Diameter lubang Stiffnes ratio Primer < 10 % 1 batang dodol No. delay = = = = = = = = 0,8 2,5 100 (4 row) 5 inch 3 2% 400 gr 0, 1, 2, 3, 4
SGe SGr
0,8 2,5
= 15,75 (0,6839) = 10,8 ft = 3,6 m Spacing (S) = ( 1,1 1,8) B = 1,4 x 3,6 = 5 m Stemming (T) = ( 0,7 1 ) B = 0,9 x 3,6 = 3,24 m Sub drilling (J) = ( 0,2 0,4 ) B = 0,3 x 3,6 = 1 m Stiffnes ratio = =
L B L = 3 B
Tinggi jenjang (H) = L + J = 10,8 + 1 = 11,8 m PC = H - T = 11,8 3,24 = 8,56 m 5 inch Luas lingkaran = R2
0,127 = 2
2
= 127 mm = 0,127 m
= 3,14 x 0,00403 = 0,0126 m2 Volume = 0,0126 m2 = 0,8 gr/cc = 0,8 ton/m3 w = 0,0126 x 0,8 = 0,0101 ton = 10,1 kg/m Isian bahan peledak = PC x Loading density = 8,56 m x 10,1 kg/m = 86,46 kg = 86,46 x 100 lubang = 8646 kg (ANFO) Primer Jumlah dodol = 2 % x 8646 = 173 kg = 173 kg =
173000 gr 400 gr
= 432,5
= 433 batang Total handak = 8646 kg + 173 kg
= 594,375 ltr Volume batuan yang terbongkar V = ( B x R) ( 50 x S ) L = ( 3,6 x 4 ) ( 25 x 5 ) 10,8 = 14,4 x 125 x 10,8 = 19440 m3 Berat batuan yang terbongkar Density Berat =
Berat Volume
Powder factor
= =
= 0,181 kg/ton
Blasting Machine Peralatan : - Blasting Machine - Crimper - Tongkat - BOM Perlengkapan : ANFO 8819 kg Dodol 433 batang Connector delay 3 buah Detonator listrik
Perlengkapan : ANFO 8819 kg Dodol 433 batang Detonator lisrik Connecting wire (dipakai bila jarak antara lubang tidak sampai) Lead wire = = = = 1,5 A 1,8 ohm 4 ohm 10 ohm
= 4 . 1,5 A = 6 A =
I I I I + + + R1 R 2 R3 R 4
R row 1
R row II
= 45 ohm
= =
I I I I + + + 45 45 45 45
45 4
= 11,25 ohm R total = R detonator + R connecting wire + R lead wire = 11,25 + 4 + 10 = 25,25 ohm
3. Non elektrik detonator (Nonel) Free Face O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O Control line Shoot Gun Peralatan : Shoot Gun Tongkat Snap line LIL (lead in line)
Stemming
ANFO Primer
Peralatan -
Perlengkapan : - ANFO 8819 kg - Dodol 433 batang - Bin - Sumbu api - Detonator biasa 100 buah Prosedur Peledakan 1. Bahan peledak diambil dari gudang sesuai dengan prosedur, AN sebanyak 8170,5 kg dan FO sebanyak 475,5 kg. Kemudian dimixing dengan MMU (Mobile Mixing Unit) sesuai dengan perhitungan, ambil detonator dan dinamit sesuai dengan perhitungan. 2. Bahan peledak yang telah diambil dari gudang bahan peledak kemudian diangkut ke lokasi peledakan dengan memisahkan bahan peledak peka primer, peka detonator, serta bahan ramuan dalam kendaraan. 3. Pembuatan primer dilakukan didekat masing-masing lubang dan sebelumnya diperiksa terlebih dahulu keadaanya. 4. Sebelum memasukkan bahan peledak, lubang harus diperiksa terlebih dahulu dengan menggunakan tongkat kayu yang panjang. Setelah diperiksa primer yang telah selesai dibuat dimasukkan kedalam lubang dengan kedalaman kemudian diisi dengan ANFO sebanyak 86,46 kg tiap lubang pasir halus, atau tanah liat 3,24 m. 5. Kemudian leg wire dirangkai dan untuk detonator listrik digunakan rangkaian seri-pararel. 11,8 m (jangan
memadatkannya agar berat jenis ANFO tidak bertambah), dan stemming dari
6. Untuk detonator listrik arus dan voltagenya harus diperiksa dengan menggunakan BOM (Blasting Ohm Meter) kemudian leg wire dihubungkan dengan blasting machine. Dan untuk nonel digunakan shoot gun. 7. Setelah semua rangkaian selesai dikerjakan maka diberi Aba-aba pertama, abaaba bisa berupa sirene, pluit, atau megaphone Artinya : - Sebelum dilakukan peledakan maka semua jalan lalu lintas masuk ke tambang harus diblokir dan orang-orang disekitar daerah pengaruh gas dan lemparan batu peledaskan harus diberi aba-aba peringatan agar berlindung atau menyingkir. Demikian juga halnya dengan jalan utama harus ditutup atau diblokir dan peralatan sebelumnya harus sudah diamankan - Pada saat itu ujung kabel utama masih tetap terkait satu sama lain dan belum disambung ke exploder. 8. Aba-aba kedua Mandor atau pengawas atau pengawas peledakan sedang melakukan pemeriksaan terakhir. Kondensator di dalam exploder sedang diisi dengan arus kabel listrik dari baterainya. Kabel utama telah disambung dengan exploder. 9. Aba-aba ketiga Setelah mandor dan pengawas peledakan memastikan keadaan aman maka Peledakan dapat dilakukan, dan exploder ditekan dan ledakan terjadi. 10. Setelah 15 sampai 30 menit ledakan terakhir, maka juru ledak harus memeriksa daerah yang diledakan bebas dari gas-gas beracun dan lubang ledak yang mangkir. 11. Apabila ada lubang ledak yang mangkir maka harus diberi tanda dan dilaporkan pada atasan. Agar daerah tersebut segera diamankan. 12. Setelah lokasi aman maka aba-aba dibunyikan kembali. juru ledak menekan tombol atau tangki
Kepada : Panitia Pusdiklat Teknologi Mineral & Batubara Jl. Jendral Sudirman No. 623 Bandung
PERENCANAAN PELEDAKAN
Oleh :
ANDRI
UVRI MAKASSAR