal 26/05/2003 @ 21:35:14 Kepada saudara Hafidin. Begini akh,sebenarnya antum ini siapa? Pemikiran dan pendapat anda jauh sungguh sangat jauh dari pemikiran salafus solihin. Semoga antum kembali ke jalan yang benar. Insya Allah Dikirim oleh ozi tanggal 26/05/2003 @ 21:47:38 Hafidin-hafidin...sudah bodoh ,dibodoh-bodohi lagi Kasihan bener lu... Makanya kalo nulis-nulis keterangannya yang jelas donk!
Dikirim oleh

hamba Allah yang dhoif tanggal 26/05/2003 @ 22:37:36 ass janganlah suatu kaum memperolok kaum yang lain. boleh jadi kaum yang diperolok lebih baik dari kaum yang memperolok. jauhilah sebagian dari prasangka. karena sebagian dari prasangka itu adalah dosa seseorang tidak akan dapat melihat dirinya sendiri ketika dia tidak berkaca.

seandainya seseorang itu hanya mengatakan apa yang dia dengar saja ,maka tunggulah saatnya. perhatikan apa yang dikatakan dan jangan memperhatikan siapa yang mengatakan. wass salaf al salaf bin salaf

Dikirim oleh

tanggal 27/05/2003 @ 01:37:25

semua pendapat ente salah, yang bener cuma ane. ane ini seorang murid dari ustadz paling salaf. Ustadz yang laen kurang salaf. guru ane paling salaf. ente-ente semua sebaiknya belajar ama guru ane yang salaf. semuanya ahlul bid'ah, cuma pengajian ane yang bebas bid'ah. ente semua adalah ahlul bid'ah. ane nggak peduli ama pendapat ente semua, karena ahlul bid'ah tak layak di denger pendapatnya. hanya pengajian ane yang bisa di denger pendapatnya (karena sekali lagi, pengajian ane adalah yang paling salaf) semua pendapat ente salah, yang bener cuma ane. ane ini seorang murid dari ustadz paling salaf. Ustadz yang laen kurang salaf. guru ane paling salaf. ente-ente semua sebaiknya belajar ama guru ane yang salaf. semuanya ahlul bid'ah, cuma pengajian ane yang bebas bid'ah. ente semua adalah ahlul bid'ah. ane nggak peduli ama pendapat ente semua, karena ahlul bid'ah tak layak di denger pendapatnya. hanya pengajian ane yang bisa di denger pendapatnya (karena sekali lagi, pengajian ane adalah yang paling salaf) semua pendapat ente salah, yang bener cuma ane. ane ini seorang murid dari ustadz paling salaf. Ustadz yang laen kurang salaf. guru ane paling salaf. ente-ente semua sebaiknya belajar ama guru ane yang salaf. semuanya ahlul bid'ah, cuma pengajian ane yang bebas bid'ah. ente semua adalah ahlul bid'ah. ane nggak peduli ama pendapat ente semua, karena ahlul bid'ah tak layak di denger pendapatnya. hanya pengajian ane yang bisa di denger pendapatnya (karena sekali lagi, pengajian ane adalah yang paling salaf) semua pendapat ente salah, yang bener cuma ane. ane ini seorang murid dari ustadz paling salaf. Ustadz yang laen kurang salaf. guru ane paling salaf. ente-ente semua sebaiknya belajar ama guru ane yang salaf.

semuanya ahlul bid'ah, cuma pengajian ane yang bebas bid'ah. ente semua adalah ahlul bid'ah. ane nggak peduli ama pendapat ente semua, karena ahlul bid'ah tak layak di denger pendapatnya. hanya pengajian ane yang bisa di denger pendapatnya (karena sekali lagi, pengajian ane adalah yang paling salaf) semua pendapat ente salah, yang bener cuma ane. ane ini seorang murid dari ustadz paling salaf. Ustadz yang laen kurang salaf. guru ane paling salaf. ente-ente semua sebaiknya belajar ama guru ane yang salaf. semuanya ahlul bid'ah, cuma pengajian ane yang bebas bid'ah. ente semua adalah ahlul bid'ah. ane nggak peduli ama pendapat ente semua, karena ahlul bid'ah tak layak di denger pendapatnya. hanya pengajian ane yang bisa di denger pendapatnya (karena sekali lagi, pengajian ane adalah yang paling salaf) semua pendapat ente salah, yang bener cuma ane. ane ini seorang murid dari ustadz paling salaf. Ustadz yang laen kurang salaf. guru ane paling salaf. ente-ente semua sebaiknya belajar ama guru ane yang salaf. semuanya ahlul bid'ah, cuma pengajian ane yang bebas bid'ah. ente semua adalah ahlul bid'ah. ane nggak peduli ama pendapat ente semua, karena ahlul bid'ah tak layak di denger pendapatnya. hanya pengajian ane yang bisa di denger pendapatnya (karena sekali lagi, pengajian ane adalah yang paling salaf)

Dikirim oleh

bandoeng

tanggal 27/05/2003 @ 03:19:08

Astaghfirullah...hati-hati... Seharusnya kita punya komitmen dan loyalitas yang tinggi terhadap islam,bukan loyalitas buta terhadap harokah/gerakan. Harokah boleh beda, tapi kita tetap sama: Islam! Ukhuwah harus tetap dikedepankan di atas segala ikhtilaf yang terjadi. Saya punya seorang teman yang salafi. Subhanallah, beliau orang yang sangaat..baik sekali. Beliau juga sering mengingatkan saya pada Allah, Islam, dan istiqomah di jalan-Nya. Saya pernah sangat tersentuh oleh penuturannya tentang Allah, sampai saya menangis. Sepanjang diskusi saya dengannya, gak ada tuh pemikiran2 yang menyimpang. Akhlak beliau luar biasa, baik sekali. Gak ada kritik2 atau mengkafirkan orang. Beliau juga gak anti dengan buku2 gerakan lain yang membahas tentang islam. Bahkan beliau juga mengikuti acara mabit muhasabah (umum) yang

diadakan oleh gerakan lain. Nah, dari beliau inilah saya mendapat kesan, bahwa Salafi itu baik. Masalahnya, orang2 lain tidak menunjukkan akhlak yang sama. Tante saya misalnya,wanti-wanti ke saya, "Jangan baca majalah Sabili atau Hidayatullah, baca ini aja.." Masya Allah...saya kaget sekali, emang apa yang salah dengan majalah2 tadi? Trus, ini kata temen, Rohis SMUnya di sebuah daerah di Jabar, melakukan aksi bakar majalah Ummi dan Annida, karena menurut mereka tidak sesuai dgn islam (mungkin karena banyak gambar?) Dan...yang paling menyedihkan, adalah terbitnya buku 'Rapor merah Aagym'. Buku ini habis-habisan menyerang dan memeloroti seluruh aib-aib seorang dai bernama Aagym. Masya Allah... Buku ini diterbitkan oleh Darul Falah,yang sepertinya punya Salafi (betul gak?) yang jelas dalam buku ini, disebutkan bahwa Aa melakukan berbagai bid'ah, bla bla, dan ujung2nya mempengaruhi pembaca untuk tidak mendengarkan beliau lagi. Masya Allah.. saya heran, dalam buku tsb,si penulis kelihatan sangat menguasai islam. Tapi kok akhlaknya gitu? saya yang awam aja tau, kalo HARAM hukumnya memaparkan aib saudara. Kalaupun mau mengingatkannya, ingatkan secara personal, bukan di depan umum. Begitu kan?
Dikirim oleh

bandoeng tanggal 27/05/2003 @ 03:29:40 Astaghfirullah...hati-hati... Seharusnya kita punya komitmen dan loyalitas yang tinggi terhadap islam,bukan loyalitas buta terhadap harokah/gerakan. Harokah boleh beda, tapi kita tetap sama: Islam! Ukhuwah harus tetap dikedepankan di atas segala ikhtilaf yang terjadi. Saya punya seorang teman yang salafi. Subhanallah, beliau orang yang sangaat..baik sekali. Beliau juga sering mengingatkan saya pada Allah, Islam, dan istiqomah di jalan-Nya. Saya pernah sangat tersentuh oleh penuturannya tentang Allah, sampai saya menangis. Sepanjang diskusi saya dengannya, gak ada tuh pemikiran2 yang menyimpang. Akhlak beliau luar biasa, baik sekali. Gak ada kritik2 atau mengkafirkan orang. Beliau juga gak anti dengan buku2 gerakan lain yang membahas tentang islam. Bahkan beliau juga mengikuti acara mabit muhasabah (umum) yang diadakan oleh gerakan lain. Nah, dari beliau inilah saya mendapat kesan, bahwa Salafi itu baik. Masalahnya, orang2 lain tidak menunjukkan akhlak yang sama. Tante saya misalnya,wanti-wanti ke saya, "Jangan baca majalah Sabili atau Hidayatullah, baca ini aja.." Masya Allah...saya kaget sekali, emang apa yang salah dengan

majalah2 tadi? Trus, ini kata temen, Rohis SMUnya di sebuah daerah di Jabar, melakukan aksi bakar majalah Ummi dan Annida, karena menurut mereka tidak sesuai dgn islam (mungkin karena banyak gambar?) Dan...yang paling menyedihkan, adalah terbitnya buku 'Rapor merah Aagym'. Buku ini habis-habisan menyerang dan memeloroti seluruh aib-aib seorang dai bernama Aagym. Masya Allah... Buku ini diterbitkan oleh Darul Falah,yang sepertinya punya Salafi (betul gak?) yang jelas dalam buku ini, disebutkan bahwa Aa melakukan berbagai bid'ah, bla bla, dan ujung2nya mempengaruhi pembaca untuk tidak mendengarkan beliau lagi. Masya Allah.. saya heran, dalam buku tsb,si penulis kelihatan sangat menguasai islam. Tapi kok akhlaknya gitu? saya yang awam aja tau, kalo HARAM hukumnya memaparkan aib saudara. Kalaupun mau mengingatkannya, ingatkan secara personal, bukan di depan umum. Begitu kan? Lagian,ukhuwah dan persaudaraan harus lebih diutamakan daripada perbedaan yang bisa berujung pada perpecahan yang menyebabkan kita sangat mudah diserang serigala. bagaikan domba yang banyak, namun tercerai berai. Saya gak tau tentang salafy, yang jelas, saya melihat sendiri, ada yang baik,tapi banyak pula yg terjebak pada aktifitas membuka aib orang. Hati2! ini persis yang diharapkan kaum zionis-salibis! Saya percaya, salafy sebenarnya baik kok. Tinggal dikurangilah aktivitas hujat-menghujat muslim lain. Mari, kita bersatu menyongsong kebangkitan islam dengan persatuan umat! Kepada Salafy, Hizbut Tahrir,Ikhwan,atau apapun itu, selama masih memegang Quran & As Sunnah, mari bergandeng tangan dan bersatu menuju TEGAKNYA ISLAM DI MUKA BUMI! (ingat : bukan tegaknya harokah saya di muka bumi!) Dikirim oleh body tanggal 27/05/2003 @ 03:40:38 Insya Allah Semua orang muslim adalah salaf. tindakan merekalah yang bisa saja tidak bersifat salaf. Jadi yang paling utama dari ajaran Islam adalah kita menggunakan Al Qur'an dan Al Hadits sebagai metodologi berilmu dan beramal. Kesungguhan untuk mempelajari hadits yang sahih dan mengamalkannya sebagaimana Rosul mengajarkan dan shahabat mengerjakannya harus dipegang teguh dalam bersalaf. Bila ternyata kita masih memiliki kekurangan dan ketidakmampuan untuk melakukannya setelah bersungguhsungguh, maka kita memohon ampun kepada Allah karena ketidak mampuan kita. lalu bagaimana tindakan "salaf al salaf bin salaf"? jadi tindakan "salaf al salaf bin salaf" ini bukan tindakan salaf tapi tindakan emosional. Wallahu a'lam. Dikirim oleh si gobe tanggal 27/05/2003 @ 04:53:56 lu pada ngomongin apa seh?????

kalo dibaca ama non muslim..diketawain lu.... ini dia sasaran empuk gw Dikirim oleh ane awam juga tanggal 27/05/2003 @ 08:31:16 Assalamu alaikum Ane awam juga. Ane heran kok baik yang Salaf dan non Salaf saling kritik-mengkritik. Mana sih yg benar? Buktinya lebih jelas donk! Untuk hafidin, hati-hati ya, kalau menuduh Syeikh atau Ulama besar!Harus ada bukti yg kuat. Oh,ya mengenai rapor merah Aa Gym, apakah saudara dari Salafy punya bukti? Untuk yg lainnya yg tidak terima dikatakan ahli bid'ah, buktikan juga kalau Anda bukan ahli bid'ah mana buktinya? Jangan asal ngomong saja bahwa Anda semua bukan ahli bid'ah Mengenai gambar tidak boleh, Aa' Gym yg dituduh bid'ah dan memperingatkan kesalahan muslim di muka umum melalui media publik, ane yakin Salafy punya dalilnya. Tolong tunjukkan dalilnya wahai saudara Salafy. Untuk muslim yg tidak terima dikatakan melakukan bid'ah maka coba tunjukkan dalil bahwa Anda tidak melakukan bid'ah. Ayo kepada semua jenis IM, Tasawuf, HT, JT, Partai Islam, NU, Muhammadiyah dan macam-macam NII coba tunjukkan dalil Anda yg Anda anggap benar buktikan didepan umat Islam bahwa dalil Anda benar-benar berasal dari Rasulullah SAW. Dikirim oleh Seru nih tanggal 27/05/2003 @ 08:35:00 Assalamu alaikum Seru nih. Masa sesama muslim saling hujat di depan umum. Ayo kalau berani ketemu lalu bawa tokoh dan dalil masing-masing, nanti kelihatan siapa yg berpegang pada dalil yg shahih. Apakah itu Salafy, NII, HT, IM, JT, NU Aa Gym dan lain-lain Dikirim oleh Siapa sih Ulama itu? tanggal 27/05/2003 @ 08:39:57 Saya mau tanya. Siapa sih Ulama itu? Apakah Aa Gym, Apakah Al-Chaidar, Apakah AbuBakar Ba'asyir, apakah Hidayat Nur Wahid, Gusdurkah?Apakah Yusril?Apakah guru Agama sekolah di Indonesia, Apakah Muhammad Sururi, Apakah Yusuf Qardhawi, Apakah Hafidin, Apakah Kartosuwiryo, apakah Syeikh Al-Albani, apakah Syeih Ayatullah Khomeini, apakah Syeikh Usama bib Laden, apakah Syeikh Utsaimin, apakah Syeikh AlFauzan, apakah Syeikh Raby atau malah Saya bisa disebut Ulama? Siapa yg harus kita rujuki untuk mengetahui tafsiran Al-quran dan Sunnah sesuai pemahaman Sahabat? Jika sudah ketemu jawabannya maka kepada merekalah kita bertanya dan bacalah buku-buku mereka yg benar Dikirim oleh salafyjauh tanggal 27/05/2003 @ 08:46:41 Assalamu alaikum Wahai saudaraku semuanya yg merasa ragu dengan Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah seperti Syeikh Raby, Syeikh Abdul Aziz bib Baaz, Syeikh Al-Fauzan, Syeikh Al-Albani dan lainnya. Maka bawa tokoh dan dalil-dalil yg Anda nggap selama ini benar lalu bertemu dengan murid- murid Syeikh yg ada di Indonesia, atau baca buku karangan Syeikh di atas yg asli tentunya dan bandingkan mana yg berada di atas dalil yg benar Dikirim oleh Untuk Body, Salaf Al-Salaf, tanggal 27/05/2003 @ 09:28:41

Assalamu alaikum Untuk Salaf Al Salaf, Body dan Bandoeng. Ane mo nanya nih. Antum dari jama'ah mana sih kok merasa Antum yg benar. Coba tunjukkan dalilnya bahwa Antum benar. Misalnya apakah Aa Gym melakukan bid'ah atau tidak. Mana dalilnya?Mana dalil bahwa memperingatkan sesama muslim yg melakukan bid'ah seperti yg Salafy lakukan adalah salah. Dalil Antum itu penafsiran Sahabat yg mana?Ulama yg Antum rujuki itu siapa?Apakah dia hafal 1 juta hadits?Atau menurut Antum orang sekelas Aa Gym sudah bisa dianggap Ulama?Mana dalilnya? Kalau Aa Gym itu Ulama apakah Antum bisa membuktikannya? Ulama itu apa sih?Apakah Ulama itu bisa asal dijulukkan kepada setiap orang
Dikirim oleh

ummu fatimah

tanggal 27/05/2003 @ 09:44:40

Setelah membaca banyak tanggapan terhadap tulisan akh Hafidin ternyata sangat di sayangkan sekali. Terlihat sekali dari mereka yang tergabung dalam salafi tidak memiliki adab dan akhlak karimah. Betapa mereka hanya dapat menghujat, memojokkan dan memprofokasi. Alquran saja memerintahkan umat Islam apabila berdiskusi atau berdialog atau berjidal dengan ahlul kitab agar dengan cara yang terbaik, bukan sekedar baik. Nah ini dengan sesama muslim malah melampui batas, lebih keras terhadap orang muslim daripada kepada orang kafir. Ana sendiri heran dan sudah sejak lama merasa aneh dengan metode salafi dalam hal ini. Kenyataan menunjukkan bahwa antar sesama salafi sendiri saja saling menghujat apalagi dengan yang lain. Tentu lebih dahsyat dan mengerikan. Tulisan Ikhwan STT Telkom menunjukkan hal itu. Ustadz Adurrahman Attamimi dan Abu Ihsan Almaidani oleh para muridnya dianggap salafi, tetapi oleh Ustadz Jakfar dan muridnya dianggap bukan salafi, bahkan dikatakan sururi. Nah memberikan gelar seperti ini saja sangat mudah bagi orang salafi padahal boleh jadi itu adalah ghibah dan satu kezhaliman. Kalau memang gerakan salafi saja terpecah-pecah dan masing-masing ngotot bahwa yang benar adalah kelompoknya maka menjadi relevan dipertanyakan bahwa mungkinkah mereka bermanhaj salafi? Para shahabat saja mereka biasa dan banyak berbeda pendapat baik dalam ushul kaya tentang apakah nabi saw melihat Allah Azza wa Jalla ketika mi'raj ke langit atau tidak; dalam dalam masalah furu kaya masalah apakah menyentuh wanita membatalkan wudhu atau tidak. Tapi mereka itu meskipun demikian tetap menjaga adab-adab dan akhlak karimah, tetap saling memuji dan mendo'akan, menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri, dan mereka tetap menghormati perbedaaan tersebut selama berdasar kepada ilmu dan dalil. Dan demikianlah sikap para tabiin dan tabiut tabiin. Kalau memang mereka yang mengaku salafi ini benar dalam ucapannya mengapa banyak sekali akhlak mereka tidak sesuai dengan generasi salaf. Mereka berhati kejam dan bengis, bermulut kasar dan kejam, tidak sopan dan suka berbuat zhalim dengan menyakiti hati sesama

muslim. Lain daripada itu mereka tidak punya wara dalam bersikap dan berbicara. Sejak awal akh Hafidin sudah menegaskan bahwa manhaj salafi itu satu keniscayaan. Dan semua gerakan kebangkitan Islam menyakini hal tersebut sebagai manhajnya dalam pergerakannya.Tapi yang menaggapi sama sekali tidak jeli dan tidak jujur dalam membaca. Sehingga memahami secara salah dan ngawur. Akhirnya menimpakan kezhaliman kepada akh Hafidin. Bukankah dalam tulisannya beliau sudah membedakan antara salafi sebagai manhaj yang harus diikuti dan salafi sebagai suatu gerakan tertentu yang tidak dijamin kebenarannya. Apalagi sudah terbukti salafi sebagai gerakan banyak menimbulkan problem baru bagi umat ini, sesama mereka saling menghujat dan memberikan gelaran yang saling menjatuhkan. Apalagi kepada orang diluar tentu mereka lebih sadis dan kejam. Sebagaimana ditunjukkan oleh banyak tanggapan di sini oleh kalangan salafi. Yang paling tidak nyambung adalah Ihkwan STT Telkom. Dari banyak komentar yang diberikan sama sekali tidak ada hubungannya dengan tulisan 'Mewaspadai Gerakan Salafi'. Seharusnya sebagai mahaiswa dia cerdas dalam memberikan tanggapan, subtansial sesuai dengan yang ditanggapi dan menyentuh pokok-pokok pikiran dari opini yang diangkat. Hatta ketika mengatakan: Hafidin itu yang justru ingin memisahkan umat dari ulama. Ini adalah satu pernyataan yang terlalu sangat dipaksakan. Ana tidak melihat hal itu dari tulisan saudara kita dan juga tanggapan yang dibuat untuk antum. Marilah kita berlaku shidiq dan inshaf. Hendaklah kita berlaku adil walaupun kepada orang yang menjadi lawan atau kita benci. Dan ini adalah perintah Alquran. Tanggapan yang cukup berbobot adalah dari akh Abu Naufal. Meskipun juga tidak menyentuh masalah yang di angkat oleh akh Hafidin. Tetapi pada hakikatnya ada suatu persamaan bahwa salafi sebagai manhaj adalah satu keharusan. Hanya mungkin kurang jeli dan cermat dalam memahami point-point krusial yang adalah dalam opini ini. Sehingga keliru pula dalam menyimpulkan dan barangkali berburuk sangka pada akh Hafidin. Ana tahu bahwa apa yang antum tulis adalah saduran dari kitab Talbis Iblis oleh Imam Ibnul Jauzi atau dari ringkasannya Al-Muntaqa Al-Nafis Oleh Ali Hasan Al-Atsari. Sebab bahasanya sangat mirim sekali. Sedang akh Ahmad mungkin harus jujur sebab itu adalah terjemah harfiyah dari kitab Syaikh Yusuf Qardhawi yaitu Al-Shahwah AlIslamiyyah Minal Murahaqah Ilal Rusydi. Insya Allah itu adalah wacana yang bermanfaat dan menarik. Dan dalam tataran praktisnya dapat dijadikan sebagai seni ketika berinteraksi dengan lain harakah atau hizb. Sesungguhnya keberagaman dalam berjamaah atau berharakah itu wajar dan tidak mengapa. Yang terpenting itu semuanya masih

dalam ithar (bingkai) manhaj ahlus sunnah wal jamaah. Apalagi ini hanya dalam tahapan marhaliyah karena semua harakah itu bertujuan untuk iqamatuddin dengan wujudnya khilafah Islamiyyah di muka bumi ini. Dalam kondisi sekarang dimana khilafah tidak ada maka secara syar'i walayah itu kembali kepada ahlul halli wal qadi. Namun yang menjadi kendala ahlul halli wal aqdi itu sekarang tidak ada juga. Maka tentu saja harakah atau jamaah menjadi alternatif bagi orang untuk menegakkan Islam dan tentu saja semuanya harus bermanhaj ahlus sunnah wal jamaah. Manhaj ini sebagaimana ditegaskan oleh akh Hafidin dengan mengutip ucapan Imam Ibnu Taimiyyah dalam Majmu' Fatawa, 'menjadikan Alquran dan sunnah serta ijma para ulama salaf sebagai sumber pengambilan beragama'. Kemudian tentang tulisan akh Hafidin yang menyorot Dr. Rabi Bin Hadi Al-Madkhali jangan ditanggapi dengan kebencian. Sebab Rabi itu hanya manusia biasa yang dapat salah dan benar. Kita tunggu saja janji dari akh Hafidin bahwa dia akan menjelaskan secara ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan kekeliruan-kekeliruan Rabi AlMadkhali dari kitab-kitab nya yang ditulis dengan tangannya sendiri. Apalagi akh Hafidin sudah menyebutkan bahwa salah seorang syaikh di Saudi yaitu Syaikh Dr. Bakar Bin Abdullah Abu Zaid sudah melakukan banyak kritik dan koreksi. Dan ingat beliau ini ulama besar di Saudi yang sangat banyak karangannya. Dan beliau ini juga anggota dalam Haiah Kibar Al-Ulama (MUI Saudi). Terakhir kepada saudara Hafidin tetap sabar dalam menerima hujatan dan cercaan. Ana kutipkan sebuah syair dari muqaddimah Shifat Shalat An-Nabiy oleh Syaikh Al-Albani: Dan aku tidak akan pernah selamat dari ucapan seorang pencela walau aku bersembunyi di dalam sebuah goa di atas gunung terpencil Siapakah orangnya yang dapat selamat dari manusia sekalipun dia bersembunyi diantara dua sayap burung rajawali. Demikian. Kurang dan lebihnya mohon maaf. Wassalamu'alaikum wr wb
Dikirim oleh

Untuk Ummu Fatimah tanggal 27/05/2003 @ 10:48:13 Anda sendiri juga berhati kejam dan bengis dengan mengatakan orang berhati kejam dan bengis, darimana Anda tahu isi hati orang? Nebak aja ya?Hanya dari kata-kata?Darimana Anda tahu bahwa, Anda benar telah mengatakan bahwa Anda lah yg benar karena merasa sudah berakhlakul karimah dengan berbicara lembut dan

sopan?Apa anda tahu mana dalil yang benar sebenarnya sehingga Anda berani mengatakan orang Salafy di atas telah berkata salah? Anda sendiri juga bingung kan?Makanya jangan asal menuduh orang itu kasar padahal Anda sendiri kasar juga. Dikirim oleh Banyak karangannya? tanggal 27/05/2003 @ 10:52:38 Banyak karangannya bisa dianggap Ulama?Apa Anda tahu bahwa Bakar bib Abdullah Abu Zaid telah terbukti salah. Dikirim oleh Bagaimana sih? tanggal 27/05/2003 @ 11:00:56 Assalamu alaikum Bagaimana sih Anda Ummu Fatimah?Bukankah kita harus mengambil pemaman Ulama Salaf terhadap Al-quran dan Sunnah? Lalu mengapa jika ada harokah atau firqoh yg sesat dan mempengaruhi muslim untuk sesat lalu di tahdzir maka Anda anggap itu tidak sesuai akhlak Ahlussunnah wal Jama'ah? Ulama Salaf pun dulu selalu tegas terhadap Ahlul Bid'ah seperti hizbiy, tasawuf, HT, semacam NII dan Ahlul Bid'ah lainnya. Buktinya banyak. Dikirim oleh Tambah seru,nih tanggal 27/05/2003 @ 11:20:57 Tambah seru, nih. Mari kita lihat siapa yg berpegang pada Al-quran dan Sunnah yg benar. Kalau di sini tidak bisa maka saya harapkan kepada saudara semuanya untuk menuntut ilmu yg benar dulu Dikirim oleh Sudah jelas tanggal 27/05/2003 @ 11:33:25 Sudah jelas pada emosi semua. Kembalilah ke Al-quran dan Sunnah pemahaman Sahabat, Tabi'in dan Tabi'uttabi'in dan Ulama yg mengikuti atsar mereka. Dikirim oleh Kok Salafy yg menang? tanggal 27/05/2003 @ 11:38:49 Kok Salafy yg menang ,ya?Belum tentu Salafy yg benar?Karena gue belum tahu cara membuktikan kebenaran sebuah dalil. Apakah benar bahwa dalil harus ada sanad dan matan yg baik/shahih/hasan? Gimana cara membuktikannya?Apakah tercatat? Kalau tercatat , Gue mau baca nih. yang lain pade baca juga ya sebelum berkomentar. Yah seperti Hafidin, Bandoeng, Syaipullah, Ummu Fatimah kalau perlu Aa Gym juga belajar ilmu dalil yg benar juga agar tidak dituduh bid'ah seperti sekarang ini dan agar tidak menyesatkan umat islam. Mari belajar!!Salafy juga belajar yg benar ,ya!!! Dikirim oleh Abu naufal benar tanggal 27/05/2003 @ 11:48:53 Abu Naufal benar. Ikutilah pemahaman Ulama Salaf terhadap Alquran dan Sunnah. tahdzir dan perkataan yg keras terhadap Aa gym, Hafidin, JT, Ikhwanul Muslimin dan semua ahlul bid'ah dengan keras adalah akhlak Ahlussunnah wal jama'ah karena mereka yg sudah diperingatkan dan diberitahukan dalil atau hujjah yg benar tapi menolaknya dan mengajak orang lain ikut sesat seperti Aa gym ngajak umuat islam untuk berbuat bid'ah, seperti Jama'ah Tabligh, tasawuf PartaiIslam Indonesia yg mengajak umat islam untuk melakukan bid'ah.Mereka semua telah diperlihatkan hujjah yg jelas dan berkali-kali tapi mereka malah menolak dengan hawa nafsu dan menyebarkan kebid'ahan mereka, jadi mereka lauyak diperingatkan dengan kata-kata keras.Inilah manhaj Ahlussunnah wal Jama'ah. Apa Anda mengerti wahai UMMU FATIMAH Dikirim oleh hapidin tanggal 27/05/2003 @ 13:42:27

salam lekum! saya cuma pingin nanya ke sodara hafidzin,trus menurut sodara saya harus ngaji sama sapa `n dmn?tolong kasih referensi yang jelas,soalnya saya lagi semangat2nya ngaji nih. makacih, wassalam. Dikirim oleh Kok diam tanggal 27/05/2003 @ 17:20:22 Kok diam semua?Mana kata-kata berdalilnya?Saya ingin tahu nih siapa sih yg punya dalil-dalil yg benar? Dikirim oleh Jakfar tanggal 27/05/2003 @ 17:20:28 Sangat luar biasa sekali gerakan salafi itu. Mereka mempunyai keahlian yang tidak di miliki oleh gerakan lain. Mereka paling ahli kalau dalam masalah hujat-menghujat, caci-mencaci, hakimmenghakimi dan memberikan cap stempel kepada individu atau kelompok. Sikap seperti ini secara transparan juga pernah diperlihatkan oleh pemimpin mereka George Bush Jr. Bagaimana dengan sangat mudahnya dia mengatakan si fulan teroris. Kelompok ini atau itu adalah gerakan terorisme. Tampaknya menjadi relevan isu yang di angkat oleh penulis utama opini ini. Bahwa gerakan salafi memang erat kaitannya dengan konspirasi musuh-musuh Islam dari Amerika dan Israel dengan zionisme dan fremasonry sebagai tink tank-nya. Sesungguhnya semua jamaah dari jamaah yang ada mereka komitmen berpegang teguh dengan alquran dan sunnah rasul saw. Dan tidak ada satu point pun manhaj mereka yang menegaskan bahwa boleh menyalahi kitabullah dan sunnah. Bahkan mereka berusaha mengamalkan Islam secara maksimal dan kaffah. Dan semua mereka komitmen untuk selalu dalam manhaj Islami. Jika saya boleh berkata, saya melihat orang-orang dalam harakah itu sangat santun, sangat menjaga adab-adab Islami, selalu berusaha memberikan hak-hak ukhuwah sesama muslim, mereka selalu beramal dan berdakwah tampa pamrih, mereka sangat tasamuh dalam menghadapi keberangaman sikap dan pendapat selama ada dalil dan mereka selalu beusaha menjadi baik. Keadaan ini sangat berbeda dengan gerakan salafi. Betapa mereka itu bermulut keji, sangat mudah mencap orang begini dan begitu, hanya debat saja dalam masalah-masalah yang tidak urgen, mengklaim diri sendiri atau gerakannya yang terbaik padahal Allah melarang hal tersebut dalam surat Al-Fathir, dan memutlakkan pendapat dan pemahamannya sebagai kebenaran seolah kedudukannya sama dengan nash, dan membatasi bahwa yang berhak menyandang ulama adalah yang dari gerakan salafi. Semuanya saya pikir sepakat bahwa bidah itu terlarang dan tercela dalam dien. Namun yang menjadi masalah itu adalah menta'yin perkara yang bidah. Sebab tidak jarang karena kebodohan masalah yang tidak ada kaiatannya dengan bidah dalam dien dikatakan bidah. Dan dalam pengalaman saya seringkali hal yang dituduhkan gerakan salafi itu tidak mengena. Hampir semuanya terlalu dipaksakan kemudian dinukilkan ucapan seorang imam atau syaikh

yang tidak ada hubungannya dengan itu. Semuanya hanya untuk memberikan kesan bahwa itu haram, ini bidahdan lain sebagainya. Sebagai contoh gerakan salafi ini seringkali mengeneralisai bahwa tashawwuf itu sesat dan bidah. Padahal tidak demikian adanya. Imam Abdul Qadir Al-Jailani Al-Hanbali sebagai mahaguru dalam ilmu ini tidak demikian. Bahkan oleh Ibnu Taimiyyah sangat dipuji dan beliau mensyarah sebagian perkataannya dalam beberapa risalahnya. Demikian pula dengan Abu Ismail Al-Harawy yang sangat terkenal dalam menghantam firqah jahmiyyah beliau mempunyai karangan dalam tashawwuf 'Manazilus Sairin' yang kemudian di syarah oleh Ibnul Qayyim dalam 'Madarijus Salikin'. Demikian pula Imam Ibnu Taimiyyah dalam Majmu' Fatawa membahas secara panjang lebar dalam dua jilid dari kitabnya. Dan dalam kitab lain 'AlIstiqamah' beliau mensyarah 'Risalah Al-Qusyairiyyah'. Jadi harus jujur dan adil dalam menilai dan menghukumi. Begitu pula mereka suka menuduh ini dan itu kepada kalangan harakah padahal kalangan harakah sendiri berlepas diri dari itu. Seperti dikatakan kalangan harakah itu mengusung pikiran khawarij. Stempel ini diberikan karena mereka biasa melakukan kontrol dan kritik kepada penguasa yang zhalim. Padahal tuduhan seperti itu sangat berat konsekuesinya. Sementara kalangan harakah berlepas diri dari hal itu. Stempel-stempel itu semuanya diberikan agar orang lari dari kalangan harakah. Dan tentu saja yang di untungkan adalah Amerika dan Israel. Di Saudi sendiri saya mendapati bahwa kebanyakan penduduk juga bersikap demikian mencaci, menghujat dan menghakimi sebagai ciri khas gerakan salafi. Tetapi amalan mereka sungguh sangat jauh dari Islam. Mereka sangat gemar berbicara masalah sex dan bahkan dalam pengakuannya suka jajan kepada pelacur yang ada di sana. Bagi mereka cukup menyakini akidah salafi maka mereka adalah yang terbaik dan ahli surga. Di Jeddah, Makkah dan Riyadh banyak sekali para pelajur. Bahkan di Riyadh ada tempat khusus untuk itu dan juga didapati club-club malam. Namun ketika ada ulama yang protes dan mengkritik tangan-tangan penguasa dari gerakan salafi langsung menghujat dan menuduh sebagai khawarij dan memberikan pembenaran untuk menagkap dan memenjarakannya. Lihatlah Syaikh Salman Al-Audah ketika beliau mengkritik penguasa langsung dijebloskan kedalam penjara. Dan kemudian tangantangan penguasa dari gerakan salafi melakukan pembusukan dan penghancuran karakter kepada beliau. Dan baru-baru ini beratusratus imam masjid dipecat karena mereka tidak sependapat dengan sikap pemerintah yang menjadi antek Amerika. Dan dalam wawancara dengan televisi CNN penasehat Amir Abdullah menyatakan bahwa semua kurikulum sekolah akan diganti dengan metode yang baru, yang tidak memusuhi Amerika. Dan yang lebih hebat lagi para ulama pemerintah mengharamkan merusakdan menyerang fasilitas Amerika dan Inggris di Kuwait dan Saudi. Dan tidah boleh menyebut orang Amerika dengan sebutan kuffar. Karenanya sangat relevan untuk bertanya apakah hubungan gerakan salafi yang kerjaannya hanya menghujat duat, ulama,

mufakkir dan zumama dengan gerakan zionisme dan fremasonry di satu sisi dan Amerika di sisi lain. Sedang keterlibatan Saudi di sini sudah jelas sebagai pensuplai dana. Wassalam. Dikirim oleh Jakfar jama\'ah apa? tanggal 27/05/2003 @ 17:38:06 Assalamu alaikum Pak Jakfar, jangan buat umat bingung donk. Mana bukti perkataan Pak Jakfar?Apakah Pak jakfar menganggap Tasawuf benar?Apakah Pak jakfar menganggap Arab Saudi bekerjasama dengan Amerika? Mana buktinya? Dikirim oleh Kok Salafy gak balas tanggal 27/05/2003 @ 17:43:48 kok Salafy gak balas? Dikirim oleh bukan jakfar tanggal 27/05/2003 @ 19:11:15 sudah baca hidayatullah edisi mei 2003 ?? disitu ada artikel tentang pengakuan mantan anggota mossad. salah satu pengakuanya adalah mossad memperalat salafy sebagai alat untuk memecah belah umat islam. mohon diwaspadai !! :) Dikirim oleh garing tanggal 27/05/2003 @ 20:44:50 garing abis... asli garing... basi..basi...basi bener kata hapidin... gw ngaji ama siapa neh???????? mau ikut IM ..BID'AH, ikut JT BID'AH btw IM apaan seh, JT apaan seh???? terus ust yg sering ngisi pengajian di komplek gw BID'AH ga yah??? wah PUSENG ..pUseng mossad bohong! tanggal 27/05/2003 @ 20:54:16 Mossad selalu bohong. Dikirim oleh Jangan putus asa tanggal 27/05/2003 @ 21:06:43 Jangan putus asa dalam menuntut ilmu dan jangan taklid.Selalu tanya ustadz atau guru atau tokoh Anda darimana dasar penafsiran dalil mereka apakah mereka mengukuti pemahaman Sahabat dalam penafsiran dalil/ Jadi jangan asal tuduh ustadz kita bid'ah kalau kita belum punya bukti. caranya ya tanya ustadz itu darimana dalilny?siapa yg menafsirkan begitu?di buku apa?sanad dan matannya bagaimana? nanti akan kelihatan siapa yg sok tahu, siapa yg bohong, siapa yg ingin memfitnah kaum muslimin, siapa yg mau menyesatkan kaum muslimin.Ini jawaban untuk PUSENG...PUSENG Dikirim oleh fatima tanggal 27/05/2003 @ 21:45:30 setelah membaca semua komentar dalam opini ini, saya masih heran dan bertanya pada orang2 yang mengaku dirinya salafi. Begitu banyak pembuktian yang telah dipaparkan oleh saudara hafidin namun masih saja berkeras, mengklaim dirinya paling benar, dan mengatakn semua salah. Saya jadi ingin menangis melihatnya,
Dikirim oleh

entah ini karena ketidaktahuan atu karena kebodohan. Sayang sekali, semangat berislam yang ada pada diri orang2 yang mengklaim dirinya salafi itu (untuk orang yang tidak tahu tentunya) dimanfaatkan untuk kepentingan musuh besar islam itu sendiri, Na'udzubillah ... Untuk saudara2ku yang masih bingung dengan pengajian, cobalah kalian banyak mendekatkan diri pada Allah, agar Allah membeningkan hati kalian dan menunjukan kepada kalian al haq itu. Dibalik semua ini, saya yakin satu hal, Allah tidak akan membiarkan cahaya agama ini padam, apapun konspirasi yang dilakukan oleh musuh2 islam, Ia akan menunjukan bahwa haq itu adalah haq dan bathil itu adalah bathil. Untuk saudaraku hafidin, tetap tegar dalam menghadapi cercaan, insyaAllah Ia yang akan membalas semua. Dikirim oleh NGAJI AMA USTADZ SAJA tanggal 27/05/2003 @ 21:47:42 MENDINGAN NGAJI AMA USTADZ SIAPA SAJA. ASAL KITA KRITIS SELALU BERTANYA ASAL-USUL DALIL APAKAH SESUAI PEMAHAMAN ULAMA SALAF APA TIDAK. JIKA TIDAK TINGGALKAN DAN CARI USTADZ YG MERUPAKAN MURID ULAMA AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH YG ASLI TENTUNYA BUKAN YG NGAKU-NGAKU DOANK. GIMANA SETUJU, GAK? Dikirim oleh KONSPIRASI HAFIDIN tanggal 27/05/2003 @ 22:01:52 KONSPIRASINYA HAFIDIN PASTI AKAN TERBONGKAR LEBIH JELAS LAGI MESKIPUN SEKARANG SUDAH TERBONGKAR. HAFIDIN BERKONSPIRASI DENGAN YAHUDI DAN NASRANI.APAKAH UMMU FATIMAH JUGA BEGITU.SAYA TIDAK TAHU? Dikirim oleh ummu fatimah jama\'ah apa? tanggal 27/05/2003 @ 22:15:42 ummu fatimah dari jama'ah apa? ayo jujur saja?lalu tunjukkan kalau anda benar bersama jama'ah anda?yg pasti bukan salafy kan? Dikirim oleh Elu tanggal 27/05/2003 @ 22:37:55 Saya sangat awam dengan masalah ini dan baru mulai belajar. Dari beberapa teman, saya melihat perubahan setelah masuk ke pengajian salafy seperti memelihara janggut meskipun hanya beberapa lembar dan memendekkan celana (isbal). Menurut keterangan teman tsb, bahwa hal tersebut sudah ada dalilnya dan menyebutkannya. Namun saya koq berpikir apakah dalil tersebut memaksudkan persis secara harfiah, atau ada maksud yang lebih dalam. Misalnya untuk urusan jenggot, menurut teman dalilnya adalah hadist yang bunyinya sbb: (tolong dikoreksi bila salah) "peliharalah jenggotmu agar kamu berbeda dari kaum kafir" Pemahaman saya, apa hubungannya jenggot dengan kafir..?? Toh, Allah SWT menciptakan manusia tidak semua bisa punya jenggot (laki-laki). Kasihan sekali orang rajin beribadah namun tidak bisa punya jenggot. Mungkin menurut pemikiran awam saya adalah pada saat itu Nabi bersabda dengan maksud untuk membedakan

identitas secara fisik terhadap musuh/kafir pada saat itu. Menurut saya hal ini tidak prinsipil. Hal lain adalah masalah isbal, menurut teman lagi bahwa orang yang memakai celana menutupi mata kaki termasuk golongan yang akan dilemparkan ke neraka. Akal awam saya sekali lagi sangat susah menerima hal ini. Pada saat saya menanyakan lebih dalam lagi (berdebat) teman tsb berkata bahwa saya lebih tahu dari Rasulullah SAW. Naudzubillah min dzalik, justru karena saya sangat ingin belajar ..... Tolong teman-teman diforum ini memberikan pencerahan.. Wassalamu alaikum wr. wb
Dikirim oleh

NN

tanggal 28/05/2003 @ 01:48:01

saya pernah mengunjungi situs salafy,disana diterangkan dengan jelas dan dengan dalil-dalil yang jelas juga coba anda kunjungi www.assunnah.cjb.net Insya Alloh jelas IMAM tanggal 28/05/2003 @ 02:26:56 SEBAIKNYA DALAM DISKUSI INI, DENGAN MEMAPARKAN BUKTI KALO TIDAK DENGAN BUKTI,WALAUPUN TULISANYA BANYAK JANGAN DIPERCAYA ! Dikirim oleh body tanggal 28/05/2003 @ 03:17:32 Insya Allah Semua orang muslim adalah salaf. tindakan merekalah yang bisa saja tidak bersifat salaf. Jadi yang paling utama dari ajaran Islam adalah kita menggunakan Al Qur'an dan Al Hadits sebagai metodologi berilmu dan beramal. Kesungguhan untuk mempelajari hadits yang sahih dan mengamalkannya sebagaimana Rosul mengajarkan dan shahabat mengerjakannya harus dipegang teguh dalam bersalaf. Bila ternyata kita masih memiliki kekurangan dan ketidakmampuan untuk melakukannya setelah bersungguhsungguh, maka kita memohon ampun kepada Allah karena ketidak mampuan kita. Semoga kita bisa kembali melaksanakan ilmu dan amalan secara salafiah. Dikirim oleh Abdullah tanggal 28/05/2003 @ 03:27:30
Dikirim oleh

Gerakan salafi itu lucu yah. Dimana-mana mereka menuduh individu dan kelompok. Tetapi giliran mereka di sorot mereka kebakaran jenggot. Hanya marah-marah dan mengumpat. Kasihan sekali. Kata temen ane Jakfar Umar Thalib itu mengaku sebagai salafi murni dan tulen. Sedang selainnya adalah palsu, sururi. Maka Abu Ihsan, Yusuf Baisa, Yazid Jawwas, Hakim Abdat adalah palsu, mereka sururi. Sedang para murid-murid ustardz-ustadz ini munuduh Jakfar dkk sebagi palsu dan sururi. Puysieng ana memikirkannya.

Tapi secara umum semua mereka sama. Suka memutlakan pendapat dan mensakralkan ucapan ustadznya hampir sama dengan wahyu.

yang salafi, yang tulen, yang murni, yang asli. Sampai perlu dengan cara mubahalah, saling melaknat dan mendoakan kecelakaan. Wah apakah quran memerintahkan ajaran kaya gitu yah? Setahu ana

dalam sejarah sejak masa rasul sampai sekarang mubahalah sesama muslim hanya pernah dilakukan oleh gerakan salafi, itupun sesama mereka, hanya untuk memperebutkan kesalafiahan. Hahahaha. Ana pusying. Piye toh wong salafi iki. Dan ketika jakfar di minta ishlah oleh pesantren Al-Irsyad Tenggaran Salatiga Jakfar menolak. Dan yang lucu Abu Ihsan Al-Maidani di Medan menuduh Jakfar sururi. Wah pusyieng. Dan sudah menjadi rahasia umum anak-anak dari gerakan salafi itu ngak punya amal. Mereka doyan membicarakan cewek, berpacaran dan membicarakan yang kurang ahsan. Kaya di kampus USU Medan. Lucunya mereka memfonis orang lain sebagai ahli neraka, tidak masuk dalam kelompok yang selamat, kelompok yang akan mendapat pertolongan Allah. Lah kalau begitu mereka kaya keledai dalam surat Al-Jumah yang di cela. Wassalam Dani tanggal 28/05/2003 @ 03:40:59 Ayo salafi terus menghujat dan mengumpat biar semua orang pada geleng-geleng kepala. Jangan takut mengakui bahwa salafi bagian dari lingkaran jaringan zionis. Yang penting kan real terus mengalir. Dikirim oleh iwan tanggal 28/05/2003 @ 04:11:41 Kayaknya memang hanya orang salafi yg paling konsisten, tapi konsisten akan ketidakkonsistenannya. Ngapain ikut nimbrung di internet, ini kan buatan ahlu bid'ah. Dasar !!! Dikirim oleh Saya tanggal 28/05/2003 @ 09:43:39
Dikirim oleh

Assalaamu`alaykum.. Yookk...urus diri sendiri dulu yook...baru ngurusin orang lain. Diri sendiri aja blum tentu masuk surga, udah ngurusin dosanya orang lain.

Dikirim oleh

komentar tanggal 28/05/2003 @ 10:05:26 Assalamu alaikum, Gini saja. Siapapun yg berkata harus dengan dalil yg penafsirannya oleh Ulama Salaf karena merekalah yg paling dekat dengan ilmu, seperti Sahabat dan Tabi'in. Jadi kalau Ulama Salafy sekarang berkata dengan berdasar dalil yg jelas yaitu pemahaman Ulama Salaf maka kita harus terima , gampangkan?Kalau orang Partai, tasawuf, NII, IM, HT, Sururi, JT, JI ,NU,Muhammadiyah dll berkatakata maka mereka harus menunjukkan dalil yg jelas dengan pemahaman Ulama Salaf yaitu Sahabat, Tabi'in, Tabi'uttabi'in dan Ulama setelah mereka yg mengikuti atsar mereka agar umat islam tidak tersesat dalam syubhat dan bid'ah. Begitupun kalau Aa Gym tidak menafsirkan dalil sesuai pemahaman ulama Salaf maka dia telah melakukan kebid'ahan.Siapapun dia di forum ini apakah dia Hafidin, Ummu Fatimah, orang-orang sururi, Syiah, Hizbiyyin , orang Partai seperti Partai Keadilan maka kalau melakukan sesuatu metode dakwah atau ibedah yg tidak di contohkan Rasulullah SAW dan Sahabat ,maka dia melakukan kebid'ahan. Kita tidak boleh ragu

akan hal ini. Khusus untuk BODY, DANI DAN IWAN, hati-hati berkata bahwa website adalah bid'ah, pengertian siapa bahwa website atau internet itu bid'ah sehingga jika ada orang yg surfing internet untuk dakwah dan cari ilmu maka dia melakukan bid'ah. HATI-HATILAH INGAT SAYA BUKAN SALAFY, JIKA ADA DALIL YG SHAHIH SESUAI PEMAHAMAN SAHABAT DAN JELAS BUKTINYA MAKA SAYA AKAN BERUSAHA IKUTI Dikirim oleh UNTUK ABDULLAH tanggal 28/05/2003 @ 10:22:37 ASSALAMU ALAIKUM Abdullah, saudaraku. Setahu saya, teman saya yg Salafy tidak pernah berkata : "Ini kata ustadz saya". Mereka selalu berkata dengan dalil yg jelas sumbernya dan tafsirannya tentu oleh Ulama Salaf. Sejauh ini mereka telah membuktikannya kepada saya. Tapi saya masih mencari ilmu terus agar lebih yakin harus mempercayai siapa. Apakah saya harus mempercayai orang-orang model anda, atau JI,JT, Partai Keadilan, NII, HT, NU, Muhammadiyah, JIL atau orang dari macam golongan lainnya.Atau saya harus percaya kepada Salafy yg mengaku pengikut Ahlussunnah wal Jama'ah yaitu pengikut Ulama Salaf. Apakah saudara Abdullah tidak berusaha mencari ilmu terus tanpa harus berburuk sangka dulu kepada seseorang? Menurut saya yg penting kita tahu bahwa dalil shahih dan tafsirannya sesuai pemahaman ulama Salaf(Sahabat). Ini sih menurut saya lho.Untuk tahu apakah saya salah atau benar maka kita baca buku-buku Ulama yg benar Dikirim oleh zad tanggal 28/05/2003 @ 10:44:53 buat temen2 salafy, sabar dong... ane inget betul waktu ustad ente mengharamkan kampus, lalu ada gerakan ingkar kampus karena berbgai alasan pengharaman. Tapi sekarang...wah temen ane yang salafy lebih pinter tuh... Lalu demonstrasi, juga kasus serupa. Pembentukan organisasi, lagilagi kayak gitu,dll,dll... Yah...semoga ini "pendewasaan" gerakan antum (ngaku sajalah, secara implisit ente ini harokah). Tapi jangan merasa benar dengan sikap "diam"nya para asatidz gerakan lain. Kata orang Jawa, mereka "ngemong", yah..daripada ribut...masih banyak kerjaan lain. Masalah bukti, ane kira lihat sajalah sendiri, pelajari sejarah gerakan ente, siapa saja dibelkangnya, apa efek gerakan ente bagi dunia Islam. Sekali lagi sabar..:) Kalo Hafidin, mungkin punya banyak data (tulis dong), ane sendiri punya sumber "asli" Arab, lulusan univ Madinah.Kira2 komentarnya sama juga (terutama tentang kedaan Arab dan pengaruh Salafy). Sabar...sabar...

Dikirim oleh

gimane sih SAYA tanggal 28/05/2003 @ 11:05:07 WAHAI SAYA, NGINGETIN ORANG ITU BUKAN TERGANTUNG DOSA

KITA. KALAU ADA ORANG SALAH ,YA DIINGETIN BUKANNYA DIBIARIN LALU KITA HANYA MIKIRIN DOSA SENDIRI SAJA. BERARTI KITA PINGIN MASUK SURGA SENDIRI DONK.MALAH MASUK NERAKA KARENA MEBIARKAN SAUDARANYA TERJERUMUS DALAM KESESATAN Dikirim oleh IWAN NGERTI BID\'AH,GAK? tanggal 28/05/2003 @ 11:12:37 ASSALAMU ALAIKUM Apakah iwan ngerti artinya bid'ah dalam hal agama?Jangan asal bilang bahwa internet itu bid'ah, ya!!!Hati-hati kalau ngomong!!! Dikirim oleh Didin tanggal 28/05/2003 @ 14:47:52 Assalamu'alaikum Ana rasa banyak hal yang harus diluruskan dari pemahaman gerakan salafi ini. Terutama pandangannya dalam masalah wala wal bara', bidah dan sunnah, dien dan daulah, siyasah dan dakwah, ulama dan umara. Seringkali karena keterbatasan ilmu dan informasi mereka menjadi bersikap sebagaimana madzhab zhahiri (tekstual dalam memahami nas), sehingga mengabaikan maqashid syariah (tujuan utama syariah). Disamping itu mereka itu sangat awam dalam waqi (realitas). Sehingga seringkali salah fatal dalam menilai keadaan. Anehnya sudah begitu masih keras kepala dan ngotot bahwa maksud nash tersebut adalah demikian. Sebagai contoh, kalau dalam sunnah nabi saw sangat menekankan agar kita taat pada pemimpin umat (umara) sehingga dengan sebab ini hal tersebut dimasukkan sebagai prinsip dalam ahlus sunnah wal jamaah. Tetapi mereka seringkali salah dalam mengimplementasikannya. Akibatnya mahasiswa yang mendemo dan menuntut Soeharto turun oleh gerakan salafi dikatakan sebagai kelompok khawarij. Ini bukan fitnah ana baca sendiri dalam masalah As-Sunnah. Lucunya Jakfar Umar Thalib kemudian berdemo di kemudian hari kepada Abdurrahman Wahid dengan menenteng pedang. Padahal shahabat Ali Radhiyallahu Anhu memahaminya tidak demikian. Dalam riwayat ketika dia di tanya sampai sejauh mana rakyat oleh patuh pada umara beliau menjawab: pertama, selama pemimpin itu menegakkan syariah Islam; kedua, selama pemimpin itu melaksanakan jihad; ketiga, selama dia masih membagikan ghanimah kepada yang berhak. Nah Soeharto kan tahu sendiri bagaimana. Malakukan KKN, membantai rakyat di Tanjung Priok, Aceh, melakukan demoralisasi dan sekulerisasi dalam semua bidang kenegaraan dll. Anehnya Soeharto dianggap imam yang harus ditaati. Dan yang memprotesnya di anggap khawarij, bughat dan halal di perangi. Di Kerajaan Saudi sendiri tidak ada itu penerapan syariah Islam. Kita lihat sistem kenegaraannya. Kerajaan itu tidak ada dalam Islam. Kemudian bagaimana keluarga kerajaan menghambur-hamburkan uang umat. Syariah tidak dapat diberlakukan kalau sudah

berhadapan dengan keluarga kerajaan. Di Saudi para polisi terutama di Makkah biasa tidur sama tkw gelap. Disana rakyat tidak bebas pergi meskipun negaranya sendiri. Hak-hak rakyat banyak di zhalimi. Ada club-club malam di ibi kota Riyadh. Orang kafir (Amerika) lebih terhormat daripada orang muslim. Rektor LIPIA yang dedengkotnya gerakan salafi biasa itu datang ke hotel di sebuah hotel di JL. Sudirman Jakarta untuk menghadiri pesta ulang tahun kerajaan. Dan bertemu dengan banyak orang kafir, salaman, berhadapan dengan wanita dll. Anehnya ulang tahun kerajaan tidak dianggap bidah. Dan banyak lagi. Anehnya yang melakukian gerakan ishlah (perbaikan) di kerajaan di tangkap, di vonis khawarij, mempunyai pemikiran bidah. Dan yang melakukan itu semua adalah gerakan salafi karena mereka mempunyai legetimasi, karena dianggap sebagai syaikh. Lihat saja bagaima seh perlakukan kerajaan dan tokoh salafi kepada Syaikh Salman Al-Audah. Anehnya dalam buku-buku 'ulama' gerakan salafi dikatakan bahwa satu-satu negara di dunia yang melaksanakan syariah Islam hanya Saudi. Ini juga sebagai bantahan terhadap pendapat Ustadz Sayyid Quthub Rahimahullah yang mengatakan bahwa seluruh dunia sekarang berada dalam jahiliyah. Padahal Sayyid Quthub tidak sendirian dalam hal ini. Ibnu Taimiyyah dalam Al-Iqtidha juga membahas hal demikian. Ibnu Katsir juga membahas dalam tafsirnya dalam memahami surat Al-Maidah. Bahkan kalau membaca buku yang di tulis oleh mufti Saudi sebelum Syaikh Bin Baz yang juga masih keturunan Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab, judulnya 'Tahkimul Qawanin' maka kita akan sangat ragu apakah Saudi itu benar menerapkan syariah Islam. Nah yang kasihan itu adalah para pemuda yang polos, karena kebodohan, tidak dapat membaca kitab-kitab arab mereka tertipu dan terpukau hanya karena gerakan salafi suka membawa dalil dari ini dan itu. Dan terkecoh dengan penekanan bahwa pemahaman ini adalah pemahaman generasi salaf dari para shahabat radhiyallahu anhum, para tabiin dan tabiut tabiin rahimahumullah jamiian. Padahal kalau mau jujur dan kita ruju pada kitb-kitab asli ngak ada itu semua pemahaman. Itu semua adalah penafsiran dari pemahaman para ulama klasik. Dan fatalnya gerakan salafi juga salah dalam memandang realitas dan pemberlakukan nash dan perkataan para ulama. Kemudian yang repot mereka itu juga bersikap kayak syiah. Dalam syiah yang berhak menafsirkan adalah para imam yang maksum. Dalam salafi juga demikian yang dianggap hak itu adalah penafsiran ulama mereka. Sementara mereka ini bukan shahabat, bukan tabiin, bukuan tabiut tabiin, tiga generasi terbaik umat ini. Repotnya pula para pemuda yang polos dan ingin berislam dengan baik ini menganggap ucapan ustadznya yang membawa dalil ini dan itu sudah benar dan pas pemahamannya. Akhirnya jadilah disikapi bahwa ucapan ustadz sama benarnya dengan kalam Allah dan sunnah nabi saw. Kalau di ajaran kristen ini juga mirip dengan monopoli para pendeta dalam menafsirkan injil. Makanya ana rasa apa yang di tulis oleh saudara kita dalam opini ini

cukup menarik dan dapat dijadikan sebagai renungan. Kemudian untuk meningkatkan kawaspadaan. Sebab gerakan salafi ini sangat ruhama kepada orang-orang kafir dari Amerika dan sangat asyidda kepada orang-orang muslim. Bagaimanapun juga kalau mereka ada kekeliruan toh mereka masih lebih baik dari kuffar. Kenapa, karena mereka beriman kepada Allah, rasul, kitabullah dan sunnah, hari akhir dll. Kejadian di dunia belakangan ini yang berkaitan dengan umat Islam seyogyanya menyadarkan kita semua. Bahwa ada konspirasi besar yang berusaha menghancurkan umat, baik dari dalam maupun dari luar. Dari dalam muncul gerakan-gerakan penghancur, baik itu yang memang sesat atau sengaja di ciptakan untuk kepentingan penguasa dunia sekarang, yaitu Amerika. Karenanya tidak heran kalau banyak duat, ulama, mufakkir, zuama di hujat. Tujuannya jelas agar umat terpisah dari para pemimpinnya. Dan dari kalangan islam tidak ada lagi penentangan terhadap Amerika. Dari luar secara terang-terangan di lakukan serangan kepada negara umat Islam. Apakah itu Irak, Pakistan, Afghanistan, Sudan, Yaman, Indonesia dll. Yang aman itu hanyalah Kuwait dan Suadi. Mengapa? Karena mereka adalah antek Amerika. Ana lihat sendiri bagaimana orang kuwait itu menari-nari, bertepuk tangan dan mendo'akan agar Irak itu secepatnya dapat di tumpas dan dihabisi. Tentunya ini adalah yang sudah salafi. Adapun orang pergerakan tentu mereka berusaha mencegah agar perang tidak terjadi, tidah terjadi kerusakan agama dan dunia yang lebih besar dll. Kita yakin bahwa yang benar adalah benar dan bahwa yang bathil adalah bathil. Dan bahwa yang benar pada akhirnya akan menang dan terlihat terang benderang. Insya Allah. Wallahu A'lam. Dikirim oleh onil tanggal 28/05/2003 @ 15:54:36 Assalamu'alaikum Ane mau tanya buat anak salafy......... Kenapa muridnya ust. jakfar tdk boleh ngaji ke ustadz non laskar jihad(salafi). Kenapa juga muridnya ustadz non laskar jihad juga dilarang ngaji ke ustadz jakfar(laskar Jihad) Bahkan diantara mereka saling menyesatkan. Ane pernah punya temen yg dulunya ngaji ke ust. LJ kmd pindah kota dan suatu saat ikut kajiaanya ust. non LJ(Ust. Yazid)....kmd ketahuan sama temennya yg di LJ suruh konsultasi sama ust. yg di LJ...mau tahu jawabannya........ ust. itu mengatakan bahwa ust. yg diikuti kajian sama temen saya itu sesat dan menyesatkan.Jadi mereka saling sesat menyesatkan ..padahal anda mengaku org salafiyin tapi akhlak anda sangat jauh dgn akhlak salaf(bukan

salep).Pernahkah anda dengar antar pemuda salafiyin berkelahi di yogyakarta gara-gara beda ust...,yg satu di ust. Lj yg lainnya tdk. Mereka saling menuding sururi....dan saling tdk terima sehingga terjadilah hal itu. Anda sering mengatakan menolak persatuan ala hizbiyin tapi perpecahan anda komunitas salafi justru lebih parah dari hisbiyin. Tolong dong perbaiki akhlak anda...beri contoh umat ini..jgn hanya memberi hujatan-makian-dan vonis.Apa gunanya akidah bagus tapi akhlak tercela, kasih solusi umat ini. bgm konsep dan aplikasi salafi dlm mengatasi krisis politik bangsa ini, bgm konsep dan aplikasi salafi dlm mengatasi krisis ekonomi dll. Ane salut ada ustad salafi yg konsis tdk mau ikut kemana-mana dan jarang sekali menghujat kesana-kemari tapi konsis utk tholabul ilmi. Beda dgn pemuda bau kencur yg baru belajar bhs arab, baru baca majalah assunnah, baru baca majalah salafi langsung terlihat garang melahap org yg berbeda dgnnya walaupun itu masalah fiqh yg furu' ...seolah-olah masalah fiqh dibawa ke masalah akidah. So..perbaiki sifat anda. Umat butuh teladan bukan tukang vonis. Umat butuh solusi bukan argumentasi pembelaan diri. Anggaplah ini kritik dari saya yg pernah merasakan hidupnya dunia salafiyin. Wassalamu'alaikum
Dikirim oleh

ruddi tanggal 28/05/2003 @ 16:20:10 Assalamu'alaikum Saran ane buat temen salafi... -Pelajarilah fiqh waqi' di masyarakat tempat anda tinggal. Jangan samakan indonesia dgn saudi...dikit2x bid'ah..dikit2xhizbiyah..dll. Silahkan anda megkritik kelompok lain tapi juga tolong instropeksi keberadaan anda di dalam masyarakat anda..apakah keberadaan anda sudah membawa manfaat atau justru penyakit di dalam masyarakat anda. -Jangan taklid sama ustad anda..sehingga tdk terjadi saling menyesatkan antara ustad(bahakan antar ustad anda sendiri) -Berilah umat ini penyelesaian bukan menambah masalah.Contoh misalnya..anda mengaharamkan ikut pemilu, mengharamkan parpol..pertanyaannya kalo' umat islam seluruhnys tdk ikut pemilu ..ntar siapa yg duduk di parlemen dpr-mpr ..org2x zionismarxis-nasrani-komunis-abangan?...trus siapa yg akan jadi presiden...apa theo syafii...? jadi semisal indonesia nantinya dipimin oleh org nasrani-menterinya nasrani-presidennya nasranipejabatnya nasrani- itu adalah berkat ulah anda juga.Ingat bahwa proses kepemimpinan di indonesia ini tergantung pada proses yg terjadi di parlemen. jadi kalo' mau buat fatwa...kasih dong solusinya. -Pelajari juga masalah akhlak...jgn akidah melulu...penting sih penting..tapi secara realita akhlak anda di masyarakat masih jauh dari konsep salaf??? -Berlemah lembutlah terhadap kaum muslimin-berlaku keraslah terhadap org-org kafir. Jangan terbalik. Berilah senyum anda pada saudara anda ..jgn cemberut terus(ntar cepet tua lho)...saling tegur

sapa(ini sunnah lho) -Jadilah org yg bermanfaat di lingkungan anda(Jadi pak RT, Jadi Lurah, Jadi camat, Jadi Bupati,..dll) keren kan org salafi bisa seperti itu. KAsih teladan bukan hujatan. Wassalamu'alaikum Dikirim oleh hamba ALLOOH tanggal 28/05/2003 @ 19:42:31 Saudaraku... Mari luruskan semua niatannya kita hanya karena Allooh. Dan hanya Alloh sajalah yang mengertahui hati-hati setiap hambanya. Allohuakbar.....Allohuakbar.......Allohuakbar........... Dikirim oleh abdurrahman tanggal 28/05/2003 @ 21:29:43 assalamu'alaikum wr wb kata temen ane yg ngaku salapi..imam kita adl megawati..dan kita wajib taat pd dia..krn dia imam kaum muslimin..(?) jd aneh dan rancu..si megawati perempuan dan tak satu ulama yg benerpun yg mengatakan perempuan boleh jd pemimpin(imam) ..proses terpilihnya si mega lewat parte2 dan pemilu serta pake sistem demokrasi yg sama org2 salapi dianggap sistem bid'ah dan kuffar, dan hasil dr proses tsb terpilih lah megawati jd presiden (yg diistilahkan oleh kawan ane yg salapi td yg dia mengutip ust dia, ust abu ihsan bahwa megawati adl Imam kaum muslimin indonesia)...lucu kan prosesnya dah dibid'ahin dan disesatin jelas output/hasil dr proses tsb juga bid'ah dan sesat serta kufur ..koq bisa2nya megawati di anggap Imam Kaum Muslimin..?? ada yg bisa kasih penjelasan..? di indonesia kaum salapiyin, keras membid'ahkan yg namanya maulid, ulang tahun dll..tp di saudi sendiri ada acara peringatan ulang tahun kerajaan saudi yg dihadiri oleh ulama2 yg di cap salap oleh salapi bingung aku jadinya... Dikirim oleh body tanggal 28/05/2003 @ 22:44:18 Insya Allah Semua orang muslim adalah salaf. tindakan merekalah yang bisa saja tidak bersifat salaf. Jadi yang paling utama dari ajaran Islam adalah kita menggunakan Al Qur'an dan Al Hadits sebagai metodologi berilmu dan beramal. Kesungguhan untuk mempelajari hadits yang sahih dan mengamalkannya sebagaimana Rosul mengajarkan dan shahabat mengerjakannya harus dipegang teguh dalam bersalaf. Bila ternyata kita masih memiliki kekurangan dan ketidakmampuan untuk melakukannya setelah bersungguhsungguh, maka kita memohon ampun kepada Allah karena ketidak mampuan kita. Semoga kita bisa kembali melaksanakan ilmu dan amalan secara salafiah.
Dikirim oleh

si lumpur dosa tanggal 28/05/2003 @ 23:25:21 mewaspadai gerakan salafi? mungkin anda terlalu banyak membaca buku-buku yang akan membawa anda ke istana syetan.telalu banyak yang anda tulis dan teliti tentang salafi.namun,anda ngga' sadar.sungguh dan sungguh sangat banyak yang harus anda tulis dan teliti lautan hati anda.anda

umur barapa?sudah ngaji di mana saja?anda islam sejak kapan? (banyak orang yang dari lahir sudah memakai baju islam namun hatinya bukan islam).atau malah anda belum masuk islam? sewpertinya anda terlalu pagi untuk mengemukakan rostianasi anda. mungkin akan saya ganti judul anda dengan " MEWASPADAI GERAKAN HAFIDIN " saya kira lebih cocok.silahkan anda mesantren dulu sebelum malaikat maut mampir ke pada anda. Dikirim oleh nunu tanggal 29/05/2003 @ 00:16:11 ASSALAMU'ALAIKUM patokan Hukum umat Islam, mula2 adalah Al-Qur'an--> Assunnah(hadist shohih)--> Ijtihad Ulama(pendapat ulama/madzhab) --> terakhir adalah Hati kita. Bid'ah pengertiannya adalah : - arti lughoh (arti kata), sesuatu yg baru tanpa ada contoh sebelumnya. - (arti syar'iy) aturan baru mengenai akidah dan 'ubudiah yg tdk dicontohkan oleh Rosululloh SAW & para sahabat, yaitu aturan yg dibuat-buat oleh orang yg tdk berhak. Bid'ah syar'iyah terlarang sebagaimana bunyi beberapa hadist shohih : "kullu bid'atin dhalaalah wa in roohannaasu hasanah" = semua bid'ah itu menyesatkan meskipun manusia memandangnya bagus... "kullu bid'atin dhalaalah wa kullu dhalaalatin finnaar" = semua bid'ah itu menyesatkan & semua yg menyesatkan tempatnya adalah neraka... TETAPI bid'ah banyak macamnya & bid'ah umumnya terdiri dari 2, yakni : 1. Bid'ah Hasanah = Bid'ah yg baik; ada perbedaan pendapat mengenai bid'ah ini, yakni: - bid'ah hasanah sama dengan inovasi jd khusus dibidang keduniaan(muamalah) bila disertai niat krn ALLOH, misalnya pembuatan surat nikah, akte jual-beli, surat2 berharga, pengeras suara, internet dsb... - pendapat lainnya yakni, bahwa bid'ah hasanah berlaku utk seluruh bagian agama(akidah-ubudiah & muamalah), contohnya; di masa khalifah Umar bin Khathab sholat tarawih (yg biasa dilakukan Rosululloh SAW 11roka'at dgn surat2 yg panjang) menjadi 23roka'at dgn surat2 yg pendek. ...semuanya adalah benar.... seperti kata Rosululloh SAW : " perbedaan pendapat dikalangan umat Islam adalah Rahmat, asal jangan menyalahi Qur'an." 2. Bid'ah Dhalaalah = bid'ah yg jelas2 menyesatkan(tdk membawa kebaikan, menentang Qur'an & Hadist) ..."Berbeda dikalangan umat Islam adalah Wajar, tapi BERSATU adalah HARUS,

krn ISLAM adalah SATU TUBUH Tubuh terdiri dari beberapa anggota badan, namun Tubuh memiliki SATU HATI, Hati adalah pengendali Jiwa & raga (=Raja) dan HATI kaum Muslim di dunia semuanya Satu yakni AQIDAH ISLAM."... *** saya kurang mengerti mana sebenarnya gerakan salafi yg terbenar, tapi yg saya tau Islam itu tdk pernah mempersulit umatnya utk menjalankan ajaran Islam, dan yg terpenting bagi seluruh kaum Muslimin adalah untuk mengemban amanah yg agung(al-amanatul kubro), yaitu MENGEMBAN AQIDAH & MENEGAKKAN KHILAFAH DI BUMI YG BERDASAR AQIDAH ISLAM. WASSALAMU'ALAIKUM hamba yang dhoif

Dikirim oleh

tanggal 29/05/2003 @ 01:01:42

hati-hatilah dengan dua lobang, yaitu lubang mulutmu dan lubang kemaluanmu. banyak berdebat itu dapat memperkeras hati. apakah pantas seorang muslim menghina muslim yang lain, apakah kamu merasa benar dengan dirimu padahal kebenaran itu asalnya dari robb kamu yang esa. bani israil itu dilaknat salah saatunya karena baanyak debat mbahe tanggal 29/05/2003 @ 06:54:49 karepmu le le! pateni wae sedulur-sedulurmu kuwi. ben bar kabeh! men ra ana `bid`ah`. ben kowe ketok apik dewe. bener dewe. bar kuwi ngisinga sing gedi-gedi Dikirim oleh kebenaran itu dari Tuhanmu tanggal 29/05/2003 @ 07:01:32
Dikirim oleh

Asalamu'alaikum wr.wb Hadirilah!!!! membantah fitnah dari jamaah salafiey, penghalang dakwah ilal islam tgl/hari : 31 mei 2003/sabtu jam : 09.00-selesai tempat : Aula madya, IAIN Syarif Hidayatullah Ciputat Jakarta Pembicara : Ust Hafidz Abdurahman pengarang kitab"koreksi total kesalahan pemikiran kalam dan filsafat islam" "Ushul fikih, membentuk paradigma berfikir tasyri", dll Acara : Bedah buku hizbut tahrir menolak fitnah jamaah salafiey semoga bermanfaat

Wasalamu'alaikum wr.wb

Dikirim oleh

wahabi exposed

tanggal 29/05/2003 @ 07:21:29

Who or What is a Wahhabi ?

In the last few years the term 'Wahhabi' has become infamous among the Muslims, however, there is very little understanding among the general Muslim populace as to the exact meaning of this term 'Wahhabi'.

Some say that there is no such thing as a 'Wahhabi' it is only a myth. Others say that a 'Wahhabi' is a person believes in Allah's attribute of Al-Wahhab. Yet others say that to call someone a 'Wahhabi' is an insult. So what is the mystery surrounding this term 'Wahhabi' ?

As to those who say that there is no such thing as a Wahhabi, they are either misinformed or lack knowledge on the subject. That leaves us with the other two possibilities as mentioned above.

A Mullah in a local mosque in South London gave a lengthy Jum'a Khutba on the term Wahhabi. The Mullah was called a Wahhabi by a worshipper and the Mullah decided to clear his name. The Mullah argued, that, yes he was a Wahhabi because he believed in the attribute of Allah, Al-Wahhab.

It was an excellent attempt by this Mullah to clear his name and hide the facts. Ask yourself, why did a worshipper at the mosque call this Mullah a 'Wahhabi', the worshippers could have used any of Allah's other famous 99 attributes, why call the Mullah a 'Wahhabi'? And if the Mullah believes that he is a Wahhabi on account of his belief in the attribute of Allah Al-Wahhab, then why make such a song and dance about clearing his name as a 'Wahhabi'? In short, the Mullah was offended when the worshipper called him a Wahhabi, this clearly indicates that there is more to this term 'Wahhabi' then meets the

eye.

So, we are left with the third possibility which indicates that there is something sinister about the term 'Wahhabi'. And to accuse someone of being a 'Wahhabi' is an insulting remark, but why?

We shall now clearly define the term 'Wahhabi' and how it came about.

1. A 'Wahhabi' is a person who follows the teachings of a Mohammed Ibn Abdul Wahhab Najdi. Just as we call people who follow the Madhab of Imam Abu Hanifa(RA), Hanafi. Wahhabis are not called 'Wahhabis' because they believe in Allah's attribute Al-Wahhab, all Muslims believe in Allah's attribute Al-Wahhab.

2. Mohammed Ibn Abdul Wahhab Najdi was born in 1699 and died in 1792. Before he appeared, there was no such term as 'Wahhabi'.

3. Mohammed Ibn Abdul Wahhab Najdi rebelled against the Akida (Belief) of Ahle Sunna Wa Jama'a (Sunni TRUE Muslims) and established his own Wahhabi School of thought. He took as his mentor Ibn Taimiyya (b1263/d1328), who also had rebelled against the Akida (Belief) of Ahle Sunna Wa Jama'a (Sunni) and established his own school of thought.

4. Mohammed Ibn Abdul Wahhab Najdi was spoon feed and supported by the British Government who were looking for rebellious people like Mohammed Ibn Abdul Wahhab Najdi to destroy the Islamic Caliphate from within its self. (Read the 'Confessions of a British spy' for a detailed account of Mohammed Ibn Abdul Wahhab Najdi's partnership with the British).

5. Mohammed Ibn Abdul Wahhab Najdi was despised by his father and brother, who were both learned ulama of the Ahle Sunna Wa Jama'a. Mohammed Ibn Abdul Wahhab Najdi's brother, Sheikh Suleman, refuted Wahhabism in his book 'As-sawa'iq al-ilahiyya fi'rraddi'ala 'i-Wahahabiya'.

6. Mohammed Ibn Abdul Wahhab Najdi declared the Ahle Sunna Wa Jama'a as 'Kafirs'. He passed a ruling that it was lawful to kill men, women and children belonging to the Ahle Sunna Wa Jama'a. In fact, it is recorded in the books of history, that, the Wahhabis killed over 100,000 thousand Muslim men and enslaved the women and children.

7. Wahhabis came into power by torturing and killing Muslims. They finally took Mecca with the help of the British in 1924 and bombarded the Shrine of the Holy Prophet(Sallalahu alayhi wa sallam) in Medina. But it was in 1931 that they finally took Medina. And in 1932 the Wahhabis founded the state of Saudi Arabia.

These, then are the beliefs and atrocities that the Wahhabis committed not too far in history but they have managed to cover their tracks successfully with 'Petro-Dollars', by buying the weak Iman of some corrupt scholars who also became Wahhabis.

So, the Mullah in the Mosque gave a totally misconstrued definition of a 'Wahhabi'. He was in reality offended when the worshipper called him a Wahhabi, because the Mullah knew full well what the worshipper meant when he called him a Wahhabi. The worshipper clearly knew the account of the Wahhabi history of murder and disrespect towards the Prophet(Sallalahu alayhi wa sallam).

Our Mullah belongs to the Deobandi school of thought and this is what one of the founding fathers of the Deobandi movement had to say about the Wahhabis.

"Mohammed Ibne Abdul Wahhab is known as a Wahhabi. His beliefs were excellent." (Fatawa-e-Rashidia, Book 1,pp/111 by Rashid Ahmed Gangoi).

Now when the founding father of the Deobandi school of thought praises the Wahhabi beliefs, then surely he also condones the slaughter and rape of the Muslims by these very Wahhabis. He also condones the Bombing of the Holy Shrine of the Prophet(Sallalahu

alayhi wa sallam). Then, we the Sunni Muslims, would like to know, why the Deobandis object on being called Wahhabis, when their own leader has praised the Wahhabis for their 'excellent beliefs'?

We seriously urge the unsuspecting Muslim populace to rethink their views and study the recent Islamic history in respect of the Wahhabi/Deobandi movements which all stand for the same cause but under different names.

It will be seen that these notorious movements are bent on defaming the Holy Prophet(Sallalahu alayhi wa sallam) and destroying Islam from the inside. These movements are the products of British Conspiracies and nothing else.

For too long the Sunni Muslims have been sitting idle, while the Wahhabi/Deobandi movements have brain washed our Sunni brothers & sisters. They have destroyed the very fabric of our pure beliefs and polluted our Mosques with their twisted beliefs. These people never debate with the learned scholars of the Ahle Sunnat Wal Jamaat, fearing the lose of face should their congregations hear of their defeat. They always run away making an excuse of not wanting to make fitna, when in reality they are the fitna makers who have divided the Muslim communities everywhere.

Now it is up to you fair minded Muslims to study the beliefs of these movements, their leaders and their aims. And it is up to you fair minded Muslims to ask Mosque committees to allow Sunni Muslims to preach and practice true Islam. Why should only the Wahhabis, Deobandis have control of all our Mosques. Why don't the Mosque committees allow Ahle Sunna scholars to lead prayer, is it because, like the Wahhabis, they think that Ahle Sunna Muslims are Kafirs?

Yes, we need to ask these question to the Mosque committees, unless the committee members are themselves Wahhabis, they should allow the Sunni Muslims to use the Mosques for Milad-unNabi, Salat-o-Salaam on Fridays and Urs Sharif. If the beliefs of the Ahle Sunna Wal Jama'a are wrong, then prove it, come and debate with as face to face!

Because the Wahhabis could not dominate the Muslims of the Indian

Subcontinent with their corrupt beliefs, they bought a few corrupt Mullahs to do their dirty work for them. These Mullahs pretended to be Sunni Muslims until such a time when they had brainwashed enough unsuspecting Sunni Muslims, then they declared their corrupt beliefs openly.

It is about time that the Mosque committees did justice to the Muslim populace. It is about time they accepted the truth instead of running away from it. It is about time that they realised they will have to carry the burden of all the congregation, whom they have allowed to be exposed to Wahhabi beliefs. We only pray that Allah opens the eyes and minds of the Mosque committee members and makes them distinguish truth from falsehood. Ameen.

May Allah protect us from these evil movements and their beliefs. May Allah give us the strength to speak the truth. Ameen.

Dikirim oleh

Who or What is a Salafi? Is Th

tanggal 29/05/2003 @ 07:25:07

Who or What is a Salafi? Is Their Approach Valid? Nuh Ha Mim Keller The word salafi or "early Muslim" in traditional Islamic scholarship means someone who died within the first three hundred years after the Prophet (Allah bless him and give him peace), including scholars such as Abu Hanifa, Malik, Shafi'i, and Ahmad ibn Hanbal. Anyone who died after this is one of the khalaf or "latter-day Muslims". The term "Salafi" was revived as a slogan and movement, among latter-day Muslims, by the followers of Muhammad Abduh (the student of Jamal al-Din al-Afghani) some thirteen centuries after the Prophet (Allah bless him and give him peace), over a hundred years ago. Like similar movements that have historically appeared in Islam, its basic claim was that the religion had not been properly understood by anyone since the Prophet (Allah bless him and give him peace) and the early Muslims--and themselves. In terms of ideals, the movement advocated a return to a shari'aminded orthodoxy that would purify Islam from unwarranted accretions, the criteria for judging which would be the Qur'an and hadith. Now, these ideals are noble, and I don't think anyone would disagree with their importance. The only points of disagreement are how these objectives are to be defined, and how the program is to be carried out. It is difficult in a few words to properly deal with all the aspects of the movement and the issues involved, but I hope to publish a fuller treatment later this year, insha'Allah, in a collection

of essays called "The Re-Formers of Islam". As for its validity, one may note that the Salafi approach is an interpretation of the texts of the Qur'an and sunna, or rather a body of interpretation, and as such, those who advance its claims are subject to the same rigorous criteria of the Islamic sciences as anyone else who makes interpretive claims about the Qur'an and sunna; namely, they must show: 1. that their interpretations are acceptable in terms of Arabic language; 2. that they have exhaustive mastery of all the primary texts that relate to each question, and 3. that they have full familiarity of the methodology of usul al-fiqh or "fundamentals of jurisprudence" needed to comprehensively join between all the primary texts. Only when one has these qualifications can one legitimately produce a valid interpretive claim about the texts, which is called ijtihad or "deduction of shari'a" from the primary sources. Without these qualifications, the most one can legitimately claim is to reproduce such an interpretive claim from someone who definitely has these qualifications; namely, one of those unanimously recognized by the Umma as such since the times of the true salaf, at their forefront the mujtahid Imams of the four madhhabs or "schools of jurisprudence". As for scholars today who do not have the qualifications of a mujtahid, it is not clear to me why they should be considered mujtahids by default, such as when it is said that someone is "the greatest living scholar of the sunna" any more than we could qualify a school-child on the playground as a physicist by saying, "He is the greatest physicist on the playground". Claims to Islamic knowledge do not come about by default. Slogans about "following the Qur'an and sunna" sound good in theory, but in practice it comes down to a question of scholarship, and who will sort out for the Muslim the thousands of shari'a questions that arise in his life. One eventually realizes that one has to choose between following the ijtihad of a real mujtahid, or the ijtihad of some or another "movement leader", whose qualifications may simply be a matter of reputation, something which is often made and circulated among people without a grasp of the issues. What comes to many peoples minds these days when one says "Salafis" is bearded young men arguing about din. The basic hope of these youthful reformers seems to be that argument and conflict will eventually wear down any resistance or disagreement to their positions, which will thus result in purifying Islam. Here, I think education, on all sides, could do much to improve the situation.

The reality of the case is that the mujtahid Imams, those whose task it was to deduce the Islamic shari'a from the Qur'an and hadith, were in agreement about most rulings; while those they disagreed about, they had good reason to, whether because the Arabic could be understood in more than one way, or because the particular Qur'an or hadith text admitted of qualifications given in other texts (some of them acceptable for reasons of legal methodology to one mujtahid but not another), and so forth. Because of the lack of hard information in English, the legitimacy of scholarly difference on shari'a rulings is often lost sight of among Muslims in the West. For example, the work Fiqh al-sunna by the author Sayyid Sabiq, recently translated into English, presents hadith evidences for rulings corresponding to about 95 percent of those of the Shafi'i school. Which is a welcome contribution, but by no means a "final word" about these rulings, for each of the four schools has a large literature of hadith evidences, and not just the Shafi'i school reflected by Sabiq's work. The Maliki school has the Mudawwana of Imam Malik, for example, and the Hanafi school has the Sharh ma'ani al-athar [Explanation of meanings of hadith] and Sharh mushkil al-athar [Explanation of problematic hadiths], both by the great hadith Imam Abu Jafar al-Tahawi, the latter work of which has recently been published in sixteen volumes by Mu'assasa alRisala in Beirut. Whoever has not read these and does not know what is in them is condemned to be ignorant of the hadith evidence for a great many Hanafi positions. What I am trying to say is that there is a large fictional element involved when someone comes to the Muslims and says, "No one has understood Islam properly except the Prophet (Allah bless him and give him peace) and early Muslims, and our sheikh". This is not valid, for the enduring works of first-rank Imams of hadith, jurisprudence, Qur'anic exegesis, and other shari'a disciplines impose upon Muslims the obligation to know and understand their work, in the same way that serious comprehension of any other scholarly field obliges one to have studied the works of its major scholars who have dealt with its issues and solved its questions. Without such study, one is doomed to repeat mistakes already made and rebutted in the past. Most of us have acquaintances among this Umma who hardly acknowledge another scholar on the face of the earth besides the Imam of their madhhab, the Sheikh of their Islam, or some contemporary scholar or other. And this sort of enthusiasm is understandable, even acceptable (at a human level) in a nonscholar. But only to the degree that it does not become ta'assub or bigotry, meaning that one believes one may put down Muslims who follow other qualified scholars. At that point it is haram, because it is part of the sectarianism (tafarruq) among Muslims that Islam condemns. When one gains Islamic knowledge and puts fiction aside, one sees

that superlatives about particular scholars such as "the greatest" are untenable; that each of the four schools of classical Islamic jurisprudence has had many many luminaries. To imagine that all preceding scholarship should be evaluated in terms of this or that "Great Reformer" is to ready oneself for a big letdown, because intellectually it cannot be supported. I remember once hearing a law student at the University of Chicago say: "I'm not saying that Chicago has everything. Its just that no place else has anything." Nothing justifies transposing this kind of attitude onto our scholarly resources in Islam, whether it is called "Islamic Movement", "Salafism", or something else, and the sooner we leave it behind, the better it will be for our Islamic scholarship, our sense of reality, and for our din.

hidup ahlussunnah wal jama\'ah tanggal 29/05/2003 @ 09:13:31 Ahlussunnah wal Jama'ah pasti menang Dikirim oleh Sudarmawan batara tanggal 29/05/2003 @ 09:19:36 afwan ikhwan dan akhwat ana ngak tau banyak dengan Islam ,namun ana percaya pada firman Allah dalam Alqur'an, surah Al-Baqarah 120 Bahwa orang Nasrani dan yahudi tidak pernah akan senang kepada kita sebelum kita ikut agama mereka.orang Yahudi sangat tidak mungkin untuk membantu umat muslim irak atau dunia ,mereka akan terus menteror kita umat islam,Apakah saudara-saudaraku semua lebih percaya omongan mereka dari pada firman Allah...? (QS 2: 120 ). Saudaraku sesama muslim mari rapatkan shaf kita ,sadarlah wahai saudaraku semua mari kita perjuangkan agama Allah dari rongrongan kaum kafir harbi,janganlah kita hanya berdebat,jangan kita saling mencaci sesama muslim karena itu akan membuat Amerika,Yahudi ,dan Nasrani tersenyum puas. Agama ini untuk kita laksanakan dan amalkan bukan untuk diperdebatkan.kita kembalikan semua pada Al-qur'an & Hadist. Sekali lagi bersatulah wahai saudaraku umat Islam, dari manapun kita berasal.dan renungkanlah kembali Firman Allah dalam surah 2 : 120 wassalamu laikum wr wb Dikirim oleh ahlussunah wal jama\'ah tanggal 29/05/2003 @ 09:20:22 Orang yg berpegang teguh pada Al-quran dan sunnah pasti menang. Ahlussunnah wal jama'ah pasti menang Dikirim oleh Mana NII, Partai, JT, JI, NU tanggal 29/05/2003 @ 09:24:34 Mana harokah-harokah, NII, JT, JI, HT, NU, Partai Islam , Ikhwanul Muslimin Indonesia? Bertobatlah. Terutama Hafidin!!! Dikirim oleh Untuk Sudarma Batara tanggal 29/05/2003 @ 09:31:02 Untuk Sudarmawan Batara, mengajak orang untuk kembali kepada Al-quran dan sunnah yg benar adalah wajib. Jika dibiarkan nanti banyak umat islam yg tersesat gara-gara menumpuk perbuatan
Dikirim oleh

bid'ah dan syubhat. Inilah yg diinginkan oleh orang kafir. Mereka ingin membuat keislaman kita lemah karena bid'ah dan syubhat. Pada saatnya nanti mereka akan menggiring kita kepada kekufuran. JADI AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH MENGINGATKAN SEMUA KAUM MUSLIMIN UNTUK KEMBALI KE PEMAHAMAN ULAMA SALAF TERHADAP AL-QURAN DAN SUNNAH.BELAJARLAH KE SYEIKH UTSAIMIN,SYEIKH AL-ALBANI, SYEIKH RABY, SYEIKH ALFAUZAN, SYEIKH AL GHOMIDY DAN SELURUH ULAMA SALAFY YG ASLI ATAU ULAMA AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH Dikirim oleh Abu Naufal tanggal 29/05/2003 @ 09:32:17 Assalamu'alaikum wr wb Semoga Allah memberikan petunjuk kepada kita dari kesesatan dan mengeluarkan kita dari gelapnya kebodohan, syirik, perbuatan keji, bid'ah, akhlak yang tercela, kebohongan, tipu daya dsb. Semoga Allah menyucikan kita dengan tauhid yang murni kepada Allah, keimanan yang kuat dan benar, mendidik kita dengan kejujuran, membaiat kita dengan perkataan yang benar dimanapun berada, serta mengingatkan kita dari kebohongan dan kejahatan. Rasulullah saw bersabda: "Hendaklah kalian berlaku jujur, karena kejujuran menuntun kepada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan menuntun kepada Surga, Jika seorang berlaku jujur dan berkeinginan keras untuk berlaku jujur maka disisi Allah dia akan dicatat sebagai orang yang jujur. Jauhilah kebohongan, karena kebohongan itu menuntun kepada kejahatan dan kejahatan menuntun kepada neraka. Jika seseorang berbohong dan berkeinginan keras untuk berbohong maka akan dicatat di sisi Allah sebagai pembohong." (Bukhari bab Adab 6093, Muslim bab AlBirr wa Ash-shilah 2605). Balasan dari kebohongan, seperti yang disabdakan oleh Rasullah saw: "Saya melihat dua orang yang mendatangiku seraya berkata: 'yang kamu lihat ada yang menyobek mulutnya. Dia adalah pembohong yang berbohong dengan kebohongan, lalu dibebankan kepadanya hingga menembus angkasa. Dia terus melakukan itu hingga hari kiamat'." (HR Bukhari bab Adab 6096). Betapa banyaknya pembohong-pembohong pada saat ini dibandingkan dengan para pemegang amanat dakwah salaf dan betapa lihainya mereka membuat isu-isu kebohongan hingga menembus angkasa. Mereka memalingkan manusia dari jalan Allah, membutakan mereka dari kebenaran, menolong kebatilan, kesenangan, bid'ah yang merusak akidah yang benar, lurus lagi mulia. Maka kewajiban kita adalah menasihati, seperti sabda Rasulullah saw: "Agama itu adalah nasehat - 3x; Kami bertanya, 'Bagi Siapa?' Beliau menjawab, "Bagi Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya dan bagi seluruh pemimpin umat Islam." (HR Muslim bab Iman 55, Ahmad juz 4/102-103, Abu Daud 4944).

Katakan kepadaku demi Tuhanmu, apakah orang yang melecehkan manhaj salaf, jalan Allah yang mencakup agama dan pemerintahan, sementara itu mengunggulkan kesempurnaan manhaj sesat dan rusak, yang didasarkan pada pilar-pilar bid'ah, yang berkumpul didalamnya para ahli bid'ah dari kelompok Rafidah, Khawarij, Murji'ah, Mutazilah dan masih banyak kelompok lain lagi, bahkan mereka bergabung dengan Kapitalisme dan komunisme di berbagai macam negeri, apakah orang yang melakukan tindakan seperti itu bisa disebut sebagai penasihat bagi Allah, Kitab, Rasul, dan seluruh umat Islam? Saya menulis disini, ingin menasihati orang-orang yang sadar tentang Allah, Rasul dan orang-orang yang menghargai agama Islam, agama petunjuk dan kebenaran, yang didalamnya Allah mengirim Muhammad saw sebagai Rasul-Nya. Disisi lain dia juga menghargai akalnya, dan menjaga diri, badan, kemuliaan dan harga dirinya agar tidak jatuh dalam jebakan orangorang Yahudi dan Nasrani dengan menjadikan Orang-orang alim dan rahib-rahibnya sebagai tuhan selain Allah. Orang yang sadar dan memahami agamanya, yang mengambil pelajaran dari Al-Quran, sunnah dan sejarah umat Islam, sangat berhati-hati terhadap perbuatan yang membahayakan ini, yang menyebabkan para pemuda Islam meninggalkan manhaj para salaf karena tergoda oleh manhaj bid'ah dan sesat yang telah dipoles sedemikian rupa sehingga seakan-akan menyerupai bahkan mengungguli manhaj salaf. Bahkan mereka mengangkat derajat para pencetus manhaj bid'ah ini sederajat dengan para mujtahid, sehingga buku-buku mereka yang mengandung kesesatan itu dikaji dan didoktrinkan kepada pemuda-pemuda Islam. Orang yang berakal dan mau mengambil pelajaran akan merasa takut jika sabda Rasulullah tentang Umat ini akan mengikuti Yahudi dan Nasrani sejengkal demi sejengkal tereaslisasikan. Rasulullah saw bersabda kepada pedagang yang berbohong, akibat dagangan kena hujan, "Siapa yang berbohong maka dia bukan termasuk golonganku." (Muslim 102, Ahmad 2/242, Abu Daud 3452). Ini tentang orang yang membohongi umat Islam dalam urusan dunia mereka, lalu bagaimana halnya dengan orang yang membohongi manusia dalam urusan agama mereka ? Ibnu Taimiyah berkata: "kebohongan dalam beragama seperti bid'ah, mencela jumhur sahabat, atau mencela imam kaum muslimin dan pembesar-pembesar mereka, mendustakan takdir Allah, menampakan atrasi sihir dan masih banyak contoh lainnya. Siapa yang tampak pada dirinya sifat-sifat kemungkaran ini, maka wajib dicegah dan dihukum jika dia tidak bertaubat." (Al-Habasah fi Al Islam, bab Ath-Thab'ah As-Salafiyah hal 26). Mungkin anda melihat celaan dari seorang yang mengaku hafidz

dalam dien terhadap ulama yang diakui keilmuannya oleh ulama semasanya, padahal boleh jadi ketika Syekh Rabi membongkar subhat Sayid Qutub, JT dll, orang yang mengaku hafidz ini baru belajar huruf hijaiyah. Jika anda bertanya, mengapa hal ini bisa terjadi kepada orang sperti hafidzin ? Saya jawab, orang-orang yang berbuat seperti dia ini sangat banyak, seperti Jahm bin Shafwan, Wasil bin Atha, Kelompok Rafidhah dan pemimpinya, Murji'ah dan para pembesarnya, bahkan Asy'ariyah dan pemimpinya, juga melakukan hal sama, sejak awal terjadinya bid'ah hingga sekarang. Bacalah buku tentang Jarh wa Ta'dil, Al-'Aqaid Ash-Shahihah dan lihatlah apa yang mereka katakan tentang ahli bid'ah, pemimpinpemimpin, penyeru dan kelompok mereka. Bacalah buku Al-Maqalat dan Al-Milal wa Nihal, semua itu menggambarkan bahwa mereka tidak tinggal diam tatkala mereka melihat sesuatu yang batil. Para ulama telah menyebutkan beberapa pemimpin kesesatan seperti: 1. Ghailan bin Abi Ghailan, yang menyeru pada aliran qadariyah, yang kemudian dibunuh oleh Hisyam bin Abdul Malik, lalu Ra'ja bin Hayuh menulis surat kepada Hisyam: "Telah sampai kabar bahwa engkau Amirul mukminin telah membunuh Ghailan dan shalih. Aku bersumpah kepadamu wahai Amirul mukminin, bahwa membunuh mereka berdua lebih baik dari pada membunuh dua ribu orang Romawi. " (Al-Uqaili, Adh-Dhuaha III/437) 2. Al-jad bin dirham, pembuat bid'ah dan kesesatan. Dia mengira bahwa Allah tidak berbicara secara langsung dengan Musa, maka dia dibunuh di Irak, karena pendapatnya itu, dan kisahnya sangat terkenal. Para Ulama juga menyebutkan kelompok-kelompok sesat dan pemimpin-pemimpinya, seprti murjiah, khawarij, Rafidah dsb. Bahkan mereka juga menyebut tentang orang yang terjerumus dalam bid'ah. Yang menjadi pendorong mereka untuk memberi penjelasan yang panjang lebar , adalah karena agama itu nasehat. Supaya kalian ketahui, berapa banyak buku telah ditulis oleh Ibnu Taimiyah, sebagai kritik atas pemahaman Asy'ariyah, seperti kitab Al-Washitiyah, Al-Hamawiyah, At-Tadmiriyah dsb. Ibnu Taimiyah juga tidak tinggal dian untuk meluruskan aliran Rafidhah, Khawarij dll, apakah saudara hafidzin akan mengatakan Ibnu Taimiyah lisannya tajam, penebar fitnah, penghalang jalan persatuan islam, sebgaimana yang kau katakan pada Syekh Rabi ? Apakah mendiamkan maslah ini termasuk nasihat, amanah, akhlak yang mulia? Ataukah termasuk kebohongan dan khianat ? Mungkin bisa dimaafkan bagi orang yang tidka tahu maslah ini karena berbagai macam sebab yang dimaafkan oleh Allah, adapau

bagi yang mengetahui maslah ini wajib semampunya, guna membebaskan diri dari kebohongan terbesar dalam agama, yaitu kebohongan terhadap Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya dan seluruh umat Islam. Saya katakan kpd orang-orang yang terpedaya, gunakanlah akal kalian dengan sunguh-sunguh, ikhlas dan jujur. Pertimbangkanlah apa yang disampaikan oleh para penasehat kpd kalian, karena cinta dan belas kasihan kepadamu, agar kalian memegang teguh kitabulah dan sunnah Rasulullah dan manhaj salafusshalih. semua itu tergantung kepada kalian, jika kalian merasa bahwa nasihatnasihat itu sejalan dengan kitabullah, sunnah dan manhaj salaf, maka terimalah, bukan karena seseorang, tetapi karena kebenaran. Jika kalian mendapatinya salah, maka campakkanlah di balik dinding, siapapun yang mengatakannya. Bertakwalah kepada Allah, karena jika kalian bodoh, dan buta tidak akan membahayakan siapa-siapa kecuali kalian sendiri. Kami hanya bisa memberikan nasihat: bacalah kitabullah, sunnah nabi-Nya, jejak para salafushalih, dan imam-imamnya dlam mencela fanatisme, hawanafsu, bid'ah dsb, semoga hal ini dapat membantu kalian keluar dari apa yang dipromosikan oleh para pembohong. Wassalamualaikum wr wb. BERSATU DALAM JAMA\'AH tanggal 29/05/2003 @ 09:34:50 BERSATU YA DALAM KESATUAN AQIDAH, SYARIAT DAN MANHAJ YAITU AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH(SALAFY) Dikirim oleh SALAFY YES tanggal 29/05/2003 @ 09:37:09 SALAFY YES Dikirim oleh SETUJU DGN ABU NAUFAL tanggal 29/05/2003 @ 09:44:12 SETUJU DGN ABU NAUFAL SETUJU DGN ABU NAUFAL Dikirim oleh JGN DIBLOKIR DONK!? tanggal 29/05/2003 @ 09:45:23 KALAU ORANG YG SIMPATI PADA SALAFY MAU NULIS DI SINI, JANGAN DIBLOKIR DONK!!! Dikirim oleh MAJU TERUS SALAFY tanggal 29/05/2003 @ 09:50:40 MAJU TERUS SALAFY Dikirim oleh Abu Naufal benar tanggal 29/05/2003 @ 09:51:40 Ana setuju Abu Naufal. Maju terus Salafy(Ahlussunnah wal jama'ah) Dikirim oleh Mana ahlul bid\'ah yg lain? tanggal 29/05/2003 @ 09:54:52 Mana ahlul bid'ah yg lain? Dikirim oleh Abu Naufal teruslah nulis tanggal 29/05/2003 @ 10:02:55 Saya berharap Abu Naufal terus menulis dengan dalil yg jelas dan shahih agar mereka semua bisa melihat kebenaran Dikirim oleh Ayo Salafy, menang tanggal 29/05/2003 @ 10:03:45 Ayo Salafy menanglah. Habisi semua kebid'ahan dan syubhatsyubhat Dikirim oleh Sudarmawan batara tanggal 29/05/2003 @ 10:27:31 Saudaraku mengapa kalian saling mencaci dan memaki saudaramu. sendiri jika saya memang ahli bid'ah apakah salah jika saya diajak kejalan yang benar...? mengapa kita tidak melaksanakan amar
Dikirim oleh

ma'ruf nahi munkar.. jika Salafy memang benar apakah salah jika mengajak sesama muslim untuk mengoreksi iman dan keyakinan kita kok malah mencaci ..mengumpat dan mendukung salafy yeess.. segala seperti kampanye aja .tapi ajaklah secara baik baik Ana yakin pasti bisa Dakwah itu harus di sampaikan secara lemah lembut bukan dengan penuh emosional.jangan mengkafirkan saudara sendiri yang kafir itu adalah orang yahudi dan nasrani bukan islam jangan biarkan musuh musuh islam menghantam kita hanya karena kelalaian kita sendiri .maka dari itu bersatulah wahai umat islam dunia... Dikirim oleh Sudarmawan batara tanggal 29/05/2003 @ 10:30:44 Apakah kalian tidak malu berdebat di muka umum,lihat saya musuh musuh islam pasti tertawa....... dari saya yang masih awam ilmu agama Dikirim oleh Sudarmawan batara tanggal 29/05/2003 @ 10:33:00 Musuh musuh kita mentertawakan kita sadarlah wahai saudaraku semua Dikirim oleh Didin tanggal 29/05/2003 @ 11:17:40 Bismillahirrahmanirrahim Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Segala puji hanya milik Allah Rabb alam semesta. Shalawat dan salam kepada Rasulullah, keluarga dan para shahabat. Sampai saat ini saya tetap tidak mendapat tanggapan dan klarifikasi yang subtansial. Hatta tulisan Abu Naufal. Saya insya Allah bukan asal menulis. Sesungguhnya saya tidak suka membicarakan tanaqudhat dan inhirafat firqah mudakhalah (dinisbahkan kepada Rabi) ini. Karena bagi saya sudah jelas seperti terangnya matahari. Firqah ini adalah bidah dan hasil muamarah (konspirasi) yahudi dengan zionisme dan fremasonrynya. Saya tidak akan diam sampai kebenaran tampak kepermukaan. Tunggulah ketika nanti saya pulang ketanah air, saya akan bawa buku-buku yang menarik yang di tulis oleh para ulama salafi sendiri, baik di Kerajaan Saudi maupun di Kuwait. Dan bahwa saya sangat tahu bahwa firqah mudakhalah ini sudah di bidahkan dan sesatkan oleh para ulama salafi. Firqah ini adalah fitnah teresar abad ini. Betapa Syaikh Bin Baz, Syaikh Abdullah Binh Jibrin, Syaikh Abdullah Al-Quud, Syaikh Bakar Bin Adullah Abu Zaid, Syaikh Abdurrazaq Al-Maijiy dan masih banyak lagi sudah memperingatkan akan bahaya firqah mudakhalah ini yang memakai baju salafi padahal adalah hasil muamarah yahudi. Sekalai lagi saya tegaskan bahwa firqah mudakhalah ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan para masyayikh yang terkenal dalam fatwa dan dakwah di Saudi. Bahkan para masyayikh sudah mentahdizr bahaya firqah munharifah (menyimpang) ini. Dan anehnya Abu Naufal masih saja melakukan tadhlil dan kezhaliman dengan menimpakah suatu yang tidak ada dalam harakah-harakah itu. Seperti yang dikatakannya, mengusung pikiran-pikiran khawarij, muktazilah, rafidhah dan firqah haddamah lainnya. Persepsi ini semua persis yang di tulis oleh Rabi Bin Hadi Hadahullah. Harusnya

antum bertaqwa pada Allah ketika antum menimpakan fitnah kekufuran dan kesyirikan kepada harakah-harakah itu. Harusnya antum tatsabbut sebelum antum mengambil natijah, apalagi antum hanya taklid saja kepada buku-buku dari firqah mudakhalah ini. Ingat, 'Apabila seseorang berkata kepada saudaranya ya kafir, maka sungguh ucapan itu akan kembali pada salah satu dari keduanya'. (HR. Muttafaqun Alaih). Pada riwayat lain dikatakan, 'apabila ucapan itu benar (maka tidak berbahaya), dan apabila tidak maka ucapan itu kembali kepada dirinya'. Dan pada riwayat lain dengan memakai lafazh, 'wahai musuh Allah'. Ingatlah, orang yang suka mengatakan semuanya itu sebagaimana dilakukan oleh firqah mudakhalah akan mendapatkan waid (ancaman) dari Allah, 'bahwa Allah akan membatalkan semua amal mereka' (HR. Bukhari). Saya tidak heran bahwa sesungguhnya firqah mudakhalah ini bersikap khawarij terhadap para duat dan ulama, bersikap murjiah kepada para hukkam (penguasa) dan ruasa (pemimpin pemerintahan), bersikap jabariyyah kepada kaum yahudi dan nashrani. Tapi tunggulah bahwa kebenaran akan terungkap, dan bahwa sesuatu yang busuk akan hancur. Antum tidak perlu berbicara banyak tentang firqah-firqah klasik itu. Dan tidak perlu membawa-bawa nama Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah. Beliau terlalu agung dan mulya untuk dikutip fatwafatwanya oleh firqah mudakhalah demi hawa nafsunya. Sekali lagi bertaubatlah dari melakukan tadhlil (penyesatan) kepada para syabab dan tahrif (memutarbalikkan) nushus baik secara lafazh maupun makna. Sebab yang biasa melakukan itu hanyalah ahlul bidah. Jika tulisan saya dipahami sebagai permusuhan kepada salafus shalih maka mudah-mudahan Allah memperbaiki akal pikiran kalian. Karena saya tidak pernah sama sekali berpendirian demikian, naudzu billah min dzalik. Firqah mudakhalah ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan para salafus shalih, para ulama sunnah dan para masyayikh di Saudi yang terkenal dengan fatwa dan dakwah. Maka menjadi kewajiban yang memahami dan mengerti untuk mengingatkan dan memberikan keterangan kepada umat akan bahaya firqah mudakhalah ini sebagai fitnah agama terbesar abad ini. Dan antum perlu paham bahwa, 'luhuumul ulamaa masmuumah'. Sudah berapa banyak antum mengkafirkan duat dan ulama secara dhimni (implisit), membidahkan banyak orang secara sharih dan menimpakan kezhaliman kepada banyak jamaah muslimah secara jahil. Ingatlah akan bahaya ini, perhatikan sunnah Allah yang berlaku terhadap para pengusung fitnah kaya firqah mudakhalah ini. Saya berharap bersikaplah sebagai rijal. Jika berbicara masalah ilmiyyah maka pakailah ada-adabnya. Dan tanggapilah semua tulisan saya secara tepat, jangan melenceng kesana-kemari dan menulis yang tidak ada hubungannya dengan isi opini. Apalagi memberikan banyak contoh pemimpin firqah bidah klasik yang tidak jauh beda dengan firqah mudakhalah. Saya sangat paham dengan metoda firqah mudakhalah bahwa apabila menulis sesuatu banyak yang masih bersifat auham dinyatakan sebagai tsabit dan qath'i, kemudian sebagai penguat dikutipkan ucapan imam tertentu untuk

memberikan kesan itulah yang benar dan bahwa yang menyalahi berada dalam penyimpangan. Bertaqwalah kepada Allah untuk tidak terus-menerus melakukan khiyanah ilmiyyah, lebih baik antum kembali kepada jalan yang benar dengan meninggalkan firqah mudakhalah daripada terus-menerus tenggelam dalam kesesatan firqah mudakhalah. Jangan dipahami ucapan ini sebagai permusuhan kepada salafus shalih radhiyallahu anhum. Jika terjadi maka mudahmudahan Allah memperbaiki akal fikiran antum. Saya menyakini bahwa firqah mudakhalah ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan manhaj salafus shalih. Kita akan lihat nanti. Dihari Allah membuktikan hal itu. Demikian. Mudah-mudahan Allah menyelamatkan umat Islam dari firqah pengusung fitnah ini. Dan mudah-mudahan Allah selalu menyatukan hati umat Islam untuk kemudian beramal mengakhiri jahiliyyah abad sekarang dan mengemban amanah khilafah yang sekarang sedang hilang. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh harnum tanggal 29/05/2003 @ 13:53:04 Ittaqillaaha haitsu ma kunta. Dikirim oleh musuh tertawa juga tanggal 29/05/2003 @ 18:18:48 wahai SUDARMAWAN BATARA Musuh-musuh kita tertawa juga jika tidak ada muslim yg mengajak muslimlainnya untuk meninggalkan bid'ah dan syubhat.Perdebatan ini terjadi ,terjadilah tapi musuh Islam sudah tertawa dari dulu karena banyak muslim, maksiat, melakukan bid'ah dan syubhat. Dikirim oleh Saya setuju tanggal 29/05/2003 @ 18:19:17 Saya setuju saudara diatas Dikirim oleh Untuk Sudarmawan tanggal 29/05/2003 @ 18:21:00 Wahai SUDARMAWAN BATARA Ana melihat orang keras kepala yg melakukan bid'ah dan mengajak muslim lainnya untuk tetrjun juga dalam kebid'ahan maka perdebatan tidak mungkin terelakkan. Tapi perdebatan harus dilandasi dalil-dalil yg shahih berdasar pemahaman Ulama Salaf Dikirim oleh Jangan tertawa tanggal 29/05/2003 @ 18:23:46 Kita jangan tertawa karena melihat banyak muslim melakukan bid'ah dan kaerna orang kafir tertawa melihat kelakuan kita di sini dan dimana-mana Dikirim oleh AYO SALAFY tanggal 29/05/2003 @ 18:25:30 AYO SALAFY MAJU TERUS Dikirim oleh wahai DIDIN tanggal 29/05/2003 @ 19:05:44 WAHAI DIDIN ORANG-ORANG YG SUDAH DIPERINGATKAN DENGAN DALIL YG JELAS KEBENARANNYA TAPI TIDAK MAU DAN MALAH MENGAJAK ORANG LAIN UNTUK MELAKUKAN BID'AH JUGA MAKA HARUS DIJULUKI AHLUL BID'AH, BAHKAN ORANG ITU BISA TETRJERUMUS DALAM KEKUFURAN. TUGAS ULAMALAH (SALAFY) YG MEMILIKI ILMU YG JELAS BENAR KARENA BISA DIBUKTIKAN DENGAN SANAD DAN MATAN BERASAL DARI PEMAHAMAN ULAMA SALAF SEPERTI PARA SAHABAT, UNTUK MENGINGATKAN KUM MUSLIMIN DI SELURUH DUNIA.
Dikirim oleh

JADI TINDAKAN PERINGATAN MELALUI INTERNET INIPUN ADALAH BENAR. Dikirim oleh MEWASPADAI DIDIN tanggal 29/05/2003 @ 19:08:58 MEWASPADAI DIDIN MEWASPADAI DIDIN Dikirim oleh bahaya didin tanggal 29/05/2003 @ 19:31:41 BAHAYA DIDIN.WASPADAILAH BAHAYA DIDIN DGN FITNAHNYA TERHADAP SALAFY AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH Dikirim oleh qismaini tanggal 29/05/2003 @ 20:28:39 Assalamulaikum Saudaraku umat muslim, Ingatlah bahwa segala apa yang kita kerjakan baik perbuatan maupun lisan nanti akan dihisab oleh Allah. Hati-hati saja menggunakan tiap detik yang kita lewati. Astagfirullahaladzim Wassalamulaikum dukung didin

Dikirim oleh

tanggal 29/05/2003 @ 20:49:54

katanye anak2 salapi suka berargumen dgn dalil dikit2 selalu bilang dalilnya mana dll..tapi tulisannya si didin ditanggapin kayak org2 bego semua yg kagak tau ape2.. tapi jujur aje ye..aye baru kali ini baca tulisan yg nyerang gerakan salapi..biasanye pan ..salapi yg dimane2 nyerang orang..semua ahlul bid'ah, neraka, sesat, kufur..dll ngaku2 salapi, aqidah salapi akhlaq jahili.. di majalah2 salapi di buku2 di ceramah2 ust salapi selalu dibilang..dakwah salapi adl dakwah yg mempersatukan bukan dakwah spt kaum hizbiyin yg memecah belah umat dst..tapi realitanye..justru dakwah yg ngaku2 salapi tsb yg banyak ribut ama org..bahkan sesama yg ngaku salapi yg rujukan dan kitabnya samapun saling berantem..saling klaim paling salap..(salep kali ye)..aina salafy?? jd pusing aye ... Antonius tanggal 29/05/2003 @ 22:00:52 Assalamu'alaikum memang kita masih harus banyak belajar dan mengkaji "al-Kitab". Agar kita tidak mudah mengatakan ini sesat dan ini masuk neraka. Karena yang berhak menentukan hal-hal tersebut hanyalah Allah. Jazakumullah Khoiron Dikirim oleh u/yg dukung didin tanggal 29/05/2003 @ 22:12:13 u/siapapun yg dukung didin. dia sesat jangan dikira gue salafy. gue muslim Dikirim oleh kasian deh si dukung didin tanggal 29/05/2003 @ 22:28:01 Kasian sekali anda yg dukung didin. Kalau mau dalil yg tafsirannya benar sesuai pemahaman Ulama Salaf(sahabat, tabi'in, Tabiuttabi'in dan pengikut atsar mereka). Belajarlah ke Arab Saudi pada Syeikh Raby, Syeikh Al-Albani, Syeikh Utsaimin, baca buku-bukunya Ibnu Taimiyah, Ibnu Qayyim, Imam Ahmad, Tafsir Ibnu Katsir tentu saja
Dikirim oleh

yg ada di Indonesia jika Anda tidak mampu ke Arab. Bisa juga belajar kepada murid Ulama Salafy yg ada di Indonesia. Pergilah ke Salafy Indonesia. Beli buku-buku terbitan Ulama Salafy. Ingat selalu disertai sikap kritis untuk membuktikan keshahihan sanad dan matan agar Anda tidak dibodoh-bodohi oleh orang-orang yg ngaku Salafy padahal palsu, hanya u/menjelekkan nama Salafy Dikirim oleh iman tanggal 29/05/2003 @ 22:43:13 haaaaaaaa.......haaaa........ salafie sifatnya kekanak-kanakan, emosional dalam menanggapi asmen........asal menang....... ha......... Dikirim oleh dukung didin tanggal 29/05/2003 @ 22:49:52 wah elo kagak nyambung ama ape yg gw posting..anak2 salapi selalu begitu kalo dah kagak bisa ngasih jawaban..suruh belajar ke saudi lah baca buku salapi lah dll.. nyuruh org belajar ke org salapi di indonesia..tapi semua yg ngaku salapi saling berantem..saling klaim..saling hujat..saling men 'sururi' in sukur kagak saling mengkapirkan.. justru gw yg kasian ama elo tong..cmn bisa taklid kagak pake mikir..yg penting ape kata ulama yg elo anggap salapi di saudi sono..udah pasti paling bener.. ape kate ust salapi yg ada di indo udah yg paling bener...sampe2 damai ama yahudi juga bener..wah gile bener.. Dikirim oleh dukung antonius..iblius tanggal 29/05/2003 @ 23:32:53 suasana semakin panas, cela mencela, tuding menuding, gimana mau maju?????????????????? bener - bener kata antonius..mending belajar AL KITAB aja deh... yang tiap tahun ada edisi revisinya Dikirim oleh fitra tanggal 30/05/2003 @ 02:12:01 Assalamualaikum wr wb Innalillahi wa inna ilaihi raji'uun..... Umat Islam sekarang lebih senang menghabiskan waktu untuk mencaci saudaranya yg sesama muslim dan melupakan saudarasaudara lainnya yg saat ini sedang kesulitan dlm berbagai aspek kehidupan dan menjadi 'santapan empuk' bagi para misionaris dan pemurtad. Penting mana?!!!!..... Perdebatan di atas tidak menghasilkan sesuatu yg konkrit selain tumbuhnya kebencian diantara sesama kaum muslim sendiri....Naudzubillahi min dzalik. Padahal saat kita sibuk mendebat saudara sendiri, orang lain sibuk membikin rencana bagaimana menghancurkan Islam! Sekarang coba lihat ke sekitar antum, banyak orang yg terancam aqidahnya krn mereka jarang diperhatikan oleh saudaranya sendiri. Sekali lagi, penting mana? memenangkan argumentasi dgn seorang muslim yg syahadatnya sudah kuat (walaupun beda aliran), atau menyelamatkan seorang muslim yg syahadatnya pun terancam hilang? Wake up man!!!.......Ummat menanti karya kita dan kita sibuk membunuhi saudara kita sendiri...

Afwan, saya hanya orang awam yg sedih melihat bangsa yg mayoritas muslim ini menjadi bahan santapan dan tertawaan ummat lain. Sekali lagi afwan..... Fitra hamba Allah tanggal 30/05/2003 @ 02:40:03 iya nih..koq pd ribut ...diskusi yg baek2 aja Dikirim oleh fatima tanggal 30/05/2003 @ 02:51:23 :) sudahlah, peringatan itu memang hanya dapat sampai pada telinga yang mau mendengar. Bukan orang yang mencaci maki karena merasa tersudut, bukan orang yang menghujat karena tak mau disalahkan. Hati itu milik Allah, Ia lah yang berhak menentukan siapa yang diberiNya petunjuk dan siapa yang disesatkanNya. Dikirim oleh Didin tanggal 30/05/2003 @ 02:53:36 Assalamu'alaikum
Dikirim oleh

Tantangan umat muslim demikian komplek. Dari internal mapun eksternal. Dari dalam ditimbulkan kelompok-kelompok penghancur agar umat ini sibuk dengan dirinya, tidak bisa membangun. Dan dari luar umat disibukkan dengan serangan fisik, moral, psikologis dll. Karenanya dalam menyelesaikan masalah umat harus dengan terpadu. Tidak bisa harus melakukan pertahanan saja dari serangan luar sementara dalamnya keropos. Harus ada tawazun dalam memperbaiki dan membangun umat. Jangan paranoid dengan wacana ini. Biasa saja. Yakinlah bahwa semua yang bathil baik dari dalam maupun luar akan hancur. Itu sudah janji Allah. Untuk sampai kepada kemenagan harus ada tamhish dalam barisan uamat, sehingga menjadi nyata siapa yang mukmin dan siapa yang kafir dan munafik. Tetap beramal dan berdakwah para ikhwah. Serahkan semuanya kepada Allah. Dan kita harus optimis bahwa masa depan ini milik Islam. Dikirim oleh Ngaji sama Nyak aje .... tanggal 30/05/2003 @ 04:41:45 Ngapaiiiiiiin bingung ........... Sholat aja masih emprat-emprit, nagaji aja masih 'a 'i 'u, malah mikirin yang bid'ah-bid'ah segala. Biarain aja bid'ah, yang pentingkan kite-kite nyaho' mane nyang bener dan mane nyang sale ........ Nyang bener di ambil, nyang sale dibuang, itu baru namenye Islam nyang bener....... ape iye ...... ? Saking banyak nye bid'ah, ade nyang bilang, mau ngaji aje suseh, lah ....... kalo takut bid'ah ..... ngaji aje same nyak sendiri di rume. Bid'ah juge kali yeeeeeee ......... ? Inilah akibat terlalu banyak berdalil, jadinya lal-lil-lul ....... kebanyakan jadi nggak nyampe'. Bid'ah juga ngomong gini kali ye ....... gara-gara si 'Puseeng ..... puseeeng .....' !

Dikirim oleh

zad

tanggal 30/05/2003 @ 05:10:16

Ane setuju, jangan alergi dengan diskusi kaya gini. Ini belum ada apa-apanya bung... Dan lagi, ini jadi lebih "adil" karena salafy gak bisa tunjuk hidung kita seperi biasanya, lalu panggil ustad yang lebih senior untuk "menghajar" kalau gak bisa menghajar sendiri. Lanjooot.....
Dikirim oleh

Ummu Al-Bantani Ya, akhi didin

tanggal 30/05/2003 @ 07:17:26

Pada judul antum menulis, mewaspadai gerakan salafi, padahal isinya hanya mencela Syekh Rabi beserta hizb-nya (katanya ?). Ketika terdesak, berkata bukan Salafy-nya Ibnu Taimiyah, Syekh bin Baz, Syekh Al-Albani. Memang Salafy ada berapa sich? Jika memang antum menganggap Syekh Rabi beserta muridnya membuat hizb baru, kenapa judul memutlakan Salafy secara keseluruhan. Sehingga hal ini membawa fitnah baru bagi orang yang belum kenal manhaj salaf ini, sebagaimana tulisan Abu Naufal. Lihatlah, antum tidak memberi komentar kepada orang-orang yang menganggap Ahlu Sunnah adalah Asy'ariyah, apakah antum lupa dengan tulisan-tulisan Ibnu Taimiyah, yang jika pertanyaan abu Naufal ditujukan kepada semacam saudara Syaepullah, pasti akan menjawab: Ibnu Taimiyah adalah orang sesat. Lihatlah berapa banyak buku yang menyerang Ibnu Taimiyah, sehingga dikatakan sebagai golongan Dhahiri, atau fitnah dan celaan yang lebih pedas dari pada itu. Bagaimana antum menyikapi yang demikian, apakah antum akan berdiam diri, seolah olah tidak tahu atau memang tidak tahu. Ketahuilah memberikan gelar-gelar buruk kepada ulama Ahlu Sunnah telah ada sejak dulu. Mereka dituduh hanya mengerti masalah haid dan nifas tidak mengerti fiqh waqi. Ingatlah, sebaik apapun kita, setakwa apapun kita, pasti tetap akan ada orang yang membenci, sebagaimana banyaknya orang yang membenci Rasulullah saw sejak beliau mendakwahkan al-haq hingga hari ini. Yang perlu diketahui, siapakah yang membenci kita, jika yang membenci kita adalah golongan iblis dan pengikutnya, maka berbahagialah kita, walau mereka adalah mayoritas di negeri ini. Ingatlah kejayaan kaum muslimin, hanya akan bangkit jika kita kembali kepada agama kita, dan kehinaan yang dialami kaum muslimin sekarang adalah akibat kita meninggalkan agama kita, meninggalkan amar ma'ruf dan nahi munkar, sebagaimana sabda Rasulullah saw:

"Apabila kalian sudah jual beli secara innah, mengambil ekor sapi, merasa puas dengan pertanian kalian, lantas kalian meninggalkan jihad, maka Allah akan menimpakan kehinaan kepada kalian. Dia sekali-kali tidak akan mencabut kehinaan itu, kecuali kalian kembali kepada agama kalian. " (As-Shahihah no. 11). Maka ana peringatkan kepada seluruh kaum muslimin, bahwa kehinaan yang didapat oleh kita itu, adalah akibat kita tidak mau kembali kepada ajaran Islam yang lurus, yang telah dicontohkan oleh generasi terbaik umat ini. Janganlah kalian menambah-nambah agama ini karena telah sempurna. Sebagaimana perkataan Imam Malik: "Apa yang pada jaman Rasul bukan agama, maka pada hari inipun bukan merupakan agama." Tetapi peringatan ini hanya berguna bagi orang yang mau berfikir. ahmed tanggal 30/05/2003 @ 07:26:10 Assalamualaikum, wr.wb. Sebentar !!!!!, Iklan dulu nape. ...................................... ..................................... ..................................... Salafi memang tiada duanya,

Dikirim oleh

maaf neh baru nimbrung, gak ape-ape yaa......................... salafi itu (ane gak tau banyak sih, ya nanti ana belajar), maksudnya begini, jadi ............. oh ya jadi lupa. nah ketemu deh , begini ane lihat kok begini ya...... et deh gue eh ane bingung mau bilang apaan ya sama salafi...... soalnya ???? ya... gak tau? tapi yang ane tau emang suka ngajelek-jelekken jamaah lain, kafir cenah (maaf sunda), ahlu bid'ah.. jeung sajabana. afwan ana teh ngomong jlebak-jlelebuk kie, bukan nape-nape, orang awam seperti ane......apa ya, yang jelas. BUAT AKH/UKH Salafiyyiin (??) teruslah berjuang untuk tegaknya Islam Bukan menebar fitnah (sudah banyak dipaparka sblnya) oke ??. jangan marah dong, kita kan saudara, OCE, Buat nyang lain Silahkan aja tawashow bil haq biar gak ada kezaliman menimpa saudara seiman. afwan ya ana ini bodoh tolongh kasih tau, ane mau ngaji, kasih alamatnya ama ane atau kirim email ke ridwanhakiem@yahoo.com. wass Dikirim oleh Suka-suka gua tanggal 30/05/2003 @ 10:07:43 Hafidin = Hasut, Fitnah dinullah PKS = Partai Keranjang Sampah JT = Jaringan Thagut HT = Himpunan Thagut JIL = Jaringan Iblis Laknatullah NII = Neo Ingkar Islam NU = Ngakunya Ulama IM = Iblis dan Monyet SALAF = Sangat Lihai Adili Firqah Persis = Persatuan Islam - Ini yang dicari Dikirim oleh ana yang takut akan azab ALLAH tanggal 30/05/2003 @ 11:41:02 Assalamu'alaikum wr wb

Mari kita semua beristighfar mohon ampun pada ALLAH,jangan saling menghujat sesama saudara,hindarilah perdebatan yang dapat mematikan hati kita.

Anda mungkin juga menyukai