Anda di halaman 1dari 43

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ATURAN SUMPAH DOKTER INDONESIA DALAM KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA

Oleh : Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

Tujuan Belajar
1.

2.

Mampu memahami sejarah perkembangan aturan sumpah dokter Indonesia dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia Mampu memahami Kode Etik Kedokteran Indonesi

Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

Sasaran Pembelajaran
1.

2.

3.

Mengetahui Sejarah dan Analisis situasi Bioetika Dunia maupun Indonesia. Mengetahui Trend perkembangan Bioetika Dunia dan Indonesia. Mengetahui Sumpah Dokter dan KODEKI yang tercantum dalam KepMenkes RI No : 43/Menkes/SK/1993, tanggal 28 Oktober 1993
Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

PENGANTAR
Ada 3 pokok Bahasan : Sejarah dan Analisis situasi Bioetika Dunia maupun Indonesia. Trend perkembangan Bioetika Dunia dan Indonesia. Sumpah Dokter dan KODEKI yang tercantum dalam KepMenkes RI No : 43/Menkes/SK/1993, tanggal 28 Oktober 1993

Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

SEJARAH BIOETIKA
Pengertian BIOETIKA Disiplin Ilmu yang mengkombinasikan pengetahuan Biologi dengan pengetahuan sistim nilai manusiawi (Van Rensselaer Potter dlm Bridge to future, 1971) Dalam Corpus Hippocraticum (abad III dan IV sm) dikenal Sumpah Hipocrates yang berisi implikasi etika kedokteran; kewajiban etika dokter berhadapan dengan guru dan keluarga serta hubungan antara dokter dan pasien

Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

SEJARAH BIOETIKA

Sumpah Inisiasi, caraka Samhita (India, abad I), Sumpah Asaph abad III-IV dan nasihat kepada seorang dokter abad X (Arab), Lima perintah dan sepuluh tuntutan dari Chen Shih Kung (China, abad XVII). Sintesis etika tersebut dirangkum dalam konsep Primum Non Nocere artinya dari semua, tidak membuat sakit
Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

SEJARAH BIOETIKA

Thomas Percival, bapak Etik Kedokteran membuat semacam etika dasar untuk praktik kedokteran (abad XIX) Hukum2 Keperawatan Nuremburg (1946) Deklarasi Genewa (1948) mengembangkan Hukum Internasional Etika Kedokteran Ensiklopedi Bioetika menerjemahkan Bioetika sebagai sebagai studi sistimatis perilaku dan tindakan yang berhubungan dengan biologi dan kesehatan yang memikirkan nilai2 dan prinsip moral
Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

SEJARAH BIOETIKA

Francesc Abel, bioetika sebagai studi interdisipliner yang berorientasi pada pengambilan keputusan etika berdasarkan dari berbagai etika atas kemajuan ilmu kesehatan dan biologi, dalam skala mikro dan makro sosial, mikro dan makro ekonomi dan pengaruhnya dalam masyarakat dan sistim nilai, baik masa kini maupun masa mendatang
Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

SEJARAH BIOETIKA

Dari sejarah singkat kelahiran Bioetika ada 2 perubahan besar dalam etika : Etika dibahas dalam kerangka sekular bukan Agama Peran utama adalah pasien bukan dokter

Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

SEJARAH BIOETIKA
Pertimbangan Etika dasar, muncul pada awal pembentukan Komisi Bioetika Nasional USA 1974. Prinsip Etika ini dikenal dengan Informe Belmont 1978 dimana dipaparkan 3 prinsip : Penghormatan pada pribadi Kebaikan, mencari yang baik bagi pasien menurut kemampuan kedokteran, tidak membuat rusak/sakit Keadilan, distribusi (berpartisipasi secara bersama, sesuai kebutuhan individu,sesuai kontribusi sosial, sesuai dgn kemampuannya sesuai dgn hukum timbal balik yang bebas)

10

Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

SEJARAH BIOETIKA

1.

2.

Principles of Biomedical Ethics (Beauchamp &Childres, 1979) mengemukakan 4 prinsip dasar dari beberapa dasar etika sumpah hiprocrates, suara hak pasien, deklerasi Geneva (1948) yaitu : Otonomi (mempunyai maksud, faham arti tindakan dan tidak berada dalam pengaruh luar) Primun non nocere (tidak boleh membuat rusak/sakit

11

Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

SEJARAH BIOETIKA
3. Menguntungkan : Melindungi dan membela hak orang lain Mengantisipasi supaya tidak merugikan orang lain Menghilangkan kondisi yang dapat memancing prasangka thd orang lain Membantu orang cacat Menyelamatkan orang yg dalam bahaya 4. Keadilan, justitia est constans et perpetua voluntas ius suum cuique tibuens (kasus sama diberlakukan sama, kasus beda diberlakukan beda pula)

12

Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

SEJARAH BIOETIKA
Prinsip dasar Bioetika yang berkembang sekarang adalah : Kasuismo (dasar etika berdasarkan kasus khusus) Teori Keutamaan (virtues), berdasarkan nilai2 habitual diungkapkan dalam tindakan Etika Keperawatan Etika tanggung jawab Etika Utilitarista (berdasarkan anthropologi manusia bertumpu pada kesadaran dan kemampuan untuk membentuk proyek hidup

1. 2. 3. 4. 5.

13

Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

SEJARAH BIOETIKA

Situasi pengembangan Bioetika dunia, banyak diskusi dan seminar mengenai bioetika sampai pada thn 1993 dibentuk komite bioetika internasional, Deklarasi PBB mengenai gen manusia dan HAM (1997), Deklarasi praktek investigasi genetika (Komisi HUGO, 21 Maret 1996), Deklrasi Universal mengenai data genetik manusia (19 Oktober 2005)
Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

14

SEJARAH BIOETIKA

Situasi pengembangan Bioetika Asean, Asosiasi Bioetika Asian (ABA) yang berpusat di Thailand yang akan bersidang 3-7 November di Yogyakarta Indonesia Situasi pengembangan Bioetika di Indonesia, Seminar pertama di Universitas Atmajaya (1988), di UGM (2000), UMY Malang (2002, 2003, seminar mengenai stem cells, cloning di UI, dibentuk komisi Bioetika nasional Indonesia 2004 (kerjasama Menristek, menkes, Mentan)
Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

15

PERKEMBANGAN BIOETIKA

Awalnya terjadi sekitar tema ; konsep awal hidup manusia, intervensi kehamilan, tekno reproduksi -inseminasi buatan dan FIV (bayi tabung) Di Indonesia trend Bioetika dibagi 2 bagian, pertama berkaitan dengan tema bioetika yang berkembang kedua berkaitan dengan berkembangnya teknobiologi, salah satu yang mendasar ialah malpraktik, produksi obat2 daftar G kitannya dengan aborsi, kebijakan beberapa RS dlm penggunaan obat, perawatan, pemeriksaan, obat palsu yang beredar di masyarakat. dll

16

Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

PERKEMBANGAN BIOETIKA
1.

2.

3.

4.

Beberapa strategi transformatif untuk masa depan di Indonesia: Menempatkan dasar bioetika pada etika sekular dalam cakrawala dialog antar agama Peningkatan studi antar Universitas di Indonesia dengan beberapa pusat penelitian bioetika di bebrapa negara di dunia atau asean Bergeraknya Komite Medis Nasional, pembentukan Komisi Asistensi Kesehatan RS sebagai kontrol dalam pengambilan keputusan kasus2 kesehatahn di RS----KKI, kemudian pembentukan MKDKI Pembaharuan UU dengan cakrawala baru
Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

17

KODE ETIK KEDOKTERAN IN DONESIA (KODEKI)

Sumpah Dokter adalah merupakan dasar sumpah jabatan yang harus diucapkan oleh setiap dokter pada saat menerima ijazah dokter. Lafal Sumpah Dokter itu berasal dari Sumpah Hipokrates. Lafal tersebut disusun dalam Muktamar Ikatan Dokter Sedunia di Jenewa 1948, kemudian diperbaiki pada pertemuan di Sydney 1968. Terjemahan dalam Bahasa Indonesia dilakukan oleh Majelis Pertimbangan Kesehatan dan Syara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yang kemudian disempurnakan bersamasama dengan Panitia Dewan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada 1959, selanjutnya dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah manor 26 tahun 1960. Lafal Sumpah Dokter disempurnakan dalam MUKERNAS ETIKA KEDOKTERAN ke II di Jakarta, 1981

18

Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

KODE ETIK KEDOKTERAN IN DONESIA (KODEKI)

1. 2. 3.

Sumpah, adalah pernyataan yang diucapkan dengan resmi dan dengan bersaksi kepada Tuhan, atau sesuatu yang dianggap suci, bahwa apa yang bdikatakan atau dinyatakan itu benar Untuk validitas sumpah ada beberapa syarat (Gereja) Veritas in mente (kata2 yg dipakai merupakan ungkapan langsung) Judicium in jurante (mengerti dengan jelas arti sumpah) Justitia in objecto (objek sumpahharus legitimet, tidak boleh mengikat sesorang untuk melakukan dengan sengaja hal2 terlarang atau tindakan berdosa

19

Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

SUMPAH HIPOCRATES

Hipokrates (460--355 SM) adalah seorang guru besar sebuah sekolah dokter yang terkenal pada saat itu, yang terletak di Pulau Kos di Laut Aegea. Ia adalah seorang dokter Yunani yang amat ulung pada zaman itu, yang untuk pertama kalinya berhasil menegakkan seni kedokteran yang rasional berdasarkan penyelidikan yang teliti dan seksama, terlepas seluruhnya dari pengaruh-pengaruh tenaga gaib, agama, mistik dan filsafat
Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

20

SUMPAH HIPOCRATES

Perintah-perintah yang terdapat dalam sumpah ini adalah : I) Tidak melakukan tindakan yang merugikan pasien; 2) Memperlakukan si sakit menurut tingkat kemampuan dan penilaian dokter yang terbaik; 3) Tidak pernah meracuni pasien; 4) Tidak pernah melakukan abortus; 5) Tidak pernah melakukan pembedahan yang ia tidak terlatih; 6) Tidak pernah melukai pasien secara pribadi atau melakukan kesalahan seksual terhadap pasien atau keluarganya; 7) Tidak pernah membocorkan rahasia tentang diri pasien.

21

Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

SUMPAH HIPOCRATES

Ada beberapa prinsip etis yang terkandung di dalam sumpah itu yang mengatur hubungan dokter-pasien, yaitu : I) Tidak merugikan; 2) Berbuat baik; 3) Konfidensialitas; 4) Tidak menonjolkan diri sendiri; 5) Berperilaku luhur; 6) Ketepatan yang dapat dipercaya.
Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

22

SUMPAH HIPOCRATES
1.

2.

The Hippocratic Oath I swear by Apollo Physician and Asciepius and Hygieia and Panacea and all the gods and goddesses, making them my witnesses, that I will fulfill according to my ability and judgment this oath and this covenant: To hold him who has taught me this art as equal to my parents and to live my life in partnership with him, and if he is in need of money to give him a share of mine, and to regard his offspring as equal to my brothers in male, lineage and to teach them
Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

23

this art -- if they desire to learn it -- without fee and covenant; to give a share of precept and oral instruction and all the other learning to my sons and to the sons of him who has instructed me and to pupils who have signed the covenant and have take an oath according to the medical law, but to no one else. 3. I will apply dietetic measures for the benefit of the sick according to my ability and judgment; I will keep them fame harm and injustice.

24

Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

4. I will neither give a deadly drug to anybody if asked for it, nor will I make suggestion to this effect. Similarly I will not gig a woman an abortive remedy. In Purity and holiness! will guard my life and my art. I will not use the knife, not even on sufferers from stone, but will withdraw in favor of such men as are engaged in this work. Whatever houses I may visit, 5. I will come for the benefit of the sick, remaining free of all intentional injustice, of all mischief and in particular of sexual relations with both female and male persons, be they free or slaves

25

Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

6. What I may see or hear in the course of the treatment or even outside of the treatment in regard to the life of men, which on no account one must spread abroad,I will keep to my self holding such things shameful to be spoken about. 7. If fulfill this oath and do not violate it, may it be granted to me to enjoy life and art, being honored with fame among all men for all time to time; if I transgress it and swear falsely, may the opposite of all this be my lot.

26

Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

1. Saya bersumpah demi ... bahwa saya akan memenuhi sesuai dengan kemampuan saya dan penilaian saya guna memenuhi sumpah dan perjanjian ini. 2. Memperlakukan guru yang mengajarkan ilmu (kedokteran) ini kepada saya seperti orangtua saya sendiri dan menjalankan hidup ini bermitra dengannya, dan apabila ia membutuhkan uang, saya akan memberikan, dan menganggap keturunannya seperti saudara saya sendiri dan akan mengajarkan kepada mereka ilmu ini bila mereka berkehendak, tanpa biaya atau perjanjian, memberikan persepsi dan instruksi saya dalam pembelajaran kepada anak saya dan anak guru saya, dan murid-murid yang sudah membuat perjanjian dan mengucapkan sumpah ini sesuai dengan hukum kedokteran, dan tidak kepada orang

27

Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

3. Saya akan menggunakan pengobatan untuk menolong orang sakit sesuai kemampuan dan penilaian saya, tetapi tidak akan pernah untuk mencelakai atau berbuat salah dengan sengaja). Tidak akan saya memberikan racun kepada siapa pun bila diminta dan juga tak akan saya sarankan hal seperti itu. 4. Juga saya tidak akan memberikan wanita pesarium untuk menggugurkan kandungannya, dan saya akan memegang teguh kemurnian dan kesucian hidup saya maupun ilmu saya. Saya tak akan menggunakan pisau, bahkan pada penderita batu, akan tetapi saya akan menyerahkan kepada ahlinya).

28

Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

5. Ke dalam rumah siapa pun yang saya masuki, saya akan masuk untuk menolong yang sakit dan saya tidak akan berbuat suatu kesalahan dengan sengaja dan merugikannya, terutama menyalahgunakan tubuh laki-laki atau perempuan, budak atau bukan budak. 6. Dan apa pun yang saya lihat dan dengar dalam proses profesi saya, ataupun di luar profesi saya dalam hubungan saya dengan masyarakat, apabila tidak diperkenankan untuk dipublikasikan [ke luar negeri], maka saya tak akan membuka rahasia, dan akan menjaganya seperti rahasia yang suci. 7. Apabila saya menjalankan sumpah ini, dan tidak melanggarnya, semoga saya bertambah reputasi dimasyarakat untuk hidup dan ilmu saya, akan tetapi bila saya melanggarnya, semoga yang berlawanan yang terjadi.

29

Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

LAFAL SUMPAH DOKTER INDONESIA


Demi Allah, saya bersumpah bahwa : Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan; Saya akan memberikan kepada guru-guru saya penghormatan dan pernyataan terima kasih yang selayaknya; Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang berhormat dan bermoral tinggi, sesuai dengan martabat pekerjaan saya; Kesehatan penderita senantiasa akan saya utamakan;
Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

30

LAFAL SUMPAH DOKTER INDONESIA

Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya sebagai dokter; Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran; Saya akan memperlakukan teman sejawat saya sebagai mana saya sendiri ingin diperlakukan; Dalam menunaikan kewajiban terhadap penderita, saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik kepartaian atau kedudukan sosial;

31

Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

LAFAL SUMPAH DOKTER INDONESIA


Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan; Sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan kedokteran saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum perikemanusiaan; Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguhsungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya.
Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

32

KODEKI

Kode Etik Kedokteran Indonesia, diberlakukan bagi para dokter .di Indonesia dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI, No 43/MENKES/SK/X/1993, tanggal 28 Oktober 1993 dan disempurnakan dgn SK PB IDI No, 221/PB/A.4/04/2002 hasil Mukernas Etik Kedokteran III yang diselenggarkan tanggal 2122 Aril 2001 di Jakarta. Sejak permulaan sejarah yang tersirat mengenai umat manusia sudah dikenal hubungan kepercayaan antara dua insan yaitu sang pengobat dan penderita. Dalam zaman modern hubungan ini disebut sebagai hubungan (transaksi) terapeutik antara dokter dan penderita. Yang dilakukan dalam suasana saling percaya (konfidensial) serta senantiasa diliputi oleh segala emosi harapan dan kekhawatiran makhluk insani.
Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

33

KODEKI

Sejak perwujudan sejarah kedokteran, seluruh umat manusia mengakui serta mengetahui adanya beberapa sifat mendasar (fundamental) yang melekat secara mutlak pada diri seorang dokter yang baik dan bijaksana yaitu kemurnian niat, kesungguhan kerja, kerendahan hati serta integritas ilmiah dan sosial yang tidak diragukan. Imhotep dari Mesir. Hipocrates dari Yunani. Gelanus dari Roma merupakan beberapa ahli pelopor kedokteran kuno yang telah meletakkan sendisendi permulaan untuk terbinanya suatu tradisi kedokteran yang mulia. Dari tradisi dan disiplin kedokteran tersebut diciptakan etik professional. Etik tersebut sepanjang masa mengutamakan penderita yang berobat demi keselamatan dan kepentingannya.

34

Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

KODEKI

Etik Kedokteran, dilandaskan atas norma norma etik yang mengatur hubungan manusia umumnya dan dimiliki azas azasnya dalam falsafah masyarakat yang diterima dan dikembangkan. Di Indonesia azas azas itu adalah Pancasila sebagai landasan idiil dan UndangUndang Dasar 1945 sebagai landasan strukturil. Dengan maksud untuk lebih nyata mewujudkan kesungguhan dan keluhuran ilmu kedokteran, kami para dokter Indonesia, baik yang bergabung secara fungsional terikat dalam organisasi di bidang pelayanan pendidikan dan penelitian kesehatan dan kedokteran dengan rakhmat Tuhan Yang Maha Esa telah merumuskan Kode Etik Kedokteran Indonesia yang diuraikan dalam pasal pasal sebagai berikut :
Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

35

KEWAJIBAN UMUM Pasal 1 Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan Sumpah Dokter. Pasal 2 Seorang dokter harus senantiasa melakukan profesinya menurut ukuran yang tertinggi. Pasal 3 Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi

36

Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

KODEKI

Pasal 4 Setiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri Pasal 5 Tiap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan psikis maupun fisik hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien, setelah memperoleh persetujuan pasien. Pasal 6 Setiap dokter harus senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan dan menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.
Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

37

KODEKI

Pasal 7 Seorang dokter hanya memberi surat keterangan atau pendapat yang telah diperiksa sendiri kebenarannya. Pasal 7a Seorang dokter harus, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan medis yang kompoten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas martabat manusia. Pasal 7b Seorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya yang dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau penggelapan, dalam menangani pasien Pasal 7c Seorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hak sejawatnya, dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasien Pasal 7d Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup mahluk insani.

38

Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

KODEKI

Pasal 8 Dalam melakukan pekerjaannya, seorang dokter harus mengutamakan/ mendahulukan kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh (promotif, preventif,kuratif, dan rehabilitatif), serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenarnya. Pasal 9 Setiap dokter dalam bekerja sama dangan para pejabat dibidang kesehatan dan bidang lainnya serta masyarakat lainnya harus saling menghormati.

39

Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

KODEKI

KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP PASIEN Pasal 10 Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan ketrampilannya untuk kepentingan penderita. Dalam hal ia tidak mampu melakukan permeriksaan atau pengobatan, maka ia wajib merujuk penderita kepada dokter lain yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut. Pasal 11 Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada penderita agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya dalam beribadat dan atau dalam masalah lainnya Pasal 12 Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui tentang seorang penderita, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.
Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

40

KODEKI

Pasal 13 Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya. KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP TEMAN SEJAWATNYA Pasal 14 Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan. Pasal 15 Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawatnya tanpa persetujuannya atau berdasarkan prosedur yang etis

41

Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

KODEKI

KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP DIRI SENDIRI Pasal 16 Setiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan baik. Pasal 17 Setiap dokter hendaklah senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran/kesehatan PENUTUP Pasal 18 Setiap dokter harus berusaha dengan sungguhsungguh menghayati dan mengamalkannya dalam pekerjaan seharihari. Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) hasil Musyawarah Kerja Nasional Etik Kedokteran II demi untuk mengabdi kepada masyarakat Bangsa dan Negara.

42

Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

43

Hibsah Ridwan, Dr, M.Sc

Anda mungkin juga menyukai